Perubahan yang begitu cepat

Tengah malam

Di kamar tamu terlihat Akila tergeletak di lantai sambil menahan perih di sekujur tubuhnya, rasanya tubuhnya kali ini benar benar remuk redam hingga ia bahkan tidak bisa untuk bergerak sekedar untuk berpindah ke atas ranjang. Di antara rasa sakit yang menjalar ke seluruh tubuhnya perlahan lahan pintu kamar tamu mulai terbuka menampilkan sosok Delvano yang membawa baskom besar lengkap dengan kotak P3 K di tangannya.

Akila yang tahu akan kehadiran suaminya terlihat memejamkan matanya berpura pura untuk tidur, ia sudah tidak ada tenaga lagi untuk berdebat dengan sang suami ataupun menghindar dari Delvano.

Setelah Delvano menaruh beberapa peralatan yang ia bawa, perlahan Delvano mulai melangkahkan kakinya mendekat ke arah Akila yang tengah terbaring di lantai. Di usapnya perlahan keringat dingin yang membasahi dahi istrinya itu dengan hati hati.

"Aku menyakiti mu lagi Ki... pasti sakit ya? aku minta maaf..." ucap Delvano dengan nada yang lirih membuat setetes air mata jatuh dari sudut mata Akila secara perlahan.

Delvano yang mengetahui air mata Akila jatuh, dengan spontan lantas menghapus air mata Akila dengan pelan kemudian mencium keningnya cukup lama.

"Jangan menangis Ki... jangan menangisi orang seperti ku..." ucap Delvano dengan nada yang berbisik tepat di telinga Akila seakan tahu bahwa tentang apa yang di rasakan oleh Akila saat ini.

Akila yang sedang berpura pura tidur lantas merasa hancur sehancur hancurnya, sikap Delvano yang selalu berubah ubah terkadang membingungkan Akila, antara membencinya atau malah mengasihani laki laki yang sudah satu tahun bersamanya itu.

Delvano mengangkat tubuh Akila perlahan dan membaringkannya dengan posisi tengkurap di ranjang, Delvano mulai membuka baju Akila perlahan lalu mengompres punggung wanita itu yang terluka akibat sabetan dari ikat pinggang miliknya.

Perlahan tapi pasti Delvano mengobati satu persatu luka yang ada di tubuh Akila dengan telaten, setelah semuanya beres barulah Delvano memasangkan kembali Akila dengan baju yang baru.

Diselimutinya sang istri dengan perlahan lalu mengusap rambutnya pelan.

"Aku pergi kerja dulu, hari ini aku ada siaran berita dini hari semoga mimpi mu indah sayang." ucap Delvano kemudian mencium puncak kepala istrinya dengan lembut lalu berlalu pergi dari sana, meninggalkan Akila sendirian di kamar tamu dengan perasaan yang hancur berkeping keping akan ulah Delvano.

**

Setelah kepergian Delvano dari sana perlahan Akila mulai membuka matanya, air mata kembali menetes membasahi pipinya tanpa ia minta. Di usapnya dengan kasar air mata yang turun di pipinya kemudian kembali melanjutkan tidurnya.

Sikap Delvano yang berubah ubah sudah sering terjadi semenjak awal pernikahan keduanya. Akila yang awalnya hanya mendapat kata kata kasar perlahan tapi pasti mulai mendapat siksaan secara fisik, jika kalian tanya mengapa Akila sangat bodoh dan tidak berusaha untuk kabur saja atau semacamnya? jawabannya adalah terlalu sulit lolos dari jerat laki laki seperti Delvano.

Berkali kali Akila mencoba mengirimkan berkas perceraian namun selalu saja di tolak oleh pihak pengadilan tanpa alasan yang jelas, Akila bahkan juga sempat melaporkan perbuatan Delvano ke kantor polisi, namun yang Akila dapat malah pencerahan dari pihak kepolisian yang mengatakan bahwa semua ini hanyalah salah paham atau bahkan hanya halusinasi Akila karena efek samping meminum obat depresi, padahal Akila sama sekali tidak pernah menyentuh obat obatan tersebut.

Untuk masalah kabur, sudah berkali kali Akila mencoba kabur namun sayang ia selalu berhasil di temukan oleh Delvano. Titik kelemahan Akila adalah pada ibunya yang menderita penyakit demensia sehingga mengharuskannya berobat dalam jangka panjang di Sanatorium. Delvano yang seakan pintar membaca situasi selalu saja membuat ibunya menjadi bahan sandraan.

Pernah satu kali Akila berhasil kabur ke salah satu tempat di daerah Jawa tengah, hanya saja semua usahanya harus berakhir dengan sia sia, ketika ia mendapat telpon dari pihak Sanatorium yang mengatakan bahwa ibunya dalam kondisi drop. Akila yang sudah panik bukan main, langsung bergegas keluar dari tempat persembunyiannya menuju ke Sanatorium ibunya, namun ketika ia sampai di sana malah Delvano yang ia temui sedangkan ibunya terlihat baik baik saja.

