1 Bulan kemudian.
Assalamualaikum!
Perkenalkan, nama wanita yang hilang ingatan itu Airene Ratu Yandrahadi. Sejauh ini Airene hanya boleh mengingat beberapa hal dasar selama masa pemulihan pasca sadar dari koma diberlakukan.
Akhirnya pagi ini Airene sedikit bisa bernafas lega sebab kini ia sudah di bolehkan untuk berjalan meskipun masih belum berjalan dengan normal, karena sebelumnya selama perawatan dan terapi tubuhnya, Ia kemana-mana menggunakan kursi roda, sejak sadar Airene kembali kerumah sakit, agar memudahkan Dokter memantau fungsi otak serta kerja organ yang lain hingga kembali bekerja seperti sebelumnya.
Sebulan yang lalu tepatnya saat Ia membuka mata, Airene tak bisa mengingat apapun, semuanya kosong tak ada secuil ingatan pun yang tertanam dalam kepalanya, namun berbeda dengan kali ini, Airene kini mengetahui kalau kedua orang tuanya masih berada di sisinya, mereka adalah Papa Wisnu dan Mama Tya, sekalipun ingatan Airene tentang mereka masih belum ada perubahan, kenangannya terhapus, tapi Mama dan Papa memahami kondisinya, semenjak Airene sadar mereka berdua membantu Airene untuk mengingat siapa Airene sebenarnya dan siapa mereka.
Amnesia Pascra Trauma adalah kondisi dimana seseorang kehilangan ingatan akibat cedera kepala yang tergolong parah, ditambah lagi dengan rentang waktu tidurnya yang panjang membuat otak Airene mengalami penurunan fungsi otak dan akhirnya menghapus semua memori yang ada.
Bertambahnya hari, kondisinya semakin membaik, Bahkan Dokter juga takjub dengan tingkat kesembuhan Airene yang terus menunjukkan hasil positif setiap harinya, karena kebanyakan Pasien Koma akan membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa kembali pulih. Dokter bilang Faktor Usia adalah salah satunya, dan Airene kini berusia 25 Tahun.
Airene juga mulai banyak mengingat kosa kata dan kalimat baru, sampai ia kini berpikir tentang suatu keanehan, kenapa hanya Mama dan Papa yang ada di sini bahkan tak ada siapapun yang datang berkunjung, “Apakah kami tak memiliki keluarga lain di kota ini?”
Tadinya Airene berfikir begitu, Dan saat ia bertanya pada Sang Mama, katanya ini demi kebaikan Airene sendiri dan Dokter itu juga bilang kalau Airene jangan banyak menggunakan otaknya dulu apalagi untuk berfikir tentang masa lalunya.
Sedangkan jika kerabat ataupun saudaranya yang lain datang otomatis Airene akan bertanya siapa mereka dan itu membuat otaknya menyimpan informasi baru lagi dan itu belum bisa Airene lakukan untuk saat ini, jika Airene memaksakannya maka Airene akan tidur panjang untuk yang kedua kalinya.
CRE……K
“Assalamualaikum sayaaaaaang," sapa Mama dengan ceria.
“Waalaikumussalam, Pagi Ma!” Jawab Airene dengan manis, lalu Airene bangkit dengan membenarkan posisinya agar bisa bersandar pada ranjang.
“Pagi sayang, Alhamdulillah, enakkan badannya?” Mama berjalan ke ranjang Airene.
“Alhamduliilah Ma, Mama dari mana?” Tanya Airene pula sambil meraih tangan Mama untuk menyalaminya dan Mamanya pun duduk di kursi yang ada di samping ranjang Airene.
“Mama dari ruangan Dokter.”
“Mama kenapa, sakit?” Potong Airene cepat.
“Nggak! Mama konsultasi sama Dokter, Mama tanya ke Dokter apakah kamu sudah boleh dapat kunjungan, sebab selama tiga hari ini Mama lihat kamu sudah semakin banyak kemajuan, dan juga Mama takutnya kamu kesepian karena hanya ada Mama dan Papa yang bergantian menemanimu disini, sayang”.
“Ah Mama jangan bilang begitu, Airene sudah bersyukur ada Mama sama Papa yang menemaniku disini, kalau tidak, aku tidak tahu harus berbuat apa! jadi ada Mama sama Papa saja sudah cukup.”
Mama tersenyum mendengar jawaban anak semata wayangnya itu, Mama lalu menggenggam tangan Airene.
“Tidak bisa begitu sayang, kamu harus segara pulih, dan kembali ingat semuanya, sebentar ...” Mama kemudian merogoh kantong celananya dan mengeluarkan ponsel. “Tunggu ya!”
“Mama mau apa?” Airene kebingungan melihat Mamanya memainkan ponsel.
“Sebentar..” Mama pun lalu melancarkan jarinya dan tengah mengetik sesuatu.
“Ayu, Kirim foto kalian waktu masih sekolah ya, Mama nggak ada simpan, ini untuk Airene.”
TWING! 📱
^^^“ Oke Ma.”^^^
Rupanya Mama menghubungi Ayu, Ayu adalah teman sekaligus sahabat Airene, Mama menghubunginya untuk meminta foto kenangan semasa Airene sekolah, Mama berfikir hal itu dapat membantu Airene kembali sembuh dengan cepat.
TWING 📱
Sebuah balasan kembali masuk, terlihat dalam notifikasi Mama bahwa Ayu telah mengirimkan Foto tersebut.
“Nah … coba lihat ini!” Mama lalu menyodorkan ponselnya pada Airene.
“Apa ini Ma, tidak ada apa–apa!” Airene kembali melihatkan ponsel tersebut pada Sang Mama.
Benar saja, gambar yang Ayu kirim masih dalam bentuk file mentah dan belum terunduh secara otomatis, dan nampaknya sang Mama lupa kalau anaknya tidak bisa mengingat hal–hal yang telah usang, terlebih lagi bagaimana cara memainkan ponsel keluaran teranyar tersebut.
“Mana! Ouuuh Mama lupa, sini mama ajarakan. tekan dulu disini lalu tunggu sebentar nanti baru keluar gambar aslinya.”
Airene pun mengikuti arahan sang Mama dan setelah menunggu beberapa detik proses unduh gambar tersebut, akhinya gambar yang Mama pinta pada Ayu pun keluar, dalam gambar itu ada tiga gadis yang mengenakan pakaian kebaya di balut dengan hijab, mereka bertiga tampak cantik.
“Yang tengah itu Aku ya Ma?” tebaknya lalu Airene lagi-lagi menatap Mamanya .
“Iya, nah di sebelah kamu itu namanya Ayu.”
Airene menaikkan alisnya, “Yang kiri apa kanan Ma?”
Mama Tya tidak tahu kalau dalam foto itu ada tiga orang. Mama pun sontak kaget.
“Memangnya ada berapa orang di sana, coba mama lihat.” Mama kembali mengambil handpone tersebut dan memperbesar gambarnya, disana ada tiga orang, Ayu, Airene dan satu lagi temannya “Aduhhh! kenapa harus foto bertiga, aku harus jawab apa?” gumam Mama Tya, seketika wajah Mama seperti takut untuk menjawab, Mama terlihat mengulumkan bibirnya.
“Kenapa Ma?”
“A..a.. Begini Sayang, kamu ingat nama Ayu aja dulu ya dia yang sebelah kanan, yang satunya besok lagi… Ok!”
“Oh begitu ya Ma, Oke Ma ! Ayukan namanya cantik kaya orangnya.”.
“Iya anak mama juga nggak kalah cantiknya.” Goda mama dengan menyubit dagu putrinya itu “Apa kamu mau ketemu dia?’’
“Memangnya boleh Ma!” Airene tampak bersemangat, terpancar raut bahagia dari wajahnya.
“Boleh Sayang, Mama kan sudah tanya Dokter tadi,… Ya sudah, nanti abis sholat Dzuhur Mama suruh dia kesini ya, buat temani kamu, mana tau Ayu bisa bantu kamu pulih dengan cepat.”
“Oke Ma, Makasih ya Ma”
“Sama-sama sayang, Mama ke kamar kecil dulu ya!”
CUP! Mama pun tak lupa untuk mengecup kening Airene.
“Maafkan Mama ya sayang, maafkan mama, ini harus segera di lakukan, Mama tak tega tapi Mama terpaksa,” gumam Mama sambil menoleh sedikit pada Airene lalu mengakhirinya dengan masuk ke toilet
...****************...
Apakah yang Mama sembunyikan dari Airene?
Cek Eps 2 ⬇️⬇️⬇️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments