5 : IPHTV

Dalam kesehariannya, dia tidak pernah lepas dari pekerjaannya yang masih dirahasiakan oleh semua orang dirumah.

Tidak ada yang mengetahui persis seperti apa pekerjaan yang dikerjakan oleh pria ini selain pergi pagi pulang pagi tapi kepulangannya bisa terjadi antara seminggu sampai sebulan kemudian. 

Setidaknya itu adalah salah satu penyebab semua orang tidak bisa bertanya lebih lanjut. Termasuk kedua anaknya. Mereka berdua lebih memilih untuk tidak bertanya kepadanya apa pekerjaannya karena semua itu terasa tidak berarti lagi bagi mereka berdua.

Kenapa?

Karena bagi Arshel dan Risya, ayahnya hanya mementingkan pekerjaannya demi menghidupi mereka berdua dalam kehidupa mewah, meski imbas dari semua itu Arshel dan Risya tidak bisa mendapatkan apa itu kasih sayang diberikan sang ayah kepadanya. 

Vatler sepenuhnya sadar akan satu masalah itu, tapi mau bagaimana lagi?

Semuanya sudah terlanjur untuk memiliki hubungan seperti orang asing.

Karena tiba-tiba dia mengingat ucapan dari wanita tadi yaitu Angie, pria ini akhirnya mengalihkan tujuannya dari sebelumnya untuk pulang kerumah saja. 

‘Aku rasa ini sudah sudah hampir dua bulan.’ batin pria ini. Dia masih mengendarai motornya dengan kecepatan lebih dari 100 Km/jam. 

Karena jalanan cukup lengang, dia bisa mengendarai motornya sampai angka tersebut.

Tidak sampai sepuluh menit dari tempat tadi, dia sudah sampai di tempat tujuannya. 

Setelah sampai di depan rumah, Vatler langsung turun dari motornya dan meletakkan helm tepat di atas motor, barulah dia langsung melangkah masuk ke dalam rumahnya.

“Selamat datang tuan Vatler.“ bibi jeni menyapa majikannya tepat setelah tuannya itu masuk ke dalam rumah.

Vatler berhenti melangkah dan memandang apa yang ada di sekitarnya. “Bagaimana dengan kedua anak itu selama aku tidak dirumah?“ 

Vatler kemudian melanjutkan langkah kakinya menuju sofa kosong yang terletak di ruang tamu. Sedangkan bibi Jeni pergi mengikutinya dari belakang sambil menjawab.

“Secara khusus tuan muda dan nona muda tidak ada masalah apapun kecuali pertengkaran kecil yang sering terjadi setiap hari.“ Jelas bibi Jeni sembari meletakkan teh yang sudah disiapkan untuk tuannya ke atas meja.

Vatler sesaat berhenti sesaat ketika tangannya hendak mengambil cangkir  teh itu untuk diminum. “Persisnya pertengkaran seperti apa?“ Akhirnya Vatler terpaksa bertanya untuk mengetahui isi dari pertengkaran yang katanya sering terjadi itu. 

“Itu, sebenarnya mengingat sifat tuan muda yang seperti anda, nona muda jadi sering terprovokasi karena ucapannya.“ Jelas bibi Jeni dengan sedikit ragu.

“Uhukk…!” Vatler tersedak saat mendengar pernyataan pembantunya yang mengatakan kalau Arshel memiliki sifat persis sepertinya.

“............!“ Bibi Jeni yang merasa baru saja menyinggung tuan nya, dia langsung diam saat tiba-tiba tuannya terbatuk karena tersedak dengan minumannya sendiri.

“ ………..” Vatler yang masih memegang cangkir teh langsung dia tatap isi dari cangkir tersebut. Dia melihat wajahnya sendiri dan membandingkan dirinya yang dulu masih muda dengan anak laki-lakinya yang memang cukup mirip. ‘Arshel mirip denganku?’

Vatler memejamkan matanya dan meletakkan cangkirnya ke atas meja yang ada di depannya. 

Dia merasa bahwa Arshel menjadi cerminan dirinya saat muda. Dan untuk Risya sang adik Arshel adalah cerminan dari istrinya. Meskipun kedua anaknya memiliki warna rambut dan mata yang sama, tapi jelas ada yang berbeda dengan mereka berdua. 

Selain dari sifatnya, wajah mereka juga termasuk dalam perbandingan antara keduanya. 

“Lalu bagaimana dengan hari ini?“

“Ah! Nona memesan bekal makanan pada saya. Mungkin karena sekarang beliau sudah kelas dua, dan musim memasuki usia remaja, nona jadi sedikit terlambat karena sudah mulai berdandan. Jadi itulah kenapa pagi tadi beliau tidak ikut sarapan pagi dengan tuan muda.“ jelas bibi Jeni kepada Vatler lagi.

“Hmm…, begitu ya.“ Jawab Vatler singkat dengan wajah berpikirnya. Tapi tidak lama kemudian, Vatler beranjak dari sana sambil berkata. “Aku akan makan dua jam lagi. Siapkan apapun itu untukku."

Tapi di saat yang sama, ketika hendak pergi menuju lantai dua, seseorang datang dan masuk lewat pintu depan. 

Itu adalah Ard, sopir pribadi dari kediaman Elistone yang bertanggung jawab untuk mengantar Arshel dan Risya kemanapun mereka pergi.

Karena curiga dengan apa yang dibawa paman Ard, Vatler pun mengurungkan niatnya untuk pergi ke lantai dua, dan bertanya. “Pakaian siapa yang ada di tanganmu?“

Paman Ard menjawab pertanyaan tuan Vatler dengan sopan. “Ini seragam milik nona yang kotor.“ Sambil menyerahkan seragam Risya kepada bibi Jeni untuk dicuci.

Bibi Jeni yang merasakan aroma yang familiar langsung menyela pembicaraan mereka dengan pertanyaan kepada sopir itu. “Ini? Kenapa dari aromanya terasa seperti makanan yang aku buat untuk nona?“ 

Terlihat ada bekas minyak, juga nasi yang menempel di rok juga blazernya. Perpaduan dari aroma parfum dengan lauk makanan pun tercampur. 

“Seragam nona kotor, karena memang kena tumpah makanannya sendiri.“ Jawab paman Ard kepada mereka berdua. 

Yang lantas membuat mereka semua terdiam. Paman Ard yang merasa tidak enak hati kepada tuan Vatler karena semua kesalahan terasa ada pada dirinya, dan sekaligus tidak tahu apa yang mau dijawab jika bibi Jeni bertanya lebih lanjut, paman Ard hanya diam menunggu.

Sedangkan Vatler yang terdiam itu hanya memandang seragam Risya yang sedang di jembreng oleh bibi Jeni. Dia juga sama-sama mencium aroma perpaduan yang saling berkontradiksi meski ada di jarak dua meter dari seragam yang sedang di pegang oleh pembantunya.

Karena itu, Vatler lebih memilih tidak bertanya lebih lanjut karena kedua orang ini akan mengurus masalah soal apa yang terjadi dengan Risya. 

Vatler pun berbalik, dan meninggalkan mereka berdua dalam keterdiaman. 

Dia pergi menuju kamarnya sendiri yang terletak di paling ujung. 

Hal yang pertama dia lihat saat masuk ke dalam kamar adalah kegelapan. Tapi kegelapan itu tidak bertahan lama, karena tirai jendela utama langsung terbuka secara perlahan. 

Tapi karena tidak ingin kamarnya terlalu terang, jadi hanya sebagian saja yang terbuka, dan tirai tipis kedua tetap dipertahankan untuk menghalangi cahaya lebih terang masuk ke dalam kamar.

Sesampainya di depan kasur, dia langsung membaringkan tubuhnya dengan serta merta.

BRUKK….!

Dengan jaket yang sudah tergeletak di lantai, tangan kanan Vatler digunakan untuk menutup sepasang matanya.

Kini separuh wajahnya pun tertutup dalam ekspresi dinginnya.

