Menikahi Pembunuh Kekasihku
“Aku bukan pembunuh!”
Jeritan seorang wanita menggema di salah satu ruangan periksa pada Rumah Sakit Pelita Harapan.
Wanita itu adalah Seanna Filia, seorang mahasiswi cantik berusia 21 tahun yang seminggu lagi akan menjadi seorang mempelai wanita dan menyandang status sebagai istri sah dari pria yang kini menatapnya dengan tatapan penuh benci.
“Memang kau tak membunuhnya dengan tanganmu itu. Tapi karena kau yang berani menemuinya dan menekan Aneesa, kekasih yang kucintai Itu akhirnya bunuh diri.” Balas pria itu tak ingin dibantah.
Pria yang kini diselimuti oleh kabut amarah adalah Noah Myles. Seorang dokter berusia 26 tahun yang kemarin baru saja berduka sebab harus kehilangan kekasihnya untuk selamanya.
Di dalam ruangan yang sehari-hari ia gunakan untuk memeriksa pasiennya, kini Noah tengah bersitegang dengan Sea. Wanita yang telah dipilihkan oleh orang tuanya untuk menjadi pendamping hidupnya kelak.
“Menekan Aneesa? Aku? Kamu menuduh aku menekan kekasihmu, Mas?” tanya Sea untuk meyakinkan apa yang baru saja ia dengar.
Bagaimana bisa Mas Noah menuduhku seperti itu, jika dia saja tak berada di sana saat aku bertemu dengan wanita itu? Batin Sea bertanya-tanya sekaligus tak menerima tuduhan yang dilayangkan Noah padanya.
“Lalu siapa lagi? Hanya kau … satu-satunya orang yang terakhir kali bertemu dengannya!” Bentak Noah.
“Kau tak mengenal Aneesa, apa kau tahu jika kondisi kejiwaannya tidak stabil, huh?”
“Dengan kau yang menekannya mengenai pernikahan kita, hal itu membuatnya nekat hingga akhirnya ia mengorbankan nyawanya sendiri,” imbuhnya.
Emosi Sea yang awalnya ikut meletup-letup karena Noah tak henti memojokkannya, kini perlahan-lahan mulai mereda setelah melihat raut wajah kehilangan juga kesedihan di wajah tampan pria yang sudah ia cintai dalam diam sejak pertama kali mereka bertemu 3 tahun yang lalu.
“Tentu saja aku tak tahu, mengenalnya bahkan tahu keberadaannya pun tidak. Dan itu semua karena Mas tak pernah memberitahu jika Mas Noah sudah memiliki kekasih,” ucap Sea membela dirinya.
“Aku juga tak pernah menekan Aneesa, Mas. Kumohon percayalah,” pinta Sea dengan memelas.
“Sebagai seorang wanita yang menjadi calon istrimu, aku hanya membela diriku,” lanjut Sea lirih mengungkapkan pendapatnya.
Ya, Sea hanya membela dirinya.
Sebagai wanita yang berstatus calon istri dari seorang pria, sekiranya apa yang akan dilakukan wanita itu jika tiba-tiba ada wanita lain yang mengaku sebagai kekasih calon suamimu?
Meski Sea baru mendapatkan status itu setelah perjodohan yang ditetapkan sepihak oleh kedua orang tua Noah, namun cinta Sea pada Noah bukanlah hal yang baru. Mahasiswi cantik itu sudah lama mencintai Noah, namun tak pernah berani mengungkapkannya.
Apakah salah, jika setelah ia memiliki kesempatan untuk memiliki Noah lalu Sea berusaha untuk mempertahankannya?
Suara tawa Noah menyadarkan Sea dari lamunannya.
“Coba ulangi sekali lagi, tadi kamu bilang apa?” tanya Noah.
Sedangkan Sea hanya mengernyitkan keningnya, ia bingung dengan respon Noah.
