Jam menunjukan pukul 19.30.
Vivi berangkat ke restoran perjanjian tadi. sesampainya di restoran Vivi mencari sosok Rendy. Rendy yang melihat Vivi duluan langsung mengangkat tangannya memberi kode bahwa dia disini. Vivi menghampiri lelaki itu, ternyata bukan cuman pak Rendy, namun ada dua orang lagi duduk dihadapan Rendy. yah dia teman Rendy,
Rendy memperken vivi ke temannya dan memperkenalkan balik temannya ke vivi. Ternyata namanya Rosa dan Rendra teman masa kecilnya Rendy, kami pun berbincang bincang.
"Kamu apanya Rendy yah ?" Tanya Rosa ke Vivi.
baru saja Vivi ingin menjawab pertanyaan Rosa, tapi Rendy mendahuluinya.
"Dia Calon istriku." Jawab Rendi singkat
"Oh, kakak ipar cantik, yah." kata Rendra.
Ada yang tidak biasa dengan perubahan wajah Rosa, ada rasa tidak puas dan kecewa, sangat jelas terbaca di wajah perempuan bak model itu. Yah gadis cantik, tinggi, putih, langsing, ideal deh pokoknya.
setelah mereka berbincang bincang mengenang masa kecil mereka, tidak terasa jam sudah menunjukan pukul 23.00.
Rendy pamit dan memegang tangan Vivi erat memberi isyarat kalau waktunya pulang. Saya pun ikut pamin dan mengikuti langkah Rendy yang terus menggenggam tanganku sampai parkiran.
"Masuklah biar saya antar pulang kamu pulang." kata Rendy datar, sikapnya berubah yang tadinya memperlakukanku sangat hangat di depan teman masa kecilnya, kini berubah dia kembali datar,dingin dan angkuh. Untung dia Boss , kalau bukan karna statusnya Vivi sudah melempar wajahnya dengan sepatu. Eits jangan wajahny, kan sayang kalau wajahnya yang super bisa di bilang sempurna itu lecet kena sepatu. hehehe.
Vivi hanya menuruti, karna dia takut membantah apalagi dia masih membutuhkan bantuan Rendy.
"Kirim nomor rekening kamu di WA, setelah sampai rumah saya langsung transfer." ujar Rendy.
Vivi tidak menolak karna dia memang menyetujui berpacaran dengan Rendy karna uang untuk biaya adiknya.
"Besok aku izin tidak ke kantor pagi pagi pak, aku mau ke rumah sakit selesaikan Administrasi adik saya. Saya janji sebelum rapat sudah ada di kantor." ujar Vivi menjelaskan.
"Terserah kamu saja, asal gak terlambat saat rapat." ujar Rendy datar.
Mobil yang di tumpangi Vivi berlaju lumayan kencang karna sudah larut malam, setelah percakapan singkat tadi sudah tidak ada lagi yang bersuara. Rendy fokus menyetir dan Vivi sibuk melihat keluar jendela entah apa yang menarik di luar sana sampai sampai vivi tidak melepaskan pandangannya. Sekitar 30 menit mereka sampai ke depan apartemen vivi. Vivi turun dari mobil.
"Bapak tidak mampir dulu." ujar vivi basa basi, hanya buang kata toh bossnya juga tidak bakalan mampir.
"Tidak usah, sudah larut malam." Jawab Rendy datar.
Rendy berlalu meninggalkan pekarangan apartemen vivi.. vivi masuk ke aparyemennya setelah mobil bossnya tidak lelihatan lagi.. vivi mengunci pintu, dan menghempaskan badannya di sofa ruang tamu.. dia sangat lelah.. hanya saja dia tidak punya kesempatan untuk mengeluh.. tidak lama kemudia HPnya berbunyi, ternyata SMS pemberitahuan BRI masuk.. Rendy menepati janjinya dia mengirimkan uang dengan jumlah yang banyak bagi vivi yah walaupun bagi Rendy itu bukan hal yang sulit.. dia memgirm uang 15 juta hanya dengan menemaninya makan malam bersama temannya..
"Enak yah jadi orang kaya, semua bisa di selesaikan dengan uang." Batin Vivi.
"Sudah lah mending gue pergi tidur." Ucap Vivi, ia lalu melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan badan kemudian tidur.
***
Esoknya Vivi ke rumah sakit menyelesaikan administrasi adiknya dan menjenguk adiknya. Yah, dia sangat sakit melihat Reva terbaring tidak berdaya di ranjang, dia kasian kenapa Reva harus menanggung penderitaan, padahal Reva masih kecil.
"Maafin kakak yah de'! Kakak tidak bisa menunggu kamu operasi, saya harus kerja, saya akan berjuang buat kesembuhan kamu. Kamu juga jangan menyerah yah kamu harus berjuang melawan penyakit kamu." Ujar Vivi, tak terasa air mata jatuh, dia tidak sanggup melihat adiknya menderita. Vivi mencium kening Reva dengan penuh kasih sayang seakan takut kehilangan.
Vivi langsung kekantor karna hari ini ada rapat, dia tidak boleh terlambat atau dia bakalan bikin Bossnya murka dan memecatnya. Vivi tidak ingin di pecat, dia sangat membutuhkan pekerjaan ini karna gajinya lumayan.
*********
Jangan lupa Like dan komen yah.. memberi masukan juga boleh..
Terima kasih sudah mampir di novel ku...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Selvi Sopa
kirain 50 juta
2022-03-27
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
sungguh kau terlalu Rendi cuma ngasih 15 juta kirain bakal ratusan juta ngasihnya yah penonton kecewa 🤦🤦🤦🤭🤭🤭
2021-03-11
0
agus indah
visual thoor...
2020-10-26
0