Rencana Busuk Intan

Alana mencari sosok yang memangilnya dari belakang. Ternyata ia adalah Handika seniornya saat masih duduk di SMA.

Alana tersenyum ramah lalu melambaikan tangan pada Handika.

"Hai Kak. Apa kabar?" Sapa Alana dengan senyum mempesona. Tak mungkin ada yang tidak menyukai gadis cantik nan menawan itu.

"Hai, Alana. Kabar kakak baik. Kamu sendiri gimana?" Tanya Balik Handika.

"Baik juga Kak. Oh iya Kak, ini temen aku namanya Marchela." Ungkap Alana sembari menunjuk ke arah gadis bule disampingnya.

"Hai, Marchela." Ucap Handika ramah.

"Hai Kak." Balas Marchela singkat.

"Al, kamu hati-hati ya disini." Ucap Handika khawatir mengingat rencana busuk Intan yang akan menjebaknya.

"Maksud Kakak?" Tanya Alana heran.

Lelaki itu nampak diam, lebih tepatnya melamun. mana mungkin dia akan tega membiarkan Intan menghancurkan masa depan Alana. Mana mungkin gadis cantik dan baik ini menjadi salah satu korban keegoisan Intan. Kata-kata itu yang terlintas di benak Handika.

Handika memang menyukai intan sejak menjadi mahasiswa baru. Ia yang dibutakan cinta selalu menuruti permintaannya. Tapi untuk kali ini ia tidak akan sanggup menjadi tameng gadis itu. Ia lebih rela di benci intan daripada harus melihat Alana terpuruk karena ternoda.

"Kak, kenapa melamun?" ucap Alana pelan , namun tetap menyadarkan lamunan Handika.

"Oh, tidak. Aku ada urusan. Lain waktu kita ngobrol lagi." Ujar Handika dengan wajah masam.

lelaki itu lalu pergi begitu saja, apa yang ia katakan seolah-olah menyiratkan kalau dirinya akan terkena masalah dalam waktu dekat. Atau jangan-jangan fans garis keras Andra yang akan mencelaikainya. Pikiran Alana mulai penuh dengan prasangka-prasangkanya sendiri.

Keduanya akhirnya memilih memasuki ruang kelas, mengikuti mata kuliah hingga selesai. dan hanya jeda lima belas menit kuliah terakhir akan dilaksanakan.

Pukul 17.30 menit kelas baru selesai. Alana berjalan sendiri melewati setiap sudut ruangan hanya ditemani suara jangkrik dan katak dari kolam samping ruang dekanat.

saat berada di ujung lorong gedung pencangkar langit itu tiba-tiba ada seseorang yang menarik tanggannya dan memasukan dirinya di gudang.

Alana menjerit sekuat tenaga namun tak ada bantuan. "Siapapun tolong aku." teriak Alana sembari menangis lirih.

"Siapa yang begitu jahat sama aku. Ya Allah tolong aku ya Allah." ucap Safira lirik.

Gudang fakultas ilmu sosial itu nampak tidak terawat, auranya begitu mencekam, dan satu lagi banyak binatang-binatang yang menjijikan untuk di pandang.

Alana mulai menguatkan dirinya, ia ingat handphonenya masih ada dayanya. sepertinya tinggal 20 persen lagi akan mati. Tanpa berpikir panjang, Alana langsung mendeal nomor Andra. sungguh besar harapannya untuk mendapat pertolong manusia kutub itu.

[Hallo Lan, kenapa nangis] tanya Andra diseberang sana.

[Kak, tolong aku. Ada orang jahat yang nguci aku di gudang. Aku takut.] jawab Alana ketakutan.

Tanpa membalas ucapan Alana, Andra yang sedang di sekre organisasi meminjam motor Deswan untuk menolong Alana.

Andra berusaha membuka pintu itu dengan paku dan alat-alat seadanya. membutuhkan waktu yang cukup lama, akhirnya pintu itu terbuka. Andra menerobos masuk ke gudang yang gelap gulita tanpa cahaya itu.

Di sisi lain, Intan yang sudah merencanakan semua itu, ketika melihat motor Deswan berada di depan gudang sengaja memangil penjaga kampus dan menyebar fitnah kalau telah terjadi hal tidak senonoh di gudang.

"Pak ada mahasiswa yang sedang melakukan tindakan asusila di gudang Pak." Lapor intan bersama dua orang temannya.

Mendengar adalah tidak senonoh semacam itu, tentu saja membuat dua orang yang berjaga berlari menuju gudang.

Alana dan Andra yang sedang berusaha keluar dari gudang, terkejut mendapati ada dua penjaga kampus dan Intan dan kedua orang temannya menyusul ke gudang.

