Istri Pembelenggu Hati Tuan Vatler

Istri Pembelenggu Hati Tuan Vatler

01 : IPHTV

Pagi itu adalah awal dari mereka berdua untuk pergi ke sekolah. Dua anak muda dengan kesibukan mereka yang cukup berbeda menjadi awal keributan yang sering terjadi diantara mereka berdua.

“Risya! Ini sudah jam 06:30 apa kau benar-benar ingin membuatku terus menunggu?!“ Suara keras dari anak laki-laki yang sudah tidak mempunyai kesabaran untuk menunggu orang yang bernama Risya tadi, segera memecah keheningan di rumah mewah itu.

“Iya! Sebentar!“ Lalu pemilik dari nama yang dipanggil Risya tadi langsung menjawab dengan sama lantangnya. 

“....................” Laki-laki ini hanya terdiam.

Tidak lama kemudian suara dari derap langkah kaki yang cepat yang berasal dari lantai dua akhirnya datang. 

Sepasang kaki ramping dengan kulit putih yang terbungkus oleh kaos kaki hitam yang ditarik sampai setinggi lutut, berpadukan dengan sepatu boots heels berwarna hitam, akhirnya memperlihatkan sosoknya yang terlihat lebih tinggi. Ditambah karena keberadaan dari gadis muda ini tengah memakai seragam sekolah yang mempunyai style blazer dengan warna kelabu dan juga rok pendek rempel berwarna hitam, maka dia terlihat seperti seorang gadis rajin dan rapi.

Sedangkan laki-laki yang seumuran dengan gadis ini hanya diam sambil memperhatikan perempuan yang menjadi tersangka untuk membuatnya menunggu lama, kini sedang turun dengan tergesa-gesa.

“Ayo berangkat.“ Ajak gadis ini kepada pemuda yang sekarang ada di sebelahnya. 

“Hh? Harusnya aku yang mengatakan itu kepadamu.“ Celetuk laki-laki ini, tidak suka dengan kalimatnya yang sudah dicuri oleh Risya.

“.............? Apa bedanya?“ Tanya Risya dengan salah satu alisnya terangkat. Dia tidak mengerti isi pikiran dari orang di sebelahnya, padahal pada akhirnya tujuannya juga sama.

“Tentu saja berbeda. Karena kau orang yang membuatku menunggu, jadi harusnya aku yang mengatakan itu untuk memberitahumu, bukan kau yang memerintahku.“

“Ah...iya iya.“ Jawab Risya dengan selamba. Dia benar-benar menghiraukan ucapannya yang terdengar hanya berisi omong kosong saja.

Kemudian mereka berdua pun berjalan keluar rumah, dimana tepat di depan rumah, mereka berdua sudah disambut oleh sebuah mobil hitam mewah. Itu adalah kendaraan yang akan digunakan untuk mengantar mereka berdua ke sekolah.

Tidak hanya mobil, seorang supir pribadi juga sudah bersiap di tempatnya untuk menunggu kedatangan kedua majikan muda itu. 

“Selamat pagi tuan dan nona muda.“ Sapa sang sopir kepada mereka berdua. 

“Pagi.“ Jawab lelaki ini kepada pria paruh baya itu. 

“Ya, pagi paman Ard.“ Risya juga sama-sama membalas sapaan dari sopirnya.

Namun kedua orang ini hanya menyampaikan balasan sapaannya saja tanpa melihat orang yang menyapanya, karena setelah keluar dari pintu rumah, Risya dan laki-laki yang tidak lain adalah saudara kembarannya itu, sudah berada di kesibukan masing-masing. 

Risya sudah serius dengan ponselnya sendiri, sedangkan saudaranya sudah berkutat dengan membaca buku, yang dari sampulnya saja sudah terlihat bahwa isinya cukup rumit. 

Paman Ard hanya diam tanpa berkomentar apapun soal sopan santun dari kedua majikannya itu yang sebenarnya tidak sopan. Tapi itulah dunia orang kaya, dia tidak mempunyai hak untuk mencampuri yang sudah menjadi urusan pribadi mereka. 

Paman Ard kemudian membuka pintu belakang mobil, agar kedua anak yang masih menginjak bangku SMP itu bisa langsung masuk ke dalam mobil dengan nyaman. 

Tapi sebelum pintu mobilnya tertutup, seorang wanita paruh baya langsung berteriak memberitahu.

“Nona! Ini bekal makanan pesanan anda.” Ucap wanita awal empat puluh tahunan ini kepada nona mudanya.

Sesampainya di samping pintu mobil, dia memberikan sebuah kotak makanan yang sudah dibungkus rapi dengan kain hitam berhiaskan bunga sakura berwarna putih yang mekar itu kepada nona muda, yaitu Risya.

Risya langsung menyimpan ponselnya ke dalam saku blazer nya, dan menerima kotak makanan itu sambil berkata. “Terima kasih bi.“ 

“Sama-sama nona.“ Setelah melihat kedua majikannya menutup pintu mobil, wanita ini kembali berkata. “Tuan, nona, hati-hati di jalan.“ 

Setelah itu mereka berdua hanya memberikan anggukan kecil, kemudian jendela mobil langsung ditutup secara otomatis dan meninggalkan kediaman dengan penuh ketenangan. 

‘Hah…! Meskipun tuan muda dan nona muda adalah anak kembar, kenapa sifat mereka jauh berbeda? Tuan muda terlihat seperti tuan besar, hanya saja nona muda wajahnya lebih condong mendiang dari nyonya. Aku harap mereka berdua untuk mengurangi pertengkaran mereka. Karena tidak ada yang tahu masa depan akan seperti apa.’ Pikir wanita ini sambil melihat kepergian mobil yang kini sudah menghilang setelah benar-benar keluar dari pintu gerbanng.

___________

Di dalam mobil, Risya meletakkan bekal makanannya di atas pangkuannya, hanya saja di satu isi seseorang tengah menjelingnya dengan terang-terangan.

“Arshel, kenapa kau menatapku seperti itu?“ Tanya RIsya kepada laki-laki di sebelahnya, dia adalah Arshel saudara kandungnya yang tidak lain adalah sang kakak. 

Arshel dan Risya lahir di hari yang sama dan di jam yang sama, namun perbedaan rentan waktu mereka lahir adalah lima menit. Jadi dengan demikian, Risya adalah adiknya Arshel. 

Namun disini, meskipun mereka berdua dianggap sebagai saudara kembar, hanya saja secara fisik dari wajah mereka, Arshel lebih dominan mirip ke ayahnya, sedangkan Risya mirip dengan ibunya. 

Mungkin dari situlah sifat mereka berdua juga berbeda. 

“Sebenarnya aku dari tadi penasaran. Apa-apaan dengan penampilanmu yang norak itu?“ Sudut mata Arshel terus melirik perempuan di sampingnya itu dari atas kepala sampai ke bawah. 

Meskipun tidak ada perubahan dari segi penampilan seperti gaya pakaiannya, tapi ada yang satu yang berbeda. 

“Apa? Memangnya salah jika aku seperti ini?“ Tanya Risya.

Perdebatan di dalam mobil akhirnya dimulai. Sang kakak yaitu Arshel dan sang adik sang nona muda Risya, adu mulut yang tidak terhindarkan terjadi lagi.

Arshel langsung menjawab dengan jelas. “Bagiku kau benar-benar bermasalah. Penampilanmu itu terlalu berlebihan, tidak sesuai umurmu. Baru kelas dua, tapi kau sudah pakai make up, apa kau mau jadi model?“ Ucap Arshel kepada Risya dengan nada mengejek.

Arshel benar-benar menatap adiknya yang pakai make up dengan tatapan jijik, dan benar-benar tidak suka dengan penampilannya yang di matanya begitu norak. 

“Ini wajah-wajahku, jadi terserah aku.“ Kata Risya, membalas tatapan kakaknya dengan tatapan sama-sama tidak suka. 

“Aku sudah memperingatkanmu, ya.“ Ucap Arshel di detik berikutnya.

Karena ucapan dari kakaknya terlebih lebih banyak tidak mengerti untuknya, Risya pun jadi terpaksa bertanya. “Mengingatkan soal apa?“

Arshel kembali membaca bukunya lagi, namun dia akan tetap menjawab pertanyaan adiknya yang baginya itu bodoh. “Akan aku ingatkan padamu apa yang aku maksud, karena aku akan  jadi orang yang pertama mengingatkanmu sebelum kau benar-benar masuk ke wilayah sekolah. Dengar Risya, walaupun kau berdandan sekalipun, jika jelek ya tetap jelek.“

DEG!

“...........! Apa?!“ Risya seketika jengkel dengan ucapan yang keluar dari mulut kakaknya yang sudah menghinanya. “Terserah! Aku tidak peduli dengan pendapatmu!“ Tapi Risya justru memilih untuk menahannya, dan langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain ketimbang menatap wajah kakaknya yang berekspresi datar itu.

Namun lain hal dengan Arshel. Setelah mendengar Risya berkata demikian, dia langsung menutup bukunya lalu menoleh ke arah tempat dimana Risya duduk itu, dengan memberikan wajah seriusnya.

“Jika tidak peduli dengan pendapatku, berarti apakah kau akan peduli dengan pendapat orang lain? Ah! Atau jangan-jangan kau sebenarnya sedang mencoba menarik perhatian laki-laki sekelasmu nanti? Biasanya perempuan sepertimu apalagi di umur-umur seperti ini, sedang gencar-gencarnya mencari pacar.“ Jelas Arshel, yang mana ucapannya sukses untuk menarik perhatian Risya lagi untuk menatapnya.

“Pacar?!“ Risya bertanya dengan nada tinggi. “Siapa juga yang mau pacaran. Aku tidak mempunyai waktu untuk soal percintaan. Lalu memangnya salah jika aku dandan?! Apakah hal seperti itu butuh alasan? Apa kau juga akan berkomentar pada perempuan lain yang kau temui yang juga dandan sepertiku? Tidak kan?! Jadi diam dan jangan bicara soal itu lagi denganku!“ Racau Risya dengan nada tingginya kepada kakaknya.

Mana ada yang tidak kesal, jika mendapatkan komentar sedalam itu dari laki-laki, apalagi Arshel yang notabene nya adalah kakaknya. Dia tidak ingin diatur olehnya.

Tapi semua ucapannya langsung berdampak kepadanya saat itu juga. Yatu Arshel langsung merubah ekspresi wajahnya dengan ekspresi yang lebih dingin. “Apa kau baru saja memerintahku untuk diam?“ Tanya Arshel. 

Dia tidak terima mendapat ceramah dari adiknya yang bodoh itu, karena berani berteriak kepadanya hanya karena soal dandan.

Sontak Risya terdiam sejenak karena merasa terintimidasi dengan tatapan dari kakaknya yang begitu dingin.

Meskipun dari ucapannya hanya kalimat yang mengutarakan pertanyaan, tapi tatapannya yang dingin seperti itu justru terlihat lebih mengerikan untuk Risya, karena seolah itu adalah sebuah peringatan keras untuknya agar tidak memberikan kata-kata memerintah kepadanya. 

Sekaligus tatapannya juga mengisyaratkan sesuatu yang lain.

‘Aku sebagai kakakmu, apa kau punya hak untuk memberikan perintah seperti itu kepadaku?‘

“A-aku hanya memintamu diam.“ Risya menjawab dengan nada ragu, dan dia juga sudah tidak berani menatap wajahnya.

“Itu sama saja dengan memerintah, bodoh.“ 

DEG!

Terpopuler

Comments

Liyahv07

Liyahv07

aku mampir

2022-11-13

0

Aku mampir thooorr ... baru satu babb sihh tapi sepertinya menarik .... thooorr numpang tanya nih orang tua si kembar meninggal karena kecelakaan yg d sengaja atau enggak??

2022-11-02

1

Fiwanaka

Fiwanaka

mampir aku Thor...
saling dukung ya mampir di novel ku Tagisan Gadis Tegar dan Dikhianati tapi Dicintai

2022-10-21

2

lihat semua
Episodes
1 01 : IPHTV
2 2 : IPHTV
3 3 : IPHTV
4 4 : IPHTV
5 5 : IPHTV
6 6 : IPHTV Untukmu
7 7 : IPHTV Arti perbedaan nilai.
8 8 : IPHTV menemukannya?
9 9 : IPHTV 30 miliar
10 10 ; IPHTV Kepergian
11 11 : IPHTV Persoalan.
12 12 : IPHTV Karena nilai
13 13 : IPHTV Salah ambil
14 14 : IPHTV Karena buku
15 15 : IPHTV Perhatian
16 16 : IPHTV Foto
17 17 : IPHTV
18 18 : IPHTV
19 19 : IPHTV
20 20 : IPHTV
21 21 : IPHTV
22 22 : IPHTV
23 23 : IPHTV
24 24 : IPHTV
25 24 : IPHTV
26 25 : IPHTV
27 27 : IPHTV
28 28 : IPHTV
29 29: IPHTV
30 30 : IPHTV
31 31 : IPHTV
32 32 : IPHTV
33 33 : IPHTV
34 34 : IPHTV
35 35 : IPHTV
36 36 : IPHTV
37 37 : IPHTV
38 38 : IPHTV
39 39 : IPHTV
40 40 : IPHTV
41 41 : IPHTV
42 42 : IPHTV
43 43. IPHTV
44 44 : IPHTV
45 45 : IPHTV
46 46. IPHTV
47 47 : IPHTV
48 48 : IPHTV.
49 49 : IPHTV
50 50 : IPHTV
51 51 : IPHTV
52 52 : IPHTV : Awal semua
53 53 : IPHTV : Pertemuan pertama.
54 54 : IPHTV : Tidur bersama?
55 55 : IPHTV : Imajinasi nakal
56 56 : IPHTV : Titip Dia.
57 57 : IPHTV : Tameng Spesial
58 58 : IPHTV : Hadiahku adalah tanganmu.
59 59 : IPHTV : Permulaan awal dari hubungan
60 60 : IPHTV : Pahlawan
61 61 : IPHTV : Mual
62 62 : IPHTV : Karenamu
63 63 : IPHTV : Vatler
64 64 : IPHTV : Lamaran Jadi istri?
65 65 : IPHTV : Lamaran
66 66 : IPHTV : Permulaan.
67 67 : IPHTV : Pertemuan mereka bertiga
68 68 : IPHTV : Mimpi pembawa kenyataan
69 69 : IPHTV : Kebersamaan.
70 70 : IPHTV : Masin
71 71 : IPHTV : Memukulnya.
72 72 : IPHTV : Perangkat penggoda.
73 73 : IPHTV : Kegelapan diantara mereka berdua
74 74 : IPHTV : Bersembunyi di dalamnya.
75 75 : IPHTV : Seksi yang ganas
76 76 : IPHTV : Beban.
77 77 : IPHTV : Siraman
78 78 : IPHTV : Singgungan
79 79 : IPHTV : Ikatan Hati
80 80 : IPHTV : Kenyataan pahit/manis?
81 81 : IPHTV : Awal mula perjalanan menjadi calon Istri.
82 82 : IPHTV : Keteguhan hati
83 83 : IPHTV : Keributan
84 84 : IPHTV : Melihat tidak melihat.
85 85 : IPHTV : Apa itu?
86 86 : IPHTV : Insiden takut mati?
87 87 : IPHTV : Menyerobot
88 88 : IPHTV : Hati ini
89 89 : IPHTV : Masalah
90 90 : IPHTV : Tubuh
91 91 : IPHTV : Terpisah
92 92 : IPTV : Santai berduaan
93 93 : IPHTV : Perbedaan
94 94 : IPHTV : Karena hanya kamu
95 95 : IPHTV : Angie
96 96 : IPHTV : Vatler di pegang.
97 97 : IPHTV : Pencarian
98 98 : IPHTV : Hati RIsyella untuk Vatler
99 99 : IPHTV : Di culik
100 100 : IPHTV : Godaan Mempermalukan
101 101 : IPHTV : Pilihan Hati
102 102 : IPHTV : Kebersamaan
103 103 : IPHTV : Karena misi
104 104 : IPHTV : Karena Vatler
105 105 : IPHTV : Yakin aku jadi Istrimu?
106 106 : IPHTV : Untuk mereka berdua
107 107 : IPHTV : Duduk berduaan
108 108 : IPHTV : Demi Vatler dan Risyella
109 109 : IPHTV : Karena mimpi
110 110 : IPHTV : Adu mulut
111 111 : IPHTV : Diri sendiri
112 112 : IPHTV : Karena Risyella
113 113 : IPHTV : Susah bangun.
114 114 : IPHTV : Hari H
115 115 : IPHTV : Risyella
116 116 : IPHTV : Bersama ibu
117 117 : IPHTV : Sakral
118 118 : IPHTV : Ikatan janji
119 119 : IPHTV : Ikatan janji 2
120 120 : IPHTV
121 121 : IPHTV : Usapan malam terakhir
122 122 : IPHTV : Perpisahaan
123 123 : IPHTV : Pergi
124 124 : IPHTV : Kepergian
125 125 : IPHTV : Angie
126 126 : IPHTV : Ingin jadi pacarku
127 127 : IPHTV : Vatler Menemani
128 128 : IPHTV : Pertemuan di bawah hujan.
129 129 : IPHTV : Pertemuan di bawah hujan (2)
130 130 : IPHTV : Tautan di bawah hujan
131 131 : IPHTV : Sampai
132 132 : IPHTV : Menurunkan
133 133 : IPHTV : Surat Kontrak Pernikahan
134 134 : IPHTV : Tandatangan
135 135 : IPHTV : Merenung atas kesalahannya
136 136 : IPHTV : Gagal dibohongi
137 137 : IPHTV : Gigitan
138 138 : IPHTV : Hari baru
139 139 : IPHTV : Perjalanan Vatler
140 140 : IPHTV : Istri Vatler
141 141 : IPHTV : Karena Vatler
142 142 : IPHTV : Kesepian
143 143 : IPHTV : Bermalam bersama
144 144 : IPHTV : Bawa tubuhmu
145 145 : IPHTV : Kedutan
146 146 : IPHTV : Keinginan Vatler yang mendadak
147 147 : IPHTV : D-shan
148 148 : IPHTV : Guncangan tubuh
149 149 : IPHTV : Luka hati
150 150 : IPHTV : Hal Berharga
151 151 : IPHTV : Mimpi apa?
152 152 : IPHTV : Kejanggalan
153 153 : IPHTV : Mual
154 154 : IPHTV : Diagnosa
155 155 : IPHTV : Kesedihan yang di bawanya lagi dari masa lalunya
156 156 : IPHTV : Di tinggal pergi mereka berdua
157 157 : IPHTV : Rasa pedih
158 158 : IPHTV : Kesedihan dari hati Arshel
159 159 : IPHTV : Foto
160 160 : IPHTV : Karena Risya
161 161 : IPHTV : Risya Risyella
162 162 : IPHTV : Perpisahan
163 163 : IPHTV : Wujud
164 164 : IPHTV : Untuk Riyella juga Risya
165 165 : IPHTV : Keinginan
166 166 : IPHTV : Hari pertama sepeninggalnya
167 167 : IPHTV : Wasiat Risyella
168 168 : IPHTV : Penebus
169 169 : IPHTV : Keinginan kecil yang sama
170 170 : IPHTV : Tidak terduga
171 171 : IPHTV : Akhir dari harapan.
Episodes

Updated 171 Episodes

1
01 : IPHTV
2
2 : IPHTV
3
3 : IPHTV
4
4 : IPHTV
5
5 : IPHTV
6
6 : IPHTV Untukmu
7
7 : IPHTV Arti perbedaan nilai.
8
8 : IPHTV menemukannya?
9
9 : IPHTV 30 miliar
10
10 ; IPHTV Kepergian
11
11 : IPHTV Persoalan.
12
12 : IPHTV Karena nilai
13
13 : IPHTV Salah ambil
14
14 : IPHTV Karena buku
15
15 : IPHTV Perhatian
16
16 : IPHTV Foto
17
17 : IPHTV
18
18 : IPHTV
19
19 : IPHTV
20
20 : IPHTV
21
21 : IPHTV
22
22 : IPHTV
23
23 : IPHTV
24
24 : IPHTV
25
24 : IPHTV
26
25 : IPHTV
27
27 : IPHTV
28
28 : IPHTV
29
29: IPHTV
30
30 : IPHTV
31
31 : IPHTV
32
32 : IPHTV
33
33 : IPHTV
34
34 : IPHTV
35
35 : IPHTV
36
36 : IPHTV
37
37 : IPHTV
38
38 : IPHTV
39
39 : IPHTV
40
40 : IPHTV
41
41 : IPHTV
42
42 : IPHTV
43
43. IPHTV
44
44 : IPHTV
45
45 : IPHTV
46
46. IPHTV
47
47 : IPHTV
48
48 : IPHTV.
49
49 : IPHTV
50
50 : IPHTV
51
51 : IPHTV
52
52 : IPHTV : Awal semua
53
53 : IPHTV : Pertemuan pertama.
54
54 : IPHTV : Tidur bersama?
55
55 : IPHTV : Imajinasi nakal
56
56 : IPHTV : Titip Dia.
57
57 : IPHTV : Tameng Spesial
58
58 : IPHTV : Hadiahku adalah tanganmu.
59
59 : IPHTV : Permulaan awal dari hubungan
60
60 : IPHTV : Pahlawan
61
61 : IPHTV : Mual
62
62 : IPHTV : Karenamu
63
63 : IPHTV : Vatler
64
64 : IPHTV : Lamaran Jadi istri?
65
65 : IPHTV : Lamaran
66
66 : IPHTV : Permulaan.
67
67 : IPHTV : Pertemuan mereka bertiga
68
68 : IPHTV : Mimpi pembawa kenyataan
69
69 : IPHTV : Kebersamaan.
70
70 : IPHTV : Masin
71
71 : IPHTV : Memukulnya.
72
72 : IPHTV : Perangkat penggoda.
73
73 : IPHTV : Kegelapan diantara mereka berdua
74
74 : IPHTV : Bersembunyi di dalamnya.
75
75 : IPHTV : Seksi yang ganas
76
76 : IPHTV : Beban.
77
77 : IPHTV : Siraman
78
78 : IPHTV : Singgungan
79
79 : IPHTV : Ikatan Hati
80
80 : IPHTV : Kenyataan pahit/manis?
81
81 : IPHTV : Awal mula perjalanan menjadi calon Istri.
82
82 : IPHTV : Keteguhan hati
83
83 : IPHTV : Keributan
84
84 : IPHTV : Melihat tidak melihat.
85
85 : IPHTV : Apa itu?
86
86 : IPHTV : Insiden takut mati?
87
87 : IPHTV : Menyerobot
88
88 : IPHTV : Hati ini
89
89 : IPHTV : Masalah
90
90 : IPHTV : Tubuh
91
91 : IPHTV : Terpisah
92
92 : IPTV : Santai berduaan
93
93 : IPHTV : Perbedaan
94
94 : IPHTV : Karena hanya kamu
95
95 : IPHTV : Angie
96
96 : IPHTV : Vatler di pegang.
97
97 : IPHTV : Pencarian
98
98 : IPHTV : Hati RIsyella untuk Vatler
99
99 : IPHTV : Di culik
100
100 : IPHTV : Godaan Mempermalukan
101
101 : IPHTV : Pilihan Hati
102
102 : IPHTV : Kebersamaan
103
103 : IPHTV : Karena misi
104
104 : IPHTV : Karena Vatler
105
105 : IPHTV : Yakin aku jadi Istrimu?
106
106 : IPHTV : Untuk mereka berdua
107
107 : IPHTV : Duduk berduaan
108
108 : IPHTV : Demi Vatler dan Risyella
109
109 : IPHTV : Karena mimpi
110
110 : IPHTV : Adu mulut
111
111 : IPHTV : Diri sendiri
112
112 : IPHTV : Karena Risyella
113
113 : IPHTV : Susah bangun.
114
114 : IPHTV : Hari H
115
115 : IPHTV : Risyella
116
116 : IPHTV : Bersama ibu
117
117 : IPHTV : Sakral
118
118 : IPHTV : Ikatan janji
119
119 : IPHTV : Ikatan janji 2
120
120 : IPHTV
121
121 : IPHTV : Usapan malam terakhir
122
122 : IPHTV : Perpisahaan
123
123 : IPHTV : Pergi
124
124 : IPHTV : Kepergian
125
125 : IPHTV : Angie
126
126 : IPHTV : Ingin jadi pacarku
127
127 : IPHTV : Vatler Menemani
128
128 : IPHTV : Pertemuan di bawah hujan.
129
129 : IPHTV : Pertemuan di bawah hujan (2)
130
130 : IPHTV : Tautan di bawah hujan
131
131 : IPHTV : Sampai
132
132 : IPHTV : Menurunkan
133
133 : IPHTV : Surat Kontrak Pernikahan
134
134 : IPHTV : Tandatangan
135
135 : IPHTV : Merenung atas kesalahannya
136
136 : IPHTV : Gagal dibohongi
137
137 : IPHTV : Gigitan
138
138 : IPHTV : Hari baru
139
139 : IPHTV : Perjalanan Vatler
140
140 : IPHTV : Istri Vatler
141
141 : IPHTV : Karena Vatler
142
142 : IPHTV : Kesepian
143
143 : IPHTV : Bermalam bersama
144
144 : IPHTV : Bawa tubuhmu
145
145 : IPHTV : Kedutan
146
146 : IPHTV : Keinginan Vatler yang mendadak
147
147 : IPHTV : D-shan
148
148 : IPHTV : Guncangan tubuh
149
149 : IPHTV : Luka hati
150
150 : IPHTV : Hal Berharga
151
151 : IPHTV : Mimpi apa?
152
152 : IPHTV : Kejanggalan
153
153 : IPHTV : Mual
154
154 : IPHTV : Diagnosa
155
155 : IPHTV : Kesedihan yang di bawanya lagi dari masa lalunya
156
156 : IPHTV : Di tinggal pergi mereka berdua
157
157 : IPHTV : Rasa pedih
158
158 : IPHTV : Kesedihan dari hati Arshel
159
159 : IPHTV : Foto
160
160 : IPHTV : Karena Risya
161
161 : IPHTV : Risya Risyella
162
162 : IPHTV : Perpisahan
163
163 : IPHTV : Wujud
164
164 : IPHTV : Untuk Riyella juga Risya
165
165 : IPHTV : Keinginan
166
166 : IPHTV : Hari pertama sepeninggalnya
167
167 : IPHTV : Wasiat Risyella
168
168 : IPHTV : Penebus
169
169 : IPHTV : Keinginan kecil yang sama
170
170 : IPHTV : Tidak terduga
171
171 : IPHTV : Akhir dari harapan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!