Bab 4

Malam ini ibunya Alisya berulang tahun. Mereka mengadakan jamuan makan malam dirumahnya. Rumah itu keliatan mewah dan besar. Tak heran karena ayahnya seorang pengusaha batu bara yang sangat sukses. Rumah itu berlantai tiga. Ruang pesta berada dilantai dasar. Semua hiasan didominasi warna putih. Sesuai dengan warna kesukaan ibunya. Beberapa sudut ruang juga dihiasi dengan mawar putih. Beberapa orang tampak sudah mulai berdatangan. Sepertinya diantara mereka banyak kolega bisnis ayahnya dan teman arisan ibunya. Benar-benar pesta kalangan atas.

Alisya menunggu Qiara di teras sesuai dengan permintaannya di telpon beberapa menit yang lalu. Malam itu ia memakai gaun brokat selutut lengan pendek warna coklat muda. Tak selang berapa lama Qiara muncul juga. Qiara melambai padanya begitu melihat Alisya. Hari itu ia memakai gaun selutut lengan panjang dengan bahu yang sedikit terbuka. Rambutnya yang panjang di ikat setengah saja. Ditangan kanannya memegang sebuah buket bunga yang berisi mawar putih kesukaan ibunya.

"Wow... Kau cantik sekali!" Pujinya.

"Terima kasih! Kau juga sangat cantik!" Pujinya balik.

Bisa dikatakan bentuk tubuh dan tinggi mereka berdua hampir sama. Hanya rambut saja yang berbeda. Rambut Qiara sedikit lebih panjang.

"Ayo masuk! Mamaku sudah tidak sabar ingin segera bertemu denganmu!" Ucapnya sambil menarik tangan Qiara.

Mereka berdua bergegas masuk. Dari arah berlawanan terlihat Arya dan Rio baru datang.

"Siapa wanita yang bersama adikmu itu? Aku baru pertama kali melihatnya!" Tanya Rio.

"Itu teman lama adikku!" Jawabnya setelah melihat wanita yang dimaksud.

"Mereka berdua seperti bidadari! Sangat cantik!" Pujinya sampai terpana.

Arya hanya menunjukkan ekspresi wajah yang datar. Rio segera menyapa mereka berdua. Mereka berempat masuk bersama-sama. Tapi begitu melihat kearah meja hidangan, Rio langsung melupakan kedua wanita itu dan pergi kesana. Arya benar-benar sakit kepala melihat kelakuan temannya itu. Arya menghampiri ayahnya yang sedang terlihat sedang mengobrol dengan beberapa orang temannya.

"Apa kau menanam bunga itu sendiri?" tanya Alisya sambil berjalan pada Qiara.

"Iya! Aku menanamnya sendiri. Kebetulan banyak yang sudah mekar. Jadi aku bisa membawanya untuk mamamu." Jelasnya.

Mereka menghampiri ibu Alisya. Dia sangat cantik dan terlihat awet muda. Sepertinya ia melakukan perawatan khusus setiap hari. Ia juga sangat ramah dan keibuan.

"Tante selamat ulang tahun! Ini untuk tante!" Ucap Qiara sambil menyerahkan buket mawar putih yang dibawanya.

"Wah! Cantik sekali! Terima kasih sayang!" pujinya seraya mencium kedua pipi Qiara. "Akhirnya kita bertemu juga. Sudah lama tante ingin bertemu denganmu. Tapi baru tercapai sekarang. Alissya sudah menceritakan tentangmu dan juga keluargamu. Terima kasih karena sudah menjaga Alisya dengan baik selama sekolah dulu." jelas wanita bernama Anindya itu sambil memegang tangan Qiara.

"Tante tidak perlu berterima kasih padaku. Aku tidak melakukan apapun untuk Alisya. Dia sendiri yang mendatangi kami setiap hari. Walaupun itu agak sedikit merepotkan." candanya.

Mereka bertiga tertawa serentak. Mama Alissya ternyata orang yang sangat ramah juga menyenangkan. Ia tidak terlihat seperti wanita-wanita kaya lainnya yang haus akan status. Ia sama sekali tidak membeda-bedakan status Qiara yang mungkin tidak sebanding dengan keluarganya.

Tak lama kemudian terlihat papa dan kakak Alisya menghampiri mereka. Tampaknya ia tak terlalu menyukai kehadiran Qiara disana. Terbukti dari caranya yang tidak merespon saat Qiara hendak menjabat tangannya seraya memperkenalkan dirinya. Anindya dan Alissya merasa tidak enak pada Qiara melihat perlakuan pria itu padanya. Adrian memang seperti itu jika bertemu dengan seseorang yang tidak dikenalnya.

"Sayang ! Ayo ikut denganku. Ada yang ingin memberikan selamat untukmu! Sebaiknya kita menghampiri mereka. Ayo!" Adrian mengajak istrinya sambil memegang tangannya.

Anindya tampak memanggil seorang pelayan dan menyuruhnya untuk meletakkan bunga di dalam vas dan diletakkan di kamarnya. Ia lebih dulu pamit pada Qiara sebelum pergi dari hadapannya.

"Sepertinya papamu tidak menyukaiku!" Ucap Qiara begitu orangtua dan kakaknya pergi.

"Bukan begitu! Papa memang selalu seperti itu terhadap orang yang baru dikenalnya. Sudah lupakan saja! Papa itu sebenarnya sangat baik. Sudah ayo kita makan." ajaknya menenangkan Qiara sambil menggandeng tangannya.

_______________

"Kau mau makan apa?" Tanya Alissya sambil mengajaknya melihat beberapa stan makanan yang ada disana.

Ia benar-benar tidak menyangka jika sahabat yang dulu dikenalnya adalah putri seorang pengusaha kaya raya. Bahkan di setiap stan ada koki khusus yang memasak langsung hidangannya.

"Kau mau sushi?" Tanyanya begitu sampai di stan masakan Jepang.

"Boleh juga!" Ucapnya.

Dia langsung mengatakan pada chef untuk menyiapkan dua porsi sushi untuk mereka.

Setelah mendapatkannya, mereka mencari tempat duduk yang kosong.

"Aku tidak menyangka jika kau benar-benar berasal dari keluarga yang kaya raya. Bisa-bisanya dulu kau berbohong padaku dan berpura-pura menjadi anak seorang petani." gerutunya saat kembali terkenang dengan masa lalu.

"Maaf! Aku juga sudah memberitahu alasannya padamu, kan!"

"Iya aku tahu! Kau benar-benar pandai memanipulasi orang ya!" sindirnya sambil tersenyum.

Mereka lalu mencari meja kosong begitu mendapatkan makanannya. Setelah mendapatkan tempat duduk, mereka segera menyantap makanan mereka yang terlihat sangat mengunggah selera makan.

Arya dan Rio terlihat menghampiri mereka berdua dan ikut duduk disana bersama mereka.

"Alisya kau tidak ingin memperkenalkanku pada temanmu ?" Tanya Rio tiba-tiba saat melihat Qiara.

"Buat apa? Dia juga tidak tertarik berkenalan dengan kakak!" ledeknya.

"Kau ini!" serunya. "Aku Rio!" Ucapnya pada Qiara seraya mengacungkan tangan kanannya untuk bersalaman.

Qiara menyambut tangannya sambil menyebutkan namanya. Tampaknya Rio jauh lebih ramah daripada Arya. Terlihat jelas dari ekspresi wajahnya yang datar tanpa ekspresi itu. Tapi Qiara segera mengabaikannya karena makanan yang terpampang di hadapannya itu jauh lebih menarik daripada pria dingin yang duduk didepannya.

Ia mengambil sejumput wasabi yang terletak di mangkuk keramik kecil yang ada disamping piringnya lalu meletakkannya diatas potongan tuna segar yang menjadi topping untuk sushi nya. Ia memasukkan satu potong sushi itu sekaligus kedalam mulutnya. Ia mengunyahnya dengan cepat. Saat dirasa mulutnya sudah kosong, ia melakukan hal yang sama untuk potongan sushi yang kedua. Ia baru saja hendak memasukkannya kedalam mulut, tapi langsung terhenti begitu melihat tatapan tajam yang begitu menusuk dari pria dihadapannya itu.

Qiara seketika mengerutkan keningnya karena merasa heran. Apa dia telah melakukan suatu kesalahan? Ia menundukkan kepalanya karena merasa canggung. Ia kemudian memasukkan potongan sushi yang sudah dipegangnya kedalam mulut. Lalu mengunyahnya dengan cepat. Ia mendongakkan kepalanya dan tersenyum pada Arya tanpa tahu malu.

Tiba-tiba pandangan tertuju pada seseorang yang baru saja datang. Dia seorang wanita yang sangat cantik. Qiara sampai terpana melihatnya. Mungkin jika dia seorang pria, ia bisa jatuh cinta dengannya.

"Alisya! Siapa wanita itu? Dia cantik sekali!"

"Apanya yang cantik! Biasa saja!" Ucapnya malas setelah melihat siapa yang dimaksud Qiara.

"Ternyata dia! Apa ayahmu masih berteman baik dengan ayahnya?"tanya Rio pada Arya.

"Aku tidak tahu dan tidak mau tahu sedikitpun. Tidak perlu mengurusi hal yang tidak penting!" Akhirnya setelah diam dari tadi, Arya akhirnya berbicara.

Rio menurut dan melanjutkan makannya. Sepertinya hanya Qiara yang kebingungan dengan suasana yang aneh ini. Tapi dia malas untuk bertanya lagi melihat sikap Arya yang sepertinya menjaga jarak dengan wanita itu. Suasana jadi agak canggung setelah itu. Karena kehabisan minuman, Qiara pergi untuk mengambil minuman lagi.

Sesampainya di meja minuman, ia bertemu dengan ayah Alisya. Melihat sikap ayahnya yang acuh tadi, Qiara jadi merasa tidak nyaman.

"Kau teman Alisya?" Tiba-tiba ia bertanya.

"I.. iya, om!" Jawabnya ragu.

"Kalau begitu tetaplah menjadi temannya. Jangan berharap lebih dari itu. Jika kau berharap lebih, maka om tidak akan membiarkanmu menjadi temannya lagi! Ingat itu baik-baik!"

Setelah mengatakan itu dia langsung pergi meninggalkan Qiara yang kebingungan. Dia tidak mengerti kenapa ayah Alisya bersikap begitu dingin kepadanya. Padahal mereka baru pertama kali bertemu. Karena terus melamun, ia tak sadar telah menabrak seorang wanita. Dan membasahi pakaiannya dengan minuman. Qiara segera meminta maaf pada wanita itu yang ternyata adalah wanita cantik yang tak disukai Alisya dan Arya. Kelihatannya wanita itu sangat marah karena pakaiannya basah. Ia mengangkat tangannya seperti hendak menampar Qiara. Tetapi seseorang menghentikan tangannya.

"Arya!" Serunya.

Ia kelihatan takut saat melihat Arya. Arya melepaskan tangannya.

"Jangan membuat keributan disini! Ini ulang tahun mamaku!"ucapnya.

Wanita itu tampak tidak senang. Ia langsung pergi menemui ayahnya dan mengajaknya pulang. Sebelum pergi ia menatap Arya dengan perasaan kesal.

"Terima kasih!" Ucap Qiara.

"Selain ceroboh ternyata kau juga sangat mudah ditindas oleh orang lain. Apa tidak ada sesuatu yang bagus pada dirimu?"

