"Kakak" Ucap nya lirih, sungguh sangat sakit terasa hati Siska di cuekin terus oleh kakak kandung sendiri. 19 tahun sudah usia nya sekarang tapi sampai detik ini belum pernah sekalipun kakak nya mau menatap nya apalagi berbicara dengan dirinya, jika pun mau membuka suara hanya suara ketus dan dingin yang terdengar.
"Sudah sayang jangan di pikirkan, nanti juga kakak kamu akan berubah dan sayang padamu semua hanya tinggal menunggu waktu, jangan pernah membenci kakak mu karena kalau nanti papah sudah gak ada kamu hanya punya dia keluarga kandung mu" Ucap pak bagas sambil mengusap lembut kepala putri bungsu kesayangan nya, pak bagas tak tega melihat putri kesayangan terus menerus di musuhi oleh kakak nya sendiri. tapi apa yang bisa pak bagas lakukan semuanya sia sia, Dimas masih saja menutup rapat pintu hatinya.
"Tapi pah, apa salah Siska pada kakak sampai kakak segitu bencinya sama Siska, kenapa kakak selalu menghindar saat Siska ingin berbicara dengan kakak, sampai sekarang usia Siska sudah 19 tahun, belum pernah kakak melihat wajah Siska secara langsung, bicara pun selalu ketus dan dingin, apa salah Siska pah" Ucapnya dengan terisak. Sungguh siska bukan lah anak yang lemah bahkan di sekolah pun beberapa kali siska kena skors karena selalu berkelahi. Tapi jika menyangkut sang kakak siska sungguh sangat lemah.
"Jangan terlalu di ambil pusing ya nak, sudah sayang, istirahat lah besok adalah hari pernikahan mu, calon pengantin harus cukup tidur biar besok aura nya cantik " Ucap pak bagas membesarkan hati putri bungsu nya, pak bagas pun bingung dengan Dimas, entah sampai kapan dia akan terus membentengi diri dengan adik nya sendiri.
"Pah, apa pernikahan nya gak bisa di tunda sampai siska lulus sarjana, siska sangat ingin melanjutkan sekolah sampai ke Perguruan tinggi siska ingin jadi dokter spesialis kandungan pah" siska menyender di dada sang papah tangan nya memeluk erat pinggang ramping pak bagas, pak bagas pun mengusap lembut punggung putrinya.
"Gak bisa sayang. Maafkan papah siska papah yakin ini adalah yang terbaik untuk mu, suatu saat kamu akan tau apa alasan papah menjodohkan kamu dengan devandra " Pak bagas melepaskan dengan lembut pelukan putrinya, di tatapnya wajah cantik putri kesayangan nya "tidurlah nak, besok adalah hari bahagia mu" pak bagas mengelus lembut kepala putrinya setelah mengecupnya dengan sayang pak bagas langsung berlalu pergi dari hadapan putri nya.
"Tunggu pah, apa yang papah maksud? " Teriak nya tapi tidak di hiraukan oleh pak bagas.
Jam 10 malam siska masih berguling-guling di atas kasur nya sangat susah untuk tertidur, ucapan sang papa mengusik pikirannya. "sebenar nya apa yang papa maksud"
______
Jam 7 pagi di kediaman pak bagas.
Siska sudah duduk manis di depan cermin besar dalam kamar nya, dengan kebaya putih yang sangat mewah dan elegan pas dan cantik membalut tubuh mungil nya, dia melihat pantulan dirinya sendiri sangat manglingi dan cantik dia tidak percaya kalau yang di hadapan nya adalah bayangan nya sendiri "aku gak percaya kalau hari ini aku akan berubah status, smoga saja ini jalan terbaik, aku nggak bisa memberikan apapun untuk papah, mungkin dengan aku melakukan hal ini bisa membuat papa senang" Ucap nya memantapkan hati untuk menerima takdir nya, toh dia sekarang sudah tidak bisa mundur lagi.
