Mafia Order System
Hari semakin gelap dan matahari mulai bersembunyi di balik cakrawala. Bulan purnama menggantikan peran matahari, menyinari Bumi dengan sinar miliknya yang redup.
Di sebuah gedung perkantoran Amerika, suara ketikan keyboard terdengar dari satu ruangan gelap dan terlihat jika seorang pria berusia 23 tahun sedang sibuk bekerja.
"Hah... Sampai kapan ini akan selesai, aku sudah membuat janji dengan Roxy untuk bertemu." Nathan menghela nafas panjang dan terlihat bosan harus menatap monitor selama seharian penuh.
Hari ini merupakan momen penting bagi Nathan dimana ia akan melamar Roxy kekasihnya yang sudah menjalin hubungan asmara dengan dirinya selama lebih dari 5 tahun.
Ada alasan khusus mengapa Nathan ingin segera menikahi wanita yang sudah menemaninya sejak sekolah menengah atas. Roxy saat ini mengandung anak mereka dan tentu Nathan merasa sangat senang.
Belakangan ini Nathan sengaja menyibukkan diri dengan bekerja mengumpulkan uang. Tabungan di rekeningnya sekarang sudah menyentuh angka 1 Juta Dollar yang akan digunakan untuk kebutuhan anaknya kelak dimasa depan.
"Aku sudah tidak sabar menyambutmu." Nathan tersenyum bahagia sambil memperhatikan hasil USG Roxy Bulan lalu. Jika dihitung usia kandungan kekasihnya sekarang sudah 2 Bulan.
Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam. Nathan yang sudah menyelesaikan pekerjaan kemudian bergegas turun dari lantai 14 menggunakan lift.
Sudah 10 menit Nathan membuat Roxy menunggu di restoran favorit mereka, dan ia tidak ingin sampai kekasihnya menunggu dirinya terlalu lama di hari sepesial ini.
Begitu sampai di lantai satu Nathan langsung berlari menuju pintu keluar. Tetapi suara seseorang yang memanggilnya membuat langkah Nathan terhenti.
"Tunggu sebentar, Nathan. Bisakah aku meminta bantuanmu?" Tanya seorang pria berusia 30 tahunan yang berdiri didepan meja resepsionis.
Nathan berbalik dan menemukan pria yang memanggilnya adalah Alex. Pria berusia 30 tahunan itu sendiri merupakan CEO di tempatnya bekerja, yang tidak lain adalah Bos nya sendiri.
"Iya apa hal yang bisa saya bantu, Pak?" Nathan berjalan menghampiri Alex dengan gugup. Sebagai seorang kutu buku Nathan sendiri sedikit bingung jika harus mengobrol bersama orang lain, terutama Bos nya sendiri.
Alex tersenyum dan mengeluarkan sebuah kunci mobil dari dalam balik jas, kemudian memberikan kunci tersebut kepada Nathan yang tampaknya tidak bisa menolak jika di mintai bantuan.
"Tolong antarkan beberapa komputer yang rusak ke teknisi." Ucap Alex seraya memberikan kunci mobil Van dan secarik kertas berisi alamat tempat perbaikan komputer.
Tempat Nathan bekerja merupakan salah satu pialang saham di Amerika Serikat. Kebutuhan akan perangkat seperti komputer tentunya sangat tinggi, mengingat pekerjaan ini membuat mereka setiap saat harus menghadap layar monitor untuk melakukan analisis.
Nathan yang tidak bisa menolak akhirnya menerima pekerjaan tambahan dari Alex. Dia kemudian segera pamit dan menuju parkiran tempat dimana mobil Van berada.
Begitu Nathan keluar dari kantor, senyuman tipis terukir di wajah Alex. Tampak jelas bahwa di balik senyuman pria tersebut menganggap banyak arti entah itu baik atau buruk.
"Silahkan nikmati saja waktumu sebaik mungkin menghirup udara di Dunia luar, Nathan..." Gumam Alex sebelum pergi meninggalkan kantor.
Disisi lain Nathan sudah menemukan mobil Van yang dia cari. Tanpa mengecek terlebih dulu barang yang harus dia antar, pria itu langsung mengemudikan mobil.
Mobil Van yang dikendarai Nathan mulai membelah jalanan di Kota New York. Meski sudah malam, jalan raya masih saja ramai dengan kendaraan yang berlalu-lalang.
Saat berhenti di sebuah lampu merah, Nathan mengeluarkan ponsel dan mengirim pesan kepada Roxy untuk meminta maaf karena tidak bisa menemuinya di restauran malam ini.
Hanya kurang dari 5 menit pesan yang Nathan kirim, langsung di balas oleh Roxy. Wanita itu tidak marah dan memakluminya, dia juga memberitahu kepada Nathan jika sekarang sedang berkumpul di restauran itu bersama teman-temannya karena paham pria tersebut pasti sangat sibuk.