"Bukan begitu! Aku hanya tidak ingin membuat keributan!"

"Lalu kau akan dengan sukarela ditampar seperti itu! Dasar bodoh! Jangan pernah berpikir untuk mengorbankan dirimu hanya untuk membuat orang lain bahagia. Kau mengerti?" Keluhnya.

"Ah sudahlah! Buat apa aku bicara denganmu!" Ia mengakhiri pembicaraan singkat itu lalu pergi begitu saja.

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang sedang mengawasi mereka dari kejauhan. Ayahnya Arya.

Terpopuler

Comments

Yadi

Yadi

kayaknya ada bau bau calon mertua Qiara alias ortunya Arya akan bucin pada Qiara, menantu kesayangan

2021-05-16

0

Jeng Anna

Jeng Anna

Sering banget nabrak

2020-12-08

0

Sisri Gusmira

Sisri Gusmira

sprtinya ini kelanjjtan my dearest wife yach.... mantap..

2020-06-20

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 1
3 Bab 2
4 Bab 3
5 Bab 4
6 Bab 5
7 Bab 6
8 Bab 7
9 Bab 8
10 Bab 9
11 Bab 10
12 Bab 11
13 Bab 12
14 Bab 13
15 Bab 14
16 Bab 15
17 Bab 16
18 Bab 17
19 Bab 18
20 Bab 19
21 Bab 20
22 Bab 21
23 Bab 22
24 Bab 23
25 Bab 24
26 Bab 25
27 Bab 26
28 Bab 27
29 Bab 28
30 Bab 29
31 Bab 30
32 Bab 31
33 Bab 32.
34 Bab 33
35 Bab 34
36 Bab 35
37 Bab 36
38 Bab 37
39 bab 38.
40 Bab 39
41 Bab 40.
42 Bab 41
43 Bab 42
44 Bab 43
45 Bab 44
46 Bab 45
47 Episode 46 Maaf dan Terima kasih
48 Bab 47 Mengagetkan
49 Bab 48 Kejutan
50 Bab 49 Suka padanya?
51 Bab 50 Menatapku?
52 Bab 51 Keputusan
53 Bab 52 Melamar
54 Bab 53 Persiapan lamaran Alissya.
55 Bab 54 Persiapan lamaran Alissya part 2
56 Bab 55 Mengacuhkan
57 Bab 56 Si kembar Laura dan Lauren
58 Bab 57 Kerja sama
59 Bab 58 Surat nikah
60 Bab 59 Alissya's wedding day
61 Bab 60 Alissya's wedding day part 2
62 Bab 61. Alissya's wedding day part 3
63 Bab 62 Pria dalam mimpiku
64 Bab 63 Isi hati
65 Bab 64 Mimpi yang jadi nyata
66 Bab 65 Belum memberi jawaban.
67 Bab 66 Mengambil keputusan
68 Bab 67 Aku bersedia
69 Bab 68 Memulai semuanya dari awal.
70 Bab 69 Gaun pengantin
71 Bab 70 Cincin pernikahan
72 Bab 71 Wedding day
73 Bab 72 Malam pertama
74 Bab 73 Aku sangat menyukainya
75 Bab 74 Pindah rumah
76 Bab 75 Hamil?
77 Bab 76 Kau memang berbeda.
78 Bab 77 Cemburu
79 Bab 78 Terima kasih karena sudah hadir dalam hidupku.
80 Bab 79 Tamu bulanan
81 Bab 80 Rindu padamu
82 Bab 81 Hari yang melelahkan
83 Bab 82 Mencoba menahan diri
84 Bab 83 Bersedia membantuku.
85 Bab 84 Kau terlihat menggemaskan
86 Bab 85 Hadiah yang tak terduga
87 Bab 86 Mengambil inisiatif
88 Bab 87 Masih butuh waktu
