Interogasi singkat dan penuh dengan sandiwara busuk yang dibuat oleh beberapa pihak berwenang hanya untuk memenuhi ambisi pribadi mereka dalam mendapatkan kursi kekuasaan berakhir.
Rekaman pengakuan Nathan sudah mereka dapatkan dan bisa digunakan esok hari untuk membuat berita dengan headline penangkapan salah satu penyelundup obat-obatan terlarang dari Mexico.
Untuk mendapatkan bukti rekaman pengakuan Nathan tentu saja tidak mudah. Para oknum pihak berwenang harus menyiksa terlebih dulu pria tersebut tapi dengan batasan tidak melukai wajahnya.
Nathan mendapat beberapa pukulan cukup fatal di tubuhnya, tendangan, siraman air dingin, dan yang paling parah bagian lengan sampai lehernya dililitkan kabel tembaga beraliran listrik.
Sudah bisa dibayangkan bagaimana tersiksanya pria kutu buku yang selalu menghindari tindakan kriminal sepanjang hidupnya, tetapi namanya langsung ternodai begitu saja dan sekarang dicap sebagai kriminal kelas kakap tanpa pernah terpikirkan sepanjang hidupnya.
Dengan pakaian tahanan berwarna oranye dan borgol di kedua tangan serta kaki, Nathan dibawa menggunakan mobil tahanan menuju sebuah fasilitas penjara yang terkenal sebagai Alcatraz ke-dua.
Nathan menggigil kedinginan meski sudah menggunakan pakaian cukup tebal, hal ini dikarenakan tubuhnya masih basah kuyup setelah disiksa oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Hanya satu kebaikan yang Nathan terima dari mereka sebelumnya, yaitu obat untuk meredakan rasa sakit yang saat ini dia derita paska penyiksaan.
Meski wajah Nathan masih tampak baik-baik saja, tetapi anggota badannya jauh dari kata baik. Semuanya babak belur dan beberapa tulangnya patah.
Hal yang paling mencolok dari luka ditubuh Nathan yaitu bekas lilitan kabel tembaga bertegangan aliran listrik tinggi. Luka tersebut menjalar dari lengan sampai leher seperti urat yang melintang keluar.
Tetapi bedanya di dalam urat tersebut terdapat air yang jika dipecahkan Nathan akan merasakan panas sama seperti luka bakar melepuh.
Raut wajah Nathan tampak pucat pasi karena ketakutan. Bahkan kacamata retak miliknya bergetar akibat dari tubuhnya yang terus menggigil kedinginan.
Bibir Nathan juga terlihat pecah-pecah akibat selama introgasi sama sekali tidak diberikan minum oleh para petugas.
Sementara itu para petugas yang berada satu mobil dengan Nathan menertawakan pria itu, saat melihat matanya yang sembab setelah menangis kencang selama penyiksaan.
1 Jam kemudian mobil tahanan yang membawa Nathan sampai di sebuah fasilitas penjara tempat para kriminal kelas kakap dari beberapa negara bagian ditahan.
Penjara tersebut memiliki keamanan ketat dengan lebih dari 2400 kamera pengawas, 100 sniper, dan 10.000 petugas kepolisian yang siap menyiksa para tahanan di dalam penjara.
Nathan kemudian di foto dengan latar belakang pengukur tinggi badan sambil membawa sebuah papan berisi nomor tahanannya serta sel tempatnya akan menghabiskan sisa hidupnya.
Pria itu sendiri didakwa atas tindak penyelundupan obat-obatan terlarang dalam jumlah besar dengan hukuman 100 tahun penjara tanpa bebas bersyarat.
Tentu saja dakwaan tersebut hanyalah alibi oleh para oknum agar aksi mereka tindak terendus oleh pihak berwenang. Bahkan untuk menutup rapat-rapat kejahatan ini, mereka sudah menyiapkan hadiah khusus untuk Nathan di dalam penjara.
Nathan kemudian dibawa oleh beberapa dua orang sipir penjara menuju selnya yang sudah ada beberapa fasilitas seperti kasur, shower, kloset, yang akan membuatnya tidak akan memiliki alasan untuk keluar dari sel.
Fasilitas penjara yang Nathan dapatkan tentu saja sama dengan para tahanan lain. Bahkan mereka hanya diizinkan keluar untuk melihat matahari selama 1 jam setiap harinya.
