Menanggung Luka
SATU BULAN BERLALU
Aurel terdiam merenung di balik dinding dekat ruang keluarga. Yang di mana kedua laki-laki berbeda usia sedang berdiskusi rencana pernikahan nya yang akan berlangsung tinggal beberapa hari lagi.
Sedangkan diri nya belum tahu pasti, apakah pernikahan nya itu bisa berlanjut atau tidak.
Tak terasa, Aurel meneteskan air mata nya dalam diam. Dia ingin marah, lalu dengan siapa?
Cincin pertunangan nya baru aja di kirim melalui kurir, dengan alamat Apartemen milik Digo Pratama calon suaminya. Sudah beberapa kali Aurel mendatangi Apartemen itu, Semua nya tidak membuahkan hasil. Belum juga melalui Chat atau panggilan telepon. Tapi semua itu hanya sia-sia.
Bahkan Aurel sendiri belum begitu akrab dengan keluarga besar Digo Pratama. Hanya beberapa kali dia bertemu, itu pun tidak begitu lama.
Aurel bisa di katakan, Kalau Aurel masih seperti orang asing di keluarga Digo. Dia berstatus tunangan nya Digo, hanya Digo yang dia kenal itu pun tidak terlalu dekat.
Dulu, Aurel pikir pertunangan ini tidak serius. Aurel menganggap ini semua hanya pelarian aja. Sedangkan Digo, Aurel pikir hanya merasa bersalah atas kejadian beberapa tahun yang lalu saat di Bali. Bisa di bilang ini semua hanya saling membutuhkan.
Digo membutuhkan kata maaf dari nya, atas beberapa tahun yang lalu. Sedangkan Aurel hanya membutuhkan tempat pelarian aja, saat cinta nya tidak terbalas.
🍂
🍂
🍂
Di sisi yang berbeda, hari ini Digo memutuskan untuk kembali lagi ke Apartemen nya. Dengan langkah yang gontai dia turun dari mobilnya, berlalu akan melangkah masuk menuju unit nya.
Dari arah luar, seorang satpam terburu-buru lari ke arah dirinya berdiri.
''Mas, mas Digo tunggu bentar.!'' Panggil nya dengan jarak jauh.
Hah
Hah
''Mas Digo kemana aja? Lama tidak kesini. Apa Mas Digo sudah tidak lagi ya, tinggal disini.?'' Dengan nafas naik turun.
Kenzo tersenyum tipis, ''Ya, aku kemarin pulang ke rumah orang tua ku, Pak. Dan mulai sekarang aku tinggal lagi di sini.'' Dengan menepuk dua kali pundak satpam tersebut. ''Ya sudah, aku mau masuk dulu.'' Pamit nya berlalu melangkah pergi.
''Tunggu, Mas. '' Dengan menyodorkan kotak kecil berwarna hitam. ''Ini ada kiriman untuk Mas Digo Pratama.'' Membuat Digo menautkan kedua alis nya. ''Dari mana, ? Perasaan ku, aku tidak lagi pesan sesuatu melalui online.''
''Saya kurang tau, Mas Digo. ''
''Ya udah aku masuk dulu, ya. Makasih Untuk ini.'' Memperlihatkan kotak hitam tersebut. Dengan melangkah besar menuju unit Apartemen nya.
Pip
Suara kartu yang di tempelkan di depan pintu Apartemen Digo.
Tanpa ba bi bu lagi, Digo segera membuka kotak berwarna hitam tersebut. Dengan perasaan bercampur aduk telah menyusup di relung hati nya. ''Kenapa perasaan nya sekarang berubah menjadi cemas seperti ini. '' Pikir nya.
DEG
Cincin yang terukir nama nya yang begitu indah di dalam cincin tersebut.
''Aurel, '' Lirih nya, dengan menggenggam cincin itu begitu erat. ''Bukan Ini yang ku ingin kan. Aku butuh berbicara empat mata dengan mu sekarang juga. ''
Brak, Digo menendang sofa di depan nya dengan perasaan yang sulit di jelaskan. ''Aku tidak akan melepaskan mu Aurel Sayang. Kamu hanya menjadi milik aku, hanya milik aku selamanya, hanya aku seorang Digo Pratama. '' Geram nya, hingga mengeluarkan otot-otot merah nya di bagian wajah nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
🌹🪴eiv🪴🌹
sepertinya otak ku nge-lag nggak ngerti sama bab 1 ini 🤣🤣🤣
ok lah tak tidur aja ,lanjut nanti 😵
2023-04-09
1
Devi Triandani
baru mampir thor. tp sy penasaran sbnrnya apa yg terjadi beberapa tahun yang lalu?
2022-10-04
0
Desi Muliyasari
Sangat menarik
2022-09-30
1