Jam 23.50 WITA, Mereka sampai rumah dan melihat Suta masih terjaga, setelah kena omel sebentar, Kakak-Adik itu masuk kamar mereka setelah menaruh semua belanjaan di ruang tengah agar kamar mereka tak penuh.
Di kamar Sera, Sera rebahan dan memainkan ponsel,
“Aku harus menyalakan alarm, besok aku masih harus sekolah,” Sera
“Sera, besok aku mengantarmu ya, aku ingin melihat-lihat sekolah dan teman-teman sekolahmu,” Julian
“Ya terserah, tapi ingat jangan sampai masalah dan keributan, sekolahku sedang Festival Ulang Tahun, mungkin gak akan ketahuan,” Sera
“Baiklah, itu masalah gampang, aku tak akan membuat masalah,” Julian
Julian masuk ke kamar mandi dan menggosok gigi serta mencuci kakinya setelah berganti pakaian tidur, saat keluar(Kamar mandi Sera ada didalam kamar Sera, terpisah oleh walk in closet dan pintu), Julian melihat Sera sudah tertidur,
“Sera-Sera, padahal di motor tadi Sera sempat tidur, sekarang malah tidur lagi,” Julian
Julian mengecas ponsel Sera dan melihat alarm Sera,
“Banyak sekali alarm Sera, apakah Sera termasuk orang yang susah untuk bangun?? Ahhh Kakakku memang pencinta kasur,” Monolog Julian
Julian duduk di kursi meja belajarnya, Julian mengotak-atik laptop baru itu,
“Dengan seperti ini, tanpa ijinku, siapapun tak akan bisa meretas laptop Sera dan menyadapnya, aku akan berikan ini besok ke Sera, Sera pasti senang, hadia untuk Kakakku memang harus yang terbaik," Julian
Julian menempelkan beberapa stiker lucu di laptop baru, Julian juga menata printer dan alat komputer lainnya di meja belajar, Julian juga merapikan tas Sera, Julian melihat Sera tertidur dengan pulas, Julian menyelimuti Sera,
“Aku memilih ranjang terlembut di toko supaya Sera bisa tidur nyenyak, dan itu terwujud, syukurlah aku akhirnya bisa melihat Sera yang sedang tidur nyenyak,” Ujar Julian pelan
Suta datang,
“Julian, bagaimana hari pertamamu di Keluarga ini??” Suta
“Ya, aku sangat senang Ayah, bisa bertemu dengan Sera setelah sekian lama,” Julian
“Baguslah, Ayah senang jika kau senang. Julian, Ayah bukan membela Sera ya, tapi Sera cepat sekali marah, jika Sera membuatmu kesal dengan kata atau perilakunya, Ayah harap kau tidak marah,” Suta
“Iya Ayah, aku mengerti," Julian
“Dan juga, jangan sering membawa Sera pergi malam-malam, tapi sekali kali gak papa, kau tau sendiri banyak penjahat disekitaran kota, Ayah takut kalian akan jatuh dalam bahaya,” Suta
Julian mengangguk, “Aku mengerti Ayah, tapi aku tetap akan melindungi Sera seberbahaya apapun kondisinya, Ayah jangan khawatir pada Sera, aku tidak akan membiarkan siapapun menyakiti Sera, aku tak peduli walau aku harus terluka,” Julian menyakinkan
“Ahhh, Ayah juga gak mau kau terluka Julian. Sekarang istirahatlah Julian, kau pasti sangat lelah karena sibuk seharian,” Suta
“Baiklah Ayah. Oh ya Ayah, bisakah aku yang mengantar-jemput Sera?? Aku ingin lebih dekat dengan Sera,” Julian
“Baiklah, lakukan sesukamu Julian, mungkin agak memakan waktu tapi cepat atau lambat Sera pasti akan menerimamu sebagai saudaranya,” Suta
“Iya Ayah, aku mengerti. Oh ya Ayah, aku ingin bilang sesuatu,” Julian
"Apa?" Suta
"Bagaimana jika kita renovasi seluruh rumah ini?? Aku lihat banyak tembok yang sudah retak, itu berbahaya sekali kalau ada gempa, rumah ini bisa roboh," Julian
"Ayah maunya sih juga renovasi, tapi mau bagaimana lagi, keuangan rumah ini yaa agak kecil," Suta
Julian tersenyum, "Ayah jangan khawatir, aku kan sudah disini," Julian
"Terserahmu dah Julian, tidak ada yang bisa menghentikanmu, tapi jangan sampai lewat ke bawah ya, tanah disana sudah ada yang punya," Suta
"Itu masalah gampang Ayah," Julian
Suta pergi, Julian pun menutup pintu dan tiduran di samping Sera, Julian menatap Sera,
“Selamat malam Sera, mimpiin adik manismu ini ya,” Julian
Julian tertidur juga.
.
.
.
되고파 너의 오빠
너의 사랑이 난 너무 고파
되고파 너의 오빠
널 갖고 말 거야 두고 봐
왜 내 맘을 흔드는 건데
왜 내 맘을 흔드는 건데
왜 내 맘을 흔드는 건데
흔드는 건데 흔드는 건데
Latunan lagu BTS - Boy In Luv yang Sera jadikan alarm jam 06.00 terdengar keras untuk membangunkan pemasang alarm. Sang pemasang alarm mematikan alarmnya dengan mata masih tertutup.
"Hoammmmm,"
Sera mendudukkan diri dan menguap besar, Sera melihat Julian sedang menyalakan laptop.
"Kamu udah bangun Sera, ayo cepat bangun, kamu bisa terlambat ke sekolah,” Julian
“Kau pagi sekali bangun, udah nyalain laptop juga,” Sera
“Aku sudah terbangun sebelum alarm pertamamu menyala Sera, aku bahkan sudah jogging dan mandi pagi, aku sudah siap mengantarmu ke sekolah,” Julian
Sera hanya ber”hn” malas, Sera bangun dan pergi ke kamar mandi, namun saat Sera ingin tidak mandi, Sera melihat keran air bahkan ada dua, untuk air panas dan air dingin, Sera terkejut sendiri karena tak menyadarinya kemarin.
Sera yang masih berpakaian pun keluar untuk mengambil handuk dan seragam sekolahnya.
Tak lama, Sera sudah mandi dan keramas, Sera juga sudah berpakaian seragam putih-abunya,
“Ahhhh segarnya, biasanya pagi-pagi kalau mandi bisa menggigil,” Sera
Julian datang dengan membawa sarapan Sera,
“Ini sarapan dulu, aku sudah memanaskan pizza kemarin,” Julian
“Sungguh??” Sera
Sera mengambil kotak pizza itu dan memakannya dengan lahap, Julian tersenyum melihat Sera yang senang,
“Oh ya, Ayah sudah makan??” Sera
“Belum, Ayah sudah pergi jualan telur,” Julian
“Eh? Ayah bahkan belum memberikan aku uang jajan,” Sera
“Aku akan memberikannya,” Julian
Julian mengambil dompetnya dan memberikan uang 50 ribu pada Sera,
“Sera, segini cukup?? Atau mau lagi??” Julian
“Ini udah cukup tau, biasanya aku hanya 20 ribu, makasih ya,” Sera
“Jangan bilang makasih atau tolong padaku Sera. Sekarang bersiaplah cepat, ini sudah jam 7 pas,” Julian
“Ya,” Sera
Sera mengeringkan rambutnya dengan handuk, namun Julian mendudukan Sera di ranjang, Julian mengeringkan rambut Sera menggunakan hair dryer,
“Kamu bisa demam jika hanya menggunakan handuk, aku kemarin sudah membelikan hair dryer, gunakan ini ya,” Julian
Julian mengambilkan sepatu Sera dan Sera memakainya,
“Tapi- itu- Seragam sekolahmu??” Sera
“Iya, kenapa??” Julian
Sera mencoba menahan tawanya, “Pfft, seragammu berisi jubah??” Sera
“Ahhh, ini seragam Khusus yang menandakan Murid Bertahta disekolahku, kamu gak mengenali sekolahku dari pakaianku??” Julian
“Kagak,” Ujar Sera sambil menggeleng
“Apa?? Padahal aku dan jubahku sama-sama terkenal, popularitasku ternyata masih sangat kurang,” Julian
“Sebaiknya kau ganti pakaian sana, aku takut kamu di ejek karena memakai pakaian seperti ini sendirian, anak-anak disekolahku itu semua bergenk dan suka nertawain orang lain,” Sera
“Ah baiklah, aku mengerti, aku akan memakai jasku saja, beruntung sekolahku juga menyediakan pakaian seperti murid sekolah biasa,” Julian
Julian berganti pakaian dan memakai kemeja putih yang berbalut jas biru dengan pinggiran emas dan bermotif emas juga, celana dan dasi biru yang senada dengan jas serta, sebuah bros yang Julian kenakan di saku atas jasnya,
“Wahh jas sekolahmu tetap mewah ya, kau pasti akan menarik banyak perhatian orang lain nih. Udahlah, ayo kita berangkat,” Ujar Sera yang sudah selesai memeriksa bawaan tasnya
“Ya baiklah,” Julian
Sera dan Julian pun pergi ke sekolah Sera.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments