My Naughty Fiance
Buku Harian Milik Helli Lepisto.
Aku terlahir dari rahim seorang wanita bayaran. Ingat, wanita bayaran dalam arti pramunikmat, yang kesehariannya dihabiskan untuk menjajakan diri. Ah, masih belum faham? Ya, aku terlahir dari rahim seorang pe-la-cur. Lusiana Lepisto. Selain melacur, menjual diri, menggoda para pria yang kehausan, yang bermasalah dengan keharmonisan rumah tangga, pria seperti itu lah yang mendatangi wanita yang kusebut ibu. Tadinya kupikir demikian, nyatanya ibuku juga sangat tertarik dengan para pria yang jauh di bawah usianya, atau lebih pantasnya ia sebut sebagai anak.
Bagaimana bisa ibuku seperti itu? Aku pun tidak tahu. Apakah dia melakukan hal murahan itu untuk memenuhi kebutuhan kami? Menafkahiku? Sayangnya, tidak. Dia menjual diri untuk kesenangannya. Sejauh ingatanku, dia tidak pernah memberiku uang saku atau pun makanan yang layak. Aku terbiasa mengurus urusanku sendiri. Sejak kapan? Aku tidak ingat. Mungkin setelah aku bisa mengganti popok sendiri.
Mengenai namaku, Helli Lepisto, nama belakang yang sama dengannya. Sangat wajar, mengingat ia tidur dengan banyak pria. Entah berapa spermaa yang membentukku menjadi seorang manusia. Untung saja wajahku sangat mirip dengan Nyonya Lusiana Lepisto, dengan begitu tidak ada praduga bahwa aku adalah anak yang terbuang yang tidak diharapkan.
Namun, jika dipikir-pikir, mungkin saja ibuku juga tidak menginginkanku. Hei, dia tidak pernah bertanya tentang apa yang kulakukan. Dia juga tidak pernah bertanya tentang mimpiku. Berbicara soal mimpi, aku hanya ingin memiliki keluarga yang utuh dan hangat. Tidak ada mimpi yang lebih besar selain keinginan tersebut. Walau aku yakin, untuk mewujudkan hal itu sangat sulit mengingat butuh usaha keras untuk mengetahui siapa ayah biologisku. Sangat tidak mungkin aku mengajukan tes DNA pada setiap pria yang merupakan pelanggannya. Astaga, aku tertawa memikirkan hal ini. Mereka hanya tidur di atas ranjang yang sama.
Cinta satu malam bukan berarti harus terikat. Satu malam di ranjang itu bukan hubungan, melainkan kesenangan, bukan? Lagi pula, di rumah mereka menunggu orang-orang yang mereka sebut keluarga. Tapi, aku tetap penasaran siapa ayahku? Benarkah aku terbentuk dari kumpulan speerma para pria hidung belang. Memangnya ada berapa banyak pria yang dilayani ibuku dalam sehari? Oh Tuhan, aku bergidik jijik membayangkannya. Ini menggelikan dan sangat, sangat, menjijikkan. Aku malu, tapi aku mencintai ibuku meski dia sangat enggan menoleh kepadaku. Dia bahkan tidak pernah menatap mataku saat berbicara denganku. Aku meragu dia tahu warna manik mataku yang jelas berbeda dengannya.
Buah jatuh tak jauh dari pohonnya, sepertinya pepatah itulah yang cocok denganku. Karena saat aku berjalan, aku selalu melihat para pria menatapku dengan cara yang kurang ajar. Apakah karena mereka tahu ibuku siapa atau di dalam diriku memang sudah tumbuh bibit ja to the lang, Ja-Lang!
Apakah benar aku akan tumbuh menjadi wanita menyedihkan seperti ibuku? Entahlah. Tapi yang kutahu, sejauh apa pun aku berkelana, aku tidak akan dapat melarikan diri dari asal usulku yang terlahir dari rahim seorang wanita malam. Aku tidak bisa menjadi apa pun selain yang ditakdirkan untukku saat aku dilahirkan.
______
"Helli!!"
Gadis pirang itu mengembuskan napas panjang mendengar lengkingan suara yang sangat tidak enak di dengar. Helli menutup buku catatannya, saatnya bekerja!
"Berhenti meninggikan suaramu, Mrs. Benito. Jika tidak, urat lehermu bisa putus." Helli menyembulkan kepala dari balik kamar mandi. "Aku sedang sakit perut, biarkan aku menyelesaikan urusanku sebentar."
"Kau membuang-buang waktuku, Helli. Para pelanggan sudah melayangkan protes, kenapa pesanan merek belum sampai juga."
"Baiklah-baiklah. Aku akan keluar. Jangan salahkan aku jika tubuhku mengeluarkan aroma sedap yang menjijikkan. Aku belum membersihkan bokongku. Tidak ada tisu toilet di sini."
"Euy, kau menjijikkan. Sterilkan semua tubuhmu. Aku tidak ingin kehilangan pelanggan karena penampilanmu yang jorok dan kotor. Oh Tuhan, kenapa aku harus mempekerjakan gadis Lepisto ini."
"Karena kau tahu aku sangat rajin dan bisa diandalkan!"
Ya, Helli adalah pengantar susu, pengantar koran, pengantar apa saja yang bisa menghasilkan uang dengan cara yang bersih. Di usianya yang masih 15 tahun, ia harus membanting tulang demi menghidupi dirinya. Ia mencoba mengubah takdir, tidak ingin hidup seperti ibunya yang tenggelam di lembah kenistaan. Ia harus menyelamatkan dirinya, menyelamatkan ibunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
Diana Silaen
jangan ikuti jejak ibumu Helli
2024-06-05
0
Listiya Amanda
mmpir dulu dimari smbil nungguin babang Darren jadian ama neng bebel 😅
2022-12-16
1
Sind_14
udh lama masukk daftar favorit karna squel novelnya menarik, cuman baru baca maaf ya thor😹
2022-11-28
0