Nathan merasa senang saat membaca pesan yang di kirim oleh Roxy. Dia kemudian memutuskan untuk membelikan Kue kesukaan kekasihnya itu sebelum kembali ke apartemen.
Rencana untuk melamar Roxy dengan cara romantis di restauran mungkin sudah gagal. Tetapi Nathan tetap akan melamar kekasihnya tersebut saat sampai di apartemen dengan cincin yang sudah dia persiapkan.
Nathan kemudian melanjutkan perjalanan saat melihat lampu sudah berubah menjadi hijau. Melihat ada toko yang menjual kue di pinggir jalan, dia memutuskan untuk menepikan mobil dan melanjutkan perjalanan setelah membeli roti.
Lonceng berbunyi saat Nathan membuka pintu toko. Pria itu kemudian segera menuju meja kasir. Pilihan Nathan tertuju pada roti red velvet yang sangat di sukai oleh Roxy.
Setelah membeli roti seharga 15 Dollar itu, Nathan segera keluar dari toko dan menuju mobil Van. Tetapi sebelum masuk kedalam mobil, Nathan melihat seorang pria berusia 65 tahun berlari menembus keramaian pejalan kaki.
Kondisi pria itu sendiri terlihat cukup buruk dimana sebagian wajahnya tertutup darah dan mengenakan pakaian putih yang cukup kotor dengan bercak darah.
Melihat kondisi pria itu jelas membuat Nathan dan para pejalan kaki yang lain merasa terkejut. Beberapa orang mulai menjauh menyadari jika pria itu terlibat dengan masalah besar.
Pandangan pria itu kemudian tertuju kearah Nathan. Tanpa memberi peringatan pria itu langsung menyuntikkan semacam serum berwarna biru di pinggang Nathan.
Pria itu kemudian mendorong Nathan kesamping sampai menabrak badan mobil, dan berlari menjauh secepat mungkin dari tempat tersebut.
Nathan meringis kesakitan dan mencabut alat injeksi yang menancap di bagian pinggangnya. Melihat tabung penyimpanan pada alat injeksi sudah kosong, Nathan hanya bisa mengumpat khawatir jika dia sudah diracun oleh pria asing tadi.
"Sialan!" Nathan membuang alat injeksi tersebut sampai masuk ke dalam gorong-gorong. Dia kemudian masuk kedalam mobil dan pergi meninggalkan tempat tersebut.
Saat sedang menyetir Nathan hanya bisa berdecak kesal merasakan panas pada bagian pinggangnya. Rasa panas itu perlahan menjalar ke area perut yang membuat Nathan merasa seolah-olah sedang dibakar hidup-hidup.
Nathan terus melanjutkan perjalanan menuju alamat yang diberikan oleh Alex sebelumnya sambil menahan rasa sakit. Begitu sampai ke alamat yang dituju, pria itu merasa heran melihat jika dia mulai memasuki distrik sepi yang beberapa gedung sedang dalam masa perbaikan.
"Apa dia tak memberikan alamat yang salah?" Nathan mengecek kembali alamat di tangannya dan memang benar kawasan tersebut sesuai dengan yang tertera di sana.
Suara Helikopter mulai terdengar dari kejauhan. Awalnya Nathan mengira jika itu merupakan Helikopter biasa yang membawa seorang pasien ke rumah sakit.
Tetapi suara Helikopter tersebut semakin mendekat dan tak lama tiba di lokasi Nathan berada. Lampu sorot kemudian dari Helikopter diarahkan ke mobil Van milik Nathan.
Tak berselang lama banyak mobil polisi mulai berdatangan dan menghadang mobil Van yang di kendarai oleh Nathan. Beberapa anggota kepolisian serta agen seperti FBI dan DEA mulai mengarahkan senjata api kepada Nathan.
Pada awalnya Nathan mengira semua ini hanya aksi Prank yang biasa di lakukan oleh para Vloger. Dia kemudian menurut saja keluar dari mobil dan mengangkat tangan.
Tetapi begitu Nathan keluar beberapa anggota kepolisian yang menggunakan pelindung lengkap, langsung menjatuhkan dirinya dengan paksa sampai membuatnya hampir mencium permukaan aspal.
"Hei! Apa-apaan ini?!" Nathan meronta untuk melepaskan diri saat beberapa anggota kepolisian mulai mengamankan dirinya seperti seorang buronan paling dicari.
Beberapa anggota kepolisian mulai menggeledah mobil Van yang di kendarai oleh Nathan, dan menemukan paket morfin dalam jumlah besar tersimpan di dalam kardus di bagasi mobil.
"Sayang sekali usahamu gagal, keparat!" Seorang komandan polisi menunjukkan satu paket dihadapan Nathan dan memukul pria tersebut sampai pingsan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
dua bulan USG😂 USG setahuku kalau pertama sekitar 20minggu atau 4bln lebih
2024-01-19
0
Boy
kasian velskud
2023-11-13
0
Billy Andreaan
semangat hor
2023-07-06
0