Bab 2. Kecelakaan Evita

Clek ...

Kunci pintu pun berputar terbukalah pintu rumah dan ternyata andini belum pulang.

Evita langsung menyimpan tasnya di meja dan merapihkan beberapa barang yang tadi dia beli di toko grosir, ada gula, beras, teh, minyak goreng,bsarden, mie instan dan telur.

Setelah itu ia pun mengambil handuk untuk mandi. Setelah Evita selesai dari kamar mandi dan akan merapihkan handuknya, pintu depan pun terbuka sambil ada ucapan salam dari Andini,

" Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, sudah pulang de?" jawab Evita.

"Banyak sekali tadi tugasnya bikin kliping" Andini berbicara sambil ngedumel kesal.

"Sudah sana bersih bersih dulu lalu kita makan bareng" sambil menyiapkan makanan di meja.

"Wow sarden ya kak... extra cabe lagi, enak sekali pastinya," sambil mendekat kearah meja memandangi semangkuk sarden makanan favoritnya.

Dengan gerak cepat Andini pun langsung menuju kamar mandi dan beberapa menit pun selesai sudah mandi nya.

"Sekarang dini sudah ada di meja makan, dan kita makan bersama kakaknya."

Begitu selesai makan, tugas cuci piring pun Andini yang mengambil alih, karna kakaknya tadi sudah memasak sekarang tinggal beres beres tugas adiknya.

Terlihat Evita yang duduk di sofa sedang bermain hand phone nya, disusul Andini yang menyalakan MP3 di hpnya.

Hari itu kakak beradik itu duduk di sofa dan pintu depan pun dibukanya sehingga udara malam pun masuk kedalam rumah hingga terasa sejuk malam itu.

Andini pun bertanya pada kakaknya

"Kak boleh tidak dini mengajarkan Les untuk anak anak SD kan sebulan lagi akan ulangan tengah semester, lumayan lho bayarannya bisa dini tabung ?"

"Memang kamu bisa membagi waktu dengan sekolah kamu, yakin ga akan keteter dengan tugas disekolah?".

"Kakak siih bagaimana kamu saja, yang penting selama hal itu positif dan tidak mengganggu waktu kamu belajar kakak ijinkan."

Andini pun memeluk sang kakak, seraya mengucapkan terimakasih pada Evita

"Terima kasih kakak ku yang cantik."

Andini pun anak yang mandiri dia tidak pernah menyusahkan kakaknya, tidak pernah mengeluh dengan keadaannya sekarang.

Sejak ditinggal kedua orang tuanya Andini dulu, dia belum terbiasa dengan kemandirian hingga akhirnya kini dia sudah menikmati dengan hidupnya yang sekarang.

Tak ... tak ... tak

Terdengar jarum jam yang melaju di heningnya malam itu, waktu pun sudah menunjukan pukul 20.30 wib, dan Andini pun segera masuk ke dalam kamar tidurnya.

Sementara Evita masih membaca WhatsApp dari temannya yang berada di Yogyakarta, Elya namanya dulu dia tempat sebangku Evita ketika di SMA, namun kesempatan berpihak pada Elya yang bisa meneruskan kuliahnya karena Elya berada dari keluarga berada.

Malam pun semakin larut, dan Elya pun sudah mengakhiri chat nya, rasa kantuk pun sudah dirasakan Evita.

Clek ...

Suara kunci pintu yang di putar Evita.

Evita pun beranjak dari ruang tengah menuju kamar dan lampu kamar pun dipadamkan nya.

Suara adzan subuh pun berkumandang di masjid sebrang, alarm hp Evita pun berbunyi dan dia pun terbangun dari tidurnya untuk membangunkan Andini.

Jarak sekolah dengan rumah lumayan cukup jauh sehingga Andini harus lebih pagi berangkat ke sekolah.

Sementara Evita menyiapkan sarapan dan bekal untuk Andini, Andini yang tengah bersiap pun sudah mengenakan seragam sekolahnya dengan rapih.

Selesai sarapan Andini pun berpamitan berangkat sekolah. Karena waktu masih pukul 06.00, masih lama untuk Evita berangkat kerja, sehingga ia bisa beres-beres rumah dulu, nyapu, ngepel tidak dilakukan setiap hari hanya seminggu 2x saja.

Evita pun mencuci pakaian yang sudah menumpuk 3 hari yang lalu. Selesai mencuci lalu menjemur, kemudian lanjut mandi dan bersiap untuk berangkat kerja.

Ketika dalam perjalanan, Evita yang sedang duduk santai di samping sopir angkot sontak kaget dengan mobil yang berada dibelakangnya menghantam angkot yang sedang ia tumpangi.

Jedeeeer ...

Bagian belakang angkot pun ringsek seketika, angkot yang Evita tumpangi ditabrak oleh truk pasir yang berada dibelakangnya karena rem blong.

Beberapa penumpang dibelakang kemudi mengalami luka-luka dan langsung dibawa kerumah sakit terdekat, sedangkan Evita tidak apa-apa, namun semua penumpang diharuskan dibawa kerumah sakit tak terkecuali Evita untuk dicek lebih lanjut, sedangkan sopir truk dan sopir angkot langsung dibawa polisi.

Evita pun mengabari rekan di cafe, bahwa dia sedang berada dirumah sakit karena angkot yang ditumpanginya mengalami kecelakaan.

Semua korban masuk keruang UGD

Secara penglihatan, dari badan Evita tidak ada luka di bagian luar, namun Evita merasa kesakitan dipunggung dan kepala nya karena tadi membentur dinding angkot.

Evita pun dimintai KTP dan kemudian dicek semua badannya, diperiksa oleh dokter jaga yang berada dirumah sakit itu.

Perawat pun menghampiri Evita dengan membawa kursi roda

"Nona Evita silahkan ikut saya, kita menuju ruang radiologi, biar kita Rontgen dulu punggungnya ya."

Evita pun mengikuti arahan perawat itu, setelah selesai dan bergantian dengan korban yang lain nya masuk ruang Rontgen.

Evita pun diantar kembali ke ruang UGD , Nona Evita istirahat dulu disini ya, kalau ada keluhan yang lain bisa panggil saya atau suster yang lain.

Evita pun mengangguk karena dadanya sedikit sakit dan sesak bila berbicara.

Evita pun mengambil handphone nya di tas, dan mengabari adiknya Andini.

( De ... kakak sekarang berada di UGD rumah sakit kota, angkot yang kakak tumpangi ditabrak truk tapi kamu ga perlu khawatir kakak baik baik saja tidak ada luka serius, namun kepala dan punggung sakit sedikit, mungkin terbentur dinding angkot karena hantaman dari belakang )

Pesan sudah centang dua namun belum berubah biru, Evita pun mengerti karena masih waktu belajar, siswa dilarang untuk memegang handphone.

Setidaknya sudah mengabari Andini dan Evita pun sedikit lebih tenang.

Evita pun berbaring dan diberikan infus untuk memasukan obat pereda sakit, tak lama dia pun tertidur karena efek obat yang disuntikan ke dalam infusan nya oleh suster tadi.

Untungnya tidak ada korban meninggal hanya semua korban luka luka, terutama yang duduk dibelakang kemudi, hanya Evita yang tidak terlihat luka dari luar.

Sontak Andini kaget seketika ia membaca pesan wa dari kakaknya "Inalillahi!"

"Kenapa din ... kok kamu kaget gitu!" tanya Rani.

"Ada yang meninggal kah Din ...?"

Tanya ayu mereka sedang bersiap untuk pulang namun sebelum pulang anak anak yang membawa handphone selalu mengeceknya.

"Kak Evita kecelakaan, sekarang ada di UGD rumah sakit kota, aku harus segera kesana melihat keadaan nya ..." jawab Andini pada kedua temannya itu.

"Perlu kami temani Din?" tanya ayu.

"Tidak perlu nanti aku kabari kalian setelah aku sampai di sana, aku duluan ya."

Andini berpamitan pada ayu dan rani sambil berlari keluar kelas dengan tergesa gesa.