Sejak saat itu Akila mencoba untuk menerima takdirnya walau terasa berat, tidak ada lagi pilihan bagi Akila selain menatap dan berdiri di samping Delvano Sebastian seorang pembawa berita terkenal sekaligus pewaris dari perusahaan SB Company.

***

Keesokan paginya

Elbara terlihat sudah duduk di meja makan sambil memegang iPad di tangannya memeriksa pergerakan saham perusahaannya.

Dari arah tangga Viona nampak turun dengan perlahan menuju ke arah meja makan di mana Elbara tengah berada saat ini.

"Pulang jam berapa kamu?" tanya Viona dengan nada yang ketus sambil mengambil duduk di sebelah suaminya dan mulai mengoles roti dengan selai coklat kesukaannya.

"Jam sebelas" ucap Elbara dengan singkat sambil masih menatap ke arah layar Ipadnya tanpa memperdulikan Viona di sana.

Viona yang melihat Elbara acuh, lantas langsung menarik iPad dari tangan Elbara kemudian melemparnya begitu saja ke lantai hingga pecah menjadi beberapa bagian, membuat Elbara yang sedari tadi fokus menatap ke arah Ipadnya lantas terkejut bukan main akan kelakuan dari Viona barusan.

"Apa yang kau lakukan?" bentak Elbara sambil bangkit berdiri karena kesal akan perbuatan Viona yang main lempar iPad miliknya.

"Kamu yang apa apaan? setelah kamu mengabaikan telpon ku, pulang malam dan tidak mengatakan apapun, kamu malah dengan santainya mengacuhkan ku seperti ini ha?" ucap Viona tak kalah kerasnya membalas bentakan dari Elbara barusan.

"Jangan memancing emosiku ya Vi, aku bahkan sudah cukup bersabar terhadap mu selama ini. Apa kau tidak sadar bahwa semua tingkah laku mu itu lebih mirip dengan sebuah obsesi alih alih rasa cinta. Aku bahkan sudah muak terus mendapat perlakuan gila mu itu!" ucap Elbara pada akhirnya.

"Jangan berteriak El... " ucap Viona sambil membanting piring roti di hadapannya ke lantai hingga menimbulkan bunyi yang cukup keras di area meja makan.

Beberapa maid nampak mulai melipir ke area Paviliun ketika melihat tuan dan nyonyanya lagi lagi bertengkar dengan hebat pagi ini.

"Sudah cukup Vi! jika kamu masih terus seperti ini jangan salahkan aku jika aku memilih untuk mengakhiri segalanya!" ucap Elbara kemudian dengan nada yang memperingati sambil menatap tajam ke arah Viona.

Setelah puas mengatakan hal tersebut Elbara lantas melangkahkan kakinya pergi dari ruangan tersebut.

Berada di mansion bersama dengan Viona membuat Elbara merasa muak dan terkekang.

"Aaaaaaaaaa" teriak Viona kemudian setelah kepergian Elbara dari sana sambil melempar semua benda yang ada di meja makan dengan brutal.

Bersambung

Episodes
1 Dua kapal yang berbeda haluan
2 Pertemuan tak di sengaja
3 Aku tidak melakukan apapun
4 Perubahan yang begitu cepat
5 Kamu lagi
6 Apa aku harus mempercayainya?
7 Mungkinkah ini takdir?
8 Takdir yang terikat
9 Bagaimana kamu bisa ada di sini?
10 Perasaan kesal
11 Permintaan cerai
12 Pesan dengan nomor asing
13 Kabur
14 Perasaan emosi
15 Andai saja
16 Hampir mendarat
17 Psikiater
18 Manipulasi?
19 Tatapan yang aneh
20 Kebahagian yang diimpikan lama
21 Suara Simfoni ini...
22 Aku pasti akan menemukanmu
23 Di mana Akila?
24 Penyelamatan
25 Dia bebas!
26 Aku tidak akan lagi ikut campur
27 Pasangan yang cocok
28 Wajah yang berubah ubah
29 Langkah yang tepat
30 Aku mencintaimu
31 Tolong aku..
32 Hamil?
33 Aku di sini
34 Dia pasti bahagia kan?
35 Bagaimana kalau kau tidak bisa?
36 Saya suaminya
37 Apa hubungan mereka?
38 Sudah cukup
39 Ucapan selamat
40 Korban KDRT
41 Affair?
42 Ini salah
43 Di kejar anjing
44 Aku tidak menyukainya
45 Butuh sandaran
46 Mencintai hanya sekali
47 Tidak meyakinkan
48 Kata kata berpisah
49 Tidak akan kubiarkan
50 Sebuah rumor
51 Siapa wanita itu?
52 Redam berita itu!
53 Apa menyenangkan?
54 Kena kau!
55 Aku akan membalas mu
56 Siaran berita
57 Berkas perceraian
58 Dia bukan milik mu
59 Bersikap egois
60 Terima kasih
61 Jalan keluar terbaik
62 Baru menyadarinya
63 Terus melangkah
64 Akulah Bunga Senja
65 Baru terpikir
66 Resmi bercerai
67 Hanya sebuah permulaan
68 Hot news
69 Wanita gila
70 Pelukan hangat
71 Bermain rumah rumahan
72 Sudah dibodohi
73 Cambuk kepemimpinan
74 Pembentukan divisi baru
75 Berbagi cerita
76 Mama hilang
77 Tidak akan ku biarkan
78 Memulai kembali dari nol
79 Apakah aku sudah bebas?
80 Suara Simfoni itu lagi
81 Rekan bisnis?
82 Sesuatu yang janggal
83 Air es
84 Maafkan aku Ki..
85 Bersyukur bertemu orang yang tepat
86 Laporan penganiyayaan
87 Bebas dari tuduhan
88 Sebuah rencana
89 Tequila
90 Dia istriku
91 Seperti anak kecil
92 Menikahlah dengan ku
93 Keputusan yang tepat?
94 Ingin diperjuangkan
95 Bayi besar
96 Nomor tidak di kenal
97 Perasaan gusar
98 Ini jelas salah
99 Keputusan yang tepat
100 Sebuah kepercayaan
101 Aku sudah memaafkan mu
102 Jangan pernah berharap
103 Sebuah paket
104 Haruskah bertindak?
105 Kedai seafood
106 Pergi ke tempat baru
107 Raut wajah yang murung
108 Lalu di mana Akila?
109 Salah sangka
110 Tidak ada yang bisa memisahkan kita
111 Akankah ini akhir segalanya?
112 Mengakhiri hidup
113 Akhir kisah Elbara dan juga Akila
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Dua kapal yang berbeda haluan
2
Pertemuan tak di sengaja
3
Aku tidak melakukan apapun
4
Perubahan yang begitu cepat
5
Kamu lagi
6
Apa aku harus mempercayainya?
7
Mungkinkah ini takdir?
8
Takdir yang terikat
9
Bagaimana kamu bisa ada di sini?
10
Perasaan kesal
11
Permintaan cerai
12
Pesan dengan nomor asing
13
Kabur
14
Perasaan emosi
15
Andai saja
16
Hampir mendarat
17
Psikiater
18
Manipulasi?
19
Tatapan yang aneh
20
Kebahagian yang diimpikan lama
21
Suara Simfoni ini...
22
Aku pasti akan menemukanmu
23
Di mana Akila?
24
Penyelamatan
25
Dia bebas!
26
Aku tidak akan lagi ikut campur
27
Pasangan yang cocok
28
Wajah yang berubah ubah
29
Langkah yang tepat
30
Aku mencintaimu
31
Tolong aku..
32
Hamil?
33
Aku di sini
34
Dia pasti bahagia kan?
35
Bagaimana kalau kau tidak bisa?
36
Saya suaminya
37
Apa hubungan mereka?
38
Sudah cukup
39
Ucapan selamat
40
Korban KDRT
41
Affair?
42
Ini salah
43
Di kejar anjing
44
Aku tidak menyukainya
45
Butuh sandaran
46
Mencintai hanya sekali
47
Tidak meyakinkan
48
Kata kata berpisah
49
Tidak akan kubiarkan
50
Sebuah rumor
51
Siapa wanita itu?
52
Redam berita itu!
53
Apa menyenangkan?
54
Kena kau!
55
Aku akan membalas mu
56
Siaran berita
57
Berkas perceraian
58
Dia bukan milik mu
59
Bersikap egois
60
Terima kasih
61
Jalan keluar terbaik
62
Baru menyadarinya
63
Terus melangkah
64
Akulah Bunga Senja
65
Baru terpikir
66
Resmi bercerai
67
Hanya sebuah permulaan
68
Hot news
69
Wanita gila
70
Pelukan hangat
71
Bermain rumah rumahan
72
Sudah dibodohi
73
Cambuk kepemimpinan
74
Pembentukan divisi baru
75
Berbagi cerita
76
Mama hilang
77
Tidak akan ku biarkan
78
Memulai kembali dari nol
79
Apakah aku sudah bebas?
80
Suara Simfoni itu lagi
81
Rekan bisnis?
82
Sesuatu yang janggal
83
Air es
84
Maafkan aku Ki..
85
Bersyukur bertemu orang yang tepat
86
Laporan penganiyayaan
87
Bebas dari tuduhan
88
Sebuah rencana
89
Tequila
90
Dia istriku
91
Seperti anak kecil
92
Menikahlah dengan ku
93
Keputusan yang tepat?
94
Ingin diperjuangkan
95
Bayi besar
96
Nomor tidak di kenal
97
Perasaan gusar
98
Ini jelas salah
99
Keputusan yang tepat
100
Sebuah kepercayaan
101
Aku sudah memaafkan mu
102
Jangan pernah berharap
103
Sebuah paket
104
Haruskah bertindak?
105
Kedai seafood
106
Pergi ke tempat baru
107
Raut wajah yang murung
108
Lalu di mana Akila?
109
Salah sangka
110
Tidak ada yang bisa memisahkan kita
111
Akankah ini akhir segalanya?
112
Mengakhiri hidup
113
Akhir kisah Elbara dan juga Akila

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!