📢📢📢 MINTA DUKUNGANNYA YA BESTIE UNTUK NOVEL INI YANG SEDANG MENGIKUTI LOMBA #100%KEKASIH IDEAL 💜
***
Berkat ide cemerlang Briana pagi tadi, saat ini penampilan Lu jadi terlihat jauh lebih baik dari yang sebelumnya. Meskipun bekas, setidaknya pakaian yang Lu kenakan layak disebut sebagai pakaian manusia, tidak seperti kemarin yang mirip seperti penari india. Haha, membayangkannya saja membuat Briana tak tahan untuk tidak terkikik lucu. Saking lucunya Briana sampai tidak ingat kalau sekarang dia sedang berada di dalam bus.
“Nona, kau gila ya?” tanya Lu sambil memperhatikan Briana yang sejak tadi terus saja tertawa.
Saat ini Lu dan Briana sedang dalam perjalanan menuju café. Namun karena sedikit terlambat, mereka tidak kebagian tempat duduk. Alhasil mereka terpaksa berdiri berhadap-hadapan sambil berpegangan pada gantungan besi yang ada di dalam bus. Mungkin jika pasangan lain yang sedang dalam posisi seperti Lu dan Briana, mereka pasti akan merasa canggung satu sama lain. Tapi Briana, sepertinya wanita ini adalah pengecualian. Alih-alih canggung ataupun salah tingkah, Briana malah menganggap Lu bak makhluk tak kasat mata. Dia acuh-acuh saja meski di hadapannya sekarang ada seorang pria yang kadar ketampaannya tidak bisa di sebut biasa saja. Sedangkan Lu, meski lupa ingatan Lu masih bisa berpikir normal dan merasa penasaran kenapa Briana bersikap demikian. Apa mungkin wanita ini tidak normal? Dada Lu saja sampai berdebar kuat saat tubuh Briana terdorong ke arahnya ketika bus bergerak oleng. Aneh sekali bukan?
“Yak, bisa tidak kau tidak sembarangan bicara. Mau kau kulempar keluar dari dalam bus lewat jendela di belakangmu itu, hah?” tanya Briana sambil memelototkan mata ke arah Lu. Kesal sekali rasanya karena di anggap gila oleh permen karet ini.
Segera Lu menoleh ke belakang kemudian menggelengkan kepala. Tubuhnya bisa jadi perkedel basah jika sampai terlempar keluar ke jalan. Hiiii. Membayangkannya membuat bulu kuduk Lu berdiri semua. Briana sangat mengerikan, bahkan terkesan psikopat.
“Awas saja kalau kau berani bicara sembarangan lagi. Lihat ini,” ucap Briana sembari membuat gerakan tangan seperti sedang menggorok leher.
Setelah puas menakut-nakuti Lu, Briana sudah tak berselera lagi membayangkan hal-hal lucu yang sempat membuatnya terkikik tanpa memandang tempat. Mereka berdua sama-sama diam sampai bus berhenti di halte yang mereka tuju.
“Lu, ingat ya. Nanti di café kau jangan terus mengikutiku saat aku sedang melayani tamu. Itu sangat mengganggu. Tahu kau?” ucap Briana sambil berjalan menuju café.
“Baiklah,” sahut Lu patuh.
Briana memicingkan mata saat Lu dengan patuhnya menjawab iya. “Jangan baiklah-baiklah saja kau ya.”
“Lalu aku harus menjawab apa?” tanya Lu bingung.
“Huh, terserahlah. Pokoknya nanti kalau kau sampai merecoki pekerjaanku, maka jangan salahkan aku kalau menghajarmu. Paham?”
“Paham, Nona Briana.”
“Panggil Briana saja. Gendang telingaku jadi kembang kempis setiap kali kau memanggiku Nona,” sungut Briana yang merasa tak nyaman karena Lu terus memanggilnya dengan sebutan Nona.
“Baiklah, Briana,” sahut Lu patuh.
Tak lama kemudian sampailah mereka berdua di café. Julia yang memang sudah sangat penasaran akan nasibnya Lu pun segera berlari mendekat saat kedua orang yang di tunggunya datang. Dan begitu Julia melihat penampilan barunya Lu, dia diam terbengang seperti orang bodoh. Mengenakan kemeja hitam dengan kaos dalam berwarna putih lalu memakai sepatu hitam membuat Lu jadi terlihat sangat menarik. Jantung Julia serasa menari-nari di dalam tubuhnya.
Paakkkk
“Kondisikan bola matamu atau aku akan mencungkilnya keluar. Dasar gadis gatal kau!” omel Briana setelah menggeplak lengan Julia.
“Ck, apa-apaan kau ini, Bri. Mengganggu orang yang sedang cuci mata saja,” sahut Julia kesal. Kaget juga dia saat Briana tiba-tiba memukul lengannya. Fantasi liarnya tentang Lu langsung buyar gara-gara kebrutalan tangan sahabatnya ini. Huh.
“Cuci mata kau bilang? Hah, sulit di percaya. Bisa-bisanya ya kau cuci mata pada pria yang bahkan ingatannya sendiri dia lupa. Aneh!”
Sambil bersungut-sungut Briana pergi meninggalkan Lu dan Julia di halaman café. Julia yang tahu kalau sahabatnya sedang kesal pun memilih untuk mengabaikannya. Dia lalu menggandeng tangannya Lu dan membawanya masuk ke dalam.
“Lu, apa sampai sekarang kau masih belum ingat siapa namamu?” tanya Julia penasaran. Dia bicara setengah berbisik.
“Belum,” jawab Lu jujur. Dia lalu melirik ke arah Briana yang sedang memakai apron berwarna cream ke tubuhnya. Lucu, dan hal itu tanpa sadar membuat Lu tersenyum samar. “Setelah semalam Briana meninggalkan aku di jalanan, aku sudah berusaha untuk mengingat jati diriku. Akan tetapi bukannya ingat, kepalaku malah menjadi sangat pusing. Rasanya sungguh sakit sekali.”
Julia mendengarkan cerita Lu sambil bertopang dagu. Kurang lebih gejalanya sama persis dengan penderita amnesia. Ternyata Lu memang benar-benar lupa ingatan. Julia pikir Lu hanya berpura-pura saja demi agar bisa mendekati Briana. Haihhhh.
Eh, ngomong-ngomong pakaian yang Lu pakai berasal darimana ya? Tidak mungkin Briana yang membelikan, dia itukan sangat luar biasa irit. Tapi kalau bukan dia yang membelikannya, lalu siapa?
Tak mau mati penasaran, Julia memilih untuk menanyakannya langsung pada Briana. Dan sebelum menghampiri sahabatnya, Julia meminta agar Lu tetap duduk di sana. Ini dia lakukan untuk mencegah terjadinya gencatan senjata seperti semalam.
“Apa sih?” tanya Briana cetus saat Julia menarik tangannya.
“Apa yang sudah kau lakukan pada Lu?” tanya Julia dengan mimik wajah yang begitu serius.
“Melakukan apa maksudmu, Julia. Kau pikir aku sebringas itu apa mentang-mentang ada pria yang tidur sekamar denganku. Iya?”
“Ck, bisa tidak sih kau jangan emosi dulu. Yang aku maksud itu bukan soal tidur-meniduri, tapi tentang penampilan Lu hari ini. Tahu kau?”
Briana membulatkan bibirnya setelah Julia menjelaskan maksud pertanyaannya. Sambil melirik ke arah Lu, Briana memberitahu Julia tentang kejadian pagi tadi. “Pagi tadi rumahku di datangi oleh sekelompok ibu-ibu rempong. Awalnya mereka datang untuk mengusirku dari rumah yang kusewa setelah mereka tahu kalau aku diam-diam tinggal bersama seorang pria. Namun saat Lu muncul menemui mereka, mereka malah terpesona. Jadi ya sudah aku gunakan saja kesempatan ini untuk memaanfatkan keadaan. Kan lumayan sekarang penampilannya Lu jadi jauh lebih baik setelah mereka berbondong-bondong menyumbang semua kebutuhan yang di perlukan oleh Lu tanpa harus aku mengeluarkan biaya seperserpun. Aku cerdik sekali bukan?”
“Memangnya apa yang kau katakan pada orang-orang itu sampai mereka bisa begitu bersimpatik terhadap Lu?” tanya Julia penasaran. Dan dia yakin sekali kalau Briana pasti telah melakukan sesuatu hal yang mana berhubungan dengan Lu.
“Aku bilang pada mereka kalau Lu adalah saudaraku. Sengaja aku membiarkannya tinggal karena saat dalam perjalanan semua barang miliknya dirampok. Itulah kenapa dia bisa tinggal bersamaku, termasuk juga mengenakan semua pakaian milikku. Begitu,” jawab Braian tanpa ada niat untuk menutupi perbuatannya.
“A-apa?”
Julia memekik kaget. Ingin heran tapi ini adalah Briana. Sungguh, Julia tak habis pikir dengan kelakuan sahabatnya ini. Bisa-bisanya Briana terpikir untuk membuat drama menyedihkan tentang Lu. Kasihan sekali anak itu. Haihh.
“Ah, aku lupa menanyakan hal lain padamu, Bri. Tadi Lu bilang semalam kau meninggalkannya di jalanan, lalu bagaimana caranya dia ingat jalan pulang menuju rumahmu? Menurutmu ini agak mencurigakan tidak?” tanya Julia saat terkenang dengan ceritanya Lu tadi.
Kening Briana mengerut. Dia lalu menoleh ke arah Lu yang tengah duduk sendirian. Tampan, itu yang Briana lihat. Namun ketampanan yang dimiliki Lu belum mampu membuat Briana merasa terpesona. Yang ada dia malah merasa jengkel setelah mendengar pertanyaan Julia barusan. Bodoh sekali dia sampai baru menyadari kejanggalan dimana Lu mengingat jalan menuju rumahnya.
Awas saja kau, Lu. Kalau sampai terbukti benar kau hanya berpura-pura, aku bersumpah akan menggunduli kepalamu sampai botak. Huhhh, geram Briana dalam hati.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Maizaton Othman
/Sob//Sob//Sob/
2024-03-04
0
Ambarwati
bikin penasaran
2023-01-27
1
𝓐𝔂⃝❥🍁●⑅⃝ᷟ◌ͩṠᷦụᷴfᷞi ⍣⃝కꫝ🎸❣️
Jadi was2 nie apa betul lu lupa ingatan atau pura2 aja 🤔🤭
2023-01-03
1