Bab 5. Kafe Venus

Alfio Xander, pria yang memiliki hobi fotografi itu sangat terpukul dengan berita duka yang ia terima. Berita duka di saat dirinya sedang bersuka, merayakan kesuksesan pameran fotografi yang baru selesai ia gelar di Negara yang terkenal dengan sebutan Negeri Paman Sam. Tanpa menunggu lebih lama, setelah semua urusan pamerannya selesai ia pun bergegas kembali ke Tanah Air.

Sungguh ironi, saat tiba di Tanah Air yang bisa ia temui hanya seonggok gundukan tanah yang masih basah meski bunga yang bertebaran di atasnya telah mengering. Tempat peristirahatan terakhir adik sepupu yang sangat ia sayangi bernama Aneesa, wanita malang yang memilih mengakhiri hidupnya karena patah hati. Patah hati pada pria yang dulu pernah membantunya keluar dari trauma di masa lalu. Meski sulit untuk percaya, dari cerita yang Alfio dengar pria itu menyimpulkan jika yang bertanggung jawab atas pilihan adik sepupunya adalah kekasihnya, Noah Myles.

Amarah dalam hati Alfio semakin membara tatkala ia menemukan satu undangan pernikahan dengan nama calon mempelai yang tertera adalah Noah Myles dan Seanna Filia. Alfio tak terima jika Noah berbahagia sedangkan adik sepupunya, jangankan untuk merasakan bahagia untuk melihat hari esok pun tak bisa lagi. Alfio sudah membulatkan tekadnya untuk membuat Noah merasakan bagaimana sakitnya saat kehilangan orang yang disayangi, dan targetnya adalah Seanna Filia.

Malam itu di sebuah kafe, Alfio bertemu dengan seseorang yang cukup ia percaya untuk menjalankan tugas penting darinya. “Bagaimana? Apa semua yang kuminta sudah kau dapatkan?”

“Ini semua yang Anda minta, bos.” Pria dengan tato bergambar api di punggung tangannya menyodorkan beberapa lembar berkas yang telah ia masukkan dalam sebuah amplop coklat.

Tak sabar Alfio segera membaca lembar per lembar semua informasi yang ia minta. Keningnya mengernyit saat tahu jika gadis bernama Seanna Filia rupanya masih sangat muda. Apa lagi hidup gadis itu rupanya tak semudah dan tak seindah bayangan Alfio. Timbul keraguan di hati Alfio untuk melibatkan gadis yang dari fotonya saja tampak sangat cantik, namun mengingat jika Aneesa bunuh diri sehari setelah bertemu dengan gadis itu seketika rasa iba Alfio sirna.

Maafkan aku gadis manis, tapi nyawa haruslah dibayar dengan nyawa pula. Batinnya.

“Saya ada tugas lagi untukmu!” Titahnya pada pria bernama Roy.

“Apa itu, bos?” Dengan bersemangat Roy bertanya mengenai tugas baru apa lagi untuknya. Dari semua klien Roy, Alfio merupakan klien paling royal yang selalu bisa menambah pundi-pundi rupiahnya.

“Sepertinya saya akan tinggal lebih lama di Tanah Air dan saya butuh kesibukan,” ucap Alfio.

“Memiliki sebuah kafe yang lokasinya dekat dengan kampus gadis itu, saya rasa cukup menarik.” Seringai licik menghiasi wajah tampan pria itu. Tanpa perlu menjelaskan lebih detail lagi pada Roy, pria itu sudah paham jika gadis cantik yang 3 hari terakhir ia buntuti adalah target bosnya.

Roy mengangguk, ia sudah mengerti apa yang harus ia lakukan. Malangnya gadis cantik ini, entah kesalahan apa yang ia lakukan hingga harus berurusan dengan Si Bos, batinnya.

......................

Hanya butuh seminggu bagi Roy untuk menyiapkan semua perintah dari Alfio. Kafe yang diberi nama Kafe Venus telah siap untuk mulai beroperasi. Lokasinya sangat strategis, berseberangan dengan sebuah kampus swasta terbaik di kota ini. Sekali lagi Alfio mengagumi hasil kerja Roy, pria yang menjadi orang kepercayaannya itu memang tak pernah mengecewakannya.

