Kediaman Pratomo Manahan Solo
She got her own thing
That's why I love her
Miss Independent
Won't you come and spend a little time?
She got her own thing
That's why I love her
Miss Independent
Ooh the way we shine, Miss Independent, yeah...
Savitri mencuci motor pinknya sambil bernyanyi keras-keras dengan nada suara kacau lagu milik Ne-Yo yang berjudul Miss Independent. Pak Dewo yang sedang memotong rumput hanya menggelengkan kepalanya mendengar nada kacau ndoronya.
Gadis itu seolah tidak perduli sekelilingnya sambil menyumpal telinganya dengan earphone. Sampai - sampai sepupunya Sabrina Akandra datang pun dia tidak tahu.
"Mbak Vitriiiii!" teriak Sabrina membuat Savitri kaget.
"Eh Sadako!" latahnya. "Iiissshhh Brinaaaaa! Bikin kaget cumiii!"
"Lagian aku dari tadi sudah berdiri disini elu masih saja goyang kegatelan gitu!" hardik Sabrina yang merupakan adik tiri Joshua Akandra.
"Eh gue kasih tahu ya Brinbrin, kalau gue lagi nyuci si Saki, itu konsentrasi penuh dengan kekuatan bulan aku akan membersihkan semua daki yang menempel!" balas Savitri judes. "Mana Sofyan?"
Sofyan adalah pengawal ayah kandung Joshua Akandra, Yudhi alias Kim Hyun-ji, mantan pemimpin Silver Shining yang sekarang menikmati hari tua di Delanggu Klaten.
"Sofyan diajak Oom Yudhi acara kampung jadi aku bebas deh!"
"Terus memang Oom Rudy dan Tante Fyneen kemana?"
"Pada ke Jakarta. Ada pertemuan para pengusaha disana jadi aku sendiri. Sepi Vit tapi bukan minuman."
"Brengsek! Ngatain gue lagi!"
"Eh, acara kita kemana nih Bu Guru?" tanya Sabrina heboh. "Bikin acara yang excited dong!"
Savitri tampak berpikir. "Nguntit orang mau?"
Wajah imut Sabrina pun langsung sumringah. "Kemana?"
"Ikut saja lah!"
"Naik si Saki? Terlalu mencolok bambaaannggg!"
"Ya nggak lah! Bar dikumbah ( dicuci ) owk. Biarkan dia bobok ciang. Pakai motornya pak Dewo!" Savitri mengedikkan dagunya ke motor Honda Vario milik penjaga rumahnya.
"Nah, kalau pakai motor sejuta umat, baru enak tuh!" cengir Sabrina.
***
Di hari Minggu siang ini, Savitri dan Sabrina sudah berada di jalan Slamet Riyadi Solo menuju arah belakang mall tersebut. Savitri mendapatkan alamat rumah guru Herman Satria dari Abian.
Keduanya memakai masker dan jaket Hoodie.. Beruntung hawa di solo sedikit mendung jadi tidak mengganggu acara perdetektifan ala duo S.
"Jadi guru itu menghamili muridmu mbak?" tanya Sabrina yang mahasiswa UNS jurusan ekonomi.
"Ho oh! Mbak sudah tanya sama murid Mbak dengan pendekatan ala Usagi Tsukino dan tahu siapa pelakunya."
"Terus? Itu asas pemaksaan atau suka sama suka?" tanya Sabrina yang sudah pacaran dengan Sofyan.
"Asas pengibulan!" geram Savitri. "Nina itu bocahnya polos. Dikadalin sama buaya. Sekarang giliran mama tyrannosaurus menghajar buaya tidak tahu malu itu!"
Sabrina cekikikan. Kakak sepupunya ini memang kalau ngomong asal njeplak. Berbeda dengan Eiji, Savitri lebih seenaknya sendiri dengan bahasa Jawa nya.
"Mbak, sejak kapan kamu mengangkat dirimu menjadi detektif?"
"Sejak aku jengkel ada guru yang super nggapleki njaluk disantlap!" Motor Honda Vario milik pak Dewo yang dikendarai Savitri tiba di sebuah rumah yang tidak terlalu besar tapi tampak asri.
"Ini rumahnya mbak?" tanya Sabrina.
"Iya." Tak berapa lama seorang pria yang wajahnya lumayan keluar bersama dengan seorang wanita yang sedang menggendong seorang bayi. Pria itu lalu mencium kening si wanita itu dan berpamitan pergi menggunakan motor Vario nya. Savitri mengabadikan dengan kamera GoPro nya yang dipasang dibalik jaketnya.