Lamanya waktu berlalu, dia terbuai dalam tidurnya. 

Sampai sebuah mimpi dari kenangan lama akhirnya datang lagi dan terus menghantuinya. Banyak hal yang sudah terjadi selama lebih dari 13 tahun. Dan itu adalah kenangan yang tidak bisa Vatler lupakan seumur hidupnya. 

Kenangan yang hanya bisa dia miliki seorang saja. 

Tidak.

Itu adalah kenangan yang dimiliki oleh dua orang yang ditakdirkan untuk terus bersama. Tapi karena suatu alasan, maka semua itu berubah menjadi milik Vatler seorang saja. 

Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

mampir di sini tuk kasih favorit dan taburan like ❤️👍

2022-10-27

1

lihat semua
Episodes
1 01 : IPHTV
2 2 : IPHTV
3 3 : IPHTV
4 4 : IPHTV
5 5 : IPHTV
6 6 : IPHTV Untukmu
7 7 : IPHTV Arti perbedaan nilai.
8 8 : IPHTV menemukannya?
9 9 : IPHTV 30 miliar
10 10 ; IPHTV Kepergian
11 11 : IPHTV Persoalan.
12 12 : IPHTV Karena nilai
13 13 : IPHTV Salah ambil
14 14 : IPHTV Karena buku
15 15 : IPHTV Perhatian
16 16 : IPHTV Foto
17 17 : IPHTV
18 18 : IPHTV
19 19 : IPHTV
20 20 : IPHTV
21 21 : IPHTV
22 22 : IPHTV
23 23 : IPHTV
24 24 : IPHTV
25 24 : IPHTV
26 25 : IPHTV
27 27 : IPHTV
28 28 : IPHTV
29 29: IPHTV
30 30 : IPHTV
31 31 : IPHTV
32 32 : IPHTV
33 33 : IPHTV
34 34 : IPHTV
35 35 : IPHTV
36 36 : IPHTV
37 37 : IPHTV
38 38 : IPHTV
39 39 : IPHTV
40 40 : IPHTV
41 41 : IPHTV
42 42 : IPHTV
43 43. IPHTV
44 44 : IPHTV
45 45 : IPHTV
46 46. IPHTV
47 47 : IPHTV
48 48 : IPHTV.
49 49 : IPHTV
50 50 : IPHTV
51 51 : IPHTV
52 52 : IPHTV : Awal semua
53 53 : IPHTV : Pertemuan pertama.
54 54 : IPHTV : Tidur bersama?
55 55 : IPHTV : Imajinasi nakal
56 56 : IPHTV : Titip Dia.
57 57 : IPHTV : Tameng Spesial
58 58 : IPHTV : Hadiahku adalah tanganmu.
59 59 : IPHTV : Permulaan awal dari hubungan
60 60 : IPHTV : Pahlawan
61 61 : IPHTV : Mual
62 62 : IPHTV : Karenamu
63 63 : IPHTV : Vatler
64 64 : IPHTV : Lamaran Jadi istri?
65 65 : IPHTV : Lamaran
66 66 : IPHTV : Permulaan.
67 67 : IPHTV : Pertemuan mereka bertiga
68 68 : IPHTV : Mimpi pembawa kenyataan
69 69 : IPHTV : Kebersamaan.
70 70 : IPHTV : Masin
71 71 : IPHTV : Memukulnya.
72 72 : IPHTV : Perangkat penggoda.
73 73 : IPHTV : Kegelapan diantara mereka berdua
74 74 : IPHTV : Bersembunyi di dalamnya.
75 75 : IPHTV : Seksi yang ganas
76 76 : IPHTV : Beban.
77 77 : IPHTV : Siraman
78 78 : IPHTV : Singgungan
79 79 : IPHTV : Ikatan Hati
80 80 : IPHTV : Kenyataan pahit/manis?
81 81 : IPHTV : Awal mula perjalanan menjadi calon Istri.
82 82 : IPHTV : Keteguhan hati
83 83 : IPHTV : Keributan
84 84 : IPHTV : Melihat tidak melihat.
85 85 : IPHTV : Apa itu?
86 86 : IPHTV : Insiden takut mati?
87 87 : IPHTV : Menyerobot
88 88 : IPHTV : Hati ini
89 89 : IPHTV : Masalah
