Anita adalah sahabat Adreena di kampus nya, satu mata kuliah dengan Dena lebih tepat nya satu kasta juga sama-sama kasta sudra, makanya mereka akrab walaupun berbeda tempat tinggal.
Dena mulai penasaran, tapi matanya sudah sangat lelah.
"ah ini pasti efek sayur kangkung ibu nih..pengennya merem aja nih mata"..gumam Dena. dia pun memilih untuk tidur ketimbang menuruti apa yang disarankan Anita.
pagi hari nya, Dena sudah siap dengan kendaraan roda duanya dan juga buku dalam tas punggungnya.
"Dena berangkat bu Assalamu'alaikum".ucapnya seraya mencium punggung telapak tangan ibunya.
" wa alaikumussallam, iya hati-hati nduk",jawab ibu Dena.
tiga puluh menit kemudian Dena sudah sampai di kampusnya.
"sepi sekali seperti hatiku ".gumam Dena. padahal kan ini masih sangat pagi.. Dena terus melangkah dan betapa terkejutnya dia karena ternyata kelas nya sudah dimulai.
Anita memandang Dena dengan tatapan tajam
"mata mu abis di asa ya nit natap gue tajem banget" bathin Dena yang merasa aneh dengan tatapan Anita.. namun kemudian Anita mengalihkan tatapan nya pada sang dosen, Dena mengikuti kemana arah pandang Anita,
"ehh ternyata gue lagi diperhatiin sama... apa ya nyebut ny bathin Dena..
ya dosen baru di kampus Dena, masih muda mungkin usia nya sekitar kepala tiga condong sedikit lah ya,,selidik Dena yang kini berjalan mendekati sang dosen.
wajah nya tampan, bahkan level tampannya udah kebangetan ya, dengan kulitnya yang putih bersih, dan postur tubuh menjulang bagaikan galah,, rasanya dia hampir mendekati kata sempurna, walau kesempurnaan hanyalah milik Allah ya gess,,
"kenapa kamu terlambat?" tanya sang dosen, suaranya lembut dan pelan, bahkan saking pelannya Dena sampai tak mendengar apa yang di ucapkannya hingga dia mengulangi pertanyaannya dan Dena masih tak bergeming memandangi nya.
" Dena!! suara Anita mengagetkan Dena yang rupanya sangat terpesona dengan dosen baru nya.
"eh iya Pak saya ya? biasanya saya memang begini pak tapi gak pernah telat tuh ya kan nit? "Dena menoleh pada Anita, tapi Anita malah melebar kan matanya,
" kenapa ada yang salah kah?" tanya Dena kembali. Anita tak menjawab tetapi malah menundukkan kepalanya.
"aduh masalah ni kayaknya"bathin Dena.
" maafkan saya pak karena terlambat."ucap Dena.
"ya untuk hari ini saya masih memberi kan pengecualian, tapi tidak untuk besok dan seterusnya, silahkan duduk".ucap sang dosen.
"trimakasih pak" Dena melangkah menuju kursi ny, namun langkah nya terhenti karena sang dosen kembali memanggilnya,
" eh tunggu, siapa namamu? "tanya nya.
"Adreena putri utami pak panggil aja Dena"jawab Dena.
hari berlalu seperti biasa nya bagi Galang maupun Adreena, ya nama nya Galang, lajang usia tiga puluh tujuh tahun, wuih ternyata bener perkiraan Dena ya, tiga puluh condong sedikit katanya tadi kan?
ayahnya seorang pengusaha di bidang property sedangkan ibunya seorang dosen namun tidak satu universitas dengan Galang.
"kasta Brahmana rupanya nit".
ujar Dena saat mereka ada di sebuah kafe sambil searching-searching di media sosial mencari tau tentang si dosen baru yng di sebut kang mas Arjuna oleh Anita.
" kamu suka ya nit sama pak Galang sampai segitunya menyebutnya kang mas Arjuna, lebay deh". Dena sebal pada Anita yang menurutnya persis abegeh yang lagi jatuh cinta.
"siapa juga yang gak klepek-klepek sama pak Galang den, aku rasa aku normal deh kecuali kamu".jawab Anita.
" eh emang bener kamu gitu den? tanya Anita.
"ya gue biasa aja tuh waktu bertemu pak Galang tadi pagi, tapi gue normal ya,semanis manisnya pemanis buatan gue lebih milih madunya lah,,ya walaupun perasaan gue gak sama kayak perasaan lo sama kang mas Arjuna mu yang sok cool dan sok perfect itu" timpal Dena.
" dia emang cool dan perfect den, apa coba kurangnya dari pak Galang hayo? "Anita tak Terima Dena mengatakan sang pujaan hatinya sok cool dan sok perfect.
"ah ngapain juga mencari kekurangan orang nit numpuk dosa aja, udah ah stop ngomongin pak Galang kalau dia denger kan malu"
"tapi aku suka den".
" ya jelas suka lah orang kamu lagi jatuh cinta sama dia, iya kan? ".goda Dena yang membuat Anita tersipu malu.
"sok tau lo den" Anita menampik tuduhan Dena.
" halah ngaku aja sama aku nit gak rugi kok"
ujar Dena.
" gak rugi, terus untungnya apa? tanya Anita.
"ya jualan dulu dong nit baru dapat untung".Dena berkata cukup keras.
mereka tak menyadari bahwa sang dosen ternyata ada di kafe tersebut, duduk dengan laptop di depannya.
Anita menoleh karena merasa suara Dena sangat kencang.
" lo full volume deh den"ucapnya.
" iya sorry, tapi gak apa-apa juga lah gak ada yang kenal sama kita kan di sini".Dena menoleh ke kanan dan ke kiri, betapa terkejutnya dia karena
rupanya si dosen tampan ada di sini dan sedang memandang ke arah Dena, eh tunggu- tunggu kayaknya bukan hanya sekedar memandang tapi juga sedang melangkah mendekati Dena yang nampak gugup sekali.
"kacau nit kacau banget nih"Dena menarik- narik ujung kemeja Anita.
" apa nya yang kacau den? "tanya Anita yang tak mengerti dengan perubahan sikap Dena, wajar saja karena Anita duduk dengan posisi membelakangi Galang, namun kemudian dia menoleh dan tanpa Dena sadari Anita sudah berlari meninggalkan dirinya.
"ayo kita cabut nit, gue gak mau di permalukan di sini nit., ayo".saat Dena akan meraih tasnya, dia mendengar suara seseorang seperti menyapa nya.
namun Dena tak perduli dia segera akan beranjak ketika suara itu kembali menyapa nya.
"mau kemana, temen mu udah pergi tuh".Galang mengarahkan pandangan nya ke depan dimana tadi Anita berlari keluar.
Dena mendongakkan kepala nya...
"eh pak Galang rupanya, maaf pak saya permisi".
Dena akan segera beranjak dari duduknya, namun ucapan Galang menghentikan nya,
" duduk sebentar boleh?" tanya Galang,
" saya penasaran dengan apa yang kalian perbincangan kan sejak tadi, Samar-samar saya mendengar kalian menyebut nama saya, benar kah?" tanya Galang lagi.
"ehm gak ada pak, bapak salah dengar kayak nya"jawab Dena.
" o ya? "Galang tak percaya dengan jawaban mahasiswi nya ini.
" bener pak, suwer deh, gak bohong kok, kalau bohong kesrempet becak deh" ujar Dena menunjukkan dua jarinya pada Galang.
"eh bibirnya pahit sekali kalau berucap ya Dena"
"he he biar bapak percaya, sekarang udah percaya kan pak, boleh saya pergi?" tanya Dena menegaskan.
" ya sudah silahkan, seperti nya memang bukan saya yang kalian gibahin tadi"ucap Galang.
Dena menatap wajah sang dosen,
"bapak fitnah!! ucap nya kemudian berlalu.
Galang akan kembali duduk, tapi dia melihat sebuah dompet tertinggal di sana.
"ah dasar ceroboh bisa- bisanya benda berharga seperti ini kok di tinggal".gerutu Galang.
"tertinggal lang bukan sengaja di tinggal"
*terkadang apa yang kita lihat tak seperti kenyataan nya,,,
terimakasih,
see u*,,,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Mom Dian
Maaf koreksi ya Kakak
'Matamu habis diasah ya, Nit. Natap gue tajam banget,' batin Dena yang merasa aneh dengan tatapan Anita ... Namun kemudian,
dialog batin menggunakan tanda petik satu, setelah tanda petik hurup besar jika tulisan di miringkan tidak perlu tanda petik kakak
elepsis kasih sepasi dulu lalu titik tiga yaa, kak. 🙏 maaf ya kak aku koreksi, aku awal nulis sama kayak kakak juga banyak salah peubinya ini juga belum aku revisi 🤭🙈 beberapa bab saja kak setelah tahu penulisan.,
2023-03-24
2
Elisabeth Ratna Susanti
hadir 👍
2023-03-14
1
Mrs.Q
ga ada kurangnya 😆😆😆
2023-03-04
1