Bab 5 Silahkan memilih

"Selamat pagi..."

Suara seorang laki-laki yang masih asing di indera pendengaran semua orang di dalam ruangan tersebut membuat perhatian semuanya menoleh padanya.

Mata semua kaum hawa tertuju padanya. Seorang pemuda tampan yang sangat berwibawa berjalan masuk dengan membawa beberapa buku di tangannya.

Ayuna yang berada di bangku depan merasa panik, karena orang tersebut merupakan orang yang paling dihindarinya saat ini.

Hingga akhirnya buku yang ada di mejanya digunakan untuk menutupi wajahnya ketika orang tersebut berjalan melewati depannya.

Dewa, seorang dosen muda yang kali ini mendapatkan tawaran dari seniornya untuk menggantikannya sementara waktu karena seniornya tersebut harus melakukan perawatan di rumah sakit untuk penyakit usus buntu nya.

"Perkenalkan, nama saya Dewa Arion. Kalian bisa panggil saya Dewa. Untuk sementara waktu saya akan menggantikan Pak Hamid yang sedang cuti untuk beberapa bulan ke depan. Ada yang ditanyakan?"

Dewa mengawali perkenalannya dengan datar dan muka dinginnya, berbeda jika bersama dengan Ayuna.

"Sudah punya pasangan Pak?" tanya salah satu mahasiswi yang berada di sana dengan mengangkat tangannya untuk bertanya.

"Sudah. Dan kami akan menikah."

Dewa menjawab dengan tegas sambil melihat ke arah Ayuna.

Mendengar jawaban dari Dewa, Ayuna merasa lega. Berarti dia tidak akan menghindar lagi dari Dewa karena tidak ada lagi yang perlu dia khawatirkan.

Ayuna, seorang gadis imut yang takut jika di dekati oleh lawan jenisnya yang mempunyai maksud untuk mendekatinya.

Hanya Felix, Gavin, Viktor dan Devan saja yang bisa mendekati Ayuna sejak SMA dengan alasan persahabatan mereka.

Awal persahabatan mereka dimulai karena Ayuna satu kelompok dengan mereka berempat pada saat diberikan tugas oleh guru ekonomi mereka.

Mau tidak mau Ayuna harus pergi bersama mereka untuk mengerjakan tugas. Dan sejak itulah Ayuna nyaman bersama mereka karena mereka tidak menunjukkan rasa tertariknya pada Ayuna.

Entah mengapa sedari dulu Ayuna selalu menghindar dan takut jika ada laki-laki yang mendekatinya. Karena dia merasa tidak percaya diri dihadapan laki-laki.

"Yaaa... gak ada kesempatan dong Pak," celetuk mahasiswi lainnya.

"Sekarang kita teruskan materinya. Sebelum itu saya akan absen terlebih dahulu," ucap Dewa dengan datar dan aura dinginnya terpancar dari wajahnya.

"Kamu yang di depan, yang wajahnya ditutupi dengan buku," Dewa memandang ke arah Ayuna yang menutup wajahnya dengan buku.

Seketika Ayuna meletakkan bukunya dan menegakkan punggung serta kepalanya.

Dia menatap Dewa yang kini sedang menatap ke arahnya dengan tatapan yang membuat Ayuna bergidik ngeri.

"Kamu, temui saya nanti setelah jam saya selesai," ucap Dewa dengan aura yang membuat Ayuna ketakutan.

"I-iya Pak," jawabnya terbata-bata karena gugup.

Aura killer dari Pak Hamid ternyata masih tertinggal di kelas tersebut pada saat jam pelajarannya. Buktinya dosen penggantinya pun sama killer nya dengan beliau.

Semua yang berada di ruangan tersebut menjadi serius kembali sama seperti ketika pelajaran Pak Hamid berlangsung.

Pelajaran berlangsung dengan sangat tenang namun bedanya mereka lebih suka ketika Dewa yang menerangkan dibanding dengan Pak Hamid. Di samping wajah dan penampilannya yang sangat sedap dipandang oleh mata, penjelasannya pun sangat mudah dipahami oleh mereka semua.

Jam pelajaran Dewa pun selesai, itu artinya Ayuna harus menemui Dewa di ruangannya.

Jantungnya berdegup sangat kencang mengingat sebentar lagi dia akan berhadapan dengan dosen barunya yang killer dan kebetulan juga merupakan tetangga depan rumahnya yang awal pertemuannya tidak berjalan dengan baik.

"Ay, ayo ikut saya sekarang," ucap Dewa lirih ketika berjalan di depan Ayuna yang kebetulan juga sedang berdiri di depan bangkunya.

