Part 1

#Autor

"Selamat pagi, Pak." Sapa Vivi.

"Pagi." Jawab Rendy singkat.

Vivi dan Rendy langsung ke tempan pertemuan clien.

Setelah sampai mereka membicarakan bisnis proyek desain yang di minta oleh clien.

Akhirnya meeting dan makan siang berjalan dengan lancar. Ini semua berkat vivi yang cakap, dan clien sangat menyukai desain yang di presentasikan oleh vivi. Clien setuju bekerja sama dengan perusahaan desain milik pak Randy.

Vivi menghela nafas lega, meeting berjalan lancar.

Vivi dan Randy langsung ke Hotel, jam menunjukan pukul 03.00. Waktunya kembali ke jakarta.

Sesampainya di bandara jakarta mereka naik taxi dan pak randy mengantar Vivi ke apartemennya.

"Pak Randy tidak mampir." Tawar Vivi sekedar basa basi.

"Tidak usah saya langsung pulang saja." Jawab pak Rendy dengan nada lembut, lalu menyuruh sopir taxi untuk melanjutkan perjalanannya.

Pak Randy bisa berkata lembut juga kalau lagi lelah yah. Tenaganya habis kali terkuras, makanya tidak bisa bentak bentak. Kalau setiap hari Pak Rendi begini terus, kan enak. Ujar Vivi. Sumpah kalau ada yang lewat liat vivi bicara dan senyum senyum sendiri pasti di kiranya streesss. Maklum Vivi kan salah satu penggemar pak Rendy, secara pak Rendy selain tajir di usia mudah kan wajahnya juga cakep. Idaman wanita deh terlepas dari sikap dinginnya yah.

Vivi bergegas masuk di apartemennya setelah taxi yang Rendy tumpangi tidak keliatan lagi.

Setelah selesai mandi Vivi mengambil handpone yang berada dalan tas mini merah maron dan memesan makanan lewat grab food, setelah selesai makan Vivi langsung tidur karna selain lelah besok juga ada meeting jam 08.00, Vivi mengatur jam weker biar tidak kesiangan.

*******

Kriiiinggg. kringgggg.

Alarm weker berbunyi dari tadi, Vivi mengambil jam wekernya melihat ternyata sudah menunjuka pukul 07.20. Vivi Terkejut melihat jam kesayangannya itu ternyata alarmnya dari tadi berbunyi, dasar kebo, dia mengatai dirinya sendiri.

Vivi bergegas mandi, tidak sempat sarapan. Setelah berpakaian langsung buru buru mengunci pintu.

Drrrttt... Drrrtttt....

Vivi melihat ponselnya siapa yang menelfon saat buru buru begini. Tampak nama sekertaris Rara sekaligus temannya di kantor..

"Halo." Ujar Vivi mengangkat telfonnya sambil menawah taxi.

"Kamu di mana?" Tanya Rara tampak cemas.

"Saya lagi di parkiran." Jawab Vivi singkat.

"Cepatlah naik 10 menit lagi kita ada rapat." Ujar Rara sambil menghela nafas lega.

"Aku masih di parkiran apartemen. Lagi mau naik taxi." Ujar Vivi setengah berteriak karena suara mobil.

"Apa ?" Teriak Rara, kamu gila yah. sambungnya.

"Saya tutup telfonnya yah, saya mau naik taxi nih." Ujar Vivi dan memutuskan panggilan telfonnya.

" Bosa lebih cepag sedikit pak. Saya sudah terlambat nih." Ujar Vivi dengan perasaan gelisah.

" Siap Neng, pakai sabuk pengaman biar aman Neng." Ujar sopir taxinya.

Skip

Vivi turun dari taxi dan membayarnya lalu berlari pelan menuju ruangan rapat.

Vivi membuka pintu ruang rapat. Betapa gugup nya Vivi saat semua mata yang ada di ruangan itu tertuju padanya.

"Permisi pak, maaf pak terlambat." Ujar Vivi dengan nada pelan sambil memgatur nafasnya yang masih ngos ngosan akibat berlari.

"Kalau gak niat kerja, gak usah kerja." Ujar Rendy dengan nada datar.

"Ngapain bengong di pintu, masuk". Ujar Rendy lagi.

"Iyah pak." Jawab vivi, sembari bergumel apes bener deh, pagi pagi sudah dapat tatapan membunuh dari Bossnya kece tapi sikap dinginnya yang bikin gak tahan.

Akhirnya rapat selesai, pak Rendy langsung keluar ruangan.

"Huuuhhfffttt." Vivi mengeluarkan nafasnya dengan kasar.

"Gila lo yah. Berani beraninya low terlambat di saat ada rapat. Untung sajah pak Randy gak langsung pecat low." Celoteh Rara gemass.

"Sorry, sory, gue kesiangan. Laper nih gue, makan yuk. Gue belum sarapan, habisnya buru buru tadi." Ujar Vivi sembari menarik tangan sohibnya untuk berdiri dari tempat duduknya.

"Ayo, gue juga lapar cuman makan roti doang tadi pagi. Takut terlambat gue." Jawab Rara sembari berdiri dari tempat duduknya mengikuti Vivi yang sudah berjalan duluan.

Sesampainya di kantin.

"Pak pesan nasi lalapan 2." ujar Rara.

"Siap neng." Jawab abang abang penjualnya.

"Ehhh. Lo itu termasuk beruntung tau gak sih." ujar Rara ke vivi.

"Beruntung kenapa ?" Tanya vivi.

"Lo asisten pribadi yang pertama kalinya gak di pecat setelah melakukan kesalahan. Lo tau gak Boss kita itu di siplin dan galaknya minta ampun, dia sering gonta ganti asisten, kesalahan kecilpun dia langsung mecat. Ada yang cuman bertahan 3 hari paling lama sebulan. Lo harus hati hati jangan buat boss marah." ujar Rara menasehati.

"Angkuh banget sih itu orang, jutek, muka tembok, untung gagah. heheehe." ujar Vivi sembari menyunggingkan senyuman tipis.

"Yehhh. Dasar lo yah." ujar Rara sembari melempar sohibnya itu dengan tisu.

Pesanan mereka sudah datang. Rara dan Vivi menyantap hidangan dengan lahap yang ada di hadapannya. Setelah makan mereka berjalan menuju kasir dan membayarnya kemudian kembali ke kantor untuk melanjutkan aktifitas nya di kantor.

*********

Yang sudah mampir jangan lupa tinggalkan jejak (like dan komen ) yah..

"Terima kasih sudah mampir..

Terpopuler

Comments

Har Yanti

Har Yanti

menarik

2021-04-01

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

pokoknya syukaaaaaaaa

2021-03-11

0

Sofiani

Sofiani

siiipp

2020-10-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!