90 90 : IPHTV : Tubuh
91 91 : IPHTV : Terpisah
92 92 : IPTV : Santai berduaan
93 93 : IPHTV : Perbedaan
94 94 : IPHTV : Karena hanya kamu
95 95 : IPHTV : Angie
96 96 : IPHTV : Vatler di pegang.
97 97 : IPHTV : Pencarian
98 98 : IPHTV : Hati RIsyella untuk Vatler
99 99 : IPHTV : Di culik
100 100 : IPHTV : Godaan Mempermalukan
101 101 : IPHTV : Pilihan Hati
102 102 : IPHTV : Kebersamaan
103 103 : IPHTV : Karena misi
104 104 : IPHTV : Karena Vatler
105 105 : IPHTV : Yakin aku jadi Istrimu?
106 106 : IPHTV : Untuk mereka berdua
107 107 : IPHTV : Duduk berduaan
108 108 : IPHTV : Demi Vatler dan Risyella
109 109 : IPHTV : Karena mimpi
110 110 : IPHTV : Adu mulut
111 111 : IPHTV : Diri sendiri
112 112 : IPHTV : Karena Risyella
113 113 : IPHTV : Susah bangun.
114 114 : IPHTV : Hari H
115 115 : IPHTV : Risyella
116 116 : IPHTV : Bersama ibu
117 117 : IPHTV : Sakral
118 118 : IPHTV : Ikatan janji
119 119 : IPHTV : Ikatan janji 2
120 120 : IPHTV
121 121 : IPHTV : Usapan malam terakhir
122 122 : IPHTV : Perpisahaan
123 123 : IPHTV : Pergi
124 124 : IPHTV : Kepergian
125 125 : IPHTV : Angie
126 126 : IPHTV : Ingin jadi pacarku
127 127 : IPHTV : Vatler Menemani
128 128 : IPHTV : Pertemuan di bawah hujan.
129 129 : IPHTV : Pertemuan di bawah hujan (2)
130 130 : IPHTV : Tautan di bawah hujan
131 131 : IPHTV : Sampai
132 132 : IPHTV : Menurunkan
133 133 : IPHTV : Surat Kontrak Pernikahan
134 134 : IPHTV : Tandatangan
135 135 : IPHTV : Merenung atas kesalahannya
136 136 : IPHTV : Gagal dibohongi
137 137 : IPHTV : Gigitan
138 138 : IPHTV : Hari baru
139 139 : IPHTV : Perjalanan Vatler
140 140 : IPHTV : Istri Vatler
141 141 : IPHTV : Karena Vatler
142 142 : IPHTV : Kesepian
143 143 : IPHTV : Bermalam bersama
144 144 : IPHTV : Bawa tubuhmu
145 145 : IPHTV : Kedutan
146 146 : IPHTV : Keinginan Vatler yang mendadak
147 147 : IPHTV : D-shan
148 148 : IPHTV : Guncangan tubuh
149 149 : IPHTV : Luka hati
150 150 : IPHTV : Hal Berharga
151 151 : IPHTV : Mimpi apa?
152 152 : IPHTV : Kejanggalan
153 153 : IPHTV : Mual
154 154 : IPHTV : Diagnosa
155 155 : IPHTV : Kesedihan yang di bawanya lagi dari masa lalunya
156 156 : IPHTV : Di tinggal pergi mereka berdua
157 157 : IPHTV : Rasa pedih
158 158 : IPHTV : Kesedihan dari hati Arshel
159 159 : IPHTV : Foto
160 160 : IPHTV : Karena Risya
161 161 : IPHTV : Risya Risyella
162 162 : IPHTV : Perpisahan
163 163 : IPHTV : Wujud
164 164 : IPHTV : Untuk Riyella juga Risya
165 165 : IPHTV : Keinginan
166 166 : IPHTV : Hari pertama sepeninggalnya
167 167 : IPHTV : Wasiat Risyella
168 168 : IPHTV : Penebus
169 169 : IPHTV : Keinginan kecil yang sama
170 170 : IPHTV : Tidak terduga
171 171 : IPHTV : Akhir dari harapan.
Episodes

Updated 171 Episodes

1
01 : IPHTV
2
2 : IPHTV
3
3 : IPHTV
4
4 : IPHTV
5
5 : IPHTV
6
6 : IPHTV Untukmu
7
7 : IPHTV Arti perbedaan nilai.
8
8 : IPHTV menemukannya?
9
9 : IPHTV 30 miliar
10
10 ; IPHTV Kepergian
11
11 : IPHTV Persoalan.
12
12 : IPHTV Karena nilai
13
13 : IPHTV Salah ambil
14
14 : IPHTV Karena buku
15
15 : IPHTV Perhatian
16
16 : IPHTV Foto
17
17 : IPHTV
18
18 : IPHTV
19
19 : IPHTV
20
20 : IPHTV
21
21 : IPHTV
22
22 : IPHTV
23
23 : IPHTV
24
24 : IPHTV
25
24 : IPHTV
26
25 : IPHTV
27
27 : IPHTV
28
28 : IPHTV
29
29: IPHTV
30
30 : IPHTV
31
31 : IPHTV
32
32 : IPHTV
33
33 : IPHTV
34
34 : IPHTV
35
35 : IPHTV
36
36 : IPHTV
37
37 : IPHTV
38
38 : IPHTV
39
39 : IPHTV
40
40 : IPHTV
41
41 : IPHTV
42
42 : IPHTV
43
43. IPHTV
44
44 : IPHTV
45
45 : IPHTV
46
46. IPHTV
47
47 : IPHTV
48
48 : IPHTV.
49
49 : IPHTV
50
50 : IPHTV
51
51 : IPHTV
52
52 : IPHTV : Awal semua
53
53 : IPHTV : Pertemuan pertama.
54
54 : IPHTV : Tidur bersama?
55
55 : IPHTV : Imajinasi nakal
56
56 : IPHTV : Titip Dia.
57
57 : IPHTV : Tameng Spesial
58
58 : IPHTV : Hadiahku adalah tanganmu.
59
59 : IPHTV : Permulaan awal dari hubungan
60
60 : IPHTV : Pahlawan
61
61 : IPHTV : Mual
62
62 : IPHTV : Karenamu
63
63 : IPHTV : Vatler
64
64 : IPHTV : Lamaran Jadi istri?
65
65 : IPHTV : Lamaran
66
66 : IPHTV : Permulaan.
67
67 : IPHTV : Pertemuan mereka bertiga
68
68 : IPHTV : Mimpi pembawa kenyataan
69
69 : IPHTV : Kebersamaan.
70
70 : IPHTV : Masin
71
71 : IPHTV : Memukulnya.
72
72 : IPHTV : Perangkat penggoda.
73
73 : IPHTV : Kegelapan diantara mereka berdua
74
74 : IPHTV : Bersembunyi di dalamnya.
75
75 : IPHTV : Seksi yang ganas
76
76 : IPHTV : Beban.
77
77 : IPHTV : Siraman
78
78 : IPHTV : Singgungan
79
79 : IPHTV : Ikatan Hati
80
80 : IPHTV : Kenyataan pahit/manis?
81
81 : IPHTV : Awal mula perjalanan menjadi calon Istri.
82
82 : IPHTV : Keteguhan hati
83
83 : IPHTV : Keributan
84
84 : IPHTV : Melihat tidak melihat.
85
85 : IPHTV : Apa itu?
86
86 : IPHTV : Insiden takut mati?
87
87 : IPHTV : Menyerobot
88
88 : IPHTV : Hati ini
89
89 : IPHTV : Masalah
90
90 : IPHTV : Tubuh
91
91 : IPHTV : Terpisah
92
92 : IPTV : Santai berduaan
93
93 : IPHTV : Perbedaan
94
94 : IPHTV : Karena hanya kamu
95
95 : IPHTV : Angie
96
96 : IPHTV : Vatler di pegang.
97
97 : IPHTV : Pencarian
98
98 : IPHTV : Hati RIsyella untuk Vatler
99
99 : IPHTV : Di culik
100
100 : IPHTV : Godaan Mempermalukan
101
