Adzan Zuhur pun tiba, Aura yang mendengar itu pun langsung tersentuh hatinya, semenjak kepergian kedua orang tuanya, Aura jauh dari Allah, dia menganggap jika Allah tidak adil pada hidupnya, tapi setiap kali dia mendengar suara adzan hatinya merasa tenang.
"Ra ayo sholat"ujar Kanya beranjak dari sofa yang ia duduki, sedangakan Aura dia hanya terdiam menikmati suara adzan yang terdengar.
"Aura"ujar Kanya lagi.
"Iya mba, ada apa?"ujar Aura.
"Kita sholat berjamaah yuk"ujar Kanya.
"Saya tidak bisa sholat mba, bacaan dan gerakannya sudah saya lupakan, terkahir saya sholat waktu kelas satu smp dulu"ujar Aura jujur yang membuat Kanya tersenyum.
"Bagaimana kalau kita belajar bersama, belajar dari awal"ujar Kanya.
"Apa saya bisa mba?"ujar Aura.
"Saya yakin sangat bisa"ujar Kanya.
"Boleh saya bertanya sesuatu sama mba kanya"ujar Aura.
"Apa?"
"Kenapa mba memakai hijab?, memang tidak panas"
Kanya menggeleng sambil berucap.
"Hijab bisa melindungi saya dari panasnya api dunia dan panasnya neraka, kamu tau Ra, satu langkah kaki perempuan keluar dari rumahnya tanpa menggunakan hijab, satu langkah pula kaki ayahnya menuju neraka"ujar Kanya yang membuat Aura meneteskan air matanya.
Entah berapa banyak kakinya melangkah diluaran rumah tanpa menggunakan hijab, entah berapa banyak lelaki yang melihat rambutnya, Aura merasa sangat bersalah pada ayahnya, seharusnya dia bisa membuat ayahnya bahagia diakhirat, tapi dia malah mempersulit hisab ayahnya.
"Saya sangat berdosa mba Kanya, tolong bimbing saya menjadi manusia yang lebih baik lagi"ujar Aura dan diangguki oleh Kanya.
"Kita sama-sama belajar Ra"ujar Kanya
Hari itu Kanya mengajar Aura bacaan sholat dan gerakan-gerakan sholat, walau Aura belum terlalu tau, tapi Aura sudah tau sedikit demi sedikit.
Malam pun tiba.
Suara ketukan pintu membuat Aura yang lagi sibuk membereskan mainan Nizam pun langsung bergegas membuka pintu, dan ternyata orang yang mengetuknya adalah Adit.
Adit pun heran, sebab biasanya istri tercintanya lah yang menyambutnya pulang, tapi malam ini malah orang asing yang tidak ia kenali yang menyambutnya.
"Kanya mana?"ujar Adit, baru saja Aura ingin menjawab, suara Kanya membuat mereka berdua mengalihkan pandangannya kearah sumber suara.
"Kamu sudah pulang mas?"ujar Kanya menuruni tangga, dia berjalan kearah Adit dan menyaliminya, Adit pun langsung mencium puncak kepala Kanya seperti biasanya.
"Nizam mana sayang?"ujar Adit pada Kanya, sedangkan Aura dia kembali pada aktivitasnya yang tertunda tadi yaitu membereskan mainan Nizam.
"Sudah tidur mas"ujar Kanya sambil mengambil alih tas kantor Adit, Adit pun melirik jam tangannya dan baru menunjukkan pukul setengah sembilan.
"Kok cepat banget?"ujar Adit heran.
"Nizam nggak tidur siang tadi"ujar Kanya dan Adit pun mengangguk tanda mengerti.
Adit pun naik keatas kamarnya bersama dengan Kanya.
"Owh iya sayang, kapan kita akan mencarikannya rumah?"ujar Adit.
"Dia tidak ingin mendapatkannya secara gratis mas, Aura mau jika dia menjadi pembantu beberapa bulan disini, setelah itu baru deh uang gajinya dipake untuk membelikannya rumah, lagi pula Aura lagi bejalar sholat sama mengaji bareng aku, kalau dia keluar dari rumah kita, siapa yang akan membimbingnya nanti"ujar Kanya.
"Yaudah deh terserah kamu, tapi aku mohon, dia jangan terlalu lama tinggal disini, nggak enak sama tetangga, lagi pula dia orang asing untuk kita sayang"ujar Adit.
"Iya mas, sebentar doang kok"ujar Kanya tersenyum.
"Entah kenapa tambah hari, aku tambah mencintaimu"ujar Adit lalu mencium lembut kening Kanya.
"Aku juga mencintaimu mas"ujar Kanya tersenyum lembut.
Tapi maaf jika suatu saat nanti aku harus meninggalkan mu bersama Nizam, batin Kanya sambil memperhatikan Adit yang sudah memasuki kamar mandi untuk mandi, air mata Kanya pun jatuh dari pelupuk matanya, tapi langsung gadis itu hapus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Suprawani Mami
beli rumah dr gaji rumahtangga...
2021-11-02
0
Juan Sastra
takdir kanya,,
2021-06-09
0
Dwi Ayu
jadi sedih..
2021-03-20
0