Satu jam menunggu Siska dijemput oleh seorang perempuan cantik dengan stelan sangat formal khas seorang pengawal.
"Non Siska mari ikut saya, acara ijab qobul sudah selesai dan kita akan segera berangkat ke tempat tuan Devandra " Siska melongo mendengar penuturan orang tersebut. dia bilang akan langsung ke tempat tuan devandra apa kita tidak akan mengadakan pesta pernikahan pikirnya.
"Hahh, apa kita langsung ke tempat tuan Devandra kita gak menghadiri pesta nya dulu mbak" Tanya Siska yang penasaran dirinya sudah di rias sedemikian rupa cantiknya tapi ternyata tidak ada pesta, tidak ada perayaan pernikahan seperti pada umumnya "ya Tuhan" Batin nya.
"Memang tuan tidak mengadakan pesta nyonya, acara nya hanya ijab qobul saja, penandatangan surat surat juga nanti akan di selesai kan di Mansion tuan devandra" Ucapannya.
"Ya tuhan, pernikahan macam apa ini" Gumam nya. "Mama anak mu malang sekali, udah dapat aki aki jelek, hitam, buncit, pernikahan pun sangat sederhana huwaa" Batin nya menangis . siska sangat sedih dengan takdir nya, harus menerima kenyataan dinikahi pria tua, pernikahannya pun gak ada pesta seperti pernikahan pada umumnya.
Setelah berpamitan dengan sang papa dan juga orang rumah Siska di bawa oleh orang orang tuan Devandra entah mau di bawa ke mana Siska sekarang dia berubah menjadi kucing manis, hanya duduk diam tanpa banyak bicara. Perjalan memakan waktu sekitar 3 jam dari kediaman pak bagas.
Setelah mobil berhenti semua pun turun, pengawal langsung membuka kan pintu untuk nyonya muda mereka. Pas keluar dari mobil Siska di buat takjub dengan keindahan mansion milik tuan devandra. Siska memang memiliki rumah yang besar tapi ini jauh lebih besar 3 kali lipat dari rumah nya. "Wowww, besar sekali rumah nya" Matanya terus menatap liar tiap sudut mansion melihat ke kanan dan kekiri. "Ko tiba tiba aku gak ridho ya nikah sama aki aki, mumpung belum terlambat aku kabur aja ah, itu gerbang nya masih terbuka lebar" pikiran nakal nya datang secara tiba tiba haruskan dia mengeluarkan jurusnya sekarang.
"Mari nyonya" Ucap pengawal wanita yang tadi menjemput Siska di rumah.
"I-iya, ayo," Satu dua tiga" Siska menyingkap kemben nya sampe lutut membuang heels nya sembarang arah dan berlari dengan kencang menuju ke arah gerbang, padahal jarak dari pintu mansion ke arah gerbang itu berjarak sangat jauh.
"Nyonya tunggu, anda mau kemana " Teriak pengawal yang panik karena nyonya mereka tiba tiba melarikan diri.
"Pengawal tutup gerbang cepat" Teriak pengawal yang mengejar Siska.
dengan sigap pengawal berlari ke arah pos penjaga gerbang untuk mengambil remot dan menekan nya dalam hitungan menit pintu gerbang pun tertutup secara perlahan setelah satu mobil sport mewah berwarna hitam masuk ke dalam.
"Jangan, tolong jangan dulu tertutup, aku harus cepat bisa sampai gerbang sebelum tertutup rapat, sial ternyata gerbang nya pake remot, tapi aku gak boleh nyerah semuanya belum terlambat" Ucap nya. Karena Siska berlari sambil terus celingak celinguk melihat ke kanan dan kiri, Siska tidak sadar kalau di depan nya sudah ada yang menunggu dengan merentangkan tangan nya.
Greeeppp
"Aaaaaaaaa" Jerit nya karena terkejut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments