Esok pun tiba.
Kanya dan Adit yang turun dari tangga terkejut saat melihat Nizam begitu bahagia bermain dengan Aura, padahal setau mereka jika Nizam adalah anak yang pendiam jika bersama orang baru.
Kanya melirik Adit dan Adit pun ternyata melirik Kanya.
"Kok bisa sih Nizam begitu dekat dengan dia?"ujar Adit.
"Mas, dia yang kamu sebut itu namanya Aura, dia punya nama, namanya bukan dia, tapi Aura"ujar Kanya karena sedari awal Aura tinggal dirumah mereka, Adit sama sekali tidak pernah menyebut nama Aura, Adit hanya menyebut dia.
"Iya, aku tau"ujar Adit dengan nada suara datar.
"Bunda, ayah!!"teriak Nizam lalu langsung berlari meninggalkan Aura dan langsung memeluk Kanya, Kanya pun langsung menggendong anaknya itu.
"Main apa sayang?"ujar Kanya membawa Nizam turun dari tangga, karena posisi mereka sekarang ditengah-tengah tangga.
"Main kejar-kejaran sama tante Aura"ujar Nizam yang masih berada digendongan Kanya.
"Seru banget sih anak ayah mainnya"ujar Adit lalu mencium pipi gembul Nizam, Kanya pun juga ikut mencium pipi putranya itu.
Aura yang melihat keluarga Adit menjadi sedikit iri, dia berdoa dalam hatinya agar suatu saat nanti, dia juga mendapatkan suami yang menyayanginya seperti Adit menyayangi Kanya dan anak yang baik seperti Nizam, Aura juga ikut bahagia melihat keluarga kecil itu.
"Non makanan udah bibi siapin"ujar bi Retno yang datang dari arah dapur.
"Makasih yah bi"ujar Kanya tersenyum dan dibalas senyuman oleh bi Retno, bi Retno pun langsung pergi menuju halaman belakang rumah untuk menyiram tanaman.
"Ra ayo makan"ujar Kanya menatap Aura.
"Saya makan sama bi Retno aja nanti mba"ujar Aura menolak.
"Ayolah tante, kita makan bareng"ujar Nizam.
"Tidak usah Nizam sayang, kalau tante makan sama Nizam, terus yang nemenin bi Retno makan nanti siapa, nggak ada dong temannya bi Retno"ujar Aura sambil tersenyum kearah Nizam.
"Ra, ay,,,"ujar Kanya terpotong oleh ucapan Adit.
"Sayang kalau dia nggak mau, nggak usah dipaksa, lagi pula aku nggak biasa makan sama orang asing"ujar Adit, entah kenapa Adit sedikit kesal dengan Nizam dan Kanya yang terus saja baik dengan Aura padahalkan Aura bukan keluarga mereka dan cara mereka bertemu dengan Aura pun gara-gara menolong Aura yang mau dibawa ke club malam oleh seorang preman, Adit takutnya Aura itu bukan orang baik.
Kanya pun merasa tidak enak pada Aura akibat ucapan Adit.
"Yang dikatan mas Adit benar mba, saya permisi"ujar Aura lalu pergi menyusul bi Retno dihalaman belakang rumah.
"Mas, kamu tuh kenapa sih?, aku kan jadi nggak enak sama Aura, nanti dia tersinggung lo kalau kamu kayak gitu"ujar Kanya.
"Dienakin aja Kanya"ujar Adit lalu pergi menuju meja makan, Kanya yang mendengar suaminya memanggilnya dengan nama pun sudah tau jika saat ini suaminya itu sedang kesal, karena Adit tidak pernah memanggil Kanya dengan sebutan nama lagi kalau bukan karena kesal semenjak kelahiran Nizam.
Kanya pun menyusul suaminya dimeja makan dengan Nizam yang masih digendongannya dan mereka bertiga pun makan dalam diam.
"Ayo Nizam"ujar Adit saat sudah selesai makan begitupun dengan Nizam.
"Iya ayah, Nizam ambil tas sebentar dikamar"ujar Nizam lalu pergi ke kamarnya mengambil tas sekolahnya.
"Mas udah dong ngambek"ujar Kanya karena suaminya sedari tadi waktu makan diam saja bahkan melihat Kanya pun tidak.
"Aku nggak ngambek cuman kesal doang"ujar Adit dan senyum kecil pun terbit dibibir Kanya.
"Sama aja dong sayang"ujar Kanya lalu mencium pipi Adit, sontak Adit yang mendapatkan ciuman dari Kanya pun terkejut, Adit juga terkejut dengan panggilan sayang yang dilontarkan oleh Kanya, karena istrinya itu jarang memanggilnya dengan kata sayang, Kanya lebih memilih memanggil suaminya dengan sebutan mas.
"Kalau begini aku tidak bisa lagi kesal denganmu, kamu selalu bisa membuat marah ku ini reda"ujar Adit tersenyum kearah Kanya dan dibalas senyuman oleh Kanya.
Tak lama Nizam pun datang dengan tas digendongannya, dia pun menyalimi tangan Kanya dan Kanya mencium pipi Nizam, sedangkan Adit dia mencium kening Kanya dan Kanya menyalimi tangan Adit, yah itulah rutinitas mereka sebelum Adit dan Nizam berangkat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments