Bab 2

Sore ini langit terlihat bersahabat. Awan tak lagi mendung seperti beberapa Minggu terakhir ini. Hari ini benar-benar hari yang cerah. Secerah hati seorang wanita yang sedang berjalan-jalan dengan kakak tersayangnya.

"Kak Arya tunggu aku! Jalanmu cepat sekali. Kita bukan mau pergi berperang. Kita sedang berbelanja." Pinta gadis itu sambil berusaha mengikuti langkah lelaki di depannya.

"Kau ini lambat sekali. Jalanmu seperti siput. Aku sudah terbiasa jalan cepat. Lagipula kenapa kau memaksaku menemani mu berbelanja. Apa kau tak punya teman ?" Keluhnya sedikit kesal.

"Aku punya banyak teman. Tapi aku sedang ingin ditemani oleh kakak kesayanganku!" Godanya sambil merangkul mesra lengan kakaknya yang berotot itu.

"Apa kau sudah tidak waras?" Tanyanya kesal.

Adik manisnya itu hanya tersenyum padanya. Nama wanita itu Alisa. Walaupun terkadang dia menyebalkan, tapi Arya sangat menyayanginya. Bisa dibilang dia sangat memanjakannya. Dia juga terlalu protektif pada setiap pria yang ingin mendekatinya. Pernah sewaktu adiknya kuliah dulu, ada seorang pria yang mengganggunya dan membuatnya menangis, tanpa pikir panjang Arya langsung menghajarnya sampai pingsan. Untunglah masalah itu bisa berakhir damai.

Sejak saat itu Alisa jadi agak menjaga jarak dengan pria manapun yang ingin mendekatinya. Dia tak mau kakaknya terlibat masalah lagi. Apalagi kini dia seorang polisi. Mungkin saja dia akan menggunakan kekuasaannya untuk memberi pelajaran pada para lelaki tersebut.

"Kau mau beli apa? Dari tadi kita hanya berputar-putar saja disini!" gerutunya.

Alisa hanya tersenyum melihat kakaknya tak berhenti menggerutu semenjak tadi.

"Sabar, kak! Kau sedang bersama dengan makhluk bernama wanita. Jadi tingkat kesabaranmu sedang diuji saat ini." Ucap Alisa dengan gurauan.

"Dasar wanita!" serunya kesal.

Saat sedang berjalan, seorang wanita menabraknya cukup keras dengan sebuah trolli.

"Aduh...!" Seru Arya mengaduh kesakitan sambil memegangi kakinya.

"Maaf! Aku tidak sengaja. Aku tidak melihatmu!" Pinta orang yang menabraknya itu.

"Sebesar ini masih juga tidak kelihatan? Kau letakkan dimana matamu?" Arya benar-benar kesal hari ini. Namun, sepertinya ia mengenali wanita itu. "Kau!" serunya.

"Kau polisi yang kemarin, kan. Sekali lagi aku minta maaf. Aku benar-benar tidak melihatmu, tuan!" Pintanya lagi.

Alisa yang sedari tadi hanya diam, mencoba mengenali gadis itu. Sepertinya ia terlihat familiar dengan wajahnya.

"Qiara! Kau Qiara kan?" Tanyanya memastikan.

Qiara tampak ragu saat pertama kali melihat wanita itu. Tapi sepertinya ia juga mengenali wanita yang berada disamping pria itu sembari menggandeng tangannya.

"Apa kau Alisa?" Tanyanya balik mencoba untuk memastikan.

"Iya ini aku. Kau ada disini? Kenapa kau tidak mengabari ku?" Tanyanya sambil memeluknya erat.

Qiara awalnya ragu membalas pelukannya. Tetapi ia tetap memeluknya. Alisa ternyata adalah sahabat baiknya di sekolah menengah atas dulu. Tapi mereka harus berpisah saat kelulusan. Karena Alisa harus pulang kembali ke kota asalnya.

"Maaf! Ponsel lamaku hilang. Jadi semua kontak yang ada di ponselku juga ikut hilang. Termasuk nomor ponselmu. Aku juga tidak tahu dimana alamatmu. Jadi aku benar-benar tidak bisa menghubungimu" Jelasnya setelah melepaskan pelukan Alisa.

"Lalu kenapa kau bisa ada disini. Apa kau sedang liburan?" tanyanya penasaran.

"Tidak aku sudah dua tahun tinggal disini." jelasnya sambil tersenyum.

"Dua tahun? Dan kita baru bertemu sekarang. Apa kau pindah bersama orangtuamu. Atau... Oh ya Stela sempat memberitahuku bahwa kau akan menikah. Kau pasti ikut dengan suamimu pindah kemari, kan? Apa sekarang kau tinggal bersama suamimu disini? Dimana dia? Apa dia tidak ikut berbelanja denganmu?" Alisa memberikan begitu banyak pertanyaan untuk Qiara.