Tiga hari sejak Kafe Venus mulai beroperasi. Sesuai dengan dekorasi dan konsep makanan yang disajikan, kafe ini ramai dikunjungi oleh para mahasiswa dari Universitas Cipta Bangsa. Mahasiswa dan mahasiswi datang silih berganti, sayangnya yang dinanti sang pemilik kafe tak kunjung datang.

Pasti Noah sedang berbulan madu dengan istrinya. Tertawa dan menikmati indahnya dunia yang serasa milik berdua seperti pasangan pengantin baru lainnya, batin Alfio.

Dipandanginya foto Sea yang ada pada ponselnya. “Seandainya tak ada dendam di hatiku, aku yakin pasti akan tertarik padamu. Sayangnya kita harus bertemu di waktu dan keadaan yang salah,” gumamnya.

Lekat-lekat ia pandangi foto Sea, anehnya tak pernah ia merasa bosan. Semakin ia pandangi, semakin ia memiliki banyak pertanyaan yang ia simpan di benaknya untuk gadis itu.

Hari ini Alfio datang ke kafe lebih pagi dari biasanya. Batinnya merasa jika hari ini adalah harinya. Seperti semesta mendukung pria itu, tanpa sengaja Alfio melihat mobil yang tak asing. Seringai terbit di wajah tampan Alfio saat ia mencocokkan pelat nomor kendaraan dari mobil yang ada di foto dengan mobil yang tadi menarik perhatiannya.

Bergegas ia mengambil selebaran promosi kafenya yang sudah disiapkan Roy sejak lama. Selebaran itu akan menjadi senjata Alfio. Berjalan dengan santai sembari matanya mengamati mobil tadi, syukur-syukur jika dirinya bisa melihat apa yang terjadi di dalam mobil. Agar tak menimbulkan kecurigaan, Alfio mulai memberikan selebaran promosi pada beberapa mahasiswa dan mahasiswi yang berlalu-lalang.

Tak lama dari mobil itu turunlah seorang wanita cantik atau wanita yang sangat cantik menurut Alfio. Wanita yang Alfio tahu bernama Seanna sungguh menarik di matanya, dengan penampilan dan riasan yang sederhana namun hal itu yang menjadi daya tariknya. Kecantikannya tampak natural, senyumnya terlihat begitu tulus, namun satu hal yang menarik perhatian Alfio adalah kedua netra indah wanita itu berkaca-kaca saat menatap mobil yang tadi ia tumpangi menjauh.

Apa dia sedang bersedih? Tanya Alfio dalam hati. Alfio menggelengkan kepala untuk menyadarkan dirinya agar tak melupakan tujuannya melakukan semua ini.

“Permisi Nona,” serunya dan berhasil menghentikan langkah Sea.

“Ya, ada apa?”

“Ini ...” Alioo menyodorkan selebaran promosi yang tadi ia bawa.

“Sebelumnya perkenalkan aku Alfio,” tangannya terulur untuk mengajak Sea berkenalan.

“Aku Sea,” balas Sea dengan lembut. Jangan lupakan senyum manis Sea yang membuat jantung Alfio berdebar.

“Aku pemilik kafe di seberang. Hari ini adalah hari pembukaan kafeku, jika ada waktu mampirlah siang nanti,” ajaknya.

“Baiklah Alfio, terima kasih atas tawarannya.” Balas Sea dengan senyum yang sangat manis di mata Alfio.

“Aku menunggumu Sea, ajaklah beberapa orang temanmu.” Alfio berusaha untuk menampakkan wajah memelasnya, berharap hati Sea akan tergugah dan memenuhi ajakannya. “Kamu tahu, kafeku sudah buka selama seminggu sayangnya pengunjungnya sangat sepi.” Akunya membuat Sea menjadi tak enak hati untuk menolak.

“Baiklah Al, akan kuusahakan yah. Aku juga akan mengajak sahabatku ke sana,” ujar Sea.

......................

Hari pertama Sea di kampus dengan status baru mengundang banyak godaan dan candaan dari teman dan kedua sahabatnya, Phila dan Tessa. Sebagian besar mereka menggoda Sea dengan menanyakan bagaimana pengalaman malam pertamanya dengan sang suami.

Tak tahu saja jika setiap kali digoda seperti itu, hati Sea bagai tersayat-sayat memikirkan apakah mungkin baginya untuk bisa merasakan apa yang disebut banyak orang sebagai surga dunia. Apalagi hal itu adalah salah satu ibadah yang harusnya ia dan Noah tunaikan sebagai pasangan suami istri yang sah di mata hukum dan agama.

“Berhenti menggodaku, nih lihat ....” ucap Sea menyela ucapan Phila. Diletakkannya selebaran yang diberikan oleh Alfio ke atas meja.

“Kafe Venus? Ada apa dengan Kafe Venus?” celetuk Tessa.

“Hari ini pembukaan kafe itu, tadi aku bertemu dengan pemiliknya. Dan dia mengajakku untuk datang ke acara pembukaan kafenya siang nanti,” jelas Sea.

“Kamu bertemu Si Tampan? Demi apa Sea, kumohon jangan bohong!” Tessa, sahabat Sea yang terkenal sebagai gadis yang bar-bar tampak sangat antusias.

“Acara pembukaan? Bukannya kafe itu sudah buka dari beberapa hari yang lalu?” tanya Phila berkomentar.

“Phila sayang, tak peduli sejak kapan kafe itu buka. Terserah Si Tampan juga kapan dia mau mengadakan acara pembukaannya,” kedua tangan Tessa menangkup wajah Phila sebab gemas dengan sahabatnya itu.

“Kalian tahu peraturan yang berlaku untuk para pria tampan?” Seru Tessa. “Mereka tak pernah salah,” imbuhnya diiringi tawa.

......................

Sea, Tessa, dan Phila baru bisa mengunjungi kafe Venus saat sore hari. Rencana ketiganya untuk pergi ke kafe saat jam makan siang seperti yang sudah mereka rencanakan, terpaksa harus diundur beberapa jam sebab Sea yang harus menyelesaikan beberapa tugas kampus yang tertinggal.

Tiga gadis cantik, primadona Universitas Cipta Bangsa tampak memasuki kafe Venus dan sukses menarik perhatian para pengunjung lain, terutama pria. Bisik-bisik para mahasiswa yang kecewa sebab Sea telah menikah, sangat mengganggu pendengaran Sea. Wanita itu memindai ke seluruh sudut kafe, mencari pria yang pagi tadi mengaku sebagai pemilik kafe.

Sea dibuat terkejut saat dari belakang seorang pria menepuk pundaknya. “Sea, akhirnya kamu datang juga,” serunya. “Kamu tahu aku sempat khawatir, kupikir kamu tak akan datang, “ imbuhnya dengan wajah yang berbinar.

“A-a-aku ...” Sea tak tahu harus menjawab apa.

Ada apa dengannya? Mengapa menunggu kedatanganku? Memangnya apa yang dia inginkan dariku? Batin Sea.

...----------------...

Terpopuler

Comments

🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️

🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️

hhmmm dasar Alfio.. rupanya begitu muka aslimu

2023-02-21

1

𝐀⃝🥀𝐑𝐚𝐧 ℘ṧ㊍㊍👏

𝐀⃝🥀𝐑𝐚𝐧 ℘ṧ㊍㊍👏

kirain Alfio tulus, ternyata niat nya mau mencelakai Sea, tpi klo tau Noah g suka Sea apa keinginan untuk berbuat jahat ke Sea tetap akan di lakukan Noah ya, 🤔😌

2023-02-20

1

🍒⃞⃟🦅🥑⃟🔥owlucup🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️

🍒⃞⃟🦅🥑⃟🔥owlucup🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️

trnyta pnya niat jhat, dia g tau klu saat ni Sea pun msh blm mndptkn bhagiaan

2023-01-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Aku Bukan Pembunuh!
2 Bab 2. Menjadi Tersangka
3 Bab 3. Penikahan
4 Bab 4. Pemilik Kafe Baru
5 Bab 5. Kafe Venus
6 Bab 6. Rencana Alfio
7 Bab 7. Kedatangan Dokter Baru
8 Bab 8. Drama Rumah Tangga
9 Bab 9. Kenangan Sea
10 Bab 10. Ucapan kejam Noah
11 Bab 11. Semakin keruh
12 Bab 12. Rencana Ayah dan Mami
13 Bab 13. Liburan Sea dan Noah
14 Bab 14. Cemburu Tanda Cinta?
15 Bab 15. Sumber masalah
16 Bab 16. Pekerjaan Baru
17 Bab 17. Pulang lebih awal
18 Bab 18. Kemarahan Noah
19 Bab 19. Kenangan buruk malam ini
20 Bab 20. Perubahan Sea
21 Bab 21. Mungkinkah?
22 Bab 22. Dua garis merah
23 Bab 23. Sebuah rahasia
24 Bab 24. Ada apa dengan Sea?
25 Bab 25. Kabar buruk
26 Bab 26. Kehilangan
27 Bab 27. Tangisan pertama Noah
28 Bab 28. Kita tak akan ke mana-mana
29 Bab 29. Aku ingin… pulang!
30 Bab 30. Nasihat Ayah Peter
31 Bab 31. Gantung
32 Bab 32. Kedatangan duo sahabat Sea
33 Bab 33. Inilah saatnya…
34 Tolongin ya…
35 Bab 34. Bertemu Izzan Qadr
36 Bab 35. Di mana Sea?
37 Bab 36. Aku mencintainya!
38 Bab 37. Menenangkan diri
39 Bab 38. Di bawah langit senja
40 Bab 39. Trust me!
41 Bab 40. Apakah ini nyata?
42 Bab 41. Deep Talk
43 Bab 42. Dua pria yang patah hati
44 Bab 43. Pulang, yuk!
45 Bab 44. Ungkapan Dari Hati
46 Bab 45. Adik Besar
47 Bab 46. Kembali ke pondok mertua indah.
48 Bab 47. Panggilan sayang
49 Bab 48. Izin Suami
50 Bab 49. Semua siap
51 Bab 50. Menjadi tawanan
52 Bab 51. Hukuman Untuk Alesandra
53 Bab 52. Suatu malam di dua tempat berbeda
54 Bab 53. Bertemu Alfio
55 Bab 54. Pamit
56 Bab 55. Alfio patah hati
57 Bab 56. Wanita Misterius
58 Bab 57. Pasien aneh
59 Bab 58. Roy dan Alesandra
60 Bab 59. Mual?
61 Bab 60. Benarkah ini ngidam?
62 Bab 61. Trauma
63 Bab 62. Hamil
64 Bab 63. Drama Alfio dan Tessa
65 Bab 64. Makan malam untuk bumil
66 Bab 65. Dua garis merah
67 Bab 66. Tiga bulan yang lalu…
68 Bab 67. Menikmati Ngidam
69 Bab 68. Alesandra dan kekhawatiran Alfio
70 Bab 69. Ujian kehamilan
71 Bab 70. Pilihan Tessa (1)
72 Bab 71. Pilihan Tessa (2)
73 Bab 72. Keputusan Owen
74 Bab 73. Tragedi
75 Bab 74. Firasat Bumil
76 Bab 75. Kejutan untuk Noah
77 Bab 76. Berita Duka
78 Bab 77. Dalang kejadian
79 Bab 78. Penangkapan Alfio
80 Bab 79. Trauma Sea
81 Bab 80. Kekecewaan Sea
82 Bab 81. Kebenaran Terungkap
83 Bab 82. Aksi Roy
84 Bab 83. Fakta Mengejutkan
85 Bab 84. Hukuman
86 Bab 85. Diam-diam
87 Bab 86. Jalan yang menuntun
88 Bab 87. Pelukan Hangat
89 Bab 88. Bertemu lagi
90 Bab 89. Ayo, pulang!
91 Bab 90. Epilog
92 Kisah Cinta Segitiga
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bab 1. Aku Bukan Pembunuh!
2
Bab 2. Menjadi Tersangka
3
Bab 3. Penikahan
4
Bab 4. Pemilik Kafe Baru
5
Bab 5. Kafe Venus
6
Bab 6. Rencana Alfio
7
Bab 7. Kedatangan Dokter Baru
8
Bab 8. Drama Rumah Tangga
9
Bab 9. Kenangan Sea
10
Bab 10. Ucapan kejam Noah
11
Bab 11. Semakin keruh
12
Bab 12. Rencana Ayah dan Mami
13
Bab 13. Liburan Sea dan Noah
14
Bab 14. Cemburu Tanda Cinta?
15
Bab 15. Sumber masalah
16
Bab 16. Pekerjaan Baru
17
Bab 17. Pulang lebih awal
18
Bab 18. Kemarahan Noah
19
Bab 19. Kenangan buruk malam ini
20
Bab 20. Perubahan Sea
21
Bab 21. Mungkinkah?
22
Bab 22. Dua garis merah
23
Bab 23. Sebuah rahasia
24
Bab 24. Ada apa dengan Sea?
25
Bab 25. Kabar buruk
26
Bab 26. Kehilangan
27
Bab 27. Tangisan pertama Noah
28
Bab 28. Kita tak akan ke mana-mana
29
Bab 29. Aku ingin… pulang!
30
Bab 30. Nasihat Ayah Peter
31
Bab 31. Gantung
32
Bab 32. Kedatangan duo sahabat Sea
33
Bab 33. Inilah saatnya…
34
Tolongin ya…
35
Bab 34. Bertemu Izzan Qadr
36
Bab 35. Di mana Sea?
37
Bab 36. Aku mencintainya!
38
Bab 37. Menenangkan diri
39
Bab 38. Di bawah langit senja
40
Bab 39. Trust me!
41
Bab 40. Apakah ini nyata?
42
Bab 41. Deep Talk
43
Bab 42. Dua pria yang patah hati
44
Bab 43. Pulang, yuk!
45
Bab 44. Ungkapan Dari Hati
46
Bab 45. Adik Besar
47
Bab 46. Kembali ke pondok mertua indah.
48
Bab 47. Panggilan sayang
49
Bab 48. Izin Suami
50
Bab 49. Semua siap
51
Bab 50. Menjadi tawanan
52
Bab 51. Hukuman Untuk Alesandra
53
Bab 52. Suatu malam di dua tempat berbeda
54
Bab 53. Bertemu Alfio
55
Bab 54. Pamit
56
Bab 55. Alfio patah hati
57
Bab 56. Wanita Misterius
58
Bab 57. Pasien aneh
59
Bab 58. Roy dan Alesandra
60
Bab 59. Mual?
61
Bab 60. Benarkah ini ngidam?
62
Bab 61. Trauma
63
Bab 62. Hamil
64
Bab 63. Drama Alfio dan Tessa
65
Bab 64. Makan malam untuk bumil
66
Bab 65. Dua garis merah
67
Bab 66. Tiga bulan yang lalu…
68
Bab 67. Menikmati Ngidam
69
Bab 68. Alesandra dan kekhawatiran Alfio
70
Bab 69. Ujian kehamilan
71
Bab 70. Pilihan Tessa (1)
72
Bab 71. Pilihan Tessa (2)
73
Bab 72. Keputusan Owen
74
Bab 73. Tragedi
75
Bab 74. Firasat Bumil
76
Bab 75. Kejutan untuk Noah
77
Bab 76. Berita Duka
78
Bab 77. Dalang kejadian
79
Bab 78. Penangkapan Alfio
80
Bab 79. Trauma Sea
81
Bab 80. Kekecewaan Sea
82
Bab 81. Kebenaran Terungkap
83
Bab 82. Aksi Roy
84
Bab 83. Fakta Mengejutkan
85
Bab 84. Hukuman
86
Bab 85. Diam-diam
87
Bab 86. Jalan yang menuntun
88
Bab 87. Pelukan Hangat
89
Bab 88. Bertemu lagi
90
Bab 89. Ayo, pulang!
91
Bab 90. Epilog
92
Kisah Cinta Segitiga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!