Kamu lagi

Setelah pertengkaran di meja makan, Elbara mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang tinggi membelah jalanan ibu kota. Elbara benar benar muak terus terusan berada dalam rumah tangga yang lebih mirip dengan neraka. Bukankah sebuah bahtera rumah tangga harusnya bahagia? namun mengapa rumah tangga yang di rasakan Elbara malah seakan akan seperti di dalam neraka?

Elbara mengumpat berkali kali di dalam hatinya sambil terkadang menekan klakson mobilnya dengan kuat walau tidak ada mobil di depannya.

"Ah benar benar sialan..." ucap Elbara sambil terus menekan klakson mobilnya secara acak seakan meluapkan segala emosi yang ada dalam dirinya.

Elbara lantas terus melajukan mobilnya membelah jalanan ibu kota, kali ini Elbara tidak melajukan mobilnya menuju ke arah hotel namun menuju suatu tempat. Elbara bahkan tidak yakin kemana ia akan pergi, hanya saja ia mencoba untuk mengikuti kata hatinya yang menuntunnya untuk pergi.

**

Hingga beberapa menit mengemudi, Elbara menepikan mobilnya di suatu tempat yang mirip dengan taman terbuka hijau, di mana di sebelahnya terdapat sungai buatan dan juga beberapa fasilitas taman seperti pada umumnya. Ini adalah salah satu progam yang ia ambil bersama pemerintah beberapa tahun yang lalu. Karena tempat ini di buka untuk umum sehingga bonefit yang di dapat dari program tersebut tidaklah besar dan hanya sebatas program amal yang di khususkan untuk di buka secara umum.

Untung saja hari ini adalah hari kerja sehingga lokasi yang di datangi oleh Elbara sepi dan tidak seramai hari weekend. Elbara memerkirkan mobilnya di sana kemudian melangkah turun menuju ke arah sungai.

Elbara menghela nafasnya panjang ketika ia menghirup udara segar di tepi sungai, rasanya seakan beban pikirannya sedikit terangkat ketika ia berada di sini.

"Aaaaaaaaa" teriaknya dengan cukup kencang kemudian detik selanjutnya tertawa seakan menertawakan dirinya sendiri. "Lumayan juga untuk mengurangi stres..." imbuhnya lagi dengan senyum yang mengembang di wajahnya.

Elbara yang merasa bebannya sedikit terangkat ketika berteriak lantas kembali bersiap untuk berteriak yang kedua kalinya.

"Aaaaaaaaa" teriaknya lagi dengan sekuat tenaga.

"Tidak bisakah anda untuk tidak berisik di sini?" ucap sebuah suara yang lantas membuat Elbara menghentikan kegiatannya dan menoleh ke arah sumber suara.

Di bangku taman tak jauh dari tempatnya berdiri, Elbara melihat seorang wanita tengah memejamkan matanya dengan posisi duduk menghadap ke arah sungai, membuat Elbara sedikit terkejut karena ternyata di belakangnya sedari tadi ada orang.

"Bukankah dia wanita yang kemarin?" batinnya dalam hati.

Elbara yang baru menyadari bahwa wanita yang tengah duduk di bangku taman adalah wanita sama yang ia tabrak di hotel kemarin lantas tersenyum, takdir macam apa yang terus membuat keduanya bertemu secara tidak sengaja?

Dengan perlahan tapi pasti Elbara mulai melangkahkan kakinya ke arah wanita tersebut dan mengambil duduk di sebelahnya. Ditatapnya wajah wanita itu yang kini terpejam dengan wajah yang pucat seperti tengah menahan kesakitan.

"Apakah anda sudah puas menatap wajah saya?" ucap Akila sambil membuka matanya secara perlahan dan langsung melihat Elbara di hadapannya.

"Mengapa aku selalu melihat wajah pucat mu ketika kita bertemu? apa kau sedang berusaha menggoda ku?" ucap Elbara dengan nada yang datar sambil masih memandangi wajah Akila tanpa berniat berpaling sedikitpun.

"Jangan bercanda tuan, saya bahkan tidak mengenal anda, bagaimana mungkin saya menggoda anda? mungkin yang lebih tepatnya di sini andalah yang berusaha menggoda saya, bukankah begitu tuan?" ucap Akila dengan nada yang tak kalah datarnya.

Elbara yang mendengar jawaban sinis nan santai dari Akila, lantas tersenyum sambil memalingkan wajahnya menatap lurus ke arah sungai.

"Baiklah, baru kau seorang yang membalas kata kata ku dengan nada sesantai itu." ucap Elbara sambil tersenyum sekilas, membuat Akila dengan spontan langsung menatap ke arah Elbara dengan tatapan yang bingung.

"Apakah anda seorang presiden? gubernur? wali kota atau semacamnya?" tanya Akila tiba tiba yang lantas membuat Elbara langsung menatap ke arahnya.

"Tentu saja bukan" ucap Elbara dengan singkat.

"Berarti anda manusia biasa bukan? itu artinya saya dan juga anda adalah sama." ucap Akila lagi dengan nada yang santai.

Elbara yang mendengar hal tersebut tentu saja langsung tertawa, baru kali ini ada seorang perempuan aneh dengan wajah yang pucat bersikap informal kepadanya. Padahal biasanya wanita lain pasti akan langsung mengejarnya atau bahkan meminta agar Elbara mau one night shoot bersamanya. Namun Akila, ia sangat berbeda seakan akan tidak mengenal Elbara padahal wajah Elbara terpampang jelas di setiap majalah maupun koran bisnis dan non bisnis yang beredar luas di seluruh Indonesia.

"Kau lucu dan aku menyukainya, siapa nama mu?" tanya Elbara kemudian di akhir kalimatnya.

"Nama ku? apa itu perlu?" tanya Akila dengan nada yang datar.

"Tentu.." ucap Elbara namun terpotong ketika deringan ponsel miliknya terdengar berbunyi dan memotong pembicaraannya.

Akila yang melihat raut wajah Elbara berubah ketika melihat ke arah ponsel miliknya lantas tersenyum kemudian bangkit berdiri, membuat Elbara lantas langsung menatap ke arah Akila yang tiba tiba saja bangkit.

"Jika kita berjodoh... kita pasti akan di pertemukan kembali, di saat itu aku akan memberitahu nama ku dan kau juga harus memberitahu nama mu tuan. Sampai jumpa di pertemuan yang selanjutnya..." ucap Akila sambil tersenyum kemudian melenggang pergi dari sana meninggalkan Elbara dengan tatapan yang penasaran akan Akila.

"Wanita itu menarik" ucap Elbara sambil tersenyum, hingga kemudian deringan ponsel miliknya kembali membuyarkan pandangannya yang kini tengah menatap kepergian Akila dari sana.

Elbara yang lagi lagi melihat nama Arga tertera pada layar ponselnya lantas langsung menggeser ikon berwarna hijau pada layar ponselnya.

"Halo" ucap Elbara dengan nada yang datar.

"Tuan akhirnya saya bisa menghubungi anda, anda sedang di mana sekarang tuan? bukankah saya sudah mengabarkan kepada anda bahwa pagi ini anda ada pertemuan? tidak hanya itu nyonya sedari tadi menghubungi saya dan bertanya tentang anda." ucap Arga dengan nada yang merepet tanpa menarik nafas terlebih dahulu.

Elbara yang mendengar Arga menggerutu lantas menghela nafasnya dengan panjang, Elbara bahkan hanya menghilang beberapa jam tapi Arga sudah menggerutu dengan sangat panjang, membuat Elbara tidak habis pikir jika ia menghilang selama beberapa hari, apa yang akan di lakukan oleh asistennya itu?