Deg!

Mata Ayuna melebar dan jantungnya lebih cepat lagi berdetaknya ketika mendengar Dewa memanggilnya dengan nama panggilan yang tidak diperbolehkan oleh Ayuna ketika memanggilnya.

Tuh kan, nyebelin... nyebelin... nyebelin.... udah dibilangin jangan panggil Ay, masih aja manggil gitu. Kan malu kalau di dengar orang lain, Ayuna berkata dalam hatinya sambil memukul-mukul kepalanya.

Dewa yang berjalan lebih dulu menoleh kembali ke belakang karena merasa Ayuna tidak mengikutinya. Namun dia tersenyum tipis ketika melihat Ayuna memukul-mukul kepalanya sendiri.

"Ehem!" Dewa berdehem untuk memberi kode pada Ayuna agar segera mengikutinya.

"Yuna, kamu mau ke mana? Kantin yuk," ucap Devan sambil merangkul pundak Ayuna.

Dewa yang melihat tangan Devan merangkul pundak Ayuna merasa tidak suka. Kemudian dia berdehem kembali untuk menyadarkan Ayuna bahwa dirinya sedang menunggunya.

"Ehem!"

Ayuna yang kaget mendengar deheman dari Dewa, dia segera melepaskan tangan Devan dari pundaknya lalu berjalan cepat mengikuti Dewa yang kini sedang berjalan di depannya.

"Yuna, kamu mau ke mana?" Devan berseru bertanya pada Ayuna.

Namun Ayuna tidak menjawabnya bahkan dia berlari kecil untuk menyusul Dewa yang sudah berjalan dengan sangat cepat jauh di depannya.

Masuklah Dewa pada ruangannya yang tidak pernah Ayuna masuki. Ruangan tersebut sepertinya memang tidak pernah digunakan oleh dosen siapapun.

Sempat terlintas di benak Ayuna jika dia adalah pemilik universitas tersebut ketika masuk ke dalam ruangan yang besar dan mewah itu.

Namun pikiran itu segera ditampik oleh Ayuna karena tidak mungkin orang semuda Dewa bisa menjadi pemilik universitas yang sebesar itu.

"Duduk," ucap Dewa datar dan tegas.

Dengan segera Ayuna duduk di kursi yang berada di depan meja Dewa. Jujur saja dia takut pada Dewa yang bertampang datar dan dingin seperti itu.

Andai saja dia bertampang seperti tadi pagi, pasti aku bisa membantahnya sekarang ini, Ayuna berkata dalam hatinya dengan menundukkan kepalanya, dia tidak berani menghadap Dewa saat ini dan dia mengingat kembali kejadian tadi pagi.

"Ay," Dewa memanggil Ayuna yang tidak mau menghadap padanya.

"Iya," jawab Ayuna secara reflek.

"Kenapa kamu tidak menghadap saya?" tanya Dewa yang masih tidak mengalihkan perhatiannya dari Ayuna.

"Takut," jawab reflek Ayuna.

"Kenapa?" tanya Dewa kembali sambil memajukan tubuhnya lebih dekat pada Ayuna.

"Serem," jawab Ayuna secara reflek karena masih membayangkan kejadian tadi pagi.

"Kamu kira aku hantu?" tanya Dewa tidak terima.

"Masih mending muka yang tadi pagi ngeselin daripada yang sekarang nakutin," jawab Ayuna tanpa sadar.

Dewa tersenyum mendengar jawaban dari Ayuna. Dalam hati dia bersorak karena sudah berhasil mendapatkan jawaban yang dia inginkan.

"Ay," Dewa memanggil Ayuna kembali.

Namun Ayuna masih saja menundukkan kepalanya. Dia tidak mau melihat ke arah Dewa yang berada di hadapannya.

Dewa beranjak dari kursinya dan berdiri di sebelah tempat duduk Ayuna. Diputarnya kursi Ayuna untuk menghadap ke arahnya saat ini.

Tentu saja Ayuna kaget dan reflek mendongakkan kepalanya. Dan dia kembali kaget karena melihat Dewa yang sedang berjongkok berada di depannya.

"Kak Dew- eh Pak Dewa," ucap Ayuna kaget melihat Dewa yang tersenyum manis di hadapannya.

"Ay, kamu mau jadi pacarku, tunanganku atau langsung menikah agar bisa menjadi istriku?"

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Dewa itu membuat jantung Ayuna benar-benar berdegup kencang. Dia tidak menyangka jika Dewa, si dosen tampan dan tetangga depan rumahnya itu mengatakannya layaknya seseorang yang ingin melamarnya.

"Ay!" Dewa memanggil Ayuna agar dia sadar dari lamunannya.

"Ya," jawab Ayuna gelagapan.

"Silahkan pilih!"

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

MNTAPPP DEWA,, GK PKE BASA BASI, TINGGAL KSIH PILIHAN, JDI PACAR, TUNANGAN ATAU LGSUNG JDI ISTRI..

KYKNYA DEWA TAU NI HUBUNGAN AYUNA DGN KEEMPAT TMAN PRIANYA... MKANYA DEWA GERCEP...

2023-01-14

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

SEBENARNYA GK SUKA DGN KARAKTER YUNA, KYK WANITA BRGILIR, LO MUSLIM, TTPI BEBAS DIPELUK2 LKI2 YG BKN MAHRAM LO, BLM LGI FELIX, VIKTOR YG DRI NAMANYA SDH PSTI GK SEIMAN DGN LOO, TPI LO BEBAS DIPELUK2 DIPEGANG MRK BREMPAT, GK TAU GAVIN & DEVAN APA SEIMAN JUGA.. ..
WAJAR BNYK TEMAN2 LO DI SMA DLU GK SUKA SAMA LOO..

2023-01-14

0

Lina Maulina

Lina Maulina

to the poin bget pak dewa

2022-10-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Haruskah ku terima?
2 Bab 2 Pertemuan yang tak disengaja
3 Bab 3 Awal pertemuan
4 Bab 4 Pagi yang menyebalkan
5 Bab 5 Silahkan memilih
6 Bab 6 Hukuman
7 Bab 7 Amankan jantungku!
8 Bab 8 Tamu kurang ajar!
9 Bab 9 Let it go...
10 Bab 10 Hukuman
11 Bab 11 Rencana Dewa
12 Bab 12 Kekesalan Ayuna
13 Bab 13 Kenyataan yang tak terduga
14 Bab 14 Ancaman Dewa
15 Bab 15 Tantangan
16 Bab 16 Couple gesrek
17 Bab 17 Baby blue couple
18 Bab 18 Jadi-an
19 Bab 19 Obat tidur
20 Bab 20 Sakit apa dia?
21 Bab 21 Terciduk
22 Bab 22 Dia tunangan saya!
23 Bab 23 Jagain jodohnya Dewa
24 Bab 24 Lamaran?
25 Bab 25 Keterkejutan sahabat Ayuna
26 Bab 26 Calon suami
27 Bab 27 Perjuangan Dewa
28 Bab 28 Malu tapi cinta
29 Bab 29 Apa kabar hati?
30 Bab 30 Surprise!
31 Bab 31 Bucin parah
32 Bab 32 Kebahagiaan yang teramat sangat
33 Bab 33 Pencarian Ayuna
34 Bab 34 Ketemu
35 Bab 35 Ternoda
36 Bab 36 Milikku dan milikmu
37 Bab 37 Pertemuan tak terduga
38 Bab 38 Ayuna ada di mana-mana
39 Bab 39 Manisnya bikin candu
40 Bab 40 Apa ini nyata?
41 Bab 41 Kejahilan Dewa
42 Bab 42 Tawanan cinta
43 Bab 43 Semalam bersamamu
44 Bab 44 Kembali terluka
45 Bab 45 Jagain jodohnya Dewa
46 Bab 46 Spesial pakai telur
47 Bab 47 Dapur yang menjadi saksi
48 Bab 48 Live!
49 Bab 49 Masih juga ketemu
50 Bab 50 Makan bersama
51 Bab 51 Suapan Ayuna
52 Bab 52 Poligami?
53 Bab 53 Surprise!!!
54 Bab 54 Acara apa ini?
55 Bab 55 Sah menikah
56 Bab 56 You look so beautiful in white
57 Bab 57 Macan milik Dewa
58 Bab 58 Kepiting tutul
59 Bab 59 Kecemburuan Dewa
60 Bab 60 Suami bucin
61 Bab 61 Permintaan Dewa
62 Bab 62 Pengangguran
63 Bab 63 Di mana suamiku?
64 Bab 64 Dewa bucin
65 Bab 65 Makan kamu!
66 Bab 66 Usaha Dewa dan Ayuna
67 Bab 67 Penantian
68 Bab 68 Bertemu kembali
69 Bab 69 Harapan Reina
70 Bab 70 Milik Ayuna
71 Bab 71 Jurus ampuh milik Ayuna
72 Bab 72 Usaha Reina
73 Bab 73 Reina beraksi
74 Bab 74 Sebuah rencana
75 Bab 75 Surprise!
76 Bab 76 Kejutan untuk Reina
77 Bab 77 Rencana Reina
78 Bab 78 Reina yang percaya diri
79 Bab 79 Kesedihan Ayuna
80 Bab 80 Tempat yang bersejarah
81 Bab 81 Usaha Dewa mencari Ayuna
82 Bab 82 Tempat yang tenang dan nyaman
83 Bab 83 Menemukanmu
84 Bab 84 Rumah sakit
85 Bab 85 Suatu kabar
86 Bab 86 Suami siaga
87 Bab 87 Kebahagiaan Dewa dan Ayuna
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1 Haruskah ku terima?
2
Bab 2 Pertemuan yang tak disengaja
3
Bab 3 Awal pertemuan
4
Bab 4 Pagi yang menyebalkan
5
Bab 5 Silahkan memilih
6
Bab 6 Hukuman
7
Bab 7 Amankan jantungku!
8
Bab 8 Tamu kurang ajar!
9
Bab 9 Let it go...
10
Bab 10 Hukuman
11
Bab 11 Rencana Dewa
12
Bab 12 Kekesalan Ayuna
13
Bab 13 Kenyataan yang tak terduga
14
Bab 14 Ancaman Dewa
15
Bab 15 Tantangan
16
Bab 16 Couple gesrek
17
Bab 17 Baby blue couple
18
Bab 18 Jadi-an
19
Bab 19 Obat tidur
20
Bab 20 Sakit apa dia?
21
Bab 21 Terciduk
22
Bab 22 Dia tunangan saya!
23
Bab 23 Jagain jodohnya Dewa
24
Bab 24 Lamaran?
25
Bab 25 Keterkejutan sahabat Ayuna
26
Bab 26 Calon suami
27
Bab 27 Perjuangan Dewa
28
Bab 28 Malu tapi cinta
29
Bab 29 Apa kabar hati?
30
Bab 30 Surprise!
31
Bab 31 Bucin parah
32
Bab 32 Kebahagiaan yang teramat sangat
33
Bab 33 Pencarian Ayuna
34
Bab 34 Ketemu
35
Bab 35 Ternoda
36
Bab 36 Milikku dan milikmu
37
Bab 37 Pertemuan tak terduga
38
Bab 38 Ayuna ada di mana-mana
39
Bab 39 Manisnya bikin candu
40
Bab 40 Apa ini nyata?
41
Bab 41 Kejahilan Dewa
42
Bab 42 Tawanan cinta
43
Bab 43 Semalam bersamamu
44
Bab 44 Kembali terluka
45
Bab 45 Jagain jodohnya Dewa
46
Bab 46 Spesial pakai telur
47
Bab 47 Dapur yang menjadi saksi
48
Bab 48 Live!
49
Bab 49 Masih juga ketemu
50
Bab 50 Makan bersama
51
Bab 51 Suapan Ayuna
52
Bab 52 Poligami?
53
Bab 53 Surprise!!!
54
Bab 54 Acara apa ini?
55
Bab 55 Sah menikah
56
Bab 56 You look so beautiful in white
57
Bab 57 Macan milik Dewa
58
Bab 58 Kepiting tutul
59
Bab 59 Kecemburuan Dewa
60
Bab 60 Suami bucin
61
Bab 61 Permintaan Dewa
62
Bab 62 Pengangguran
63
Bab 63 Di mana suamiku?
64
Bab 64 Dewa bucin
65
Bab 65 Makan kamu!
66
Bab 66 Usaha Dewa dan Ayuna
67
Bab 67 Penantian
68
Bab 68 Bertemu kembali
69
Bab 69 Harapan Reina
70
Bab 70 Milik Ayuna
71
Bab 71 Jurus ampuh milik Ayuna
72
Bab 72 Usaha Reina
73
Bab 73 Reina beraksi
74
Bab 74 Sebuah rencana
75
Bab 75 Surprise!
76
Bab 76 Kejutan untuk Reina
77
Bab 77 Rencana Reina
78
Bab 78 Reina yang percaya diri
79
Bab 79 Kesedihan Ayuna
80
Bab 80 Tempat yang bersejarah
81
Bab 81 Usaha Dewa mencari Ayuna
82
Bab 82 Tempat yang tenang dan nyaman
83
Bab 83 Menemukanmu
84
Bab 84 Rumah sakit
85
Bab 85 Suatu kabar
86
Bab 86 Suami siaga
87
Bab 87 Kebahagiaan Dewa dan Ayuna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!