Savitri pun mengikuti motor itu dengan mengambil jarak agar tidak dicurigai. Sabrina yang membonceng kakaknya ikutan tegang karena dirinya harus ikut menjadi detektif patikelir yang saingan dengan Hajime kindaichi dan Conan edogawa.
"Lha? Ini kan ke rumah Nina?" gumam Savitri.
"Muridmu itu mbak? Kok mbak Vit tahu?"
"Aku pernah kemari soalnya."
Motor yang ditunggangi Herman Satria melewati rumah Nina dan menuju ke sebuah pos kamling. Karena hari ini hari Minggu, jalanan sekitar rumah Nina tampak lengang.
Savitri menghentikan motornya dengan mengambil jarak lalu melihat Nina menghampiri Herman Satria dan keduanya sempat berciuman lalu gadis itu ikut membonceng. Savitri dan Sabrina melongo melihat adegan itu.
"Mbak, tadi yang di rumah nya itu istri dan anaknya guru nggapleki bukan?" tanya Sabrina.
"Kata Mas Abian sih dia sudah menikah. PNS nakal tenan!" gerutu Savitri gemas.
"Mbak, kok ke daerah terminal?" Sabrina melihat arah motor Herman ke hotel bintang satu.
"Haaaaahhh? ke hotel?" seru keduanya.
***
Savitri dan Sabrina memutuskan untuk minum es kopi di sebuah cafe dekat terminal untuk memenangkan diri.
"Astaghfirullah... Astaghfirullah..." ucap Sabrina berulangkali.
"Mbak Savitri gak nyangka lho Brina."
"Mbak jadinya gimana besok laporan ke Pak Agus?" tanya Sabrina yang concern dengan kasus yang ditangani kakaknya.
"Ya apa adanya Brina. Mbak sudah janji dengan pak Agus."
Sabrina menepuk bahu Savitri. "Sing sabar ya mbak."
"Resiko guru BK ya ngene kuwi."
***
Bandara Adi Soemarmo Solo
Pesawat pribadi milik keluarga Kim tiba di bandara Adi Soemarmo Solo dan tampak turun putra tunggal keluarga Kim yang mengenakan kacamata hitam.
"Jeeezz panasnya!" sambat Kim Jaehyun, putra Kim Young-ji dan Kirana Putri.
"Mr Kim. Selamat datang di Solo" sapa Yudha, asistennya.
"Cuacanya memang panas begini?" tanya Jaehyun angkuh.
"Kan masuk musim kemarau, Mr Kim. Anda mau langsung ke hotel atau mau makan siang dulu?" tawar Yudha yang sudah tahu anak bossnya memang menyebalkan. Sangat beda dengan kedua orangtuanya yang ramah dan baik kepada semua karyawannya.
"Makan dulu. Apa yang enak disini?" Jaehyun masuk ke dalam mobil Mercedes Benz.
"Nasi gudeg, nasi opor, soto daging..."
"Ada restauran Korea?" potong Jaehyun yang tidak tertarik dengan tawaran asistennya.
"Ada Mr Kim."
"Sudah, kita kesana saja. Kelamaan kalau kamu sebutkan satu persatu! Saya keburu lapar!"
Yudha pun membawa Jaehyun ke sebuah restauran Korea di jalan Dr Rajiman.
Ganteng sih ganteng tapi songongnya amit-amit. Yudha melirik ke arah bossnya yang sedang melihat-lihat kota Solo.
Ini kota tidak seperti Seoul. Masih jadul! Apa gue betah disini? Jaehyun membuka iPadnya dan langsung melengos melihat jadwal pekerjaannya besok.
Mommy tuh beneran deh! Hanya gara-gara bikin ulah di Seoul, main lempar anaknya ke kota tidak jelas ini! Jaehyun menghela nafas panjang. Nasib... nasib.
***
Kediaman Pratomo Manahan Solo
Savitri dan Sabrina mulai memutar hasil penyelidikan mereka di layar iMac milik Savitri. Mereka pun hanya bisa menahan nafas betapa kurang ajarnya si Herman.
"Itu guru sekolah mbak?" tanya Savitri.
"Iya. Njelehiii kan?"
"Harus dilaporkan mbak! Kutu kupret dia!"
Savitri menatap adiknya. "Tentu saja Brina. Tapi sebelumnya mbak hajar dulu! Wong Lanang kok celutak!"
***
Yuhuuuu Up Siang Yaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Murti Puji Lestari
hajar Vit bukan minuman, apalagi pawangmu sudah kelihatan hilalnya itu 😂
2024-07-26
2
🌹🪴eiv🪴🌹
wes nggapleki clutak sisan 🤧🤣
2024-07-24
2
Estika Utik
Seru nih ceritanya .... bakalan ngga tidur nih .... untung bsk minggu
2024-05-25
1