“Pegang yang erat tuan Zagralaas!” seru Netla sembari mengalirkan Mana miliknya lebih banyak pada sayapnya—agar ia bisa menggerakkan sayapnya lebih cepat dari biasanya.
Pitung mengangguk pelan dan mencengkram dengan erat bulu punggung gadis Naga tersebut. Kecepatan terbang Netla tiba-tiba bertambah, ia seperti Jet tempur yang melesat dengan cepat dan memperlebar jarak dengan Naga Undead di belakangnya.
“Apa Panahmu belum bisa menjangkau mereka?” Graham Briars bertanya pada wanita cantik di sebelahnya yang berasal dari keluarga Mill, keluarga Kesatria Sihir yang melahirkan banyak Pahlawan dari generasi ke generasi.
Brigitte Mill menggelengkan kepala. “Mereka terlalu jauh, sepertinya kita tak bisa membunuh Raja Iblis Zagralaas. Namun, aku merasa dia telah kehilangan kekuatannya dan akan segera mati. Mungkin kita lebih baik membunuh bawahannya saja yang paling berpotensi menjadi Raja Iblis selanjutnya!”
Alease Cougar berhenti menerbangkan Naga Undead-nya, karena ia tidak ingin membuang-buang Mana miliknya——sebab menggunakan Naga Undead ini membutuhkan Mana yang cukup besar.
“Iblis tadi mungkin yang akan menjadi Raja Iblis selanjutnya, karena aku merasa kekuatannya tidak jauh berbeda dengan Raja Iblis Zagralaas saat di masa kejayaannya!” kata Bernard Starlight yang merupakan Pengguna Tombak.
“Benar juga, kalau tidak salah dia adalah tangan kanan Raja Iblis Zagralaas, Eblirt!” sahut Graham Briars. “Baiklah! Ayo kita kejar dia!”
Mereka langsung kembali ke tempat mereka bertemu dengan Eblirt. Namun, saat mereka sampai di sana Eblirt telah menghilang.
Di waktu bersamaan dengan kedatangan mereka, Kesatria Sihir berbaju Jirah emas dan menunggang kuda yang berasal dari Kuil Cahaya datang menghampiri Pahlawan Nistenia.
Kesatria Sihir itu langsung membuka gulungan yang ia bawa dan membacakannya, “Pasukan Iblis telah mundur ke utara! Pahlawan Graham Briars, Pahlawan Bernard Starlight, Pahlawan Bjoglon Redhammer, Pahlawan Alease Cougar, dan Pahlawan Brigitte Mill diminta oleh Sage Agung untuk kembali ke ibukota Kerajaan Kinearus untuk mendapatkan penghargaan atas kemenangan Aliansi Keadilan melawan invasi Iblis dari Yang Mulia Raja Eden Briars!”
Pahlawan Nistenia julukan Party Pahlawan dari berbagai tempat di Dunia Nistenia itu langsung menyetujui seruan Sage Agung yang juga Pemimpin tertinggi Kuil Cahaya, aliran kepercayaan di Dunia Nistenia yang menyembah Dewi Cahaya.
Walaupun perang melawan invasi Iblis ini dimenangkan oleh Aliansi Keadilan, Pahlawan Nistenia tetap tidak terlalu bahagia karena mereka gagal membawa Kepala Raja Iblis Zagralaas untuk dipersembahkan pada Yang Mulia Raja Eden Briars——selaku penyandang dana terbesar pada Aliansi Keadilan agar mengusir Iblis dari wilayah selatan.
...***...
[Misi kabur dari Pahlawan Nistenia berhasil. Anda mendapatkan 100 Poin, apakah Anda ingin melakukan undian? Saat ini Anda mendapatkan diskon menarik, hanya dengan 100 Poin—Anda dapat melakukan 10 Kali Undian Demon King System]
Panel Sistem tiba-tiba muncul saat Pitung sedang merasa mual-mual dan kepalanya sangat pusing akibat mabuk, karena saat masih di Bumi dirinya selalu mabuk saat melakukan perjalanan menggunakan Pesawat atau Bus antar kota.
Pitung langsung setuju dengan seruan Sistem tanpa berpikir lebih dulu, sehingga Demon King System melakukan Undian secara otomatis.
[Selamat Anda Naik Level Satu tingkat, sehingga Level Anda saat ini Minus Empat]
[Selamat Anda Naik Level Satu tingkat, sehingga Level Anda saat ini Minus Tiga]
Undian Kelima dari Demon King System tetap mendapatkan hadiah Naik Level Satu tingkat, sehingga Level Pitung menjadi Nol. Empat Undian lainnya juga tetap Naik Level—sehingga Pitung yang sedang lemas akibat mabuk perjalanan langsung mengutuk Demon King System tersebut, karena tidak memberikannya hadiah yang dapat membuatnya kuat secara instan seperti dalam film-film anime.
[Selamat Anda Mendapatkan Skil Demonic Sword Art tingkat rendah. Dapat ditingkatkan bila Anda mendapatkan Skil ini saat melakukan Undian lagi.]
“Suka-suka kaulah Sistem!” gerutu Pitung yang telah memuntahkan isi perutnya, kalau ia tidak naik Level saat ini mungkin dirinya akan mati konyol lagi.
Akan sangat memalukan bila hal itu terjadi, karena saat di Bumi ia mati akibat tersedak Popcorn dan masa ia mati lagi gara-gara mabuk perjalanan.
Netla Durand tiba-tiba menabrak gunung di depannya sehingga Pitung terpental dari punggung gadis Naga itu.
Netla telah kehabisan Mana, sehingga ia tak sanggup lagi terbang setelah menempuh jarak sejauh 5778 Kilometer atau sama dengan jarak Jakarta ke Tokyo, Jepang.
“Alamak... sakit sekali!” Wajah Pitung mencium tanah.
Dia segera menyeka darah dari sudut bibirnya dan berlari menghampiri Netla Durand yang terbaring di tanah.
“Netla... apakah kau baik-baik saja?” Pitung panik, karena Netla tak bergerak lagi—bahkan tidak bisa berubah wujud ke bentuk Manusia.
Dengan tubuh Naganya yang besar ini maka itu akan menarik perhatian binatang buas yang ada di gunung tersebut.
“Sistem! Apakah ada cara untuk menyelamatkannya? Seperti Pil Penyembuhan dalam cerita kultivator atau Sihir penyembuhan gitu?” Pitung bertanya pada Demon King System.
Namun, tidak ada Panel Sistem yang muncul di hadapannya—yang berarti Sistem merasa pertanyaan itu tidak perlu dijawab karena jawabannya sudah pasti, yaitu tak ada item seperti itu.
Tubuh Netla Durand terus melemah, Pitung yang sedang panik langsung mengumpulkan rumput-rumput liar dan menggilingnya menggunakan batu kemudian menabur rumput itu ke luka-luka ringan pada tubuh Netla Durand.
Matahari tampak menghilang dibalik gunung digantikan dengan malam yang dihiasi bintang-bintang di langit. Pitung tak bisa tidur, ia memegang erat gagang Pedang Hell Of Darkness takut ada binatang buas yang akan menyakiti gadis Naganya.
Namun, semakin larut malam Pitung merasa sangat ngantuk sekali, udara dingin juga membuat tubuhnya menggigil kedinginan.
“Netlaaaaaaaaa!” Pitung terkejut melihat tubuh Netla Durand dikerumuni oleh Serigala dan menggigit tubuhnya yang tidak berdaya tersebut. “Brengsekkkkkk! Menjauh dari Nagaku!” teriak Pitung sembari mengayunkan Pedang Hell Of Darkness secara serampangan.
Netla menitikkan air mata dan berkata, “Cepat kabur tuan Zagralaas! Biarkan saja mereka memakan diriku agar tuan bisa melarikan diri dan memulai hidup baru. Selamat tinggal tuan, Aku mencintaimu!”
“Tidakkkkkkkkkkkk! Aku akan mati bersamamu Netla!” sahut Pitung menebas satu persatu Serigala yang mengerumuni gadis Naga itu.
Gerombolan Serigala itu mengelilingi Pitung dan melompat bersama-sama ke arahnya, sehingga Pitung berteriak kesakitan. Namun, tekadnya untuk melindungi gadis Naganya sangat kuat, sehingga bilah Pedang Hell Of Darkness mengeluarkan Mana korosif berwarna hitam yang langsung membuat gerombolan Serigala itu ketakutan dan mundur beberapa langkah.
“Kalian kabur ke mana setelah mengigit Nagaku hingga terluka parah? Aku akan memotong-motong kalian hingga hancur berkeping-keping!” ancam Pitung mulai menggunakan Skil Demonic Sword Art.
Saat bilah Pedang Hell Of Darkness menyentuh tubuh Serigala itu, maka darah pada tubuh mereka akan mengering diserap oleh Pedang Hell Of Darkness. Namun, Pitung tak menyadari hal itu karena ia terlalu marah akibat Naganya disakiti oleh mereka.
Puluhan Serigala terbelah oleh Pedang Hell Of Darkness, akan tetapi gerombolan Serigala itu makin marah oleh ulahnya, dan seluruh kawanan Serigala segera mengelilinginya.
Karena jumlah mereka terlalu banyak, Pitung pun langsung kewalahan; kakinya digigit oleh salah satu Serigala. Dia segera mengayunkan Pedang Hell Of Darkness ke arah Serigala yang mengigit kakinya itu. Namun, Serigala lain malah mengigit lengannya dan semakin banyak Serigala yang menggigit bagian tubuhnya.
“Tuan Zagralaas!” teriak Netla Durand sembari menangis tersedu-sedu melihat tuannya yang dikerumuni oleh Serigala. “Tidakkkkkkkk!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
irfan caul
🤣🤣🤣🤣🤣🤦🏿♂️🤦🏿♂️🤦🏿♂️🤦🏿♂️
2023-08-24
0
Dhika aja
good job thor
2023-05-29
0
sahrilsahroni
😁😁
2023-04-04
3