Randana selalu berangkat lebih awal ke sekolah, entah apa yang ia lakukan? Randana selalu mengitari seluruh lorong sekolah.
Tiba-tiba ia melihat pemandangan yang terlihat ganjal dipikirannya.
"Itu bukannya... Nila" ucap Randana.
Ia melihat Nila yang sedang keluar dari mobil tapi ada gadis lain juga ikut turun bersamanya yaitu Monik.
"Kenapa Nila sama Monik ya, memangnya mereka ada hubungan apa?" Ucap Randana bertanya-tanya.
***
Dua gadis menuruni mobil yang sudah sampai dihalaman sekolah. Mereka adalah Nila dan Monik.
"Eh upik tunggu" teriak Monik pada Nila.
Nila langsung saja berhenti berjalan ketika Monik memanggilnya.
"Main nyelonong aja lo, tugas gue mana yang lo kerjain semalem?" tanya monik.
Nila segera mengambil buku yang ada di dalam tasnya itu, Namun buku yang ia cari tidak kunjung Nila temukan. Dan Nila teringat jika bukunya lupa ia masukan ke dalam tas.
"Bukunya ketinggalan kak" ucapnya pelan.
"APA!!! SENGAJA YA LO TINGGALIN BUKU GUE, BIAR GUE DIHUKUM IYA KAN" bentak Monik.
"Enggak kak, aku beneran lupa" ucap Nila.
"BOHONG LO" Monik mendorong Nila sekeras mungkin agar Nila terjatuh, namun tiba-tiba dengan sigap seorang pria segera menangkap tubuh Nila yang hampir saja terjatuh.
"Kamu gak apa-apa?" Tanya laki-laki itu yang ternyata Rama.
Nila hanya menggelengkan kepalanya.
"Keterlaluan ya lo nik, sikap lo tu gak pernah baik sama Nila. Dia itu adik lo, jangan lo perlakuin dia kayak pembantu dong" ucap Rama.
"Gak usah ikut-ikutan deh lo Ram" teriak Monik.
"Gue gak akan tinggal diam ya sama lo, sampai lo sakitin Nila lagi lo akan berhadapan sama guru BK" ancam Rama.
Monik merasa kesal karena ucapan Rama, ia pun segera meninggalkan Nila. Akan tetapi sebelum pergi ia sempat mengancam Nila.
"Tapi awas aja lo, kalau entar sampai gue dapat hukuman" ancam Monik pada Nila.
Tak jauh dari kejadian Nila dan Monik, ternyata Randana mengawasi peristiwa tersebut. Ia juga mendengar percakapan mereka, namun Randana terkejut ketika mendengar jika ternyata Nila adalah adik Monik.
***
Bel sekolah sudah berbunyi pertanda pelajaran akan segera di mulai.
Terlihat Monik sangat gelisah ketika Guru MTK masuk ke kelasnya, karena tugas rumahnya tidak sengaja ditinggalkan dirumah oleh Nila.
"Kenapa sih lo Nik, gak tenang banget" tanya Reta salah satu teman Monik.
"Tugas gue ditinggalin dirumah sama si upik" jawab Monik dengan kesal.
"Anak-anak tugas ibu yang kemarin tolong dikumpulkan". Perintah Guru matematika itu.
Monik hanya pasrah dengan situasi saat ini meski sebenarnya hatinya sudah sangat kesal.
"awas aja ya lo" lirih monik kesal
Semua anak sudah mengumpulkan tugasnya masing-masing, kecuali Monik dan beberapa teman kelasnya.
"Disini yang tidak mengumpulkan tugas adalah Riko, Nana, Jeko, Dika, dan juga Monik. Silahkan kalian maju ke depan" perintah Bu Guru.
Kelima anak yang dipanggil itu segera maju kedepan.
"Dika... kamu udah sering sekali tidak mengumpulkan tugas. Kamu niat sekolah atau tidak" bentak Guru itu pada Dika
"Niat buk" jawab Dika sangat pelan.
"Besok orang tua kamu harus datang kesekolah untuk menghadap saya" ucap bu guru.
"Ta..tapi buk" elak Dika.
"Tidak ada tapi-tapian, ini perintah" tegas bu guru. Dan Dika hanya terdiam pasrah.
"Monik, tumben sekali kamu tidak mengerjakan tugas" tanya bu guru.
"Maaf buk, buku saya ketinggalan, tapi saya udah mengerjakan kok buk" jawab Monik. Dan guru itu hanya mengangguk.
"Oke kalau begitu, kalian semua ibu suruh untuk membersihkan kamar mandi sampai jam pelajaran pertama habis, mengerti" perintah guru matematika itu.
"Iya bu..." jawab semua serempak.
***
Suasana kantin sudah terpenuhi oleh lautan siswa yang hendak mengisi perutnya, tak terkecuali Randana dan Nila.
Sebenarnya Nila hampir tidak pernah jajan di kantin. Namun karena Randana yang memaksa, akhirnya Nila harus mengikuti perintahnya.
Tapi tiba-tiba Monik dan kedua temannya datang mengganggu mereka, dan menghancurkan suasana makan mereka.
"Bagus ya..., lo udah bikin gue dihukum sekarang malah asik-asikan makan dikantin, lo ngerayaain karena gue dihukum kan. PUAS LO UDAH BIKIN GUE DI HUKUM" teriakan Monik mengalihkan pandangan semua anak yang berada dikantin.
"Bukan begitu kak, aku gak ada maksud kayak gitu kok kak" jawan Nila ketakutan.
"Alah bohong lo" elak Monik.
"Bener kok kak tadi Nila aku yang ngajak" ucap Randana membenarkan.
"Gak usah-usah ikut-ikutan lo murid baru" bentak Monik pada Randana.
Tanpa pikir panjang Monik langsung menyiramkan es teh yang berada di meja ke tubuh Nila dan membuat seragam Nila basah.
"Ini balasan dari gue karena lo udah bikin gue dihukum" ucap Monik dengan senyum puasnya. Lalu ia pergi meninggalkan Nila.
Namun saat Monik sedang melangkah tiba-tiba ia terjatuh, karena Randana sengaja menjegal kakinya itu.
'Aww...
Dengan sigap dua dayang-dayangnya itu membantu Monik yang sudah tersungkur di lantai.
Monik menyadari jika yang membuatnya jatuh itu adalah Randana.
"Heh anak baru lo sengaja ya jegal kaki gue" bentak Monik.
"Enggak kok kak tadi saya cuma mau berdiri buat tolongin Nila tapi malah kakak injak kaki saya, kaki saya juga sakit nih gara-gara kakak injak" ucap Randana mengelak.
Ucapan Randana berhasil membuat Monik pergi meninggalkan mereka.
"Baju kamu basah banget Nil" ucap Randana.
"Iya gak apa-apa kok" balas Nila.
"Ini kamu harus ganti Nil, nanti kita beli baju baru aja ya di koperasi" saran Randana.
"Udah gak usah, lagian uang aku gak cukup kok buat beli baju baru" jawab Nila
"Udah tenang aja biar aku yang beliin" ucap Randana.
"Tapi..." ucapan Nila terpotong oleh Randana.
"Gak ada tapi-tapian, Ok" potong Randana.
"Lagian kenapa kamu gak lawan aja sih tadi" tanya Randana.
"Gak bisa, yang ada entar dia laporan macam-macam lagi sama Papa" jawab Nila.
"PAPA, kalian berdua..." ucapan Randana menggantung.
"Iya kita saudara, tepatnya kak Monik itu saudara tiri aku. Mamanya menikah dengan Papaku. Tapi ya gitu dia selalu pintar buat ambil hati papa dan pada akhirnya papa selalu dikomporin biar selalu marahin aku. Tapi ya udah lah..." ucapnya dengan pasrah.
"Kamu sabar ya Nil, aku yakin pasti kamu bisa lewatin ini semua" ucap Randana menyemangati.
"Iya makasih Nad" balas Nila
.
.
.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments