Bugh! Bugh!
Helli mengembuskan napas dengan kasar. Waktunya utuk bersemedi, menenangkan diri di dalam toilet hancur berantakan. Moodnya rusak karena mendapatkan pelecehan verbal dari si gelandangan kumuh. Pria itu, Helli anggap sebagai musibah yang harus ia hindari. Ia memiliki firasat buruk tentang Gavin. Kesialan yang akan senantiasa menghampirinya jika bertemu kembali dengan si kumuh yang tidak memiliki tata bahasa yang bermoral.
Bugh! Bugh!
"Haiis," Helli beranjak berdiri dari dalam bathtub. Gedoran di pintu membuatnya penasaran ada kabar buruk apa lagi yang sedang menantinya. Apakah benar, adegan menjijikkan yang terjadi di resto benar sudah tersebar di media mengingat Darren yang anti dengan gosip eksklusif sekali pun enggan untuk peduli.
Helli mengikat jubah sambil berjalan menuju pintu toilet. Tubuhnya yang masih penuh dengan sabun ia abaikan. Sabun bisa dibersihkan nanti. Mereka tidak mengalami krisis air bersih. Tapi nama baiknya yang hanya tinggal sebesar 0,00001% butuh usaha keras untuk menjaganya. Dua tahun bersembunyi, nyatanya tidak lantas bisa menghapus skandal yang mencoreng nama baiknya. Ada saja media yang memuat berita kepulangannya dengan judul yang menurutnya sedikit nyeleneh. HELLI LEPISTO, KEMBALI. SAATNYA UNTUK MENGIKAT SUAMI, KALIAN!
HELLI LEPISTO KEMBALI DENGAN PESONA YANG TIDAK PUDAR SAMA SEKALI. PARA SUGAR DADDY, UNJUK GIGI. Andai membersihkan nama baik semudah membersihkan jejak sabun di tubuhnya.
"Ada apa?! Auhh..." bukannya ditampar dengan berita buruk, Nicky justru melempar sebuah gaun ke wajahnya.
"Kenakan itu, berdandanlah yang cantik."
"Kita mau kemana?" Ia pikir ia bisa tidur setelah berendam. Helli melirik jam dinding. Jam lima sore.
"Resepsi pernikahan Stacy Dixton. Mr. Kraby meminta agar kita ke sana. Jaga sikapmu. Akan ada banyak media. Ia ingin tahu, apakah pesonamu masih bisa menarik minat publik. Jika kau berhasil melewatinya malam ini tanpa masalah, dia berjanji akan memberikan peran Esmeralda padamu."
Helli melihat gaun merah yang dilemparkan sahabatnya itu kepadanya. "Siapa Mr. Kraby?" ia mengernyit bingung. Nama itu tidak asing di telinganya, ia mencoba menggali memorinya. Nama itu begitu familiar. "Ah! Apakah dia sahabatnya si kuning spongebob SquarePants?" Dahinya semakin mengerut dalam. Apakah Nicky begitu sangat frustasi sehingga membayangkan mereka sedang hidup di dunia bikini bottom. "Kau tidak berfantasi memintaku untuk menyaingi Sandi si tupai seksiih du Bikini Bottom, bukan?"
Nicky mengerjap, mulutnya menganga. "Harusnya aku tidak terkejut dengan cara kerja otakmu yang di luar batas normal, tapi tetap saja aku terkejut. Dan omong-omong soal sahabat si kuning yang penuh lobang itu, Mr. Krabs bukanlah temannya, melainkan bossnya."
"Ah! Bosnya. Sejak kapan itu terjadi?"
"Seingatku, sejak film itu muncul."
"Lantas, siapa nama temannya yang menurutku sangat setia. Dia mengingatkanku akan dirimu." Helli membelai wajah Nicky yang ditepis wanita itu dengan segera. Tidak sudi disamakan dengan Patrick, si bintang laut.
"Tubuhmu masih lengket. Kau belum mandi?"
"Ya, kau menggedor pintunya. Kupikir ada bencana alam." ucapnya dengan lempeng. "Jadi, jelaskan padaku tentang Mr. Krabs?"
"Mr.Kraby. Ini harus kau ingat, Helli! Jangan salah menyebut namanya. Karena disaat lidahmu keseleo dalam menyebut namanya, di situ kita kehilangan kesempatan. Layaknya si pengusaha kaya yang pelit di dunia bikini bottom, Mr. Kraby juga seorang produser film yang cukup serakah. Ia tidak akan bersedia bekerja sama dengan aktor atau aktris yang tidak memberikan keuntungan besar baginya. Dia mencintai duit. Untuk itu, malam ini, kerahkan semua keberuntungan yang kau miliki."
"Aku meragu akan hal itu." Helli meringis dengan wajah memelas. "Kurasa keberuntungan tidak ada di dalam kamus hidupku."
"Walau hanya secuil, kau pasti memilikinya." Pungkas Nicky dengan wajah meragu. Sama seperti Helli, Nicky pun tidak yakin dengan nasib baik yang akan menghampiri sahabatnya itu. Tapi, apa pun perlu dicoba, bukan? Hasil akhir yang akan menentukannya.
"Jadi, Mr. Krabs adalah seorang produser? Omong-omong, aku mendengar nama tokoh yang begitu janggal di telingaku. Esmeralda?"
"Sekali lagi, Helli, Mr. Kraby, bukan Mr. Krabs. Ya, jika kontrak ini berhasil kita terima, kau akan memerankan tokoh utama dengan nama Esmeralda." Ya, Nicky lah yang mengurus semuanya, bahkan membaca naskah skenario yang kelak akan diperankan Helli di film perdananya. Jika lolos seleksi.
"Aku tidak yakin bisa berlakon." Helli pesimis. "Peran seperti apa yang kulakoni?"
Nicky berdehem, ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali. Melihat keraguan di wajah Nicky, Helli curiga bahwa peran yang akan dilakoni adalah bukan peran biasa.
"Sebutkan saja judulnya. Aku bisa menggambarkannya."
"Menjinakkan Gairah Pria Tuaku."
Kali ini Helli lah yang mengerjap kaget. Mulutnya terbuka tertutup. Sesuatu akan terlontar dari mulutnya, tapi mendadak kalimat itu tersendat di tenggorokannya.
"Katakan jika aku salah mendengar?"
Nicky menggelengkan kepala. Tawa Helli lepas seketika. Tawa sumbang yang tidak mengandung humor sama sekali.
"Aku penasaran dengan penulis naskahnya? Apakah mungkin dia salah satu fans fanatikku?" Ya, Skandal Helli yang tidak bisa dihapus begitu saja adalah tentang kegemaran wanita itu merayu pria tua kaya. Sebenarnya Helli juga bingung dari mana gosip itu mulai tersebar. Imej penggoda, perayu, penakluk sugar daddy, sudah tersemat sedemikian rupa dengannya. Kekayaan yang dulu ia miliki digadang-gadang dari hasil pekerjaannya sampingannya sebagai simpanan para pria kaya. "Apakah ini ada skuelnya? Mungkin, Sugar Baby Yang Tersulut Gairah Hasrat Pria Tua?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
ZhieLaa
hahahaha,,judulnya keren loh
2022-11-11
0
Bunda Kayla
😅😅😅
2022-10-27
0
❤️❤️❤️🌸Me&Me🌸❤️❤️❤️
boleh tanya nggak Bang?
boleh
ma kasih 😉... ini abang dapat inspirasi dari mana bisa nulis kisah Helly ini? koq bisa sambung menyambung dengan kisah2 lain ( ada Daren dan Lexi juga kan di sini)
2022-10-22
0