Bab 2 Pertemuan yang tak disengaja

Hari-hari Ayuna bersama dengan Felix, Gavin, Viktor dan Devan berlanjut hingga mereka berkuliah di universitas yang sama.

Di kampus mereka pun sama dengan di sekolah SMA mereka dulu. Setiap laki-laki yang akan mendekati Ayuna selalu dibuat menjauh oleh mereka berempat tanpa sepengetahuan Ayuna.

Sebenarnya banyak sekali laki-laki yang ingin mendekati Ayuna, namun keempat teman laki-laki Ayuna ini bak bodyguard nya yang siap menghalau siapa saja yang mendekati Ayuna.

Pantas saja semenjak SMA hingga kuliah dia tidak memiliki pacar sama sekali, ternyata alasannya adalah teman-teman laki-lakinya yang over protective pada Ayuna.

Menurut mereka, Ayuna adalah kesayangan mereka. Dia adalah primadona mereka berempat. Dan tanpa disadari oleh Felix, Gavin dan Viktor, Devan memiliki rasa yang berbeda untuk Ayuna.

"Yuna, sabtu besok nonton yuk. Ada film baru kamu pasti suka deh."

Devan mencoba mengajak Ayuna untuk menonton berdua dengannya tanpa ketiga temannya yang lain.

"Felix, Gavin dan Viktor ikut Dev?" tanya Ayuna pada Devan.

"Sepertinya enggak deh. Kan kamu tau sendiri kalau mereka gak suka film romantis kayak kita. Cuma kita berdua aja yang suka film romantis, mereka sukanya film horor."

Devan sudah menyiapkan jawaban seperti itu sebelumnya. Dia sudah menduga jika Ayuna pasti akan menanyakan Felix, Gavin dan Viktor jika mereka tidak bersama.

"Cuma kita berdua aja dong kalau gitu?"

Ayuna mengulang lagi pertanyaannya pada Devan.

Dahi Devan mengernyit, dia tidak menyangka jika gadis di depannya berpikir terlebih dahulu ketika diajak seorang laki-laki jalan.

"Iya. Apa kamu keberatan?" tanya Devan pada Ayuna.

"Enggak juga sih, cuma.....," Ayuna ragu mengatakannya.

"Kamu takut kita dikira ngedate?"

Devan bertanya sambil terkekeh melihat ekspresi wajah Ayuna.

"Bukannya gitu, cewek-cewek yang naksir kamu itu pada ngatain aku terus-terusan. Pilihlah salah satu dari mereka biar kamu gak jadi jomblo abadi," ucap Ayuna sambil terkekeh.

"Kayak sendirinya bukan jomblo abadi aja," balas Devan sambil terkekeh dengan tangannya yang mengacak-acak rambut Ayuna.

"Eh sesama jomblo dilarang mem bully," ucap Ayuna sambil membalas meraih rambut Devan.

Ayuna berjinjit meraih rambut Devan, namun tak bisa diraihnya karena tinggi badan Devan yang lebih tinggi dibanding Ayuna hingga dia sedikit melonjak-lonjak untuk mendapatkan rambut Devan dan membalas mengacak-acak rambutnya.

"Iiih... nunduk!"

Ayuna berseru untuk menyuruh Devan lebih menunduk agar rambutnya bisa diraih oleh Ayuna.

Devan tertawa melihat gadis imut dan mungil dihadapannya yang sedang kesal padanya.

"Mangkanya tumbuh tuh ke atas."

Devan terkekeh meledek Ayuna yang terlihat benar-benar kesal padanya.

"Eh sorry ya, kamu aja yang ketinggian kayak tiang listrik."

Ayuna membalas ledekan Devan dengan kesal dan mengerucutkan bibirnya seperti kebiasaannya jika sedang kesal.

"Udah yuk, Abang anterin pulang," ucap Devan sambil merangkul pundak Ayuna seraya mengajaknya berjalan bersama menuju mobilnya.

"Yang lain mana?" tanya Ayuna ketika berjalan bersama Devan menuju parkiran mobil.

"Siapa? Pacar kamu? Kan Abang Devan yang tampan ini pacar kamu."

Devan kembali menggoda Ayuna dengan tangannya yang masih bertengger di pundak Ayuna.

"Abang tukang bakso?!"

Ayuna berseru menanggapi ucapan Devan padanya. Selalu saja tidak ada tanggapan yang serius ataupun jantung yang berdebar ketika dia digoda oleh empat sahabat cowoknya itu.

"Gapapa kamu kan doyan bakso," jawab Devan sambil terkekeh.

"Iiih Devan, aku nanya beneran. Mana sih trio somplak itu? Apa mereka mau menginap di sini?"

Ayuna merengek dan berkata kesal pada Devan.

"Udah biarin aja, mereka udah gede, gak bakalan ilang," jawab Devan sambil terkekeh.

Devan pun membukakan pintu mobilnya dan mempersilahkan Ayuna masuk dengan hati-hati.

Banyak sekali pasang mata yang melihat ke arah mereka, terutama kaum hawa yang sangat mengagumi Devan. Mereka merasa iri pada Ayuna yang diperlakukan istimewa oleh Devan dan kawan-kawannya.

Bahkan hujatan-hujatan yang diberikan mereka pada Ayuna hampir sama dengan teman-teman perempuannya di SMA kala itu.

Ayuna tidak lagi mempermasalahkannya, dia telah menulikan indera pendengarannya dan menebalkan telinganya agar tidak sakit hati mendengarkan semua omongan yang menyakitkan hatinya.

Mobil Devan pun telah sampai di depan rumah Ayuna. Dia melangkah turun dari mobil Devan tanpa beban. Hingga Devan menghentikannya dengan perkataannya.

"Main turun aja Neng, ongkosnya mana?"

Tanya Devan dengan memandang serius wajah Ayuna.

Dengan wajah bingungnya, Ayuna mengerjap-ngerjapkan matanya hingga bulu matanya yang lentik itu melambai-lambai naik turun menambah kadar kecantikannya.

Beberapa detik kemudian tangan Ayuna meraih uang yang ada di sakunya. Uang dua puluh ribu tersebut merupakan uang kembalian Ayuna ketika membeli bakso di kantin tadi.

Dahi Devan mengerut, namun beberapa detik kemudian dia tertawa melihat uang kertas dua puluh ribu yang disodorkan Ayuna di depan wajahnya.

Devan menggelengkan kepalanya sebagai tanda dia menolak uang pemberian dari Ayuna.

Kemudian dia mengarahkan kembali tangan Ayuna yang memegang uang kertas dua puluh ribu itu ke arah Ayuna.

Tampak sekali wajah bingung Ayuna ketika Devan menolak uang pemberiannya dengan memutar balik tangannya ke depan wajahnya.

Devan yang mengerti wajah bingung Ayuna itu, dan dia segera memberikan jawaban pada Ayuna atas kebingungannya dengan menunjuk pipi sebelah kanannya.

"Hah?!" celetuk Ayuna tanpa sadar.

Reaksi bingung Ayuna itu membuat Devan bertambah gemas. Reflek tangannya menjapit hidung Ayuna sambil berkata,

"Gak usah pakai uang, bayarnya pakai cium pipi Abang Devan aja."

"Isss... maunyaaaa," ucap Ayuna sambil menyingkirkan tangan Devan dari hidungnya.

"Udah ah aku mau masuk. Makasih ya, ini ongkos buat Abang sopir. Bye....."

Ayuna meletakkan selembar uang kertas dua puluh ribuan di jok mobil yang tadinya dia duduki.

Setelah itu dia melambaikan tangannya untuk memberikan salam perpisahan pada Devan.

Devan tertawa melihat tingkah lucu gadis yang mencuri perhatiannya sejak bersahabat dengannya.

Diambilnya selembar uang kertas dua puluh ribuan yang ditinggalkan Ayuna di jok yang didudukinya tadi, lalu dimasukkan ke dalam sakunya.

Sesampainya di rumah, uang tersebut dimasukkan oleh Devan ke dalam toples kaca kecil dan diberi label bertanda love pada kaca tersebut.

Sedangkan di kamar Ayuna, kini seperti kapal pecah. Dia mengobrak-abrik semua lacinya untuk mencari pembalutnya.

"Dimana sih...? Perasaan ada di sini deh. Ah masa' iya aku taruh di sana? Apa sudah habis ya? Perasaan masih banyak deh."

Ayuna menggerutu sambil terus mencari barang keramat bagi kaum perempuan yang sangat dibutuhkan pada saat tamu bulanannya sedang datang berkunjung.

Mata Ayuna menatap nanar melihat semua barang yang berserakan di lantai kamarnya. Mulutnya menganga tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Wow... amazing..," ucap Ayuna tidak percaya melihat apa yang sudah dia lakukan pada semua barangnya yang sangat berantakan itu.