"Untuk pertemuan, batalkan saja semua pertemuan untuk hari ini, aku sedang lelah dan tidak ingin di ganggu. Jika untuk Viona katakan padanya aku ada urusan luar kota dan baru akan kembali besok pagi." ucap Elbara dengan nada yang datar dan tegas seakan tidak ingin di bantah atau di sangkal sama sekali.

"Tapi tuan..." ucap Arga ingin menyanggah namun keburu di potong oleh Elbara.

"Sudah laksanakan saja!" ucap Elbara yang tahu bahwa Arga akan berkomentar.

Setelah puas memotong ucapan Arga barusan, Elbara lantas langsung memutus sambungan telponnya begitu saja tanpa menunggu balasan dari Arga untuk perintahnya kali ini.

Bersambung

Episodes
1 Dua kapal yang berbeda haluan
2 Pertemuan tak di sengaja
3 Aku tidak melakukan apapun
4 Perubahan yang begitu cepat
5 Kamu lagi
6 Apa aku harus mempercayainya?
7 Mungkinkah ini takdir?
8 Takdir yang terikat
9 Bagaimana kamu bisa ada di sini?
10 Perasaan kesal
11 Permintaan cerai
12 Pesan dengan nomor asing
13 Kabur
14 Perasaan emosi
15 Andai saja
16 Hampir mendarat
17 Psikiater
18 Manipulasi?
19 Tatapan yang aneh
20 Kebahagian yang diimpikan lama
21 Suara Simfoni ini...
22 Aku pasti akan menemukanmu
23 Di mana Akila?
24 Penyelamatan
25 Dia bebas!
26 Aku tidak akan lagi ikut campur
27 Pasangan yang cocok
28 Wajah yang berubah ubah
29 Langkah yang tepat
30 Aku mencintaimu
31 Tolong aku..
32 Hamil?
33 Aku di sini
34 Dia pasti bahagia kan?
35 Bagaimana kalau kau tidak bisa?
36 Saya suaminya
37 Apa hubungan mereka?
38 Sudah cukup
39 Ucapan selamat
40 Korban KDRT
41 Affair?
42 Ini salah
43 Di kejar anjing
44 Aku tidak menyukainya
45 Butuh sandaran
46 Mencintai hanya sekali
47 Tidak meyakinkan
48 Kata kata berpisah
49 Tidak akan kubiarkan
50 Sebuah rumor
51 Siapa wanita itu?
52 Redam berita itu!
53 Apa menyenangkan?
54 Kena kau!
55 Aku akan membalas mu
56 Siaran berita
57 Berkas perceraian
58 Dia bukan milik mu
59 Bersikap egois
60 Terima kasih
61 Jalan keluar terbaik
62 Baru menyadarinya
63 Terus melangkah
64 Akulah Bunga Senja
65 Baru terpikir
66 Resmi bercerai
67 Hanya sebuah permulaan
68 Hot news
69 Wanita gila
70 Pelukan hangat
71 Bermain rumah rumahan
72 Sudah dibodohi
73 Cambuk kepemimpinan
74 Pembentukan divisi baru
75 Berbagi cerita
76 Mama hilang
77 Tidak akan ku biarkan
78 Memulai kembali dari nol
79 Apakah aku sudah bebas?
80 Suara Simfoni itu lagi
81 Rekan bisnis?
82 Sesuatu yang janggal
83 Air es
84 Maafkan aku Ki..
85 Bersyukur bertemu orang yang tepat
86 Laporan penganiyayaan
87 Bebas dari tuduhan
88 Sebuah rencana
89 Tequila
90 Dia istriku
91 Seperti anak kecil
92 Menikahlah dengan ku
93 Keputusan yang tepat?
94 Ingin diperjuangkan
95 Bayi besar
96 Nomor tidak di kenal
97 Perasaan gusar
98 Ini jelas salah
99 Keputusan yang tepat
100 Sebuah kepercayaan
101 Aku sudah memaafkan mu
102 Jangan pernah berharap
103 Sebuah paket
104 Haruskah bertindak?
105 Kedai seafood
106 Pergi ke tempat baru
107 Raut wajah yang murung
108 Lalu di mana Akila?
109 Salah sangka
110 Tidak ada yang bisa memisahkan kita
111 Akankah ini akhir segalanya?
112 Mengakhiri hidup
113 Akhir kisah Elbara dan juga Akila
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Dua kapal yang berbeda haluan
2
Pertemuan tak di sengaja
3
Aku tidak melakukan apapun
4
Perubahan yang begitu cepat
5
Kamu lagi
6
Apa aku harus mempercayainya?
7
Mungkinkah ini takdir?
8
Takdir yang terikat
9
Bagaimana kamu bisa ada di sini?
10
Perasaan kesal
11
Permintaan cerai
12
Pesan dengan nomor asing
13
Kabur
14
Perasaan emosi
15
Andai saja
16
Hampir mendarat
17
Psikiater
18
Manipulasi?
19
Tatapan yang aneh
20
Kebahagian yang diimpikan lama
21
Suara Simfoni ini...
22
Aku pasti akan menemukanmu
23
Di mana Akila?
24
Penyelamatan
25
Dia bebas!
26
Aku tidak akan lagi ikut campur
27
Pasangan yang cocok
28
Wajah yang berubah ubah
29
Langkah yang tepat
30
Aku mencintaimu
31
Tolong aku..
32
Hamil?
33
Aku di sini
34
Dia pasti bahagia kan?
35
Bagaimana kalau kau tidak bisa?
36
Saya suaminya
37
Apa hubungan mereka?
38
Sudah cukup
39
Ucapan selamat
40
Korban KDRT
41
Affair?
42
Ini salah
43
Di kejar anjing
44
Aku tidak menyukainya
45
Butuh sandaran
46
Mencintai hanya sekali
47
Tidak meyakinkan
48
Kata kata berpisah
49
Tidak akan kubiarkan
50
Sebuah rumor
51
Siapa wanita itu?
52
Redam berita itu!
53
Apa menyenangkan?
54
Kena kau!
55
Aku akan membalas mu
56
Siaran berita
57
Berkas perceraian
58
Dia bukan milik mu
59
Bersikap egois
60
Terima kasih
61
Jalan keluar terbaik
62
Baru menyadarinya
63
Terus melangkah
64
Akulah Bunga Senja
65
Baru terpikir
66
Resmi bercerai
67
Hanya sebuah permulaan
68
Hot news
69
Wanita gila
70
Pelukan hangat
71
Bermain rumah rumahan
72
Sudah dibodohi
73
Cambuk kepemimpinan
74
Pembentukan divisi baru
75
Berbagi cerita
76
Mama hilang
77
Tidak akan ku biarkan
78
Memulai kembali dari nol
79
Apakah aku sudah bebas?
80
Suara Simfoni itu lagi
81
Rekan bisnis?
82
Sesuatu yang janggal
83
Air es
84
Maafkan aku Ki..
85
Bersyukur bertemu orang yang tepat
86
Laporan penganiyayaan
87
Bebas dari tuduhan
88
Sebuah rencana
89
Tequila
90
Dia istriku
91
Seperti anak kecil
92
Menikahlah dengan ku
93
Keputusan yang tepat?
94
Ingin diperjuangkan
95
Bayi besar
96
Nomor tidak di kenal
97
Perasaan gusar
98
Ini jelas salah
99
Keputusan yang tepat
100
Sebuah kepercayaan
101
Aku sudah memaafkan mu
102
Jangan pernah berharap
103
Sebuah paket
104
Haruskah bertindak?
105
Kedai seafood
106
Pergi ke tempat baru
107
Raut wajah yang murung
108
Lalu di mana Akila?
109
Salah sangka
110
Tidak ada yang bisa memisahkan kita
111
Akankah ini akhir segalanya?
112
Mengakhiri hidup
113
Akhir kisah Elbara dan juga Akila

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!