Part 2

#Autor

Vivi mempunyai adik, satu satunya keluarga yang di milikinya saat ini. Yah, orang tuanya meninggal kecelakaan mobil dan adiknya masik koma sudah satu bulan lamanya dan belum juga sadarkan diri. Sang adik lah kekuatan satu satunya vivi, dialah alasan Vivi bekerja keras.

Hari ini Vivi menjenguk Reva di rumah sakit. Dia jarang menjenguk sang adik, hanya pada waktu libur baru ada kesempatan. di karena dirinya harus kerja untuk biaya pengobatan Reva yang terbilang mahal bagi kalangan menengah ke bawah.

"Reva, ayo dong sadar jangan tinggalin kakak sendiri." Ujar Vivi sambil terisak karena menangis.

Reva sedikit menggerakkan tangannya, dan itu membuat Vivi mempunyai nyawa kembali, mempunyai semangat baru untuk lebih bekerja keras. Kini jam menunjukan pukul 03.00, Vivi harus pulang karena sebentar malam ada undangan pesta pernikahan.

Drrrrrttt. Drrrrrttttt.

"Halo," ujar Vivi

"Halo, Vi lo jadikan ke acara pernikahan Echa teman SMA kita." ujar Nana sohib Vivi sewaktu masih SMA dulu.

"Iyah, Jadi." Jawab Vivi singkat.

"Gue jemput yah, gue males pergi sendiri. Pacar gue lagi sibuk gak bisa nemenin dan gue tau lo pasti sendiri juga kan." ujar nana menebak.

"Tau aja lo gue masih jomblo." Ujar Vivi

"Eh, dengar dengar kakak Fendi di uandang juga lo. Cinta pertama lo, hehehe." ujar Nana dengan nada menggoda.

"Gue tutup telfonnya yah, gue mau siap siap. Lo juga harus siap siap, dandan yang cantik soalnya mau reunian ama cinta pertama lo, hahhaha." ujar Nana bercanda dan menutup telfonnya.

Skip

Saat di pesta Nana ninggalin Vivi, dia asyik ngobrol dengan Rani. Sebenarnya Nana sengaja biar Fendi sama Vivi bisa ngombrol dengan leluasa, hehehe... Nana mau comblangin Fendi sama Vivi, biar Rara dapet gebetan. Soal peka tentang masalah percintaan Nana memang juaranya.

"Hai, apa kabar Vi?" sapa Fendi sembari mengulurkan tangannya untuk bersalaman.

"Baik kak, Kak Fendi apa kabar ?" Tanya balik Vivi dan menyambut uluran tangan Fendi.

Makin cakep aja nih kak Fendi. Batin Vivi.

"Kurang baik gak ada kamu." Ujar Fendi menggoda Vivi."Sudah lama yah gak ketemu, makin cantik aja kamu." ujar Fendi ngegombal kali yeh.

"Vivi hanya tersenyum malu malu." Secara yang di hadapannya kan Fendi sang mantan.

Mereka pun berbicara panjang lebar, membahas masa masa SMA dan pengalaman masing masing saat kuliah, tentang pekerjaan dan Fendi juga meminta nomor Whattsap biar komunikasi tetap berjalan. Yah, Vivi sih senang senang saja apalagi Fendi yang minta.

Acara pesta selesai.

"Lo pulang sama siapa Vi?" Tanya Fendi.

"Tadi saya nebeng sama Nana kak, yah pulangnya mau nebeng lagi sama Nana." Jawab Vivi.

"Ehhh. Vi lo diantar ama Fendi aja yah, gue masih ada urusan sama Rani." ujar Nana. Nana sengaja biar Vivi diantar sama Fendi. Padahal Nana udah mau langsung pulang juga, dia hanya beralasan biar sohibnya dapat gebetan.

Kampren nih si Nana, pasti sengaja mau comblangin gue ke Fendi. Tapi bagus juga deh kalau Nana peka gini, dia emang selalu ngertiin perasaan sohibnya yang sudah lama jomblo ini. Batin Vivi.

"Ya sudah Vi, gue antar lo aja. Dari pada naik taxi malam malam begini bahaya loh perempuan malam malam naik taxi." ujar Fendi menawarkan diri.

"Gak repotin nih, lagian gue juga biasa kok naik taxi malam." ujar Vivi.

"Udah gue antar aja yah, udah lama juga kan kita gak ketemu." Ujar Fendi.

Vivi akhirnya mengalah, bukan mengalah sih hanya saja dia sedikit ingin dinpaksa biar kelihatan agak jual mahal gitu, dasar yah si Vivi. Ini mah seperti kata pepatah mundur selangkah untuk maju ke puncak.

Dan sesuai apa yang dia duga, Fendi memaksanya untuk mengantar pulang.

Vivi di antar pulang oleh Fendi. Fendi mengemudi dengan pelan agar bisa berlama lama dengan Vivi, mereka asyik bertukar cerita selama berpisah. Sekitar satu jam berlalu akhirnya mereka sampai di depan apartemen Vivi. Jarak antara apartemen Vivi dengan tempat acara tidak terlalu jauh, sebenarnya setengah jam juga sudah sampai hanya saja Fendi mengendarai mobilnya dengan sangat pelan.

"Gak mampir dulu Fen." ujar Vivi menawarkan.

"Lain kali deh kalau kamu sudah jadi pacar saya lagi, gak enak juga di liat tetangga kamu." Jawab Fendi bercanda.

Wajah Vivi merah merona dengan kata kata Fendi barusan. Ia segera membuka pintu mobil dan turun dari mobil sebelum dirinya tambah gugup. Fendi melihat tingkah Vivi itu malah tertawa, menurutnya Vivii masih sama seperti dulu saat mereka pacaran. Selalu bertingkah lucu dan gugup saat di gombalin.

Setelah mobil Fendi sudah tidak keliatan Vivi pun putar balik badannya dan langsung masuk ke apartemennya. Vivi memegang dadanya yang terasa ingin melompat keluar akibat deg deg kan oleh gombalan receh Fendi.

**********

Yang sudah mampir jangan lupa tinggalkan jejak (like dan komen) yah..

"Terima kasih sudah mampir.

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💪💪💪💪💪

2021-03-11

0

agus indah

agus indah

lanjut thoor...

2020-10-26

0

Chairani Fatimah

Chairani Fatimah

lanjut lahya

2020-09-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!