Beberapa tahanan mulai menggoda Nathan saat berjalan melewati sel mereka. Para tahanan itu tentu ingin melepaskan hasrat mereka kepada Nathan meski sama-sama lelaki.
Hal ini sendiri sudah menjadi rahasia umum di dalam penjara, jadi jangan pernah mengambilkan sabun yang terjatuh saat sedang berada di dalam kamar mandi jika tidak ingin hal buruk terjadi.
Nathan kemudian dimasukkan ke dalam sebuah sel yang paling dalam dimana tetangganya mulai sekarang adalah para penjahat kelas kakap dari yang paling kakap.
Sambil menahan rasa sakit yang mulai menyerangnya kembali, Nathan perlahan membaringkan tubuh lemahnya diatas kasur yang tidak senyaman kasur di rumahnya.
Pria itu mulai merenungkan kembali kejadian yang menimpanya hari ini. Pertama dijebak oleh Bosnya sendiri, kemudian dikhianati oleh kekasihnya yaitu Roxy, kehilangan seluruh aset yang sudah dia kumpulkan dengan keringatnya sendiri, dan dijadikan kambing hitam oleh beberapa oknum tidak bertanggung jawab.
Hal yang paling menyakitkan bagi Nathan adalah saat mendengar calon anaknya kelak ternyata sudah digugurkan oleh kekasihnya sendiri.
Nathan tidak habis pikir apa yang membuat Roxy berubah menjadi sangat liar, padahal dulu wanita itu sangat baik dan memiliki hati selembut malaikat.
"Apa semua ini hanya karena uang?" Nathan memukul dinding sel yang terbuat dari baja setebal 5 sentimeter dengan keras untuk melupakan semua emosinya.
Rencana Nathan untuk membuat keluarga kecil bahagia bersama kekasihnya sekarang gagal total dan dia sekarang terjebak di dalam akhir kehidupan yang sangat menyakitkan.
Nathan kemudian mengingat kembali masa lalunya yang hidup sebagai seorang putra pemilik perusahaan tekstil cukup besar di Amerika.
Kehidupannya sangat jauh dari kata kemiskinan dan selalu dikelilingi oleh orang-orang berwawasan tinggi. Tetapi semuanya berubah saat ayahnya dijebak oleh salah satu koleganya, yang membuat perusahaan keluarga mereka bangkrut.
Tak lama Ibunya meninggal karena jatuh sakit dan membuat ayahnya menjadi seorang pemabuk berat. Kehidupan mereka langsung jatuh dalam kemiskinan dan terlilit hutang besar.
Nathan yang berusia 18 tahun saat itu akhirnya memutuskan keluar dari rumah karena merasa kecewa dengan sikap ayahnya yang menjadi sangat kasar.
Mulai dari usia 18 tahun Nathan sudah mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, mulai dari pencuci mobil, pramusaji, sampai pada akhirnya menjadi seorang pegawai disebuah perusahaan real estate milik Alex.
"Bisakah kau diam anak muda? Ini sudah malam dan simpan kesedihanmu itu untuk dirimu sendiri. Mengganggu orang yang sedang membaca saja."
Seorang tahanan yang ada disamping sel Nathan merasa terganggu saat pemuda itu memukul dinding dan terisak seperti seorang anak kecil.
Nathan tidak menjawab perkataan pria itu dan memilih untuk tidur. Karir yang sudah dia bangun dengan keringatnya sendiri selama bertahun-tahun sekarang sudah hancur, dan hanya tinggal menunggu waktu sampai dia membusuk di dalam penjara.
Sebenarnya Nathan sudah menyadari jika para oknum itu tidak akan melepaskannya begitu saja meski telah berhasil menjebloskan dirinya kedalam penjara.
Nathan bukan orang bodoh dan menyadari jika akan ada beberapa tahanan yang akan disiapkan untuk menghabisinya esok hari.
Meski mengetahui akhir hidupnya sudah semakin dekat. Nathan tetap tidak akan mungkin melawan mereka mengingat kondisi tubuhnya sendiri sangat memprihatinkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Lux Dawnbringer
waduh
2023-04-02
2
Rahma azQia
dari awal aja kea greget pengen liat badasnya si mc hehe
2022-12-22
3
Zafrullah Effendy
lanjut...
2022-10-09
1