"Kalian sudah membuat malu kampus ini. saya akan laporkan pada dekan.!" Ucap Penjaga itu bersamaan.

Intan yang masih belum sadar jika lelaki yang menolong Alana adalah Cowok idolanya ikut bicara, "Iya pak, suruh nikah aja pak mereka.!" ucapnya dengan nada provokasi.

Andra yang mendengar suara Intan tercengang, ia sudah menduga kalau Alana di kurung oleh Intan.

"Dasar cewek tidak tahu diri." Ucap Andra dengan tatapan sinis pada Intan.

Intan yang baru menyadari kalau lelaki yang menolong Alana bukan Deswan melainkan Andra seolah mati rasa. Begitu bodohnya dirinya sampai tidak sadar kalau pangeran tampannya yang akan menolong Alana.

"Kak Andra.!" Ucap Intan pelan.

"Senang Lo, udah nyuruh orang buat ngunci Alana di gudang?" Kaya Andra dengan emosi.

Intan kini tak sanggup menahan air matanya. Rasanya sangat sakit cintanya tidak terbalas, ditambah sakit karena sudah berkali-kali dibentak oleh Andra.

"Bapak tadi nuduh saya asusila kan sama Alana?" tanya Andra dengan netra tajam kepada dua penjaga kampus itu.

Keduanya hanya diam tanpa bicara tak ada satupun yang berniat memberi penjelasan.

Alana sendiri masih menangis karena merasa diperlakukan tidak baik oleh orang yang sama sekali tidak ia kenal.

"Jawab Pak?" bentak Andra.

Pak Doni dekan di Fakultas Ilmu sosial yang kebetulan belum pulang ke rumahnya mendangar berita kalau telah terjadi tindakan asusila di gudang bergegas menuju ke sana. Beliau tidak sendiri bersama Pak Yoga dosen di jurusan ilmu komunikasi yang ternyata adalah ayah Andra.

"Ada apa ini?" Bariton Pak Dekan dengan nada tinggi.

"Andra ada apa?" Ucap Pak Yoga.

"Aku, akan jelasin di luar pah. Kasian Alana tadi dia di kurung disini sama wanita menjijikan itu." Kata Andra dengan menunjuk ke arah intan.

"Baiklah kita ke ruang saya sekarang." Intruksi Pak Dekan.

Alana masih diam tanpa bicara, ia tampak lesu dan matanya sembab akibat menangis.

Sesampainya di ruang dekan Alana, Andra, Pak Yoga, dan Pak Doni selalu dekan duduk bersama.

"Mbak, bisa tolong ceritakan apa yang terjadi?" Intruksi Pak Dekan.

Alana mengambil nafas dan membuangnya, ia berusaha tenang, walaupun ada rasa takut di hatinya, ia takut akan di keluarkan dari kampus ini, padahal ia baru saja masuk sebagai mahasiswa.

"Tadi saya ditarik oleh seseorang yang tidak saya kenal, kemudian saya dimasukan ke dalam gudang itu."

"Lalu kenapa kamu bisa bersama Andra?" kini giliran Pak Yoga yang bertanya.

"Saya ketakutan karena hampir satu jam saja dalam sana. Dan saat itu juga saya berpikir untuk menghubungi siapapun yang bisa menolong Saya." jawab Alana jujur.

"Andra, kamu dihubungi Alana." tanya Pak Dekan.

"Iya pak." Jawab Andra singkat.

"Lalu bagaimana caranya kamu masuk ke gudang?" selidik Pak Dekan.

"Saya mencoba membuka gembok gudang dengan paku dan jepit yang saya beli sebelum saya kemari." Terang Andra.

"Begini Mas Andra dan Mbak Alana, sebaiknya kalian menikah saja. supaya rumor tentang tindakan asusila itu tidak terjadi lagi di kemudian hari. saya rasa ini memang jebakan." Nasehat Pak Dekan bijak.