"Ah, gak keburu. Udah ini deras banget. Lebih baik beli ke mini market aja deh," ucapnya sambil menyambar dompet yang tergeletak di meja belajarnya.

Kenapa dia mengikutiku? Apa dia mau menculikku? Aku harus bagaimana? Lari? Ah perutku lagi nyeri, mana lagi deras-derasnya lagi, Ayuna berkata dalam hatinya dengan resah sambil melirik ke arah belakangnya yang terdapat seorang pemuda tampan berjalan mengikutinya.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

BENARKN,, GK MUNGKIN FELIX, VIKTOR, GAVIN & DEVAN GK PNYA PRASAAN MA AYUNA, MKANYA MREKA MSH JOMBLO, KRN MNGHARAPKN AYUNA, TPI MRK GK MIKIR, TTG PRSAHABATN MRK, KLO AYUNA MILIH SALAH SATU DRI MRK, YG LAIN PSTI TERLUKA & BSA MRUSAK PRSAHABATN MRK, TPI KYKNYA DEVAN YG AGAK AKTIF UNTUK DPTKN AYUNA..
SALAHNYA AYUNA, HNY DY SENDIRI WANITA DIANTARA 4 TMN PRIANYA..

2023-01-14

0

Lili

Lili

wah senengnya jadi Ayuna

2022-09-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Haruskah ku terima?
2 Bab 2 Pertemuan yang tak disengaja
3 Bab 3 Awal pertemuan
4 Bab 4 Pagi yang menyebalkan
5 Bab 5 Silahkan memilih
6 Bab 6 Hukuman
7 Bab 7 Amankan jantungku!
8 Bab 8 Tamu kurang ajar!
9 Bab 9 Let it go...
10 Bab 10 Hukuman
11 Bab 11 Rencana Dewa
12 Bab 12 Kekesalan Ayuna
13 Bab 13 Kenyataan yang tak terduga
14 Bab 14 Ancaman Dewa
15 Bab 15 Tantangan
16 Bab 16 Couple gesrek
17 Bab 17 Baby blue couple
18 Bab 18 Jadi-an
19 Bab 19 Obat tidur
20 Bab 20 Sakit apa dia?
21 Bab 21 Terciduk
22 Bab 22 Dia tunangan saya!
23 Bab 23 Jagain jodohnya Dewa
24 Bab 24 Lamaran?
25 Bab 25 Keterkejutan sahabat Ayuna
26 Bab 26 Calon suami
27 Bab 27 Perjuangan Dewa
28 Bab 28 Malu tapi cinta
29 Bab 29 Apa kabar hati?
30 Bab 30 Surprise!
31 Bab 31 Bucin parah
32 Bab 32 Kebahagiaan yang teramat sangat
33 Bab 33 Pencarian Ayuna
34 Bab 34 Ketemu
35 Bab 35 Ternoda
36 Bab 36 Milikku dan milikmu
37 Bab 37 Pertemuan tak terduga
38 Bab 38 Ayuna ada di mana-mana
39 Bab 39 Manisnya bikin candu
40 Bab 40 Apa ini nyata?
41 Bab 41 Kejahilan Dewa
42 Bab 42 Tawanan cinta
43 Bab 43 Semalam bersamamu
44 Bab 44 Kembali terluka
45 Bab 45 Jagain jodohnya Dewa
46 Bab 46 Spesial pakai telur
47 Bab 47 Dapur yang menjadi saksi
48 Bab 48 Live!
49 Bab 49 Masih juga ketemu
50 Bab 50 Makan bersama
51 Bab 51 Suapan Ayuna
52 Bab 52 Poligami?
53 Bab 53 Surprise!!!
54 Bab 54 Acara apa ini?
55 Bab 55 Sah menikah
56 Bab 56 You look so beautiful in white
57 Bab 57 Macan milik Dewa
58 Bab 58 Kepiting tutul
59 Bab 59 Kecemburuan Dewa
60 Bab 60 Suami bucin
61 Bab 61 Permintaan Dewa
62 Bab 62 Pengangguran
63 Bab 63 Di mana suamiku?
64 Bab 64 Dewa bucin
65 Bab 65 Makan kamu!
66 Bab 66 Usaha Dewa dan Ayuna
67 Bab 67 Penantian
68 Bab 68 Bertemu kembali
69 Bab 69 Harapan Reina
70 Bab 70 Milik Ayuna
71 Bab 71 Jurus ampuh milik Ayuna
72 Bab 72 Usaha Reina