101 : IPHTV : Pilihan Hati
102
102 : IPHTV : Kebersamaan
103
103 : IPHTV : Karena misi
104
104 : IPHTV : Karena Vatler
105
105 : IPHTV : Yakin aku jadi Istrimu?
106
106 : IPHTV : Untuk mereka berdua
107
107 : IPHTV : Duduk berduaan
108
108 : IPHTV : Demi Vatler dan Risyella
109
109 : IPHTV : Karena mimpi
110
110 : IPHTV : Adu mulut
111
111 : IPHTV : Diri sendiri
112
112 : IPHTV : Karena Risyella
113
113 : IPHTV : Susah bangun.
114
114 : IPHTV : Hari H
115
115 : IPHTV : Risyella
116
116 : IPHTV : Bersama ibu
117
117 : IPHTV : Sakral
118
118 : IPHTV : Ikatan janji
119
119 : IPHTV : Ikatan janji 2
120
120 : IPHTV
121
121 : IPHTV : Usapan malam terakhir
122
122 : IPHTV : Perpisahaan
123
123 : IPHTV : Pergi
124
124 : IPHTV : Kepergian
125
125 : IPHTV : Angie
126
126 : IPHTV : Ingin jadi pacarku
127
127 : IPHTV : Vatler Menemani
128
128 : IPHTV : Pertemuan di bawah hujan.
129
129 : IPHTV : Pertemuan di bawah hujan (2)
130
130 : IPHTV : Tautan di bawah hujan
131
131 : IPHTV : Sampai
132
132 : IPHTV : Menurunkan
133
133 : IPHTV : Surat Kontrak Pernikahan
134
134 : IPHTV : Tandatangan
135
135 : IPHTV : Merenung atas kesalahannya
136
136 : IPHTV : Gagal dibohongi
137
137 : IPHTV : Gigitan
138
138 : IPHTV : Hari baru
139
139 : IPHTV : Perjalanan Vatler
140
140 : IPHTV : Istri Vatler
141
141 : IPHTV : Karena Vatler
142
142 : IPHTV : Kesepian
143
143 : IPHTV : Bermalam bersama
144
144 : IPHTV : Bawa tubuhmu
145
145 : IPHTV : Kedutan
146
146 : IPHTV : Keinginan Vatler yang mendadak
147
147 : IPHTV : D-shan
148
148 : IPHTV : Guncangan tubuh
149
149 : IPHTV : Luka hati
150
150 : IPHTV : Hal Berharga
151
151 : IPHTV : Mimpi apa?
152
152 : IPHTV : Kejanggalan
153
153 : IPHTV : Mual
154
154 : IPHTV : Diagnosa
155
155 : IPHTV : Kesedihan yang di bawanya lagi dari masa lalunya
156
156 : IPHTV : Di tinggal pergi mereka berdua
157
157 : IPHTV : Rasa pedih
158
158 : IPHTV : Kesedihan dari hati Arshel
159
159 : IPHTV : Foto
160
160 : IPHTV : Karena Risya
161
161 : IPHTV : Risya Risyella
162
162 : IPHTV : Perpisahan
163
163 : IPHTV : Wujud
164
164 : IPHTV : Untuk Riyella juga Risya
165
165 : IPHTV : Keinginan
166
166 : IPHTV : Hari pertama sepeninggalnya
167
167 : IPHTV : Wasiat Risyella
168
168 : IPHTV : Penebus
169
169 : IPHTV : Keinginan kecil yang sama
170
170 : IPHTV : Tidak terduga
171
171 : IPHTV : Akhir dari harapan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!