Bab 4 Pagi yang menyebalkan

"Pagi Ay...."

Tiba-tiba suara laki-laki yang ingin dia hindari mengalunkan dengan indah namanya.

Ayuna pun menoleh, dan dia menghela nafasnya ketika melihat wajah pemuda tampan yang ingin dia hindari itu ada di hadapannya sekarang ini.

"Ehem... manggilnya Yuna atau Ayuna aja ya Kak Dewa yang terhormat," ucap Ayuna sambil tersenyum paksa.

Dan itu membuat Dewa tertawa terbahak-bahak. Sungguh dia tidak pernah menemukan gadis yang bisa membuatnya tertawa dan terhibur seperti itu.

Sepertinya kini Dewa mulai ingin selalu menggoda gadis tersebut agar menjadi hiburan tersendiri baginya.

"Kak, Kak Dewa, Kak.... isss dikacangin. Emang aku jualan kacang apa? Menyebalkan."

Ayuna menggerutu dengan kerasnya, dia kira Dewa memang tidak mendengarnya karena sedang melamun, namun ternyata Dewa sangat jelas mendengarnya hingga membuatnya kembali tertawa mendengar Ayuna yang menggerutu karenanya.

"Ay, kamu lucu banget sih. Aku kantongin bawa pulang boleh gak?"

Dewa kembali mengeluarkan candaannya untuk menggoda Ayuna yang menurutnya pasti akan marah padanya.

Dan ternyata memang benar dugaan Dewa, kini bibir Ayuna mengerucut, setelah itu dia mengomel mengeluarkan kata-kata yang kembali membuat Dewa tertawa.

"Emangnya aku gantungan kunci apa? Kecil-kecil begini kan imut, limited edition. Gak ada yang imut, manis dan cantik macam aku," ucapnya dengan kesal.

Dewa kembali tertawa senang melihat Ayuna kesal seperti dugaannya.

"Ck, senang sekali dia menggangguku pagi-pagi gini. Dikira aku pelawak apa, dari tadi dia ketawa mulu. Ini mana lagi ojeknya gak datang-datang."

Ayuna kembali menggerutu dengan kesal melihat Dewa menertawakannya sedari tadi dan kesal karena tukang ojek yang dipesannya secara online belum juga datang menjemputnya.

"Ehem..."

Dewa menetralkan suaranya sesudah menghentikan tawanya.

"Mau ke mana Ay?" tanya Dewa yang ingin tahu tempat kuliah Ayuna.

"Mau ke pasar," jawab Ayuna dengan kesal.

"Masa' tampilan udah oke gitu ke pasar sih? Sayang dong."

Dewa kembali menggoda Ayuna yang terlihat sudah sangat kesal padanya.

"Ini orang lama-lama nyebelin ya. Kayaknya aku harus ekstra sabar punya tetangga macam dia. Untung cuma tetangga, kalau punya suami macam dia gimana nantinya hidupku?"

Bukannya menjawab pertanyaan Dewa, Ayuna malah sibuk mengomel mengatai Dewa dihadapan orangnya.

Dewa yang mendengar omelan Ayuna itu merasa ingin tertawa kembali namun ditahannya karena perutnya dan pipinya sudah kram, sedari tadi tertawa melihat kelakuan Ayuna yang sangat menggemaskan baginya.

"Kuliah di mana sih? Yuk aku anterin," ucap Dewa yang kini sudah berada di dekat Ayuna.

"Alhamdulillahirobbilalamin tukang ojeknya udah datang," ucap Ayuna sambil menadahkan kedua telapak tangannya di depan wajahnya kemudian mengusapnya ke wajahnya.

Dewa kembali dibuat tertawa oleh tingkahnya, namun dia kembali menahan tawanya agar perut dan pipinya tidak kaku karena kebanyakan tertawa sedari tadi.

"Dengan Mbak Ayuna?" tanya si tukang ojek tersebut yang sudah berhenti di depan Ayuna.

"Iya Pak, ayo Pak buruan, mau telat ini."

Ayuna berkata sambil berjalan akan naik di boncengan tukang ojek tersebut.

Dengan cepatnya Dewa mengeluarkan selembar uang seratus ribuan diberikan pada tukang ojek tersebut.

"Ini Pak ongkosnya. Mbak ini tidak jadi naik," ucap Dewa sambil memberikan uang tersebut dengan paksa pada tukang ojek pesanan Ayuna.

"Loh.. loh... loh.. enak aja, enggak, gak ada. Jangan Pak, antarkan saya aja Pak. Kalau Bapak gak antarkan saya, Bapak akan saya kasih bintang satu."

Ayuna mengancam tukang ojek tersebut dengan memperlihatkan ponselnya yang memperlihatkan profil tukang ojek tersebut.

Hap!

Dengan cepatnya tangan Dewa menyambar ponsel Ayuna, sehingga kini ponsel Ayuna berpindah tangan pada Dewa.

"Eh balikin! Balikin gak?!"

Ayuna melompat-lompat menggapai ponselnya yang dipegang tinggi-tinggi oleh Dewa.

"Enggak," jawab Dewa sambil tersenyum lebar.

"Udah Pak biar nanti saya yang urus bintangnya. Saya kasih bintang lima nanti," ucap Dewa pada tukang ojek yang sedang melongo melihat tingkah Ayuna dan Dewa sekarang ini.

"Oh i-iya, terima kasih ya Mas," ucap tukang ojek tersebut sambil menyalakan mesin motornya.

Ayuna sangat kesal pada Dewa. Terlihat jelas pada raut wajahnya saat ini. Sedangkan Dewa, dia sangat menikmati pemandangan di hadapannya saat ini. Wajah kesal Ayuna seperti mainan baru baginya yang membuatnya menjadi bersemangat.

"Nyebelin banget sih. Iiiih...."

Ayuna berseru sambil menginjak kaki Dewa sebagai perwujudan kekesalannya pada Dewa.

"Awww... galak banget sih," ucap Dewa sambil meringis menahan rasa sakit di kakinya karena diinjak oleh Ayuna.

"Cepetan balikin HP ku. Udah mau telat nih... mana dosennya killer lagi," rengek Ayuna pada Dewa yang semakin membuat Dewa bertambah gemas.

"Ayo aku antar biar gak telat," ucap Dewa seraya berjalan menuju rumahnya untuk mengambil mobilnya.

Ayuna tetap diam pada tempatnya. Dia terlanjur kesal dan tidak mau bersama dengan Dewa apalagi jika satu mobil dengannya.

Tin... tin... tin...

Suara klakson mengagetkan Ayuna yang sedang melamun dengan menggerak-gerakkan kakinya seperti sedang melukis.

"Ay... ayo naik, udah siang," ucap Dewa dari dalam mobilnya dengan kepala yang melongok keluar jendela mobil.

"Gak mau. Balikin HP ku!"

Ayuna berseru dari tempatnya berdiri saat ini sambil menengadahkan tangannya.

"Mau telat ke kampus? Oke aku tinggal ya?"

Dewa tidak memberikan ponsel Ayuna, dia malah memperingatkan akan keterlambatan Ayuna.

Dilihatnya jam tangan yang melingkar di tangan kirinya. Ekspresi kaget ditunjukkannya saat ini, matanya terbelalak dan mulutnya terbuka ketika melihat jarum jam yang sebentar lagi menunjukkan jam pertamanya berlangsung.

Dengan segera dia berlari masuk ke dalam mobil Dewa dan memakai sabuk pengamannya.

"Ayo Kak cepat berangkat ke Kampus Z," ucap Ayuna dengan cepat dan panik.

Dewa merasa lega melihat Ayuna sudah masuk ke dalam mobilnya dan senyumnya mengembang ketika mengetahui tujuan Ayuna, yaitu tempat kuliah Ayuna yang sedari tadi ingin diketahui oleh Dewa.

Mobil Dewa melaju dengan kecepatan tinggi karena Ayuna yang sedari tadi menyuruh Dewa untuk mempercepat lajunya.

"Cepetan dong Kak, jam pertama dosennya galak nih. Bisa dihukum nanti kalau aku telat."

Beberapa menit sekali Ayuna selalu mengatakan hal tersebut pada Dewa sehingga membuat Dewa tersenyum.

Sungguh Dewa tidak ingin membuat gadis disebelahnya ini cemas, namun dia juga tidak bisa mengatakan jika ada hal nantinya yang akan membuat Ayuna bertambah kesal padanya.

Mobil Dewa memasuki parkiran Kampus Z yang merupakan kampus tempat belajar Ayuna saat ini.

"Stop... stop... stop Kak, di sini aja. Terima kasih ya. Bye...," ucap Ayuna sambil membuka sabuk pengamannya dan bergegas keluar dari mobil Dewa.

"Yuna! Ayuna! Cepat amat sih larinya?"

Devan berlari menyusul Ayuna sambil berseru memanggilnya.

"Udah mau jam masuk nih. Takut telat. Takut dihukum nanti. Dosennya kan killer banget, disiplin. Kamu gak takut apa?" ucap Ayuna sambil berjalan cepat menuju kelasnya.

"Paling dihukum ngerjain tugas. Ngapain takut," jawab Devan sambil terkekeh.

"Bukan tugasnya, tapi nilainya. Kalau sampai nilai kita D gimana?" ucap Ayuna kembali sambil terengah-engah karena berjalan cepat.

"Kita hapus aja, kita ganti sendiri nilainya," jawab Devan sambil terkekeh.

Ayuna hanya menggelengkan kepalanya sambil berjalan cepat menuju kelasnya.

"Eh kamu tadi diantar siapa? Kok mobilnya parkir di situ?" tanya Devan yang memergoki Ayuna keluar dari mobil yang diparkir di sebelah mobil Devan.

"Oh itu... itu...."

"Siapa?"

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

PSTI SI DEWA TUU DOSEN KILLERNYA .

2023-01-14

0

Ok_Ra

Ok_Ra

Dasar Ayuna😂

2022-09-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Haruskah ku terima?
2 Bab 2 Pertemuan yang tak disengaja
3 Bab 3 Awal pertemuan
4 Bab 4 Pagi yang menyebalkan
5 Bab 5 Silahkan memilih
6 Bab 6 Hukuman
7 Bab 7 Amankan jantungku!
8 Bab 8 Tamu kurang ajar!
9 Bab 9 Let it go...
10 Bab 10 Hukuman
11 Bab 11 Rencana Dewa
12 Bab 12 Kekesalan Ayuna
13 Bab 13 Kenyataan yang tak terduga
14 Bab 14 Ancaman Dewa
15 Bab 15 Tantangan
16 Bab 16 Couple gesrek
17 Bab 17 Baby blue couple
18 Bab 18 Jadi-an
19 Bab 19 Obat tidur
20 Bab 20 Sakit apa dia?
21 Bab 21 Terciduk
22 Bab 22 Dia tunangan saya!
23 Bab 23 Jagain jodohnya Dewa
24 Bab 24 Lamaran?
25 Bab 25 Keterkejutan sahabat Ayuna
26 Bab 26 Calon suami
27 Bab 27 Perjuangan Dewa
28 Bab 28 Malu tapi cinta
29 Bab 29 Apa kabar hati?
30 Bab 30 Surprise!
31 Bab 31 Bucin parah
32 Bab 32 Kebahagiaan yang teramat sangat
33 Bab 33 Pencarian Ayuna
34 Bab 34 Ketemu
35 Bab 35 Ternoda
36 Bab 36 Milikku dan milikmu
37 Bab 37 Pertemuan tak terduga
38 Bab 38 Ayuna ada di mana-mana
39 Bab 39 Manisnya bikin candu
40 Bab 40 Apa ini nyata?
41 Bab 41 Kejahilan Dewa
42 Bab 42 Tawanan cinta
43 Bab 43 Semalam bersamamu
44 Bab 44 Kembali terluka
45 Bab 45 Jagain jodohnya Dewa
46 Bab 46 Spesial pakai telur
47 Bab 47 Dapur yang menjadi saksi
48 Bab 48 Live!
49 Bab 49 Masih juga ketemu
50 Bab 50 Makan bersama
51 Bab 51 Suapan Ayuna
52 Bab 52 Poligami?
53 Bab 53 Surprise!!!
54 Bab 54 Acara apa ini?
55 Bab 55 Sah menikah
56 Bab 56 You look so beautiful in white
57 Bab 57 Macan milik Dewa
58 Bab 58 Kepiting tutul
59 Bab 59 Kecemburuan Dewa
60 Bab 60 Suami bucin
61 Bab 61 Permintaan Dewa
62 Bab 62 Pengangguran
63 Bab 63 Di mana suamiku?
64 Bab 64 Dewa bucin
65 Bab 65 Makan kamu!
66 Bab 66 Usaha Dewa dan Ayuna
67 Bab 67 Penantian
68 Bab 68 Bertemu kembali
69 Bab 69 Harapan Reina
70 Bab 70 Milik Ayuna
71 Bab 71 Jurus ampuh milik Ayuna
72 Bab 72 Usaha Reina
73 Bab 73 Reina beraksi
74 Bab 74 Sebuah rencana
75 Bab 75 Surprise!
76 Bab 76 Kejutan untuk Reina
77 Bab 77 Rencana Reina
78 Bab 78 Reina yang percaya diri
79 Bab 79 Kesedihan Ayuna
80 Bab 80 Tempat yang bersejarah
81 Bab 81 Usaha Dewa mencari Ayuna
82 Bab 82 Tempat yang tenang dan nyaman
83 Bab 83 Menemukanmu
84 Bab 84 Rumah sakit
85 Bab 85 Suatu kabar
86 Bab 86 Suami siaga
87 Bab 87 Kebahagiaan Dewa dan Ayuna
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1 Haruskah ku terima?
2
Bab 2 Pertemuan yang tak disengaja
3
Bab 3 Awal pertemuan
4
Bab 4 Pagi yang menyebalkan
5
Bab 5 Silahkan memilih
6
Bab 6 Hukuman
7
Bab 7 Amankan jantungku!
8
Bab 8 Tamu kurang ajar!
9
Bab 9 Let it go...
10
Bab 10 Hukuman
11
Bab 11 Rencana Dewa
12
Bab 12 Kekesalan Ayuna
13
Bab 13 Kenyataan yang tak terduga
14
Bab 14 Ancaman Dewa
15
Bab 15 Tantangan
16
Bab 16 Couple gesrek
17
Bab 17 Baby blue couple
18
Bab 18 Jadi-an
19
Bab 19 Obat tidur
20
Bab 20 Sakit apa dia?
21
Bab 21 Terciduk
22
Bab 22 Dia tunangan saya!
23
Bab 23 Jagain jodohnya Dewa
24
Bab 24 Lamaran?
25
Bab 25 Keterkejutan sahabat Ayuna
26
Bab 26 Calon suami
27
Bab 27 Perjuangan Dewa
28
Bab 28 Malu tapi cinta
29
Bab 29 Apa kabar hati?
30
Bab 30 Surprise!
31
Bab 31 Bucin parah
32
Bab 32 Kebahagiaan yang teramat sangat
33
Bab 33 Pencarian Ayuna
34
Bab 34 Ketemu
35
Bab 35 Ternoda
36
Bab 36 Milikku dan milikmu
37
Bab 37 Pertemuan tak terduga
38
Bab 38 Ayuna ada di mana-mana
39
Bab 39 Manisnya bikin candu
40
Bab 40 Apa ini nyata?
41
Bab 41 Kejahilan Dewa
42
Bab 42 Tawanan cinta
43
Bab 43 Semalam bersamamu
44
Bab 44 Kembali terluka
45
Bab 45 Jagain jodohnya Dewa
46
Bab 46 Spesial pakai telur
47
Bab 47 Dapur yang menjadi saksi
48
Bab 48 Live!
49
Bab 49 Masih juga ketemu
50
Bab 50 Makan bersama
51
Bab 51 Suapan Ayuna
52
Bab 52 Poligami?
53
Bab 53 Surprise!!!
54
Bab 54 Acara apa ini?
55
Bab 55 Sah menikah
56
Bab 56 You look so beautiful in white
57
Bab 57 Macan milik Dewa
58
Bab 58 Kepiting tutul
59
Bab 59 Kecemburuan Dewa
60
Bab 60 Suami bucin
61
Bab 61 Permintaan Dewa
62
Bab 62 Pengangguran
63
Bab 63 Di mana suamiku?
64
Bab 64 Dewa bucin
65
Bab 65 Makan kamu!
66
Bab 66 Usaha Dewa dan Ayuna
67
Bab 67 Penantian
68
Bab 68 Bertemu kembali
69
Bab 69 Harapan Reina
70
Bab 70 Milik Ayuna
71
Bab 71 Jurus ampuh milik Ayuna
72
Bab 72 Usaha Reina
73
Bab 73 Reina beraksi
74
Bab 74 Sebuah rencana
75
Bab 75 Surprise!
76
Bab 76 Kejutan untuk Reina
77
Bab 77 Rencana Reina
78
Bab 78 Reina yang percaya diri
79
Bab 79 Kesedihan Ayuna
80
Bab 80 Tempat yang bersejarah
81
Bab 81 Usaha Dewa mencari Ayuna
82
Bab 82 Tempat yang tenang dan nyaman
83
Bab 83 Menemukanmu
84
Bab 84 Rumah sakit
85
Bab 85 Suatu kabar
86
Bab 86 Suami siaga
87
Bab 87 Kebahagiaan Dewa dan Ayuna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!