Nathan yang tidak sadarkan diri kemudian dibangunkan secara paksa oleh seorang anggota kepolisian menggunakan ember berisi air es. Tentu di musim dingin dan bersalju Nathan akan merasa sangat kedinginan setelah disiram menggunakan air es.
Nafas Nathan menjadi terengah-engah dan dia terkejut menemukan bahwa dirinya sekarang berada di sebuah ruang interogasi. Saat mencoba bergerak ia terkejut menemukan kedua tangan dan kakinya sudah terkunci pada sebuah kursi.
"Lihat pangeran tidur kita yang sudah bangun ini..." Suara seorang pria yang terdengar sangat familiar membuat Nathan mencoba memfokuskan matanya yang rabun kearah pria tersebut.
Nathan langsung terkejut saat menemukan Alex dan Roxy berada diruangan interogasi bersama beberapa pihak berwajib seperti polisi, FBI, sampai agen DEA yang mengawasi peredaran obat-obatan terlarang.
"Bos? Roxy? Sebenarnya apa yang sedang terjadi disini. Mengapa aku ditahan seperti seorang kriminal? Apa ini semacam acara reality show?"
Nathan mencoba untuk tetap berpikiran positif dan tidak ingin menganggap jika dua orang yang sudah sangat dia percaya tenyata telah menjebaknya.
Hari ini sendiri merupakan tanggal kelahiran Nathan yang membuat pria itu berpikir jika semua orang pasti hanya ingin membuat kejutan pesta ulang tahun untuk dirinya.
Semua orang yang berpakaian seperti anggota kepolisian, FBI, dan DEA dianggap Nathan hanya sebagai pemeran pendukung untuk membantu kejutan yang dibuat oleh Alex serta Roxy.
Tiba-tiba seorang anggota kepolisian mengeluarkan sebuah kamera dan mulai merekam Nathan. Hal ini jelas membuat Nathan merasa heran mengapa orang itu merekam dirinya sebelum acara dimulai.
"Bisakah kita mulai saja, Tuan Nathan? Saya harap Anda mau bekerjasama agar interogasi malam ini bisa segera selesai tanpa kekerasan. Anda mengerti bukan apa yang saya maksud?"
Seorang anggota DEA terlihat duduk berhadapan dengan Nathan dan hanya dipisahkan oleh sebuah meja. Wanita itu mengeluarkan sebuah catatan serta pena saat akan mulai menginterogasi Nathan.
Mendengar pertanyaan dari pemeran yang menjadi petugas DEA, tentu saja Nathan merasa heran apalagi saat melihat semua orang yang ada di dalam ruangan tersebut tampak serius, hingga membuat suasana menjadi cukup tegang.
Nathan melihat kearah dinding kaca hitam dan dia menyadari jika masih ada banyak orang yang saat ini sedang mengawasi jalannya interogasi.
Melihat betapa seriusnya semua orang, Nathan mulai berpikir kembali apakah semua ini hanya acara kejutan ulang tahunnya atau justru dia memang benar sedang di interogasi.
"Maaf aku tidak paham dengan apa yang kau maksud, Nyonya. Dan memangnya apa yang sebenarnya terjadi?" Nathan mengalihkan pandangan kearah agen DEA yang menatapnya seperti seekor kelinci kecil.
Nathan mulai merasakan perasaan tidak nyaman di dalam hati saat mendapat tatapan sinis dari semua orang yang ada di ruangan tersebut.
Margareth mengeluarkan satu paket morfin dan meletakkannya di atas meja. "Kami menemukan lebih dari 50 paket morfin di dalam mobilmu. Sekarang kau memiliki dua pilihan, yaitu membuat mengaku bahwa kau terlibat dalam peredaran obat-obatan terlarang atau besok kau tidak akan bisa lagi melihat matahari."
Perkataan Margareth terdengar penuh keseriusan dan tidak ada tanda-tanda keraguan, seakan dia merupakan malaikat maut yang bisa mencabut nyawa Nathan kapan saja hanya dengan sekali ucapan.
Melihat satu paket morfin seberat 2 kilogram di atas meja, Nathan yang tidak pernah memiliki barang terlarang seperti itu tentu saja mengelak saat dituduh membawa paket morfin.
"Kalian semua pasti salah menangkap orang. Aku bukan orang yang memiliki barang itu. Kalian bisa mengecek apakah ada sidik jariku di sana atau tidak."
Nathan menggelengkan kepala dan tidak mau mengakui sesuatu hal yang bukan miliknya, apalagi benda terlarang seperti morfin yang biasa digunakan oleh para pecandu obat-obatan.
Margareth kemudian memberikan kode kepada beberapa petugas kepolisian untuk memaksa Nathan menyentuh beberapa paket morfin yang mereka temukan.
Nathan berusaha untuk memberontak saat beberapa anggota kepolisian yang memiliki postur tubuh lebih besar darinya, mulai memaksanya menyentuh paket-paket morfin untuk mendapatkan sidik jarinya.