Terpopuler

Comments

Chelsea Earlytaa

Chelsea Earlytaa

ceritanya seru Thor..lanjuutt

2022-11-05

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Tidak Sengaja
2 Lelaki Dingin Tukang Paksa
3 Bertemu Fans Garis Keras Andra
4 Lagi - Lagi Andra
5 Rencana Busuk Intan
6 Binggung Mengambil Keputusan
7 Keluarga Andra Vs Keluarga Intan
8 Telpon Dari Ayah Alana
9 Bersilaturahmi ke Rumah Andra
10 Makan Malam Bersama Keluarga Andra
11 Hari Pernikahan
12 Hari Pertama Setelah Pernikahan
13 Kelas Pertama Setelah Menikah
14 Tetap Dingin Bagai Es Baloka
15 Di Hadang Oleh Intan
16 Keberuntungan di Tangan Alana
17 ALANA DAN ANDRA
18 Candle Light Dinner Ala Andra
19 Permintaan Andra
20 Musyawarah Keluarga
21 Belanja Perdana bersama Andra
22 Intan Menghilang
23 Intan Sembunyi
24 Kondisi Alana
25 Hamil
26 Semua Khawatir Pada Alana
27 Ide Gila
28 Intan Kepala Batu
29 Alana Ke RSIA
30 USG
31 Rencana Selanjutnya
32 Kembali Kuliah
33 Ngambek
34 Mantan Andra
35 Tentang Perasaan
36 Masih tentang Korsel
37 Gara-Gara Makan Bakso
38 Ngambek
39 Andra Minta Maaf
40 Tentang Persahabatan
41 Handika Lagi, Handika lagi
42 Di Cibir Teman - Teman Intan
43 Andra Jahil
44 Perjuang Bumil
45 Alana Jatuh
46 Sugar Baby
47 Andra Cemburu
48 Andra Sidang
49 Alana Ngambek
50 Ngambek (2)
51 PERGI
52 Pulang
53 Foto Kiriman Handika
54 Kartu Ujian
55 Debat lagi
56 Wanita Lain
57 Masak bersama Tiga Sahabat
58 Masih Kesal
59 Bermalam di Rumah Keluarga Brahmana
60 Debat Lagi, Debat Lagi
61 Tendangan Baby
62 Acara Empat Bulanan
63 Fakta Tentang Intan
64 Syarat dari Andra
65 FAKTA KEJAHATAN YANG TERKUAK
66 double date
67 Orang julid
68 Keputusan Dokter
69 Dokter Dara Jahil
70 Pergi Ke Korea Selatan
71 Liburan Dadakan
72 Seoul Part 1
73 Seoul Part 2
74 Bumil Oh Bumil
75 Seoul Part 3
76 Keseleo
77 akhir
78 Pengumuman Novel Baru
79 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Pertemuan Tidak Sengaja
2
Lelaki Dingin Tukang Paksa
3
Bertemu Fans Garis Keras Andra
4
Lagi - Lagi Andra
5
Rencana Busuk Intan
6
Binggung Mengambil Keputusan
7
Keluarga Andra Vs Keluarga Intan
8
Telpon Dari Ayah Alana
9
Bersilaturahmi ke Rumah Andra
10
Makan Malam Bersama Keluarga Andra
11
Hari Pernikahan
12
Hari Pertama Setelah Pernikahan
13
Kelas Pertama Setelah Menikah
14
Tetap Dingin Bagai Es Baloka
15
Di Hadang Oleh Intan
16
Keberuntungan di Tangan Alana
17
ALANA DAN ANDRA
18
Candle Light Dinner Ala Andra
19
Permintaan Andra
20
Musyawarah Keluarga
21
Belanja Perdana bersama Andra
22
Intan Menghilang
23
Intan Sembunyi
24
Kondisi Alana
25
Hamil
26
Semua Khawatir Pada Alana
27
Ide Gila
28
Intan Kepala Batu
29
Alana Ke RSIA
30
USG
31
Rencana Selanjutnya
32
Kembali Kuliah
33
Ngambek
34
Mantan Andra
35
Tentang Perasaan
36
Masih tentang Korsel
37
Gara-Gara Makan Bakso
38
Ngambek
39
Andra Minta Maaf
40
Tentang Persahabatan
41
Handika Lagi, Handika lagi
42
Di Cibir Teman - Teman Intan
43
Andra Jahil
44
Perjuang Bumil
45
Alana Jatuh
46
Sugar Baby
47
Andra Cemburu
48
Andra Sidang
49
Alana Ngambek
50
Ngambek (2)
51
PERGI
52
Pulang
53
Foto Kiriman Handika
54
Kartu Ujian
55
Debat lagi
56
Wanita Lain
57
Masak bersama Tiga Sahabat
58
Masih Kesal
59
Bermalam di Rumah Keluarga Brahmana
60
Debat Lagi, Debat Lagi
61
Tendangan Baby
62
Acara Empat Bulanan
63
Fakta Tentang Intan
64
Syarat dari Andra
65
FAKTA KEJAHATAN YANG TERKUAK
66
double date
67
Orang julid
68
Keputusan Dokter
69
Dokter Dara Jahil
70
Pergi Ke Korea Selatan
71
Liburan Dadakan
72
Seoul Part 1
73
Seoul Part 2
74
Bumil Oh Bumil
75
Seoul Part 3
76
Keseleo
77
akhir
78
Pengumuman Novel Baru
79
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!