Qiara sampai kebingungan menjawab pertanyaannya. Ia juga bingung menjelaskan tentang pernikahannya yang batal. Apalagi harus menjelaskan didepan orang lain.

"hmm.. Aku pindah bersama orang tuaku." jawabnya ragu.

"Lalu suamimu?" tanya Alissa.

Qiara tampak ragu ingin menjawab. Arya yang sedari tadi diam saja pura-pura batuk untuk memberikan kode pada mereka bahwa dia masih ada di sana.

"Oh ya! Aku hampir saja lupa. Perkenalkan! Dia adalah kakakku, Arya!" Ucap Alissa.

Qiara mengacungkan tangan nya untuk berjabat tangan. Namun sepertinya Arya tak menggubrisnya. Qiara menarik tangannya kembali.

"Apa kau tidak jadi berbelanja? Aku ada janji lain! Atau kau mau pulang naik taksi saja!" Keluhnya sedikit kesal.

Melihat Arya yang sangat kesal, Qiara segera mengambil inisiatif untuk segera pamit. Lagipula dia juga bisa menghindari pertanyaan seputar pernikahannya.. Jujur sampai saat ini dia juga tidak tahu apa. yang terjadi pada Vano. Pria itu benar-benar tidak bisa dihubungi.

"Tunggu dulu! Kita baru bertemu kembali setelah sembilan tahun berpisah. Aku masih ingin mengobrol denganmu. Aku masih kangen padamu." Alissa menahannya.

"Bukan begitu! Aku juga masih ada keperluan lain. Hmm... Begini saja , berikan ponselmu. Biar aku beri nomorku. Kita bisa bertemu lagi lain waktu." ucap Qiara.

Ia langsung mencari ponselnya di dalam tas. Tapi tidak ketemu. Mungkin tertinggal di mobil. Ia lalu meminta ponsel kakaknya dengan paksa. Qiara segera memasukkan nomor nya ke ponsel Arya.

"Nanti jangan lupa hubungi aku ya! Aku pergi dulu, ya!" Ucapnya setelah mengembalikan ponsel dan memeluk Alissa.

Ia pergi sambil melambaikan tangannya pada Alissa. Ia tampak setengah berlari ke arah eskalator untuk turun kebawah.

"Dia seperti sedang menghindari ku? Apa jangan-jangan aku salah bicara, ya? " Gumamnya yang terdengar oleh kakaknya.

"Lain kali jika kau ingin bertanya, lihat situasi dan kondisinya terlebih dahulu!" Ucap Arya sambil menyentil keningnya.

"Memangnya kenapa? Apa aku sudah salah bicara?" tanyanya lagi.

"Kau jadi belanja atau tidak? Aku ada janji lain? Cepatlah!" desaknya.

"Iya iya! Aku juga mau kesana?" Dia menunjuk ke arah toko kosmetik.

Arya menyuruhnya masuk seorang diri. Sementara ia menunggu diluar. Ia mulai memeriksa ponselnya. Melihat daftar kontak. Lalu menemukan satu nama yang membuatnya penasaran.

Qiara.

Ia tampak memikirkan sesuatu.

________________

Terpopuler

Comments

Risdawati Sinurat

Risdawati Sinurat

asik critanya!

2020-08-05

0

Kumala Mala

Kumala Mala

umur Qiara berapa thor sama Arya

2020-06-02

1

Torop Umrahyani

Torop Umrahyani

kayak nya seru nih
Lanjooooot

2020-05-31

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 1
3 Bab 2
4 Bab 3
5 Bab 4
6 Bab 5
7 Bab 6
8 Bab 7
9 Bab 8
10 Bab 9
11 Bab 10
12 Bab 11
13 Bab 12
14 Bab 13
15 Bab 14
16 Bab 15
17 Bab 16
18 Bab 17
19 Bab 18
20 Bab 19
21 Bab 20
22 Bab 21
23 Bab 22
24 Bab 23
25 Bab 24
26 Bab 25
27 Bab 26
28 Bab 27
29 Bab 28
30 Bab 29
31 Bab 30
32 Bab 31
33 Bab 32.
34 Bab 33
35 Bab 34
36 Bab 35
37 Bab 36
38 Bab 37
39 bab 38.
40 Bab 39
41 Bab 40.
42 Bab 41
43 Bab 42
44 Bab 43
45 Bab 44
46 Bab 45
47 Episode 46 Maaf dan Terima kasih
48 Bab 47 Mengagetkan
49 Bab 48 Kejutan
50 Bab 49 Suka padanya?
51 Bab 50 Menatapku?
52 Bab 51 Keputusan
53 Bab 52 Melamar
54 Bab 53 Persiapan lamaran Alissya.
55 Bab 54 Persiapan lamaran Alissya part 2
56 Bab 55 Mengacuhkan
57 Bab 56 Si kembar Laura dan Lauren
58 Bab 57 Kerja sama
59 Bab 58 Surat nikah
60 Bab 59 Alissya's wedding day
61 Bab 60 Alissya's wedding day part 2
62 Bab 61. Alissya's wedding day part 3
63 Bab 62 Pria dalam mimpiku
64 Bab 63 Isi hati
65 Bab 64 Mimpi yang jadi nyata
66 Bab 65 Belum memberi jawaban.
67 Bab 66 Mengambil keputusan
68 Bab 67 Aku bersedia
69 Bab 68 Memulai semuanya dari awal.
70 Bab 69 Gaun pengantin
71 Bab 70 Cincin pernikahan
72 Bab 71 Wedding day
73 Bab 72 Malam pertama
74 Bab 73 Aku sangat menyukainya
75 Bab 74 Pindah rumah
76 Bab 75 Hamil?
77 Bab 76 Kau memang berbeda.
78 Bab 77 Cemburu
79 Bab 78 Terima kasih karena sudah hadir dalam hidupku.
80 Bab 79 Tamu bulanan
81 Bab 80 Rindu padamu
82 Bab 81 Hari yang melelahkan
83 Bab 82 Mencoba menahan diri
84 Bab 83 Bersedia membantuku.
85 Bab 84 Kau terlihat menggemaskan
86 Bab 85 Hadiah yang tak terduga
87 Bab 86 Mengambil inisiatif
88 Bab 87 Masih butuh waktu
89 Bab 88 Tuduhan yang menyakitkan
90 Bab 89 Keras kepala
91 Bab 90 Menyembunyikan
92 Bab 91 Insiden tomat
93 Bab 92 Menyalahkan diri
94 Bab 93 Mengakui
95 Bab 94 Menceritakan segalanya
96 Bab 95 Berdebat
97 Bab 96 Bermalam di hotel
98 Bab 97 Mudah tersulut emosi
99 Bab 98 Serangan tiba-tiba
100 Bab 99 Terluka
101 Bab 100 Bertemu musuh
102 Bab 101 Mencoba untuk memprovokasi
103 Bab 102 Meragukan
104 Bab 103 Menyiapkan pesta kejutan
105 Bab 104 Memberikan kejutan
106 Bab 105 Meragukan kesetiaan
107 Bab 106 Masalah selesai
108 Bab 107 Rencana liburan
109 Bab 108 Diamond Rose
110 Bab 109 Balas dendam
111 Bab 110 Kejutan
112 Bab 111 Hadiah terindah untukku
113 Bab 112 Tiba-tiba sakit
114 Bab 113 Cemas
115 Bab 114 Jangan terlalu baik padaku
116 Bab 115 Ancaman
117 Bab 116 Hilang
118 Bab 117 Rencana.
119 Bab 118 Mendapatkan apa yang diinginkan
120 Bab 119 Tidak akan sepertinya
121 Bab 120 Honeymoon (part 1)
122 Bab 121 Honeymoon part 2
123 Bab 122 Honeymoon part 3
124 Bab 123 Honeymoon (ending part)
125 Bab 124 Melihat wajahmu dipagi hari.
126 Bab 125 Memberikannya hadiah
127 Bab 126 Pertemuan kembali
128 Bab 127 Goyah
129 Bab 128 Vano
130 Bab 129 Tak sanggup mengatakannya
131 Bab 130 Akhirnya mengatakannya
132 Bab 131 Takut ditinggalkan
133 Bab 132 Mencemaskan
134 Bab 133 Hamil?
135 Bab 134 Akhirnya kita bertemu kembali.
136 Bab 135 Mengingat kembali
137 Bab 136 Ku harap kau menyukainya
138 Bab 137 Merelakan
139 Bab 138 Ada yang pergi, ada yang datang
140 Bab 139 Menunggu
141 Bab 140 Kontraksi
142 Bab 141. Terulang kembali.
143 Bab 142 Atharrazka
144 Bab 143. Ending.
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1
3
Bab 2
4
Bab 3
5
Bab 4
6
Bab 5
7
Bab 6
8
Bab 7
9
Bab 8
10
Bab 9
11
Bab 10
12
Bab 11
13
Bab 12
14
Bab 13
15
Bab 14
16
Bab 15
17
Bab 16
18
Bab 17
19
Bab 18
20
Bab 19
21
Bab 20
22
Bab 21
23
Bab 22
24
Bab 23
25
Bab 24
26
Bab 25
27
Bab 26
28
Bab 27
29
Bab 28
30
Bab 29
31
Bab 30
32
Bab 31
33
Bab 32.
34
Bab 33
35
Bab 34
36
Bab 35
37
Bab 36
38
Bab 37
39
bab 38.
40
Bab 39
41
Bab 40.
42
Bab 41
43
Bab 42
44
Bab 43
45
Bab 44
46
Bab 45
47
Episode 46 Maaf dan Terima kasih
48
Bab 47 Mengagetkan
49
Bab 48 Kejutan
50
Bab 49 Suka padanya?
51
Bab 50 Menatapku?
52
Bab 51 Keputusan
53
Bab 52 Melamar
54
Bab 53 Persiapan lamaran Alissya.
55
Bab 54 Persiapan lamaran Alissya part 2
56
Bab 55 Mengacuhkan
57
Bab 56 Si kembar Laura dan Lauren
58
Bab 57 Kerja sama
59
Bab 58 Surat nikah
60
Bab 59 Alissya's wedding day
61
Bab 60 Alissya's wedding day part 2
62
Bab 61. Alissya's wedding day part 3
63
Bab 62 Pria dalam mimpiku
64
Bab 63 Isi hati
65
Bab 64 Mimpi yang jadi nyata
66
Bab 65 Belum memberi jawaban.
67
Bab 66 Mengambil keputusan
68
Bab 67 Aku bersedia
69
Bab 68 Memulai semuanya dari awal.
70
Bab 69 Gaun pengantin
71
Bab 70 Cincin pernikahan
72
Bab 71 Wedding day
73
Bab 72 Malam pertama
74
Bab 73 Aku sangat menyukainya
75
Bab 74 Pindah rumah
76
Bab 75 Hamil?
77
Bab 76 Kau memang berbeda.
78
Bab 77 Cemburu
79
Bab 78 Terima kasih karena sudah hadir dalam hidupku.
80
Bab 79 Tamu bulanan
81
Bab 80 Rindu padamu
82
Bab 81 Hari yang melelahkan
83
Bab 82 Mencoba menahan diri
84
Bab 83 Bersedia membantuku.
85
Bab 84 Kau terlihat menggemaskan
86
Bab 85 Hadiah yang tak terduga
87
Bab 86 Mengambil inisiatif
88
Bab 87 Masih butuh waktu
89
Bab 88 Tuduhan yang menyakitkan
90
Bab 89 Keras kepala
91
Bab 90 Menyembunyikan
92
Bab 91 Insiden tomat
93
Bab 92 Menyalahkan diri
94
Bab 93 Mengakui
95
Bab 94 Menceritakan segalanya
96
Bab 95 Berdebat
97
Bab 96 Bermalam di hotel
98
Bab 97 Mudah tersulut emosi
99
Bab 98 Serangan tiba-tiba
100
Bab 99 Terluka
101
Bab 100 Bertemu musuh
102
Bab 101 Mencoba untuk memprovokasi
103
Bab 102 Meragukan
104
Bab 103 Menyiapkan pesta kejutan
105
Bab 104 Memberikan kejutan
106
Bab 105 Meragukan kesetiaan
107
Bab 106 Masalah selesai
108
Bab 107 Rencana liburan
109
Bab 108 Diamond Rose
110
Bab 109 Balas dendam
111
Bab 110 Kejutan
112
Bab 111 Hadiah terindah untukku
113
Bab 112 Tiba-tiba sakit
114
Bab 113 Cemas
115
Bab 114 Jangan terlalu baik padaku
116
Bab 115 Ancaman
117
Bab 116 Hilang
118
Bab 117 Rencana.
119
Bab 118 Mendapatkan apa yang diinginkan
120
Bab 119 Tidak akan sepertinya
121
Bab 120 Honeymoon (part 1)
122
Bab 121 Honeymoon part 2
123
Bab 122 Honeymoon part 3
124
Bab 123 Honeymoon (ending part)
125
Bab 124 Melihat wajahmu dipagi hari.
126
Bab 125 Memberikannya hadiah
127
Bab 126 Pertemuan kembali
128
Bab 127 Goyah
129
Bab 128 Vano
130
Bab 129 Tak sanggup mengatakannya
131
Bab 130 Akhirnya mengatakannya
132
Bab 131 Takut ditinggalkan
133
Bab 132 Mencemaskan
134
Bab 133 Hamil?
135
Bab 134 Akhirnya kita bertemu kembali.
136
Bab 135 Mengingat kembali
137
Bab 136 Ku harap kau menyukainya
138
Bab 137 Merelakan
139
Bab 138 Ada yang pergi, ada yang datang
140
Bab 139 Menunggu
141
Bab 140 Kontraksi
142
Bab 141. Terulang kembali.
143
Bab 142 Atharrazka
144
Bab 143. Ending.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!