Andini pun telah sampai dirumah sakit dia langsung menuju ke UGD dan dia langsung menanyakan ke resepsionis rumah sakit tentang keberadaan kakaknya.

Terpopuler

Comments

Syhr Syhr

Syhr Syhr

Semoga Evita baik-baik saja. 🥺

2022-10-13

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kesederhanaan
2 Bab 2. Kecelakaan Evita
3 Bab 3. Kepulangan Evita
4 Bab 4. Kecopetan
5 Bab 5. Cinta tapi malu
6 Bab 6. Perkenalan
7 Bab 7. Pendekatan Rangga
8 Bab 8. Bertemu calon mertua
9 Bab 9. Rencana pernikahan
10 Bab 10. Proses Lamaran
11 Bab 11. Kedatangan Mantan
12 Bab 12. Korban Tabrak Lari
13 Bab 13. Kepulangan Andini
14 Bab 14. Pernikahan
15 Bab 15. Pengantin Baru
16 Bab 16. Kehadiran Maharani
17 Bab 17. Hampir keguguran
18 Bab 18. Periksa ke dokter kandungan
19 Bab 19. Bedrest
20 Bab 20. USG
21 Bab 21. Lahirnya sang jagoan
22 Bab 22. Imunisasi pertama bayi Tara
23 Bab 23. Teman baru
24 Bab 24. Pengakuan
25 Bab 25. Pelaku tabrak lari tertangkap
26 Bab 26. Keputusan Andini
27 Bab 27. Kebakaran
28 Bab 28. Evita Terjatuh dari Tangga
29 Bab 29. Pelaku Sabotase Kebakaran
30 Bab 30. Pelaku Kebakaran
31 Bab 31. Tertangkapnya maharani
32 Bab 32. Sup ikan gabus
33 Bab 33. Keberangkatan Rangga
34 Bab 34. Cerita Masa lalu
35 Bab 35. Singapura
36 Bab 36. Evita Sakit
37 Bab 37. Oleh-oleh Singapura
38 Bab 38. Menanti Kepulangan Rangga
39 Bab 39. Kepulangan Rangga
40 Bab 40. Lusyana
41 Bab 41. Toko Bunga
42 Bab 42. Bulan madu kedua
43 Bab 43. Makan Siang
44 Bab 44. Hari Terakhir di Singapura
45 Bab 45. Pulang ke Jakarta
46 Bab 46. Mba Ema
47 Bab 47. mba Ema 2
48 Bab 48. Yang Tak Terduga
49 Bab 49. Kabar Baik
50 Bab 50. Bengkel Motor
51 Bab 51. Ta'aruf
52 Bab 52. Kabar Baik Yang Meresahkan
53 Bab 53. Kekhawatiran Evita
54 Bab 54.
55 Bab 55.
56 Bab 56. Pernikahan Andini
57 Bab 57. Kegelisahan
58 Bab 58. Andini dan Heru
59 Bab 59. Keputusan Rangga
60 Bab 60. Kelahiran Prematur
61 Bab 61. Kecemasan Arini
62 Bab 62. Sebuah Ujian Kesabaran
63 Bab 63. Harunya Arini
64 Bab 64. Berjuang hidup dengan alat
65 Bab 65. Terungkap
66 Bab 66. Keikhlasan evita
67 Bab 67. Pelukan Pertama Dan Terakhir
68 Bab 68. Tinggal sementara dibandung
69 Bab 69.Kesedihan
70 Bab 70. Menjemput pulang
71 Bab 71. Kembali ke Jakarta
72 Bab 72. Lupa waktu
73 Bab 73. Kepulangan Dari Semarang
74 Bab 74. Sampai Dirumah
75 Bab 75. Kecemburuan Evita
76 Bab 76. Kesibukan Evita Dan Rangga
77 Bab 77. Membaik
78 Bab 78. Jalan-jalan Ke Mall
79 Bab 79. Roti Bakar, cilok dan tahu crispy
80 Bab 80. Makan Siang Dengan Sambal
81 Bab 81. Penampilan Baru
82 Bab 82. Ke Salon
83 Bab 83. Dress Marun
84 Bab 84. Kabar Mengejutkan 1
85 Bab 85. Kabar mengejutkan 2
86 Bab 86. Terbongkar Rencana Sarah
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Bab 1. Kesederhanaan
2
Bab 2. Kecelakaan Evita
3
Bab 3. Kepulangan Evita
4
Bab 4. Kecopetan
5
Bab 5. Cinta tapi malu
6
Bab 6. Perkenalan
7
Bab 7. Pendekatan Rangga
8
Bab 8. Bertemu calon mertua
9
Bab 9. Rencana pernikahan
10
Bab 10. Proses Lamaran
11
Bab 11. Kedatangan Mantan
12
Bab 12. Korban Tabrak Lari
13
Bab 13. Kepulangan Andini
14
Bab 14. Pernikahan
15
Bab 15. Pengantin Baru
16
Bab 16. Kehadiran Maharani
17
Bab 17. Hampir keguguran
18
Bab 18. Periksa ke dokter kandungan
19
Bab 19. Bedrest
20
Bab 20. USG
21
Bab 21. Lahirnya sang jagoan
22
Bab 22. Imunisasi pertama bayi Tara
23
Bab 23. Teman baru
24
Bab 24. Pengakuan
25
Bab 25. Pelaku tabrak lari tertangkap
26
Bab 26. Keputusan Andini
27
Bab 27. Kebakaran
28
Bab 28. Evita Terjatuh dari Tangga
29
Bab 29. Pelaku Sabotase Kebakaran
30
Bab 30. Pelaku Kebakaran
31
Bab 31. Tertangkapnya maharani
32
Bab 32. Sup ikan gabus
33
Bab 33. Keberangkatan Rangga
34
Bab 34. Cerita Masa lalu
35
Bab 35. Singapura
36
Bab 36. Evita Sakit
37
Bab 37. Oleh-oleh Singapura
38
Bab 38. Menanti Kepulangan Rangga
39
Bab 39. Kepulangan Rangga
40
Bab 40. Lusyana
41
Bab 41. Toko Bunga
42
Bab 42. Bulan madu kedua
43
Bab 43. Makan Siang
44
Bab 44. Hari Terakhir di Singapura
45
Bab 45. Pulang ke Jakarta
46
Bab 46. Mba Ema
47
Bab 47. mba Ema 2
48
Bab 48. Yang Tak Terduga
49
Bab 49. Kabar Baik
50
Bab 50. Bengkel Motor
51
Bab 51. Ta'aruf
52
Bab 52. Kabar Baik Yang Meresahkan
53
Bab 53. Kekhawatiran Evita
54
Bab 54.
55
Bab 55.
56
Bab 56. Pernikahan Andini
57
Bab 57. Kegelisahan
58
Bab 58. Andini dan Heru
59
Bab 59. Keputusan Rangga
60
Bab 60. Kelahiran Prematur
61
Bab 61. Kecemasan Arini
62
Bab 62. Sebuah Ujian Kesabaran
63
Bab 63. Harunya Arini
64
Bab 64. Berjuang hidup dengan alat
65
Bab 65. Terungkap
66
Bab 66. Keikhlasan evita
67
Bab 67. Pelukan Pertama Dan Terakhir
68
Bab 68. Tinggal sementara dibandung
69
Bab 69.Kesedihan
70
Bab 70. Menjemput pulang
71
Bab 71. Kembali ke Jakarta
72
Bab 72. Lupa waktu
73
Bab 73. Kepulangan Dari Semarang
74
Bab 74. Sampai Dirumah
75
Bab 75. Kecemburuan Evita
76
Bab 76. Kesibukan Evita Dan Rangga
77
Bab 77. Membaik
78
Bab 78. Jalan-jalan Ke Mall
79
Bab 79. Roti Bakar, cilok dan tahu crispy
80
Bab 80. Makan Siang Dengan Sambal
81
Bab 81. Penampilan Baru
82
Bab 82. Ke Salon
83
Bab 83. Dress Marun
84
Bab 84. Kabar Mengejutkan 1
85
Bab 85. Kabar mengejutkan 2
86
Bab 86. Terbongkar Rencana Sarah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!