Bab 2 Surat Kontrak

William mengambil surat kontrak untuk hubungannya dengan Luna. Surat yang memang ia persiapkan untuk wanita yang ia kehendaki sampai jangka waktu atau lebih tepatnya sampai William bosan.

“Ini surat kontrak hubungan kita. Baca baik-baik! Jika ada yang kamu tidak setuju, nanti aku akan menghapusnya,” ucap William pada Luna yang duduk di sofa.

Luna membacanya dengan teliti dan ia tidak keberatan dengan isi kontrak tersebut. Termasuk melayani William di atas ranjang dan itu sudah terjadi Ia juga harus siap jika William meninggalkannya ketika William sudah bosan. Luna sadar apa yang ia lakukan sangat merugikan dirinya. Akan tetapi, ia juga sama seperti William yaitu mencari kepuasan dan kesenangan.

“Inti poin pertama kamu harus selalu siap dan ada untukku, saat aku membutuhkanmu. Kapanpun dan dimanapun kamu harus siap. Bayaran mu akan aku berikan lebih jika kamu bisa membuat aku puas seperti tadi’,” jelas William melihat Luna.

“Baik tuan. Saya mengerti,” balas Luna pasti tanpa ragu kemudian menandatangani surat kontrak tersebut.

“Ini kartu kredit untukmu terserah kamu ingin membeli apa. kartu itu tidak ada batasannya. Itu bayaranmu,” ujar William meletakkan kartu kreditnya di pangkuan Luna.

“Terima kasih tuan.”

“Mau untuk apa uang sebanyak itu?” tanya William melihat Luna yang tidak begitu terkejut dengan bayarannya karena ia sudah biasa memegang kartu kredit dengan isi yang tidak ada batasannya. Karena sejatinya ia anak dari orang kaya.

“Saya mau mentraktir tuan. Boleh?” Keduanya tertawa lalu berpelukan.

“Boleh, kapan?” canda William.

“Menunggu tuan, ada waktu.” Keduanya kembali tertawa seolah mereka sudah sangat dekat dan kenal lama.

William kemudian merebahkan kepalanya di pangkuan Luna dan meminta Luna untuk mengusap rambutnya. Perlahan William memejamkan mata mungkin ia benar-benar lelah bekerja dan lelah bertempur dengan Luna.

Perlahan Luna mengangkat kepala William dan memberinya bantal. Luna menoleh ke arah dapur. Kemudian ia menuju dapur untuk mengambil air minum. Luna merasa tidak ada makanan. Ia mencari-cari makanan di lemari pendingin.

Gadis itu hanya menemukan beberapa bahan makanan di lemari pendingin, tanpa diperintah Ia segera memasaknya, karena dirinya juga sangat lapar. Luna membuat ayam goreng tepung dan sayur capcay. Karena hanya bahan itu yang ada di lemari pendingin. Sesekali ia melihat William yang tertidur pulas. Ia teringat kakaknya yang usianya sama dengan William. Namun kakaknya selalu kasar dan tidak peduli dengannya, ditambah Papanya juga tidak pernah mempunyai waktu untuknya. papanya selalu sibuk dengan pekerjaannya yang tidak ada habisnya .

“Sudah selesai. Aku harus mencuci perkakas ini sebelum sang empunya bangun,” batinnya lalu mencuci semua perkakasnya.

Saat hampir selesai mencuci sisa perkakasnya, tiba-tiba ada tangan melingkar di perutnya dan menciumi pipinya. Siapa lagi kalau bukan William.

“Apa yang kamu lakukan?” tanya William yang masih memeluknya. Terpaksa Luna menghentikan aktivitasnya lalu memiringkan kepalanya dan tersenyum.

“Saya sedang mencuci bekas saya memasak, tuan. Maaf, saya tadi memasak karena saya lapar. Saya yakin Anda juga lapar.” Luna memutar badannya menghadap William dan melingkarkan tangannya di lehernya.

“Kamu sangat pengertian,” Balas William sekilas mengecup bibir Luna.

“Karena hidup juga butuh makan tuan, agar berenergi dan bertenaga.” Jelas Luna ambigu, William tersenyum simpul mendengar ucapan Luna karena William tahu maksud Luna.

“Gadis pintar.” Puji William meraih pinggang ramping Luna dan jarak mereka sangat dekat. Tatapan mereka saling bertemu. William sepertinya kecanduan bibir ranum miliknya Luna, rasanya manis dan menarik seperti magnet.

“Tuan, bagaimana kalau kita makan lebih dulu. Saya lapar.” Luna sedikit menghindar Kontak mata dengan William. Ia tidak tahan dengan tatapan William yang begitu dekat.

“Baiklah. Ayo!” William duduk di kursi. Luna mengambilkan makananya, setelahnya baru ia mengambil untuk dirinya sendiri.

“Maaf tuan, hanya ini yang saya bisa.”

“Tidak masalah, aku menyukai masakan rumahan,” Jawab William sambil mengarahkan sendok ke mulutnya lalu mengunyahnya.

William merasakan masakan Luna yang pas di lidahnya, tidak menyangka gadis 23 tahun di hadapannya itu pandai memasak. Tidak seperti gadis-gadis lain yang ia kontrak sebelumnya mereka hanya ingin makan di hotel dan restoran mewah. Luna tersenyum memperhatikan sang tuannya yang sangat menikmati masakannya.

“Dari mana kamu belajar memasak?” tanya William di sela makannya.

“Mama. Saya belajar dari mama, saat mama masih hidup setahun yang lalu," jelasnya sendu kemudian tersenyum menutupi rasa sedihnya jika mengingat Mamanya.

William sadar atas ucapannya yang sepertinya sudah membuat Luna merasa bersedih, ia langsung meraih jemari Luna dan mencoba menghiburnya.

“Maaf!” sesal William.

“Tidak apa-apa tuan, semua sudah berlalu,’’ jawab Luna lalu tersenyum. Keduanya melanjutkan makannya sampai selesai.

Flashback

Luna duduk di sudut kafe miliknya. semenjak Mamanya meninggal dunia, Luna merasa sangat kesepian terlebih Kakak dan Papanya sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Untuk mengusir rasa bosan di tengah kesibukan kuliah yang sudah memasuki semester akhir ia sering datang ke kafe milik almarhum Mamanya sambil mengerjakan skripsi.

Semenjak ia yang mengelola cafe. Cafe Mamanya banyak pengunjung, karena Luna merubah konsep dan menunya. Di usia 18 tahun dan sampai kini 23 tahun ia hanya berkutat di kampus dan kafe. Walau kegiatannya begitu banyak masih saja merasa bosan, dirinya merasa tidak ada yang peduli dengannya. Apa lagi Kekasihnya juga terlihat manja.

“Hai! Boleh saya duduk disini?” sapa seseorang tiba-tiba padanya.

“Silahkan tuan, tempat ini bebas," jawabnya tersenyum sopan.

“Kau terlihat bersedih, Apa ada masalah?” tanya pria tersebut memperhatikan paras cantik Luna, namun Luna hanya tersenyum tipis.

“Oh ya, perkenalkan namaku Ronald.” Ronald mengulurkan tangannya. Luna sedikit ragu menjabat tangan Ronald.

“Luna.”

“Nama yang indah dan cantik seperti orangnya, tapi sepertinya pemilik nama indah ini sedang bersedih,” goda Ronald.

“Tuan bisa saja, iya saya memang sedang bersedih,tuan. Karena saya harus membayar uang semester akhir kuliah saya, tapi saya belum mempunyai uang.”

“Itu perkara mudah, aku bisa membantumu jika kau mau. Sebenarnya aku mencari seorang gadis untuk teman kencan bos ku,” jelas Ronald memberitahu maksud dan tujuannya datang ke kafe milik Luna, namun Ronald tidak mengetahui jika cafe yang ia kunjungi Luna.

“Teman kencan?” tanya Luna penasaran.

“Iya, kau minat? Tapi ini bukan hanya kencan biasa, melainkan harus mau di ajak di atas ranjang.”

“Apa pekerjaan bos mu?”

“Beliau seorang CEO dan pemilik perusahaan di sebuah perusahaan konstruksi dan batubara, hidupmu pasti terjamin.”

Sejenak Luna berpikir tidak ada yang salah jika menerimanya. Dirinya juga kesepian butuh seseorang untuk teman cerita dan bersandar saat ia bersedih.

“Baiklah. Akan saya coba!” tegas Luna tanpa Ragu.

“Ok! Ini kartu nama saya dan maaf nona, berapa nomor ponsel Anda?” Luna kemudian mengambil kertas dan menulis sederet angka ponselnya kemudian memberikan pada Ronald.

“Ok! Siapkan dirimu Nona, mungkin besok saya akan menghubungimu, dan siapkan dirimu untuk urusan ranjang. Karena bos ku tidak menyukai gadis pasif, bos ku lebih suka gadis liar. Untuk bayaran, kau tenang saja. Bos ku sangat pengertian. Tergantung kau bisa memuaskan dirinya atau tidak! Permisi.” Ronald kemudian pergi dari cafe dan Luna tersenyum membayangkan dirinya menjadi ****** bos besar, dan keputusan sudah bulat.

Flashback off

Terpopuler

Comments

Conny Radiansyah

Conny Radiansyah

kalo cafenya rame, kenapa ga sanggup bayar uang kuliah Luna ... sayang banget harus jadi istri kontrak. Semoga dikontrak seumur hidup William.

2022-09-18

0

Sri Rudy P

Sri Rudy P

lnjt thor

2022-09-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!