Tak ada yang lucu lalu apa yang ditertawakan Mas Noah, pikir Sea.
Belum sempat Sea menjawab, dengan tatapan tajamnya Noah segera menyela.
“Calon istri katamu?” tanya Noah lagi. “Bangun dari mimpimu, Seanna Filia!” Bentaknya.
Pria itu melangkah maju, mendekat ke arah Sea yang kini berdiri mematung.
Apa maksud dari ucapan Mas Noah? Apa dia berniat membatalkan pernikahan kami?
Saat jarak keduanya sudah sangat dekat, salah satu tangan Noah terulur untuk mencengkeram dagu Sea.
“Aku tak akan sudi memiliki istri seorang pembunuh!” Ucap Noah dengan menekankan setiap kata yang ia ucapkan.
Ucapan Noah barusan bagai belati yang menyayat hati Sea. Saat ia baru saja memiliki kesempatan untuk meraih mimpinya, Sea malah diminta untuk menghempaskan mimpi itu.
Tanpa diminta air mata Sea yang sudah ia tahan sejak tadi akhirnya luruh juga membasahi pipi mulusnya.
Lirih Sea meringis menahan sakit saat Noah melepaskan cengkeramannya di dagunya.
Terbersit sedikit penyesalan karena telah menyakiti wanita itu, namun bayangan tubuh Aneesa yang terbujur kaku tak bernyawa lagi-lagi membuat Noah menepis rasa sesalnya.
“A-a-aku bukan pembunuh Mas,” Ujar Sea di sela-sela isak tangisnya.
“Terserah apa katamu, bagiku kamu hanyalah seorang wanita licik yang telah membunuh kekasihku!”
Rasanya Sea tak sanggup lagi untuk berdebat dengan Noah. Tenaganya hari ini sudah cukup terkuras, setelah hampir 5 jam berada di kantor polisi sebagai saksi kini ia harus menghadapi Noah yang marah padanya.
Sea akan mencoba untuk berusaha mengerti, jika semua perlakuan kasar Noah padanya hari ini hanya karena pria itu masih dalam keadaan berduka. Meski bukan dia yang merasakannya langsung, namun ia cukup tahu bagaimana rasa sakitnya kehilangan seseorang yang dicintai secara tiba-tiba.
Sea hanya menggelengkan kepalanya sambil menutup kedua telinganya dengan tangan.
Sea harap Noah mengerti jika dirinya sudah tak sanggup lagi mendengar semua tuduhan dan penghinaan Noah.
Setelah dirasa Noah telah berhenti bicara barulah Sea berhenti menutupi telinganya.
Dengan tangan yang bergetar wanita itu meraih tas, ponsel, juga kunci mobilnya dari atas meja kerja Noah.
“Aku pun sama denganmu, Mas. Terserah bagaimana kamu menilai diriku sekarang, sedikit pun aku tak akan pernah membenarkan semua tuduhanmu padaku.” Ucap Sea.
“Aku bukan pembunuh, Mas!"
"Terimalah kenyataan jika Aneesa, kekasihmu itu meninggalkan dunia ini karena pilihannya sendiri untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.”
Setelah dengan tegas mengungkapkan apa yang ada di benaknya, dengan punggung tangannya Sea mengusap pipinya yang basah karena air mata. Kemudian ia berbalik badan hendak pergi meninggalkan Noah yang masih betah berdiri menatap ke hamparan luas taman rumah sakit lewat jendela ruangannya.
Tangan Sea sudah menekan pegangan pintu dan menariknya. Namun sebelum benar-benar pergi meninggalkan Noah sendiri, ia sempatkan untuk berbalik sekali lagi untuk menatap punggung Noah lekat-lekat.
“Yang pasti aku tak akan pernah meyerah dengan rencana pernikahan kita, Mas.” Ungkapnya.
...****************...
Hari sudah semakin sore saat Sea keluar dari ruangan Noah. Suasana lorong rumah sakit sangatlah sepi sebab tak ada lagi pasien yang menunggu antrian.
Sayangnya hal itu semakin menambah perasaan tak nyaman yang dirasakan Sea, sebab kini beberapa pasang mata para perawat menatapnya dengan penuh rasa keingintahuan.
Bukannya para perawat tersebut tak mengenal Sea. Selama 3 tahun terakhir, Sea diperkenalkan sebagai adik sepupu Noah.
Namun sebulan yang lalu status adik sepupu yang disandangnya tiba-tiba saja berubah menjadi calon istri setelah wanita cantik itu dijodohkan dengan Noah.
Hal ini tentu saja menimbulkan banyak tanda tanya di benak semua orang yang mengenal mereka berdua.
Sea semakin mempercepat langkahnya saat melewati koridor rumah sakit yang sepi. Rasanya sangat tak nyaman saat samar-samar ia bisa mendengar bisik-bisik para perawat yang berjaga di sekitar ruangan dokter.
Kudengar dia dipanggil polisi terkait kasus bunuh diri yang menimpa kekasih Dokter Noah.
Tak kusangka, padahal dia masih sangat muda dan wajahnya pun sangat cantik. Mengapa harus memilih menjadi pelakor?
Kurang lebih seperti itulah para perawat sedang membahas mengenai diri Sea.
Dengan langkah yang ia percepat, Sea berharap agar ia bisa segera sampai di tempat mobilnya ia parkirkan. Bagaimanapun usaha Sea menghindar, namun ucapan para perawat yang begitu kejam dan menyakitkan telah berhasil menoreh luka di hati Sea.
Tangisan yang susah payah ia bendung akhirnya pecah juga begitu Sea berhasil masuk ke dalam mobilnya. Isakan tangisnya menggema di ruang sempit itu, namun siapa yang peduli.
Yang penting bagi Sea jika dirinya bisa melampiaskan rasa sakit di hatinya.
Hari ini begitu banyak penghinaan yang terpaksa ia terima. Dadanya terasa sesak hingga Sea mulai merasa sulit untuk bernapas.
“Sesulit inikah untukku bisa merasakan bahagia?” tanyanya entah pada siapa.
Segalanya bermula sejak sebulan yang lalu. Setelah 3 tahun memendam perasaan cinta pada Noah, pria yang berada sangat dekat dengannya namun sangat sulit ia jangkau, akhirnya kesempatan untuk memiliki pria itu tiba juga.
Meski semuanya harus berawal dari perjodohan yang direncanakan oleh kedua orang tua Noah, namun Sea optimis jika suatu hari nanti ia pasti bisa meluluhkan hati Noah.
Terlebih tak ada penolakan langsung dari Noah, meski pria itu juga tak pernah sekalipun menyatakan secara gamblang jika dia setuju dengan perjodohan itu. Sungguh berbeda dengan Sea yang dalam hati tak henti memanjatkan syukur ketika mengetahui perjodohan tersebut.
Segala persiapan pernikahan pun sudah disiapkan dengan baik oleh Sea dan tentunya dibantu oleh Ibunda Noah, Joanna Myles. Bagi Sea semuanya terasa nyaris sempurna, wanita cantik yang masih duduk di bangku perkuliahan itu merasa sungguh bahagia saat membayangkan jika sebentar lagi dirinya akan menjadi seorang istri.
Hingga dua hari yang lalu Sea menerima panggilan telepon dari seorang wanita yang tak pernah ia harapkan kehadirannya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️
jd siapa pembunuhnya?
2023-02-20
0
𝗰𝗮𝗰𝗮 ηуα 𝘀𝗶𝘄𝗼𝗸𝗲𝗻
haduhh, ada aroma" busuk nihh😌
2023-02-20
1
🎯™ Zie ⍣⃝కꫝ 🎸
sekarang benci dan dendam mungkin nanti akan bucin karena cinta itu penuh perjuangan
2023-02-20
1