Aku memijit kaki ku yang lumayan pegal, karena cukup jauh juga jalan kaki sambil dorong motor gede. Ya nggak gede gede amat sich? Maksud nya motor Ninja, kata kata yang ada di musik itu memang benar ya, kalau nggak Ninja nggak cinta, itulah yang terjadi sama abang ku sekarang, giliran sudah punyabmotor Ninja, semua cewek kayaknya makin banyak yang naksir, padahal kan? yang mau di nikahin itu orang nya, bukan motor nya, bener kan.
-Itu pendapat author sich.
Sudah lama ia duduk di bangku yang ada di bengkel tersebut, tapi belum juga di benerin thu motor satu, para pekerja di bengkel yang aku datangi bersama bang Ammar malah sibuk benerin motor lain yang lebih dulu tiba.
Hampir satu jam aku menemani bang Ammar menunggu motor yang baru juga akan di tambal. Aku mendesah kesal menatap ke arah bang Ammar dan kepada pekerja di bengkel tersebut. Aku beranjak pergi dari tempat duduk ku, aku yang lelah bercampur kesal meninggalkan bang Ammar sendirian di bengkel! ''Bodo amat dia di bawa wewe gombel sekalian, gue ikhlas kok!'' kesal ku terus melangkah kan kaki ku menuju rumah.
''Adek? dek... mau ke mana, tungguin Abang,'' panggil bang Ammar, aku terus saja melangkah pergi.
Bang Ammar mengikuti ku dari belakang, dia memegang lengan ku seraya berkata, ''Maafin abang lah dek? tunggu sebentar lagi selesai kok,'' aku menepis tangan ku, layak nya sedang bertengkar dengan pacar ku, dan akupun melanjutkan langkah kaki ku yang sempat terhenti akibat cekalan bang Ammar di tangan ku.
Bang Ammar kembali ke bengkel untuk menunggu motor nya yang di tambal.
Tak lama kemudian aku di kejutkan oleh segerombolan laki-laki yang sedang mengendarai motor nya, ada beberapa orang yang memainkan gas motor nya membuat aku menutup telinga karena bunyi bising yang di timbulkan dari knalpot motor itu. Ada juga yang menyapa ku, tapi aku tak menggubris pertanya'an nya. Aku terus melangkah kan kaki untuk menjauh dari mereka, namun mereka mengikuti ku? ya bukan mengikuti sich, tapi lebih tepat nya kita memang berjalan se arah githu.
''Lho ayu ayu kok mlaku dewe'an bengi bengi (lho cantik cantik kok jalan sendirian malam malam), ayo naik aku antar,'' Ucap salah satu dari mereka, yang menawarkan tumpangan. Aku hanya mengerlingkan mata ku malas.
''Yah? di tanya malah diam,'' sambung yang lainnya.
Alfa yang penasaran pun juga ikut bertanya padaku, ''Adek, kenapa jalan sendirian malam malam gini, saya antar ya, bagaimana mau nggak?''
Laki-laki itu juga bela bela'in untuk turun dari motor nya, dan mendorong motor bebek nya hanya demi mengikuti langkah ku, Alfa terus mengikuti ku sambil menunggu jawaban ku.
''Nggak usah,'' balas ku ketus dan menyetop taksi yang kebetulan lewat di depan ku.
''Manis sekali, tapi galak juga.'' Gumam Alfa setelah aku masuk ke dalam taksi yang aku stop. Dan tanpa aku sadari Alfa membuntuti taksi yang aku naiki sampai rumah, sebenarnya aku tau ada orang yang membuntuti ku dari belakang, namun aku tak menghiraukan nya, aku masih pura-pura nggak tau kalau aku di buntuti dari belakang.
''Gila thu cowok, ngapain juga harus ngikutin gue sich, gue kan cuma mau pulang,'' Gumam Adibah kesal.
*************
''Ich, bt... bt... bt. Kenapa aku harus bertemu dengan Fadhilah coba? tau gitu aku nggak bakalan ikut dech, di tambah lagi bertemu dengan orang orang nggak penting kayak tadi, iiiich... sebel banget!!'' teriak ku, aku pun menjatuhkan tubuh ku di kasur king size ku.
Sedangkan di sisi lain bang Ammar sedang kebingungan mencari keberada'an ku sekarang, karena motor nya baru saja selesai di benerin orang bengkel.
''Ech lho Di?'' sapa bang Ammar pada teman main nya.
Bang Ammar mematikan mesin motor nya, namun tidak turun dari atas motor nya.
''Ech kalian lihat gadis lewat di sini nggak?'' tanya bang Ammar pada teman nya tersebut.
''Nggak tuh? lho lagi marahan sama pacar lho ya,'' tanya Dodi balik.
''Bukan pacar gue, tapi dia adik gue. Dia lagi marah sama gue Di, gue takut terjadi sesuatu sama dia,'' Ujar bang Ammar yang mulai khawatir.
''Ech cuy! kalian lihat adik nya Ammar nggak!'' teriak Dodi pada teman teman nya.
''Aku nggak tau cuyy? lagian kita kita kan nggak tau sama adik nya Abang ini,'' jawab Tono balik teriak, karena ada beberapa motor yang mesin nya masih belum di matikan.
''Ya sudah kalau gitu Di? gue cari adik gue dulu. Terima kasih ya,'' tutur bang Ammar, lalu menyalakan motor nya untuk menyusuri jalanan yang mulai sepi.
''Ech tunggu dulu lah cuyy? gue kan nggak pernah tau wajah adik lho tuh selama ini lho nggak pernah bawa adik lho main kan,'' cegah Dodi ketika bang Ammar ingin menjalankan motor nya.
Bang Ammar mengeluarkan ponsel nya dan membuka galeri di ponsel nya. Disana ada banyak fotoku hasil jepretan ku sendiri, Bang Ammar memperlihatkan salah satu foto tersebut pada Dodi. Dodi terkejut melihat wajah gadis yang ada di galeri ponsel bang Ammar.
''Ini... ini? gadis ini baru saja lewat sini, gue nggak tau kalau dia adek lho cuyy, tapi kelihatan nya dia galak ya, temen temen yang lain menyapa nya, dia tak menggubris pertanya'an dari mereka, dia cuek banget jadi cewek?'' seru Dodi mengingat tadi pertanya'an nya di abaikan begitu saja.
''Dia memang gitu orang nya, cuek, judes tapi dia sebenarnya baik,'' jelas bang Ammar.
''Ech kamu tau nggak gadis tadi pergi ke mana?'' tanya Dodi.
''Nggak tau bang? tapi kayak nya Alfa tau dech, soalnya tadi dia yang ngikutin dia dari belakang,'' jelas teman yang di tanya.
''Noch? Alfa nongol,'' ucap nya lagi menunjuk dengan dagu nya.
''Ech Alfa, lho tau nggak gadis tadi tu pergi ke mana,'' tanya Dodi penuh selidik.
''Eits... santai bang? emang nya kenapa,'' tanya balik Alfa.
''Noch! abang nya lagi nyari'in dia,'' tunjuk Dodi pakai dagunya juga.
''Kalau abang nya nyari'in, terus tadi dia masuk ke rumah siapa dong?'' pikir Alfa.
''Haaa...,'' kata Dodi terkejut. ''Lho ngikutin dia sampai ke rumah nya?'' tanya Dodi masih dengan keterkejutan nya.
''Iya, tapi gue nggak tau dia masuk rumah nya siapa,'' jawab Alfa malas.
'Gadis itu sangat misterius, dia juga cantik, tinggi dan body nya aduhai sekali,' Gumam Alfa pelan, sehingga tak ada yang mendengar nya, cuma dia dan Tuhan yang tau.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments