Gelembung-gelembung udara naik ke permukaan sementara tubuh Nathan meluncurkan tenggelam kedasar danau yang sangat dingin di tengah derasnya hujan.
Nathan melihat kearah permukaan danau dengan sisa-sisa kesadarannya. Ia sama sekali tidak pernah membayangkan jika hidupnya akan berakhir menyedihkan seperti ini sebelumnya.
"Mengapa kau melakukan semua ini kepadaku, Roxy. Apa seburuk itu aku dimatamu sampai-sampai kau mengingkari janji kita dulu untuk terus bersama-sama?"
Rasa sesak Nathan rasakan saat mengingat Roxy melompat kepelukan Alex dan tersenyum sinis ketika melihatnya disiksa sebelumnya diruang interogasi.
Kehidupan indah yang sudah Nathan rancang sedemikian rupa sekarang hancur, dan hanya menyisakan luka mendalam yang membekas di dalam hatinya.
Wanita yang sudah menariknya keluar dari trauma masa kecil, sekarang justru menambah rasa sakit yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata.
"Apakah perjalanan ku berakhir sampai disini? Andaikan saja ada sebuah keajaiban seperti yang sering dikatakan dalam dongeng. Aku ingin merubah nasibku dari awal lagi."
Nathan menghela nafas dan tersenyum tipis menertawakan dirinya sendiri yang mengharapkan sebuah keajaiban disaat-saat terakhirnya.
Perlahan mata Nathan mulai terpejam seiring detak jantung yang kian melemah. Ia merasa tidak ada lagi rasa sakit dan menuju kegelapan abadi.
[ DING! Kata kunci terpicu. Memulai sinkronisasi dengan Tuan rumah. Data diri didapatkan. Menjalankan perintah aktivasi Sistem 10%...30%...50%... ]
Pada detik-detik terakhir sebelum kesadarannya hilang total. Nathan heran mendengar suara Ai wanita di dalam kepalanya.
Tetapi Nathan tidak terlalu memikirkan kejadian aneh tersebut dan menganggap jika dirinya sekarang sedang berhalusinasi saat nyawanya sudah di ujung tanduk.
[ DING! Aktivasi Sistem telah selesai. Memulai produser pemindaian kondisi tubuh Tuan Rumah 10%...30%...50%...70%...90%... Pemindaian selesai! ]
[ Kondisi Tuan Rumah berada pada titik terendah. Memulai prosedur keselamatan darurat untuk mencegah kematian Tuan rumah! ]
Serum berwarna biru yang sebelumnya di suntikkan oleh seorang pria asing, mulai menyatu dengan kromosom di dalam tubuh Nathan.
Sel darah biru mulai terbentuk di dalam nadi. Berbeda dengan manusia pada umumnya yang hanya memiliki dua sel darah yaitu merah dan putih. Nathan sekarang memiliki sel darah biru.
Aliran listrik entah dari mana muncul memantik Jantung milik Nathan yang sudah berhenti bekerja untuk kembali berdetak memompa sel darah biru ke seluruh tubuhnya.
Nathan tersentak dan terbangun dari kematian. Dia kemudian melepaskan pemberat yang di kaitkan dengan kakinya menggunakan tali tambang.
Setelah berhasil melepaskan pemberat di kakinya, Nathan langsung berusaha berenang menuju permukaan. Dengan sisa-sisa tenaga yang ia miliki, Nathan menuju tepi danau dan menjatuhkan tubuhnya yang sangat lemah.
Dari kejauhan samar-samar Nathan bisa melihat seorang pria datang menghampirinya. Tak lama kemudian ia mulai kembali tak sadarkan diri dan hanya bisa berharap jika pria tersebut bukan bagian dari orang-orang jahat itu.
Sebastian pria berusia 63 tahun menatap tubuh Nathan yang tergeletak di tepi danau. Kondisi anak muda benar-benar kacau dengan banyaknya luka di sekujur tubuh.
"Mereka lagi-lagi melakukan hal menjijikkan seperti ini..." Sebastian menghela nafas kasar mengetahui apa yang sebenarnya terjadi kepada Nathan.
Pria itu kemudian memeriksa detak jantung Nathan dan setelah mengkonfirmasi jika masih hidup, Sebastian lalu membawa Nathan menuju pondok kecil miliknya.
...****************...
Hujan deras yang sebelumnya mengguyur daerah Pensylvania mulai reda. Di sebuah pondok dipedalaman hutan Woodlands, seorang pria terbaring lemah di atas ranjang.
Kondisi pria berusia 23 tahun tersebut tampak memprihatinkan dengan banyak luka memar di sekujur tubuh yang saat beberapa bagian sudah dibalut menggunakan perban putih.
Mata pria tersebut mengernyit menunjukkan tanda-tanda jika akan segera sadar. Benar saja tak berselang lama ia akhirnya bangun.
"Ughh... Dimana aku...?" Nathan heran menemukan jika dirinya berada di sebuah kamar sambil memegang kepalanya yang terasa sangat pusing.
Pandangan Nathan kemudian teralihkan kepada sejumlah perban dibeberapa anggota tubuhnya seperti lengan kiri dan badannya.
[ DING! Selamat pagi Tuan rumah. Senang bisa melihat Anda akhirnya siuman setelah tidak sadarkan diri selama 3 hari! ]
Di tengah kebingungan mendapati jika dirinya masih hidup dan mendapatkan perawatan ringan. Nathan kembali dibuat heran saat mendengar suara Ai wanita terlintas di dalam kepalanya.
"Suara siapa itu?" Nathan keheranan bisa mendengar suara seorang wanita tetapi tidak bisa melihat wujud dari orang yang sudah menyapanya di kamar tersebut.
Setelah mengedarkan pandangan ke sepenjuru kamar. Nathan belum juga menemukan keberadaan pemilik suara tersebut dan merasa jika dirinya sekarang hanya sedang mengigau.
Nathan kemudian memutuskan untuk memejamkan mata agar bisa mengetahui apakah dirinya sekarang terjebak di alam bawah sadar atau memang berada di dunia nyata.
[ DING! Tuan rumah tolong hentikan pembuktian Anda karena ini memang nyata. Tuan rumah hanya akan terlihat konyol jika ada seseorang berada disini melihat tingkah Anda ]
Mendengar suara aneh itu lagi, Nathan perlahan membuka matanya untuk mengintip siapa sebenarnya orang yang saat ini sedang berbicara kepada dirinya.
Sayangnya lagi-lagi Nathan tidak menemukan pemilik suara mirip robot tersebut. Hal ini membuatnya merasa waspada setelah mengalami berbagai keanehan.
"Tunjukan wujudmu..." Nathan menyebar pandangannya ke sepenjuru arah kamar dan tetap memasang kewaspadaan tinggi.
System menanggapi perkataan Nathan dengan menampilkan tabel hologram yang membuat pria tersebut seolah menjadi karakter dari sebuah game.
Melihat tampilan hologram muncul dihadapannya, Nathan mencoba untuk menyentuhnya dan seperti dugaan tangannya langsung menembus hologram tersebut.
Dalam tabel hologram berwarna biru Nathan bisa melihat status kondisi tubuh, detak jantung, serta berbagai hal yang menyangkut tubuhnya.
"Bisakah kau menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi disini?" Nathan mencoba berkomunikasi dengan makhluk asing yang menyebut dirinya sendiri sebagai suatu program System.
Nathan untuk saat ini berusaha tetap tenang meski pikirannya masih berkecamuk. Jelas sebelumnya ia merasa sudah tewas, tetapi sekarang dirinya kembali hidup dengan sebuah tampilan hologram seperti sebuah permainan virtual reality.
[ DING! Perintah tuan rumah diterima. System akan mengirim beberapa informasi ke otak Anda. Mohon bertahan selama proses transmisi data ]
Nathan merasa heran dengan perkataan makhluk System itu. Tetapi sesaat kemudian ia merasa kepalanya sangat pusing dan sejumlah ingatan masuk ke dalam otaknya.
Kesadaran Nathan kemudian dibawa menuju sebuah Lab bawah tanah rahasia yang dijaga ketak oleh pihak militer. Melihat tulisan-tulisan ditempat tersebut Nathan langsung sadar jika lokasi Lab tersebut berada di Rusia.
Tulisa Project 51 terlihat jelas di salah satu sisi ruangan. Yang paling membuat Nathan terkejut adalah penampakan sebuah pesawat makhluk ruang angkasa atau UFO berada di tengah-tengah ruangan.
"Jangan bilang aku sekarang berada di Kapustin Yar..." Nathan terkejut melihat ada banyak peneliti berada di tempat tersebut dan tidak menyadari keberadaannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
okta Riansa
jauhin cewe yang bernama Roxy
2024-08-29
0
fathurRa
darah merah orang biasa,darah putih tuh pelengkap darah merah, darah ningrat
2022-12-26
2
Hanker Gaming
tolong ada alien
2022-12-24
0