Tetapi sekuat apapun Nathan mencoba memberontak dia tetap kalah, dan berakhir dengan menyentuh semua paket morfin yang ada di ruangan tersebut.
Nathan kemudian mengalihkan pandangan ke arah Alex yang tampak tersenyum licik. Dia juga melihat pria itu tampak sangat dekat dengan Roxy yang merupakan kekasihnya.
"Apa kalian semua menjebakku?!" Nathan mengeratkan gigi saat melihat Alex dan Roxy yang sedang menatapnya seolah dirinya merupakan sebuah hama.
Alex dan Roxy tidak menjawab pertanyaan dari Nathan melainkan tertawa. Hal ini membuat Nathan semakin curiga jika dia sedang dijebak, apalagi saat melihat sikap yang ditunjukkan oleh semua orang disana kepada dirinya.
Margareth kemudian kembali meminta Nathan untuk mengakui kepemilikan 50 paket morfin, yang sebenarnya sengaja dipersiapkan untuk menjebak dirinya.
Nathan tetap bersikeras tidak mengakui kepemilikan 50 paket morfin tersebut, dan memberitahu jika dirinya sudah dijebak oleh Alex yang sebelumnya menyuruh dirinya untuk mengirimkan beberapa perangkat komputer yang rusak.
Sayangnya Nathan saat ini bertemu dengan pihak-pihak yang salah. Bukannya mendapat pembelaan pria itu justru langsung dihajar oleh beberapa anggota kepolisian.
Nathan jatuh ke lantai dengan posisi masih terkunci di kursi. Dia kemudian diinjak-injak oleh beberapa orang dan Alex juga ikut melakukan penganiayaan kepada dirinya.
Semua anggota badan Nathan dihajar habis-habisan sampai membuatnya mendapat luka cukup serius. Beberapa tulang rusuknya dan juga sejumlah jarinya patah.
Hanya anggota bagian wajah dan kepala Nathan saja yang dibiarkan tetap mulus oleh semua orang, agar tidak menimbulkan kecurigaan dari banyak pihak saat mereka merekam pengakuan Nathan untuk dijadikan bukti jika pria itu memang bersalah.
Semua orang termasuk para petugas disana hanyalah segelintir penegak keadilan yang korup dan menggunakan Nathan sebagai kambing hitam.
Selain mendapat banyak uang dari 50 paket morfin itu mereka pastinya juga akan mendapat penghargaan dan dinaikkan jabatan setelah menangkap salah satu penyelundup obat-obatan terlarang.
Posisi Nathan kemudian di dudukan kembali menghadap Margareth agen dari kesatuan DAE. Kondisi pria itu tampak cukup memprihatinkan dan beberapa kali muntah darah.
"Bisakah kau mengaku sekarang atau ingin melanjutkan permainannya?" Margareth menyeringai melihat Nathan sambil memainkan pena ditangannya.
Juru kamera sekali lagi mempersiapkan diri untuk merekam bukti pengakuan kepemilikan 50 paket morfin dari mulut Nathan langsung, supaya mereka memiliki bukti jika harus maju ke pengadilan.
Tetapi bukan pengakuan yang diberikan Nathan kepada Margareth. Pria itu justru meludahi wajah wanita tersebut menggunakan darah kemudian balik menyeringai.
Nathan kemudian mengalihkan pandangan ke arah Roxy yang tampak mesra dengan Alex. "Apakah ini yang kau harapkan dariku, Roxy? Bagaimana dengan anak kita yang ada di dalam kandunganmu?"
"Anak kita? Asal kau tau saja Nathan. Setelah mengetahui aku hamil anakmu, aku langsung menggugurkannya. Sekarang lebih baik kau mengaku dan tanda tangani ini."
Roxy mengeluarkan beberapa dokumen berisi pengalihan hak waris Nathan mulai dari tabungan, asuransi, sampai apartemen yang sudah mereka tempati selama beberapa tahun ini berdua.
Mendengar jika Roxy sudah menggugurkan kandungannya satu bulan yang lalu, Nathan jelas terkejut. Pria itu tidak menyangka wanita yang sudah dia kencani semenjak masih di bangku sekolah menengah atas sekarang berselingkuh dengan atasannya sendiri, dan yang paling parah adalah menggugurkan buah hati mereka sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Yorfinn
sayang tamat di tengah jalan
2023-09-30
0
Vivi 99
harapan saya Mc tidak menjadi pemain wanita. jadi es aja. dan adapun pasangan nya semoga yg sama² tangguh
2023-09-20
0
Aneuk Perley Perhatian
biasanya novel seperti ini cukup naif.. walau sudah diperlakukam seperti itu oleh pihak polisi yang akhirnya MC mengampuni Polisi itu.. kalau iya.. Novel ini juga masuk dalam kriteria NOVEL SAMPAH VERSI KU...
2023-04-24
3