Episode 3 : Tutorial

Beberapa saat sebelumnya, di dalam kamar mandi.

“Aduuuh, mules banget” Airene lalu memasukkan salah satu tangannya ke bagian perut, ia melakukannya untuk membantu agar sakit perutnya bisa cepat berakhir. Namun lain tujuannya maka lain pula hal yang terjadi, sebab tangannya tak sengaja menyetuh bekas luka yang ada di perutnya, dan saat tertekan itu masih menimbulkan nyeri.

“Aduuh!”Kemudian Airene menyingkap bajunya untuk melihat penyebab rasa nyerinya itu. “Oh iya ! garis ini tapi bekas apa ya!” setelah mengamati bekas luka itu dan tak mendapatkan jawabannya, Airene kembali mengabaikannya.

Saat masalah perutnya yang mules sudah berakhir, Airene lalu ingin beranjak dari kamar mandi namun Ia tak sengaja memandang ke sudut ruangan itu, Ia merasa penasaran dengan barang–barang milik Mamanya yang ada di kamar mandi ini, disana terpampang puluhan produk wanita yang membuat Airene terkesima.

Airen membatalkan niatnya meninggalkan kamar mandi, dia lebih tertarik untuk mengamati semuanya.

“Semua ini punya Mama … hmmm ini … Ini semua apa ada fungsinya ya?” Airene lalu iseng membaca produk tersebut.

“Menghilangkan kerutan . Membersihkan sel kulit mati … Wajar wajah Mama kencang dan muda, Obat wajahnya saja sebanyak ini, bahkan wajahku saja kalah muda dari Mama.”

Airene lalu beralih melihat ke cermin, “Hmm Belum tua tapi udah kendor” Ia memijat- mijat wajahnya sendiri namun seketika sebuah ide muncul di benaknya.

“Kalau aku pakai sedikit mana tahu wajahku juga bisa seperti wajah Mama, Hmm kembali kencang, Haaa” Airene terkekeh geli, Ia tampak senang hingga menaikkan kedua bahunya sangking senangnya dengan ide ini.

Airene lalu membaca petunjuk penggunaan Crim Pencerah wajah itu, “Hmmm, caranya . Pertama taruh Krim di telapak tangan yang sudah di basahi ………ok …….Begini …. Lalu. Putar – putar hingga menimbulkan busa dan aplikasikan ke wajah secara merata.. Begitu rupanya ” Airene pun mencoba mengikuti arahan tersebut , Ia kemudian mengusap–usap wajahnya dengan busa crim tersebut sambil menatap cermin. Saat sedang asik meratakan krim wajah itu tanpa sengaja busanya mengenai matanya sendiri.

“Aduh-aduh perih, Au…. Auuuu….. au…... Air air, aaaaa mataku. Haaaaaa ” Dengan matanya yang tertutup Airene meraba tembok disana untuk mencari kran Air, tak lama ia menemukannya tapi bukannya keran air yang ia putar, Airene malah memutar keran untuk shower .

Ssssssssssssss

“Eh eeh eh salah, aduh-aduh basah bajuku, tapi mataku.” Airene langsung mendongak ke atas tepat di bawah shower itu untuk membersihkan sisa sabun yang ada.

TOK! TOK!

“Sayaaaaang.”

Airene lalu menyeka wajahnya. “Sebentar Ma!” jawab Airene namun sayangnya suaranya kalah besar dari Air shower kamar mandi yang menyala itu.

CKCK CKCK CKCK

Airene menoleh pada pintu “ Aduh Mama pasti panic karena aku udah lama di toilet,” gumamnya, dan dengan segera ia mematikan keran lalu beranjak keluar.

“HUH selamat, periiiiih.” Airene mengibaskan kedua tangannya untuk mengurangi rasa perih akibat sabun dan air yang langsung terjun kematanya dan ia pun berjalan ke pintu.

CREK!

Dengan santainya Ia membuka pintu, dan mendapati Sang Mama sudah mengambil ancang – ancang untuk melakukan sesuatu, tapi karena panik dengan penggilan sang Mama ia lupa untuk mengeringkan lebih dulu bajunya yang basah kuyup dan jadilah Aerin seperti tikus kecebur got.

“Astagaaaa Aireneeeee!” Mama tercengang. Sedangkan Ayu hanya menutup mulutnya

“Heeeee” Airene malah tersenyum bodoh, ia tidak tahu kalau orang di luar ini sedang mengkhawatirkannya.

Mama dan Ayu heran, kedua orang ini saling bertatap mata sesaat, mereka tampak bodoh karena telah mengkhawatirkan orang yang jelas-jelas masih sehat wal-afiat.

“Kamu kenapa basah kuyup sayang, bukannya kamu tadi mau buang air. Apa kamu lupa bagaimana cara membersihkan diri setelah buang air? makanya jadi basah begini!” canda Mama untuk menutupi rasa khawatirnya dan mendekati Airene.

“Mama! bukan begitu, jadi tadi… ” Airene lalu menceritakan ulang kejadian yang sebenarnya pada Mamanya dan juga Ayu yang ada disana.

Setelah insiden basah kuyup itu di jelaskan secara rinci, Mama tertawa terbahak-bahak, ia menertawai kesialan yang menimpa anaknya itu. Berbeda lagi dengan Ayu, Ayu hanya tersenyum setelah mendengarkan penuturan Airene. Bukanya tidak ingin tertawa bersama Mama Tya, tapi ia takut Airene merasa terkucilkan jika ia juga melakukan hal yang sama, Jadi Ayu menempatkan dirinya sebagai orang yang baru dalam hidup Airene yang sekarang ini.

......................

“Ha ha ha, aduuh-aduuuh ha ha ha … perut Mama sampai kram begini, udah lama sekali rasanya Mama tidak sebahagia ini.” Mama Tya benar-benar puas atas insiden itu.

“Maa udah ma, nanti Airene dengar dia bisa merajuk, Mama nggak lupa sifat diakan.” Coba Ayu mengingatkan.

“Tapi Yu, Ha… haa. Papa harus tahu soal ini, kalau Papa tahu dia pasti ketawa sama persis kaya Mama, coba aja nanti liat, Kalau Papa datang Mama akan langsung cerita,” ucap Mama bersemangat.

Saat Mama dan Ayu asik membicarakan Airene, tanpa kedua orang itu sadari kalau Airene mendengar semua rencana Mamanya tadi, Airene menatap dalam ke arah Mama dan Ayu yang sedang duduk di sofa.

“Mama udah selesai sama rencananya? Mama happy,” ucapnya dengan nada serius.

Ayu dan Mama sedikit terkejut dengan nada bicara Airene. Ayu kembali menatap Mama Tya.

“Tuh kan Mama, dia marah!, apa Ayu bilang.” Ayu bicara pelan.

“Ah.. santai aja, pura-pura dia itu,” sahut Mama dengan nada serupa.

Ayu lalu bangkit dari Sofa dan menghampiri Airene. “ Eh, Airene kamu udah ganti baju! ... Oh Iya, Kenalkan aku Ayu.” Ayu melempar senyum dan sifat ramahnya pada sahabat lamanya itu.

Airene hanya diam dan memandangi Ayu secara rinci, raut wajahnya yang dongkol tadi pun berubah, matanya turun naik hanya untuk mengamati Ayu dan akhirnya matanya berhenti pada senyum manis yang Ayu berikan untuknya.

Mama yang melihat suasana canggung itu membiarkannya saja, Ia ingin melihat bagaimana reaksi Airene tentang orang baru yang muncul di hadapannya. namun secara mengejutkan Airene memeluk Ayu erat dan tanpa aba-aba apalagi perintah, Airene menumpahkan air matanya.

“Airene!” Ayu ternganga dan mematung cukup lama sampai ia tak membalas dekapan Airene, Ayu tak menyangka akan mendapat reaksi mengejutkan ini dari Sahabatnya itu, orang yang dulu hampir di vonis meninggal dan menemui ajalnya kini memeluknya terlebih dahulu.

Matanya seketika berkaca-kaca dan jatuh ke bahu Airene begitupula sebaliknya, Ayu akhirnya bisa menumpahkan rasa rindunya yang selama sebulan ini ia simpan dalam benaknya sejak ia tahu Airene sudah sadar dari koma. Baik Ayu dan Airene mereka tak ada satupun yang bersuara, keduanya sedang menikmati moment ini, Ayu kembali menutup mulut dengan tangannya dan menatap ke atas. “ Terima kasih Ya Rabb, Kau kembalikan Sahabatku.”

...Bersambung...

...****************...

Cara apakah yang Ayu lakukan untuk membantu Airene?

Cari di eps 4 ⬇️⬇️⬇️

Jangan lupa komentarnya ya guys !

Episodes
1 Prolog : Kesadaranku
2 Episode 1 : Dia siapa?
3 Episode 2 : Penyelamat
4 Episode 3 : Tutorial
5 Episode 4 : Sahabat
6 Episode 5 : Diary ku
7 Episode 6 : Kita sudah saling kenal
8 Episode 7 : Halaman 2
9 Episode 8 : Diary Ku 2
10 Episode 9 : Flashback-1
11 Episode 10 : Tersenyum Lebar
12 Episode 11 : Pujaan Hati
13 Episode 12 : Aktor Korea
14 Episode 13 : Suaranya
15 Episode 14 : Kutu Buku yang berguna
16 Episode 15 : Hantuuuuu
17 Episode 16 : Semoga ini membantu
18 Episode 17 : Mesjid
19 Episode 18 : Abang Toa ku
20 Episode 19 : Tak Kuasa
21 Episode 20 : Aku tidak mau!
22 Episode 21 : Mondok Lagi
23 Episode 22 : Cantiknya
24 Episode 23 : Ngumpet
25 Episode 24 : Anak Perempuan
26 Episode 25 : Pakeeeeet
27 Episode 26 : Air Mata
28 Episode27 : Menikah
29 Episode 28 "Fakta"
30 Episode 29 : Putih
31 Episode 30 : Iklas Berkorban
32 Episode 31 : Hidangan dari Tuhan
33 Eps 32 : Inikah yang namanya luka
34 Eps 33 : Cantik
35 Bab 34 : Makan Bersama
36 Eps 35 : Petuah Cinta
37 Bab 36 : Pertemuan
38 Eps 37 : Kamar Rahasia
39 Eps 38 : Indah dan Suram
40 Bab 39 : Mama atau Tante
41 Epa 40 : Marah dalam Diam
42 Eps 41 : Air Gula
43 Eps 42 : Penolakan
44 Eps 43 " Mukena "
45 Bab 44 "Ancaman"
46 Bab 45 "Siapa dan Siapa?"
47 Bab 46 : Salting
48 Bab 47 "Cek Sound"
49 Bab 48 : Fakta-Fakta
50 Bab 49 : Tak Terkontrol
51 Bab 50 "Cemburuan"
52 Bab 51 : Panik
53 Bab 52 : Tertangkap Basah
54 Bab 53 : Jangan di lepas
55 Bab 54 : Aku mencintaimu
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Prolog : Kesadaranku
2
Episode 1 : Dia siapa?
3
Episode 2 : Penyelamat
4
Episode 3 : Tutorial
5
Episode 4 : Sahabat
6
Episode 5 : Diary ku
7
Episode 6 : Kita sudah saling kenal
8
Episode 7 : Halaman 2
9
Episode 8 : Diary Ku 2
10
Episode 9 : Flashback-1
11
Episode 10 : Tersenyum Lebar
12
Episode 11 : Pujaan Hati
13
Episode 12 : Aktor Korea
14
Episode 13 : Suaranya
15
Episode 14 : Kutu Buku yang berguna
16
Episode 15 : Hantuuuuu
17
Episode 16 : Semoga ini membantu
18
Episode 17 : Mesjid
19
Episode 18 : Abang Toa ku
20
Episode 19 : Tak Kuasa
21
Episode 20 : Aku tidak mau!
22
Episode 21 : Mondok Lagi
23
Episode 22 : Cantiknya
24
Episode 23 : Ngumpet
25
Episode 24 : Anak Perempuan
26
Episode 25 : Pakeeeeet
27
Episode 26 : Air Mata
28
Episode27 : Menikah
29
Episode 28 "Fakta"
30
Episode 29 : Putih
31
Episode 30 : Iklas Berkorban
32
Episode 31 : Hidangan dari Tuhan
33
Eps 32 : Inikah yang namanya luka
34
Eps 33 : Cantik
35
Bab 34 : Makan Bersama
36
Eps 35 : Petuah Cinta
37
Bab 36 : Pertemuan
38
Eps 37 : Kamar Rahasia
39
Eps 38 : Indah dan Suram
40
Bab 39 : Mama atau Tante
41
Epa 40 : Marah dalam Diam
42
Eps 41 : Air Gula
43
Eps 42 : Penolakan
44
Eps 43 " Mukena "
45
Bab 44 "Ancaman"
46
Bab 45 "Siapa dan Siapa?"
47
Bab 46 : Salting
48
Bab 47 "Cek Sound"
49
Bab 48 : Fakta-Fakta
50
Bab 49 : Tak Terkontrol
51
Bab 50 "Cemburuan"
52
Bab 51 : Panik
53
Bab 52 : Tertangkap Basah
54
Bab 53 : Jangan di lepas
55
Bab 54 : Aku mencintaimu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!