3 : IPHTV

BRUKK…..

Warna mata yang sama dari kedua pasang mata yang saling pandang satu sama lain membuat mereka seperti sedang bercermin.

Tidak terlihat seperti mata miliki Risya yang bersih dan cerah, mata milik Arshel terlihat lebih gelap.

Dia terlihat seperti seseorang yang ingin melakukan sesuatu yang buruk. 

Risya langsung melengos ke arah kanan. Dia tidak bisa melihat sepasang mata yang menatapnya dengan tatapan dingin.

"A-apa yang mau kau lakukan?!" Tanya Risya dengan wajah gugupnya. Kini tangan dan kakinya benar-benar terkunci setelah Arshel yaitu kakaknya tiba-tiba saja mendorongnya jatuh ke belakang.

Tangannya di tekan dengan kuat, dan kakinya tidak bisa bergerak karena salah satu kaki Arshel benar-benar berada di antara kedua kaki Risya.

‘I-ini memalukan.’ Pikir Risya dengan wajahnya yang sudah memerah menahan sipu malunya sendiri saat melihat lutut Arshel ada di tengah pahanya.

“T-tuan muda! Apa yang anda lakukan?!“ Tanya paman Ard yang panik dengan tindakan yang dilakukan oleh majikan mudanya itu.

“Paman tidak usah berisik.“ Kata Arshel memperingatkan kepada sopirnya yang terlihat mau ikut campur. Dia memberikan peringatannya dengan jelingan matanya yang tajam itu. 

Lantas membuat paman Ard tidak bisa melakukan apapun, karena sekarang sedang menyetir di jalan raya. Lalu mobil tidak bisa berhenti sesuka hati mereka jika tidak mau ditilang.

“Lepaskan!“ Pinta Risya. “Arshel!  membuatku takut! Lepaskan aku!“ 

“Ketakutanmu adalah karena kesalahanmu sendiri.“ Kata Arshel, kemudian dia mencengkram wajah Risya dengan tangan kanannya, agar Risya tidak memalingkan wajahnya darinya. “Tapi soal melepaskanmu, aku tidak akan melakukannya sebelum melakukan ini kepadamu.“

“Mela-kukan apa?“ Risya benar-benar takut dengan apa yang akan dilakukan oleh saudaranya yang mengerikan itu. Karena suka melakukan hal diluar perkiraannya. 

Risya kemudian menelan salivanya sendiri, saat melihat tangan kiri Arshel terlihat sedang mengambil sesuatu yang ada di dalam saku blazer bagian dalam. 

“Menyingkirkan noda.“ 

Tepat setelah berkata seperti itu, Arshel langsung mengeluarkan benda yang langsung membuat RIsya berteriak keras.

“TIDAK MAU!“

BRUMMMM………..

Suara teriakan tersebut benar-benar lebih mengisi keramaian di jalan raya yang sedang padat dengan kendaraan.

“Hm? Tadi aku seperti merasa ada yang berteriak keras.“ Wanita yang sedang mendengarkan lagu lewat earphone pun menyadari teriakan sesaat tadi. Tapi karena melihat di sekelilingnya tidak terlihat apapun kecuali kendaraan yang berlalu lalang, wanita ini kembali memasang earphone ke telinganya.

___________

“Hahaha…!“ Sebuah tawa keluar dari mulut wanita ini.

“Apa yang kau tertawakan?“ Tanya pria berambut hitam, yang kini masih duduk di atas motornya sambil berbincang dengan wanita di depannya itu.

“Apalagi kalau bukan karena ada sesuatu yang lucu.“ Wanita ini mencoba menata hatinya agar tidak tertawa lagi. Tapi sayangnya hal itu tidak bisa dilakukan dalam sekali coba, karena sekarang ini dia masih tersenyum-senyum sendiri dengan apa yang baru saja dilihatnya. “Tadi aku baru saja melihat sesuatu yang langka sedang melihat kearah kita. Tebak, siapa coba?“ 

Dia mencoba menarik rasa penasaran dari pria dingin di depannya. Tapi apa responnya?

“Memangnya siapa?“ Tanya balik pria ini. Meski berkata demikian, tapi tidak dengan ekspresi wajahnya yang tidak menyiratkan orang yang sedang penasaran. 

“Vatler, apa kau benar-benar tidak bisa bertanya dengan ekspresi selayaknya orang yang sedang penasaran?“ Wanita ini mengeluh kepada pria ini. Laki-laki yang dari luar terlihat dingin, yaitu Vatler. 

“Apa aku harus melakukan hal konyol seperti itu?“

Gemas dengan respon yang didapatkan dari laki-laki ini, wanita ini langsung mencubit kedua pipi Vatler yang selalu berekspresi datar seperti dinding. “Ayolah! Kau harus bersikap seperti itu agar kau terlihat normal.“ Sedikit menarik pipi Vatler agar terlihat seperti sedang tersenyum.

Tapi usahanya justru membuat wajah milik pria ini terlihat konyol. 

Karena itu tidak bagus di matanya, wanita ini pun menyerah. Dia menghela nafas sambil memberitahu soal apa yang baru saja dilihatnya tadi. 

“Kelihatannya anak perempuanmu tadi melihat kita berdua. Apa kau benar-benar tidak akan pulang dan melihat mereka? Mereka pasti merindukanmu. “ Jelas wanita ini dengan wajah prihatin. 

“Memangnya apa yang bisa aku lakukan? Dengar Angie, mereka berdua saja terlihat enggan denganku saat aku pulang dan berpapasan dengan mereka.“ Jawab Vatler. Dia kembali memakai sarung tangan hitamnya lagi, dan menautkan sisi jaketnya kembali.

“Ishh!” Wanita bernama Angie ini langsung menepuk keras bahu Vatler dan berkata. “Mereka enggan dekat denganmu karena ulahmu sendiri yang jarang sekali pulang. Singkirkan egomu dan sesekali berikan perhatian kepada mereka. Yah, sekalipun mereka tidak terlihat seperti kekurangan sesuatu, tapi bukannya dari awal mereka sudah kehilangan itu?“

“................” Seketika Vatler menjeling Angie dengan tajam karena berani mengungkit satu hal yang sudah tidak ada didunia ini.

Di jeling oleh pria dingin ini dengan cukup tajam, Angie langsung mengangkat tangannya dari bahu pria ini. 

Setelah Vatler sudah memakai helm, dia tiba-tiba angkat bicara kepada Angie sebelum pergi. “Beritahu aku jika kau sudah siap.“ 

“Ok.“ Seolah tidak ada yang terjadi apapun dengan pembicaraan tadi, Angie menjawab ucapan pria ini dengan senyuman cantiknya. 

“............? Apa matamu kelilipan?“ Tanya Vatler, melihat Angie menutup satu matanya ke arahnya. 

Tapi Angie hanya menggeleng sambil mempertahan ekspresinya. 

“Aku pergi dulu.“ Ujar Vatler, lalu menurunkan kaca helm yang akhirnya menutupi wajah rupawannya. 

“Dadah!“ Angie melambaikan tangannya saat melihat pria itu kini akhirnya berlalu pergi dengan motornya dengan cepat.

Selepas melihat pria itu sudah tidak ada di dalam jangkauan matanya, Angie langsung memperbaiki ekspresi wajahnya. Dan berganti ekspresi dengan sebuah tatapan sayu sambil mengulum senyum simpul.

Itu adalah tatapan penuh simpati. ‘Jika kau bersikap seperti itu terus, kau akan mendapatkan penyesalan untuk kedua kalinya, Vatler.' Pikir Angie.  

TIN...TIN!

Suara klakson yang datang itu seketika  membuat Angie langsung menarik segala pikirannya tadi. Dia menoleh ke arah kiri, sebuah mobil sedan hitam yang sudah dihias dengan cantik oleh pita besar juga bunga putih berpadukan pink, menjadi sorotan utama untuk Angie yang langsung membuat senyuman mencibir.

Setelah mobil itu berhenti tepat di depannya, pintu depan mobil langsung terbuka dan mengeluarkan seorang laki-laki yang kini sudah berpakaian setelan jas berwarna serba putih. 

“Aneh? Kenapa kau yang menjemputku dengan mobil ini?“ Tanya Angie penasaran.

“Karena mobil pengantin yang sudah siap di bawa ke tempat acara tiba-tiba saja terjadi masalah dengan remnya, mau tidak mau aku meminjamkan mobil baruku ini kepada mereka. Jadi karena ini mobilku, jadi bukannya sekalian saja menjemput pasangan bridesmaid ku tempat acaranya?“ Jelas pria ini sambil memperhatikan tubuh Angie dengan teliti.

“....................? Kenapa kau melihatku seperti itu?” Tanya Angie lagi, melihat pasangan bridesmaid di depannya itu menatapnya begitu seriusnya, meski hanya untuk beberapa detik saja. 

“Karena kau tidak ada waktu untuk mengukur baju, jadi aku terpaksa membandingkan baju baru yang sudah aku bawa. Tapi aku pikir karena tubuhmu cukup ideal, ukuran baju yang aku pilih secara acak pasti pas.“

“Jika kau berniat menggodaku, itu tidak akan mempan.“ Celetuk Angie, lalu berjalan turun dari trotoar dan membuka pintu mobil bagian penumpang. “Oh! Desain juga warnanya ternyata berubah.“ Gumam Angie setelah melihat satu stel gaun berwarna biru berpadukan putih sudah tergeletak rapi di kursi mobil. Dia kemudian langsung masuk ke dalam mobil, dan menghiraukan uluran tangan dari pria yang masih berdiri di trotoar itu. 

“ ………….. “ Pria ini hanya tersenyum tawar saat uluran tangannya benar-benar diabaikan. Padahal ingin menyambutnya dengan sangat hormat, tapi yang mau dihormati justru diabaikan begitu saja.

“Hoi! Apa aku mau berdiri disitu terus? Kalau iya, maka aku sendiri yang akan membawa mobil ini ke tempat tujuan.“ Peringat Angie pada laki-laki itu. 

Lalu laki-laki berjas putih ini langsung berbalik dan berjalan masuk ke dalam mobil. 

“Kita berangkat.“ Masih memperlihatkan senyuman paksa, pria ini pun langsung menginjak pedal gas, dan membawa mobil yang mereka berdua naiki melaju membelah jalanan kota metropolitan yang padat itu.

Episodes
1 01 : IPHTV
2 2 : IPHTV
3 3 : IPHTV
4 4 : IPHTV
5 5 : IPHTV
6 6 : IPHTV Untukmu
7 7 : IPHTV Arti perbedaan nilai.
8 8 : IPHTV menemukannya?
9 9 : IPHTV 30 miliar
10 10 ; IPHTV Kepergian
11 11 : IPHTV Persoalan.
12 12 : IPHTV Karena nilai
13 13 : IPHTV Salah ambil
14 14 : IPHTV Karena buku
15 15 : IPHTV Perhatian
16 16 : IPHTV Foto
17 17 : IPHTV
18 18 : IPHTV
19 19 : IPHTV
20 20 : IPHTV
21 21 : IPHTV
22 22 : IPHTV
23 23 : IPHTV
24 24 : IPHTV
25 24 : IPHTV
26 25 : IPHTV
27 27 : IPHTV
28 28 : IPHTV
29 29: IPHTV
30 30 : IPHTV
31 31 : IPHTV
32 32 : IPHTV
33 33 : IPHTV
34 34 : IPHTV
35 35 : IPHTV
36 36 : IPHTV
37 37 : IPHTV
38 38 : IPHTV
39 39 : IPHTV
40 40 : IPHTV
41 41 : IPHTV
42 42 : IPHTV
43 43. IPHTV
44 44 : IPHTV
45 45 : IPHTV
46 46. IPHTV
47 47 : IPHTV
48 48 : IPHTV.
49 49 : IPHTV
50 50 : IPHTV
51 51 : IPHTV
52 52 : IPHTV : Awal semua
53 53 : IPHTV : Pertemuan pertama.
54 54 : IPHTV : Tidur bersama?
55 55 : IPHTV : Imajinasi nakal
56 56 : IPHTV : Titip Dia.
57 57 : IPHTV : Tameng Spesial
58 58 : IPHTV : Hadiahku adalah tanganmu.
59 59 : IPHTV : Permulaan awal dari hubungan
60 60 : IPHTV : Pahlawan
61 61 : IPHTV : Mual
62 62 : IPHTV : Karenamu
63 63 : IPHTV : Vatler
64 64 : IPHTV : Lamaran Jadi istri?
65 65 : IPHTV : Lamaran
66 66 : IPHTV : Permulaan.
67 67 : IPHTV : Pertemuan mereka bertiga
68 68 : IPHTV : Mimpi pembawa kenyataan
69 69 : IPHTV : Kebersamaan.
70 70 : IPHTV : Masin
71 71 : IPHTV : Memukulnya.
72 72 : IPHTV : Perangkat penggoda.
73 73 : IPHTV : Kegelapan diantara mereka berdua
74 74 : IPHTV : Bersembunyi di dalamnya.
75 75 : IPHTV : Seksi yang ganas
76 76 : IPHTV : Beban.
77 77 : IPHTV : Siraman
78 78 : IPHTV : Singgungan
79 79 : IPHTV : Ikatan Hati
80 80 : IPHTV : Kenyataan pahit/manis?
81 81 : IPHTV : Awal mula perjalanan menjadi calon Istri.
82 82 : IPHTV : Keteguhan hati
83 83 : IPHTV : Keributan
84 84 : IPHTV : Melihat tidak melihat.
85 85 : IPHTV : Apa itu?
86 86 : IPHTV : Insiden takut mati?
87 87 : IPHTV : Menyerobot
88 88 : IPHTV : Hati ini
89 89 : IPHTV : Masalah
90 90 : IPHTV : Tubuh
91 91 : IPHTV : Terpisah
92 92 : IPTV : Santai berduaan
93 93 : IPHTV : Perbedaan
94 94 : IPHTV : Karena hanya kamu
95 95 : IPHTV : Angie
96 96 : IPHTV : Vatler di pegang.
97 97 : IPHTV : Pencarian
98 98 : IPHTV : Hati RIsyella untuk Vatler
99 99 : IPHTV : Di culik
100 100 : IPHTV : Godaan Mempermalukan
101 101 : IPHTV : Pilihan Hati
102 102 : IPHTV : Kebersamaan
103 103 : IPHTV : Karena misi
104 104 : IPHTV : Karena Vatler
105 105 : IPHTV : Yakin aku jadi Istrimu?
106 106 : IPHTV : Untuk mereka berdua
107 107 : IPHTV : Duduk berduaan
108 108 : IPHTV : Demi Vatler dan Risyella
109 109 : IPHTV : Karena mimpi
110 110 : IPHTV : Adu mulut
111 111 : IPHTV : Diri sendiri
112 112 : IPHTV : Karena Risyella
113 113 : IPHTV : Susah bangun.
114 114 : IPHTV : Hari H
115 115 : IPHTV : Risyella
116 116 : IPHTV : Bersama ibu
117 117 : IPHTV : Sakral
118 118 : IPHTV : Ikatan janji
119 119 : IPHTV : Ikatan janji 2
120 120 : IPHTV
121 121 : IPHTV : Usapan malam terakhir
122 122 : IPHTV : Perpisahaan
123 123 : IPHTV : Pergi
124 124 : IPHTV : Kepergian
125 125 : IPHTV : Angie
126 126 : IPHTV : Ingin jadi pacarku
127 127 : IPHTV : Vatler Menemani
128 128 : IPHTV : Pertemuan di bawah hujan.
129 129 : IPHTV : Pertemuan di bawah hujan (2)
130 130 : IPHTV : Tautan di bawah hujan
131 131 : IPHTV : Sampai
132 132 : IPHTV : Menurunkan
133 133 : IPHTV : Surat Kontrak Pernikahan
134 134 : IPHTV : Tandatangan
135 135 : IPHTV : Merenung atas kesalahannya
136 136 : IPHTV : Gagal dibohongi
137 137 : IPHTV : Gigitan
138 138 : IPHTV : Hari baru
139 139 : IPHTV : Perjalanan Vatler
140 140 : IPHTV : Istri Vatler
141 141 : IPHTV : Karena Vatler
142 142 : IPHTV : Kesepian
143 143 : IPHTV : Bermalam bersama
144 144 : IPHTV : Bawa tubuhmu
145 145 : IPHTV : Kedutan
146 146 : IPHTV : Keinginan Vatler yang mendadak
147 147 : IPHTV : D-shan
148 148 : IPHTV : Guncangan tubuh
149 149 : IPHTV : Luka hati
150 150 : IPHTV : Hal Berharga
151 151 : IPHTV : Mimpi apa?
152 152 : IPHTV : Kejanggalan
153 153 : IPHTV : Mual
154 154 : IPHTV : Diagnosa
155 155 : IPHTV : Kesedihan yang di bawanya lagi dari masa lalunya
156 156 : IPHTV : Di tinggal pergi mereka berdua
157 157 : IPHTV : Rasa pedih
158 158 : IPHTV : Kesedihan dari hati Arshel
159 159 : IPHTV : Foto
160 160 : IPHTV : Karena Risya
161 161 : IPHTV : Risya Risyella
162 162 : IPHTV : Perpisahan
163 163 : IPHTV : Wujud
164 164 : IPHTV : Untuk Riyella juga Risya
165 165 : IPHTV : Keinginan
166 166 : IPHTV : Hari pertama sepeninggalnya
167 167 : IPHTV : Wasiat Risyella
168 168 : IPHTV : Penebus
169 169 : IPHTV : Keinginan kecil yang sama
170 170 : IPHTV : Tidak terduga
171 171 : IPHTV : Akhir dari harapan.
Episodes

Updated 171 Episodes

1
01 : IPHTV
2
2 : IPHTV
3
3 : IPHTV
4
4 : IPHTV
5
5 : IPHTV
6
6 : IPHTV Untukmu
7
7 : IPHTV Arti perbedaan nilai.
8
8 : IPHTV menemukannya?
9
9 : IPHTV 30 miliar
10
10 ; IPHTV Kepergian
11
11 : IPHTV Persoalan.
12
12 : IPHTV Karena nilai
13
13 : IPHTV Salah ambil
14
14 : IPHTV Karena buku
15
15 : IPHTV Perhatian
16
16 : IPHTV Foto
17
17 : IPHTV
18
18 : IPHTV
19
19 : IPHTV
20
20 : IPHTV
21
21 : IPHTV
22
22 : IPHTV
23
23 : IPHTV
24
24 : IPHTV
25
24 : IPHTV
26
25 : IPHTV
27
27 : IPHTV
28
28 : IPHTV
29
29: IPHTV
30
30 : IPHTV
31
31 : IPHTV
32
32 : IPHTV
33
33 : IPHTV
34
34 : IPHTV
35
35 : IPHTV
36
36 : IPHTV
37
37 : IPHTV
38
38 : IPHTV
39
39 : IPHTV
40
40 : IPHTV
41
41 : IPHTV
42
42 : IPHTV
43
43. IPHTV
44
44 : IPHTV
45
45 : IPHTV
46
46. IPHTV
47
47 : IPHTV
48
48 : IPHTV.
49
49 : IPHTV
50
50 : IPHTV
51
51 : IPHTV
52
52 : IPHTV : Awal semua
53
53 : IPHTV : Pertemuan pertama.
54
54 : IPHTV : Tidur bersama?
55
55 : IPHTV : Imajinasi nakal
56
56 : IPHTV : Titip Dia.
57
57 : IPHTV : Tameng Spesial
58
58 : IPHTV : Hadiahku adalah tanganmu.
59
59 : IPHTV : Permulaan awal dari hubungan
60
60 : IPHTV : Pahlawan
61
61 : IPHTV : Mual
62
62 : IPHTV : Karenamu
63
63 : IPHTV : Vatler
64
64 : IPHTV : Lamaran Jadi istri?
65
65 : IPHTV : Lamaran
66
66 : IPHTV : Permulaan.
67
67 : IPHTV : Pertemuan mereka bertiga
68
68 : IPHTV : Mimpi pembawa kenyataan
69
69 : IPHTV : Kebersamaan.
70
70 : IPHTV : Masin
71
71 : IPHTV : Memukulnya.
72
72 : IPHTV : Perangkat penggoda.
73
73 : IPHTV : Kegelapan diantara mereka berdua
74
74 : IPHTV : Bersembunyi di dalamnya.
75
75 : IPHTV : Seksi yang ganas
76
76 : IPHTV : Beban.
77
77 : IPHTV : Siraman
78
78 : IPHTV : Singgungan
79
79 : IPHTV : Ikatan Hati
80
80 : IPHTV : Kenyataan pahit/manis?
81
81 : IPHTV : Awal mula perjalanan menjadi calon Istri.
82
82 : IPHTV : Keteguhan hati
83
83 : IPHTV : Keributan
84
84 : IPHTV : Melihat tidak melihat.
85
85 : IPHTV : Apa itu?
86
86 : IPHTV : Insiden takut mati?
87
87 : IPHTV : Menyerobot
88
88 : IPHTV : Hati ini
89
89 : IPHTV : Masalah
90
90 : IPHTV : Tubuh
91
91 : IPHTV : Terpisah
92
92 : IPTV : Santai berduaan
93
93 : IPHTV : Perbedaan
94
94 : IPHTV : Karena hanya kamu
95
95 : IPHTV : Angie
96
96 : IPHTV : Vatler di pegang.
97
97 : IPHTV : Pencarian
98
98 : IPHTV : Hati RIsyella untuk Vatler
99
99 : IPHTV : Di culik
100
100 : IPHTV : Godaan Mempermalukan
101
101 : IPHTV : Pilihan Hati
102
102 : IPHTV : Kebersamaan
103
103 : IPHTV : Karena misi
104
104 : IPHTV : Karena Vatler
105
105 : IPHTV : Yakin aku jadi Istrimu?
106
106 : IPHTV : Untuk mereka berdua
107
107 : IPHTV : Duduk berduaan
108
108 : IPHTV : Demi Vatler dan Risyella
109
109 : IPHTV : Karena mimpi
110
110 : IPHTV : Adu mulut
111
111 : IPHTV : Diri sendiri
112
112 : IPHTV : Karena Risyella
113
113 : IPHTV : Susah bangun.
114
114 : IPHTV : Hari H
115
115 : IPHTV : Risyella
116
116 : IPHTV : Bersama ibu
117
117 : IPHTV : Sakral
118
118 : IPHTV : Ikatan janji
119
119 : IPHTV : Ikatan janji 2
120
120 : IPHTV
121
121 : IPHTV : Usapan malam terakhir
122
122 : IPHTV : Perpisahaan
123
123 : IPHTV : Pergi
124
124 : IPHTV : Kepergian
125
125 : IPHTV : Angie
126
126 : IPHTV : Ingin jadi pacarku
127
127 : IPHTV : Vatler Menemani
128
128 : IPHTV : Pertemuan di bawah hujan.
129
129 : IPHTV : Pertemuan di bawah hujan (2)
130
130 : IPHTV : Tautan di bawah hujan
131
131 : IPHTV : Sampai
132
132 : IPHTV : Menurunkan
133
133 : IPHTV : Surat Kontrak Pernikahan
134
134 : IPHTV : Tandatangan
135
135 : IPHTV : Merenung atas kesalahannya
136
136 : IPHTV : Gagal dibohongi
137
137 : IPHTV : Gigitan
138
138 : IPHTV : Hari baru
139
139 : IPHTV : Perjalanan Vatler
140
140 : IPHTV : Istri Vatler
141
141 : IPHTV : Karena Vatler
142
142 : IPHTV : Kesepian
143
143 : IPHTV : Bermalam bersama
144
144 : IPHTV : Bawa tubuhmu
145
145 : IPHTV : Kedutan
146
146 : IPHTV : Keinginan Vatler yang mendadak
147
147 : IPHTV : D-shan
148
148 : IPHTV : Guncangan tubuh
149
149 : IPHTV : Luka hati
150
150 : IPHTV : Hal Berharga
151
151 : IPHTV : Mimpi apa?
152
152 : IPHTV : Kejanggalan
153
153 : IPHTV : Mual
154
154 : IPHTV : Diagnosa
155
155 : IPHTV : Kesedihan yang di bawanya lagi dari masa lalunya
156
156 : IPHTV : Di tinggal pergi mereka berdua
157
157 : IPHTV : Rasa pedih
158
158 : IPHTV : Kesedihan dari hati Arshel
159
159 : IPHTV : Foto
160
160 : IPHTV : Karena Risya
161
161 : IPHTV : Risya Risyella
162
162 : IPHTV : Perpisahan
163
163 : IPHTV : Wujud
164
164 : IPHTV : Untuk Riyella juga Risya
165
165 : IPHTV : Keinginan
166
166 : IPHTV : Hari pertama sepeninggalnya
167
167 : IPHTV : Wasiat Risyella
168
168 : IPHTV : Penebus
169
169 : IPHTV : Keinginan kecil yang sama
170
170 : IPHTV : Tidak terduga
171
171 : IPHTV : Akhir dari harapan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!