89 Bab 88 Tuduhan yang menyakitkan
90 Bab 89 Keras kepala
91 Bab 90 Menyembunyikan
92 Bab 91 Insiden tomat
93 Bab 92 Menyalahkan diri
94 Bab 93 Mengakui
95 Bab 94 Menceritakan segalanya
96 Bab 95 Berdebat
97 Bab 96 Bermalam di hotel
98 Bab 97 Mudah tersulut emosi
99 Bab 98 Serangan tiba-tiba
100 Bab 99 Terluka
101 Bab 100 Bertemu musuh
102 Bab 101 Mencoba untuk memprovokasi
103 Bab 102 Meragukan
104 Bab 103 Menyiapkan pesta kejutan
105 Bab 104 Memberikan kejutan
106 Bab 105 Meragukan kesetiaan
107 Bab 106 Masalah selesai
108 Bab 107 Rencana liburan
109 Bab 108 Diamond Rose
110 Bab 109 Balas dendam
111 Bab 110 Kejutan
112 Bab 111 Hadiah terindah untukku
113 Bab 112 Tiba-tiba sakit
114 Bab 113 Cemas
115 Bab 114 Jangan terlalu baik padaku
116 Bab 115 Ancaman
117 Bab 116 Hilang
118 Bab 117 Rencana.
119 Bab 118 Mendapatkan apa yang diinginkan
120 Bab 119 Tidak akan sepertinya
121 Bab 120 Honeymoon (part 1)
122 Bab 121 Honeymoon part 2
123 Bab 122 Honeymoon part 3
124 Bab 123 Honeymoon (ending part)
125 Bab 124 Melihat wajahmu dipagi hari.
126 Bab 125 Memberikannya hadiah
127 Bab 126 Pertemuan kembali
128 Bab 127 Goyah
129 Bab 128 Vano
130 Bab 129 Tak sanggup mengatakannya
131 Bab 130 Akhirnya mengatakannya
132 Bab 131 Takut ditinggalkan
133 Bab 132 Mencemaskan
134 Bab 133 Hamil?
135 Bab 134 Akhirnya kita bertemu kembali.
136 Bab 135 Mengingat kembali
137 Bab 136 Ku harap kau menyukainya
138 Bab 137 Merelakan
139 Bab 138 Ada yang pergi, ada yang datang
140 Bab 139 Menunggu
141 Bab 140 Kontraksi
142 Bab 141. Terulang kembali.
143 Bab 142 Atharrazka
144 Bab 143. Ending.
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1
3
Bab 2
4
Bab 3
5
Bab 4
6
Bab 5
7
Bab 6
8
Bab 7
9
Bab 8
10
Bab 9
11
Bab 10
12
Bab 11
13
Bab 12
14
Bab 13
15
Bab 14
16
Bab 15
17
Bab 16
18
Bab 17
19
Bab 18
20
Bab 19
21
Bab 20
22
Bab 21
23
Bab 22
24
Bab 23
25
Bab 24
26
Bab 25
27
Bab 26
28
Bab 27
29
Bab 28
30
Bab 29
31
Bab 30
32
Bab 31
33
Bab 32.
34
Bab 33
35
Bab 34
36
Bab 35
37
Bab 36
38
Bab 37
39
bab 38.
40
Bab 39
41
Bab 40.
42
Bab 41
43
Bab 42
44
Bab 43
45
Bab 44
46
Bab 45
47
Episode 46 Maaf dan Terima kasih
48
Bab 47 Mengagetkan
49
Bab 48 Kejutan
50
Bab 49 Suka padanya?
51
Bab 50 Menatapku?
52
Bab 51 Keputusan
53
Bab 52 Melamar
54
Bab 53 Persiapan lamaran Alissya.
55
Bab 54 Persiapan lamaran Alissya part 2
56
Bab 55 Mengacuhkan
57
Bab 56 Si kembar Laura dan Lauren
58
Bab 57 Kerja sama
59
Bab 58 Surat nikah
60
Bab 59 Alissya's wedding day
61
Bab 60 Alissya's wedding day part 2
62
Bab 61. Alissya's wedding day part 3
63
Bab 62 Pria dalam mimpiku
64
Bab 63 Isi hati
65
Bab 64 Mimpi yang jadi nyata
66
Bab 65 Belum memberi jawaban.
67
Bab 66 Mengambil keputusan
68
Bab 67 Aku bersedia
69
Bab 68 Memulai semuanya dari awal.
70
Bab 69 Gaun pengantin
71
Bab 70 Cincin pernikahan
72
Bab 71 Wedding day
73
Bab 72 Malam pertama
74
Bab 73 Aku sangat menyukainya
75
Bab 74 Pindah rumah
76
Bab 75 Hamil?
77
Bab 76 Kau memang berbeda.
78
Bab 77 Cemburu
79
Bab 78 Terima kasih karena sudah hadir dalam hidupku.
80
Bab 79 Tamu bulanan
81
Bab 80 Rindu padamu
82
Bab 81 Hari yang melelahkan
83
Bab 82 Mencoba menahan diri
84
Bab 83 Bersedia membantuku.
85
Bab 84 Kau terlihat menggemaskan
86
Bab 85 Hadiah yang tak terduga
87
Bab 86 Mengambil inisiatif
88
Bab 87 Masih butuh waktu
89
Bab 88 Tuduhan yang menyakitkan
90
Bab 89 Keras kepala
91
Bab 90 Menyembunyikan
92
Bab 91 Insiden tomat
93
Bab 92 Menyalahkan diri
94
Bab 93 Mengakui
95
Bab 94 Menceritakan segalanya
96
Bab 95 Berdebat
97
Bab 96 Bermalam di hotel
98
Bab 97 Mudah tersulut emosi
99
Bab 98 Serangan tiba-tiba
100
Bab 99 Terluka
101
Bab 100 Bertemu musuh
102
Bab 101 Mencoba untuk memprovokasi
103
Bab 102 Meragukan
104
Bab 103 Menyiapkan pesta kejutan
105
Bab 104 Memberikan kejutan
106
Bab 105 Meragukan kesetiaan
107
Bab 106 Masalah selesai
108
Bab 107 Rencana liburan
109
Bab 108 Diamond Rose
110
Bab 109 Balas dendam
111
Bab 110 Kejutan
112
Bab 111 Hadiah terindah untukku
113
Bab 112 Tiba-tiba sakit
114
Bab 113 Cemas
115
Bab 114 Jangan terlalu baik padaku
116
Bab 115 Ancaman
117
Bab 116 Hilang
118
Bab 117 Rencana.
119
Bab 118 Mendapatkan apa yang diinginkan
120
Bab 119 Tidak akan sepertinya
121
Bab 120 Honeymoon (part 1)
122
Bab 121 Honeymoon part 2
123
Bab 122 Honeymoon part 3
124
Bab 123 Honeymoon (ending part)
125
Bab 124 Melihat wajahmu dipagi hari.
126
Bab 125 Memberikannya hadiah
127
Bab 126 Pertemuan kembali
128
Bab 127 Goyah
129
Bab 128 Vano
130
Bab 129 Tak sanggup mengatakannya
131
Bab 130 Akhirnya mengatakannya
132
Bab 131 Takut ditinggalkan
133
Bab 132 Mencemaskan
134
Bab 133 Hamil?
135
Bab 134 Akhirnya kita bertemu kembali.
136
Bab 135 Mengingat kembali
137
Bab 136 Ku harap kau menyukainya
138
Bab 137 Merelakan
139
Bab 138 Ada yang pergi, ada yang datang
140
Bab 139 Menunggu
141
Bab 140 Kontraksi
142
Bab 141. Terulang kembali.
143
Bab 142 Atharrazka
144
Bab 143. Ending.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!