Galang mengambil benda kecil berwarna hitam kemudian dia mengamatinya,
"biar ku simpan
dan akan ku berikan besok di kampus, pasti ini punya Dena".
Galang kemudian mengambil dompet itu dan menyimpan dalam saku celananya.
malam harinya, handphone Dena berdering menandakan ada panggilan masuk, Dena menerimanya.
"hallo Den".rupanya Anita yang menelpon.
"iya kenapa nit"jawab Dena.
" lo lihat dompet gue gak waktu di kafe tadi? ketinggalan deh kayaknya den".ucap Anita.
"syukurin!! itu akibatnya karena lo ninggalin gue
di kafe tadi, tapi gue gak lihat tuh nit ada dompet di situ, warna apa, isinya penting gak?".Tanya Dena .
" ya maaf den, gue syok karena ada pak Galang disitu, jadinya langsung kabur deh ninggalin lo,tapi penting banget Den isinya"
"emang apa? Anjungan tunai mandiri lo atau credit card kah?"
" bukan den, ah gue malu cerita sama lo den"
"ya udah kalau malu di pendem aja biar gak naik ke permukaan terus di lihat orang deh! ok fine kan nit, selamat ber bingung ria.. bye!"Dena mengakhiri panggilan nya terhadap Anita.
" eh tunggu den gue belum selesai bicara nih".kesal Anita.
suara notifikasi chat masuk, Dena kembali membuka handphone nya,
"katanya malu tapi kok ngechat! mau nya apa sih ni anak"
[ Den, gue mau cerita nih tentang isi dompet itu,
tapi janji ya lo jangan ngetawain]
[iya, lo bisa pegang janji gue nit]
[jadi isinya tuh tentang perasaan gue ke pak Galang den,yang gue tulis dalam buku catatan kecil,aduh malu banget kan den kalau sampai pak Galang atau mahasiswa di kampus kita yang nemuin dompet gue, apa jadinya den]
sementara di rumahnya Dena tertawa membaca isi chat sahabat nya itu,
" rupanya bener kan dugaan ku, nita, nita" gumamnya kemudian dia membalas pesan dari Anita.
[ya Alhamdulillah dong nit, berdoa aja yang nemuin dompet lo itu memang pak Galang, jadi lo gak repot-repot buat nge-Dorr
kang mas Arjuna mu itu]
[ah gak gue aamiinin deh den doa lo]
[ lho kenapa? doa gue bagus lho nit, siapa tahu di kabulin kan, udah aamiinin aja]
[gak ah karena disitu gak ada identitas gue den, jadi ya percuma aja kalaupun pak Galang yng nemuin nya]
[so, gak apa-apa juga dong seandainya di temuin sama pak Galang, emang ada nama pak Galang di situ?]
[gak den, gue cuma nulis inisial nya aja plus gue tulis kang mas arjuna., gitu den]
[yo wess, kenapa pusing- pusing sih nit, udah gak usah di pikirin plus di cariin tuh dompet, biarin aja hilang, ok? bye]Dena mengakhiri.
[ok den, matur suwon nggeh, sampi jumpa besok di kampus]
ke esokan harinya
" pagi pak? sapa Dena saat berpapasan dengan Galang.
"ya pagi juga Dena"
setelah saling menyapa keduanya pun sama-sama berlalu menuju tempatnya masing-masing.
sampai di ruangannya Galang duduk termangu,
" eh kok dia gak nyariin dompetnya ya? jelas-jelas itu kan punya dia, tapi aku belum lihat isinya, apa bener itu punya Dena ya?" Galang mulai berpikir.
Galang mengambil dompet itu dari dalam saku celananya, kemudian dia membukanya,
" hmm apa sih ini?gumam Galang. saat dia membuka dompet itu ternyata isi nya lembaran kertas kecil
dengan motif berbentuk hati berwarna biru.
"eh, sopan gak ya kalauu aku buka isi nya?"tanya Galang dalam hati,
" ah nope lah aku kan mau tahu ini punya siapa".tapi Galang tak menemukan identitas apapun di dalamnya.
"kayaknya catatan deh atau story ya?
mungkin ini punya anak SMP? abege banget sih nulis di buku harian gini, apa aku buang aja ya di tong sampah" gumam nya.
"aduh sadiss banget sih kamu Galang.
andai Galang tau ada dia dalam lembar-lembar kertas itu, bahkan dia adalah tokoh utamanya.
ya karena di kertas itu adalah semua tentang Galang yang di tulis oleh Anita. Galang bingung, tapi kemudian dia membuka pada lembaran pertama nya.
monday,, my first,,
my G... ih aku malu kalau harus nulis nama kamu seutuhnya nya disini,hihihi... kayak kunti ya? iya kunti yang tergila-gila sama kamu G,
G boleh kah aku memanggil mu"kang mas Arjuna ku? kamu tahu G, aku belum pernah pacaran, sungguh ini bukan hoax G, karena aku takut patah hati jadi aku tak mau jatuh hati, namun saat pertama kali melihat mu aku tak mampu menguasai hatiku.. hingga jatuh lah hati ku ini.
maafin aku yang over pede ini ya,,,
"waw so lonely sepertinya"gumam Galang.
"ah lebih baik ku buang sajalah, sepertinya ini bulan milik mahasiswi itu,atau ku kembalikan saja pada Dena, karena besar kemungkinan ini adalah milik nya".Galang kembali memasukkan benda kecil itu ke dalam saku celananya.
saat pulang Galang melihat Dena berjalan santai menuju area parkir kampus, dia pun bergegas menemui Dena.
"hy". sapa Galang.
Dena menoleh karena dia merasa ada suara yang menyapanya.
" eh pak Galang rupanya saya kira siapa" jawab Dena.
"iya kebetulan bertemu di sini"
" ada apa pak"tanya Dena lagi.
"iya, ada yang ingin saya berikan ke kamu"
" eh apa pak kok saya jadi salah tingkah gini ya, he he"
Galang tak menjawab, dia langsung mengambil dompet di saku celananya dan akan memberikan kepada Dena.
"nih punya kamu kan?, kamu ceroboh sekali sih, dan iya kamu sedang jatuh cinta ya? aduh saya geli membacanya den, maaf ya kamu kayak abege banget dan please saya gak percaya tuh kalau kamu belum pernah pacaran".
ucap Galang.
" ih bapak ngomong terus dari tadi, emang bapak yakin itu punya saya? saya aja belum jawab kan pertanyaan nya"
"eh, benar kan ini punya kamu? soalnya saya temukan di kafe saya kemarin waktu kamu di tinggal sama temen mu itu"
" tunggu-tunggu, kafe saya?" Dena bertanya.
"iya, kafe saya, kamu baru tau? kaget plus gak nyangka ya? sorry-sory, saya memang low profile den, maaf keceplosan"
" ih bapak sotoy deh, emangnya saya mau bilang apa tentang bapak?"
"emang kamu mau bilang apa hem?
" saya mau bilang pantesan itu kafe punya bapak suasananya horror banget kayak wajah bapak"
"Dena!! bicara apa kamu barusan ha"
Galang setengah berteriak saat mengucapkan nya.
Dena berlari meninggalkan Galang di belakangnya, dia tak melihat ada lubang di depannya hingga..
" Brugggh"
"aduh, sakit, keluh Dena saat Galang berhasil mengeluarkan satu kakinya dari dalam lubang tersebut.
Dena merintih sambil memegangi kakinya yang terasa sakit.
" sakit banget pak".ujar nya.
"kuwalat!! ucap Galang.
" ih bapak tega banget sih orang lagi kesakitan begini kok di sumpahin begitu,Jahat pluss sadis pake banget!"ketus Dena.
aduh Dena itu dosen kamu lho, bicara nya gak di saring dulu gitu, biar halus waktu keluar melalui bibir mu yang manis itu.
terimakasih,,
selamat membaca
see u,,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
R.F
semanfat
2023-03-10
2