73 Bab 73 Reina beraksi
74 Bab 74 Sebuah rencana
75 Bab 75 Surprise!
76 Bab 76 Kejutan untuk Reina
77 Bab 77 Rencana Reina
78 Bab 78 Reina yang percaya diri
79 Bab 79 Kesedihan Ayuna
80 Bab 80 Tempat yang bersejarah
81 Bab 81 Usaha Dewa mencari Ayuna
82 Bab 82 Tempat yang tenang dan nyaman
83 Bab 83 Menemukanmu
84 Bab 84 Rumah sakit
85 Bab 85 Suatu kabar
86 Bab 86 Suami siaga
87 Bab 87 Kebahagiaan Dewa dan Ayuna
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1 Haruskah ku terima?
2
Bab 2 Pertemuan yang tak disengaja
3
Bab 3 Awal pertemuan
4
Bab 4 Pagi yang menyebalkan
5
Bab 5 Silahkan memilih
6
Bab 6 Hukuman
7
Bab 7 Amankan jantungku!
8
Bab 8 Tamu kurang ajar!
9
Bab 9 Let it go...
10
Bab 10 Hukuman
11
Bab 11 Rencana Dewa
12
Bab 12 Kekesalan Ayuna
13
Bab 13 Kenyataan yang tak terduga
14
Bab 14 Ancaman Dewa
15
Bab 15 Tantangan
16
Bab 16 Couple gesrek
17
Bab 17 Baby blue couple
18
Bab 18 Jadi-an
19
Bab 19 Obat tidur
20
Bab 20 Sakit apa dia?
21
Bab 21 Terciduk
22
Bab 22 Dia tunangan saya!
23
Bab 23 Jagain jodohnya Dewa
24
Bab 24 Lamaran?
25
Bab 25 Keterkejutan sahabat Ayuna
26
Bab 26 Calon suami
27
Bab 27 Perjuangan Dewa
28
Bab 28 Malu tapi cinta
29
Bab 29 Apa kabar hati?
30
Bab 30 Surprise!
31
Bab 31 Bucin parah
32
Bab 32 Kebahagiaan yang teramat sangat
33
Bab 33 Pencarian Ayuna
34
Bab 34 Ketemu
35
Bab 35 Ternoda
36
Bab 36 Milikku dan milikmu
37
Bab 37 Pertemuan tak terduga
38
Bab 38 Ayuna ada di mana-mana
39
Bab 39 Manisnya bikin candu
40
Bab 40 Apa ini nyata?
41
Bab 41 Kejahilan Dewa
42
Bab 42 Tawanan cinta
43
Bab 43 Semalam bersamamu
44
Bab 44 Kembali terluka
45
Bab 45 Jagain jodohnya Dewa
46
Bab 46 Spesial pakai telur
47
Bab 47 Dapur yang menjadi saksi
48
Bab 48 Live!
49
Bab 49 Masih juga ketemu
50
Bab 50 Makan bersama
51
Bab 51 Suapan Ayuna
52
Bab 52 Poligami?
53
Bab 53 Surprise!!!
54
Bab 54 Acara apa ini?
55
Bab 55 Sah menikah
56
Bab 56 You look so beautiful in white
57
Bab 57 Macan milik Dewa
58
Bab 58 Kepiting tutul
59
Bab 59 Kecemburuan Dewa
60
Bab 60 Suami bucin
61
Bab 61 Permintaan Dewa
62
Bab 62 Pengangguran
63
Bab 63 Di mana suamiku?
64
Bab 64 Dewa bucin
65
Bab 65 Makan kamu!
66
Bab 66 Usaha Dewa dan Ayuna
67
Bab 67 Penantian
68
Bab 68 Bertemu kembali
69
Bab 69 Harapan Reina
70
Bab 70 Milik Ayuna
71
Bab 71 Jurus ampuh milik Ayuna
72
Bab 72 Usaha Reina
73
Bab 73 Reina beraksi
74
Bab 74 Sebuah rencana
75
Bab 75 Surprise!
76
Bab 76 Kejutan untuk Reina
77
Bab 77 Rencana Reina
78
Bab 78 Reina yang percaya diri
79
Bab 79 Kesedihan Ayuna
80
Bab 80 Tempat yang bersejarah
81
Bab 81 Usaha Dewa mencari Ayuna
82
Bab 82 Tempat yang tenang dan nyaman
83
Bab 83 Menemukanmu
84
Bab 84 Rumah sakit
85
Bab 85 Suatu kabar
86
Bab 86 Suami siaga
87
Bab 87 Kebahagiaan Dewa dan Ayuna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!