Kemunculan Second lead

Camila meninggalkan cafe sembari menenteng tas dan tiga tangkai mawar putih, wajahnya yang sejak awal minim senyum meninggalkan kesan licik dan manipulatif. Arianna masih berada didalam ruangan, mungkin sedang berpikir ulang atas pilihan yang diambilnya dalam kehidupan. Camila hanya membiarkan dan langsung menutup pintu, tak membiarkan orang lain melihat penampakan Arianna saat ini.

Bagaimanapun juga, Arianna adalah gadis cantik yang bodoh.

Tipe perempuan yang akan selalu memancing para bajingan.

"Camila, bagaimana dengan pelakor itu?"

"Apakah dia sudah meminta maaf dengan benar padamu?"

"Apakah dia masih berlutut dan menangis seperti bayi didalam sana?"

Pihak yang ditanyai hanya menyerahkan mawar pada tiga orang lain, tidak mengatakan apa-apa. Ketiga gadis itu juga memahami gelagat rekan mereka yang tidak terlalu suka mengutarakan pemikirannya, masing-masing menerima mawar putih dengan suasana hati yang membaik.

Bagaimanapun juga, mereka adalah nona muda.

Nona muda adalah harga diri bagi keluarga kaya, jadi tentu mereka harus bersaing untuk menjadi yang terbaik dalam segala aspek. Seperti pendidikan, kecantikan, etiket, dan kekuatan dalam bisnis.

Bisnis keluarga Camila Blazemoche berfokus pada bidang kecantikan.

Sementara ketiga temannya mulai dari Louis Venatrix, Violet Sweven dan Shasha Livilence. Masing-masing keluarga mereka berfokus di bidang entertainment, bioteknologi, dan Minyak. Mereka harus masuk SMA di luar negeri untuk mencari inovasi baru yang menguntungkan bisnis keluarga mereka kedepannya, berbeda dengan Camila.

Dia harus meneliti tipe kulit orang-orang negara ini dan menciptakan produk yang cocok dengan semua tipe, jadi dia tidak wajib untuk belajar keluar negeri seperti teman-temannya.

"Aku senang kalian begitu perhatian padaku" ujar Camila.

Shasha mencubit pipinya main-main

"Ngomong apa sih, sayang? Kita adalah teman, itu wajar."

Louis memasang wajah dingin, tapi mata yang penuh perhatian itu tidak bisa disembunyikan

"Kuharap kau tidak ditindas begitu kami tidak ada disisimu. Ini tidak hanya menyangkut soal harga diri, melainkan juga prestise keluarga kita."

"Tenanglah, tidak akan. Kuharap kalian juga tidak tersesat saat belajar di luar negeri, jangan menerima barang dari orang asing."

"Kami bukan anak kecil, sayang. Tapi terimakasih atas pengingatnya, jaga dirimu baik-baik."

"Kalian juga, jangan lupa sering-sering mengabari."

Keempat orang itu saling berpelukan selama beberapa waktu, sampai masing-masing dari tiga gadis lain dijemput oleh mobil keluarga mereka. Camila melambai dengan santai, lantas berjalan menuju restoran seberang jalan untuk makan malam dan memesan kopi mellow.

Sudah waktunya.

Manik ungunya menatap jalanan sembari menunggu semua permen kapas meleleh kedalam kopi, bibirnya terus mengunyah makanan saat memperhatikan sesosok lelaki berambut perak yang berlari kelar dari mobilnya.

Camila mengibaskan rambut cokelat muda sebahu miliknya, memperhatikan lelaki perak barusan menggandeng Arianna keluar dari cafe dengan hati-hati. Mereka tampak sedikit bertengkar dengan Arianna yang terus menerus menggelengkan kepalanya, dia tidak bisa mendengar mereka sama sekali.

Namun Camila bisa membaca gerakan mulut mereka.

Tampak Gabriel sedang menarik lengan Arianna untuk meyakinkan pihak lain agar mengatakan kebenaran

"Dia menggertakmu lagi 'kan? Sudah kubilang jangan berurusan dengan Camila Blazemoche, Anna!"

Arianna melotot begitu mendengar klaim sepihak sahabatnya, tangannya yang kurus menghentak keras agar mereka tidak lagi memiliki kontak fisik

"Nona Blazemoche tidak menggertakku, Gabriel! Dia pantas marah atas apa yang kulakukan! Aku pantas mendapatkan ini!"

"Tapi kau tidak tau apa-apa! Dia sudah keterlaluan dengan melakukan kekerasan padamu! Akan kulaporkan dia pada Tuan Cooper, biar saja dia mendekam di ruang introspeksi sekolah besok!"

"Gabriel! Siapapun akan marah kalau tunangannya dekat dengan perempuan lain! Aku memang tidak tau, tapi seharusnya aku berinisiatif mencari tau alasan kenapa Frost Harrison mendadak mendekatiku! Mustahil orang kaya sepertinya tiba-tiba tertarik padaku! Nona Blazemoche adalah korban dari ini semua! Kalau kau ingin marah, marahlah padaku dan Frost Harrison! Bukan padanya!"

Gabriel tertegun, tapi dia merasa bahwa apa yang dikatakan Arianna adalah benar. Dia menghela nafas panjang untuk menenangkan diri dan berujar

"Anna, aku mengerti apa maksudmu. Tapi aku tetap tidak ingin mendengarmu menyalahkan diri sendiri. Oke, Camila memang korban jika ceritamu benar, tapi kau juga korban karena ketidaktahuanmu. Apa kau sudah minta maaf padanya?"

"Sudah, tapi aku tetap merasa tidak enak padanya ... Kalau dia tidak menegurku hari ini, apakah aku sudah jadi perusak hubungan orang?"

"Anna, setidaknya kau sudah minta maaf. Urusan kompensasi atau perasaan tidak enak, pikirkan saja nanti. Ayo pulang dulu, kau harus istirahat."

Camila menatap takjub Arianna yang membelanya dengan sepenuh hati, bahkan sampai bertengkar dengan sahabatnya sendiri. Gadis itu bahkan membentak Gabriel yang terpaku di tempat, tidak percaya akan apa yang dia dengar. Camila merasa bahwa mungkin ada kemungkinan bahwa Arianna memang bukan orang yang busuk, tapi dia harus menyelidiki ini lebih lama sebelum bisa menyimpulkan orang seperti apa Arianna itu.

Bagaimanapun juga, protagonis selalu memiliki plot armor yang merepotkan.

Jadi untuk saat ini dia memilih untuk berhenti menyelidiki dan menelpon rumah agar dijemput sopirnya, lantas meminum kopinya dengan lambat dan tenang. Arianna dan Gabriel masih berbicara disana, tapi dia tidak tertarik untuk menebak isi pembicaraan mereka lagi.

Dia bangkit saat melihat mobilnya sudah menunggu, merapikan meja dan pergi dengan langkah tanpa suara. Sopirnya yang tidak menduga nona Blazemoche akan minum kopi sendirian, memilih untuk tidak mengatakan apa-apa dan dalam diam membuka pintu, sembari menginformasikan keadaan di mansion keluarga Camila.

Gadis itu menyelipkan rambutnya dibalik telinga dan menatap Gabriel di seberang jalan, manik ungunya berkilat acuh. Laki-laki berambut perak yang menyadari tatapan Camila, balas menatap pihak lain dengan mata yang berwarna sama, tapi lebih jernih.

Sepasang mata dengan warna mirip saling bertabrakan, saling menatap dengan pikiran penuh evaluasi untuk orang lain selama beberapa saat.

Sampai Camila memberi senyum simpul dan mengangguk satu kali, lantas masuk ke dalam mobil dan meninggalkan lokasi.

Terpopuler

Comments

ira yang beruntung & kaya raya

ira yang beruntung & kaya raya

plot armornya emg merepotkan...

2024-05-13

0

lihat semua
Episodes
1 Protagonis cantik dan miskin
2 Kemunculan Second lead
3 Kemunculan singkat Male lead
4 Menggantikan Second lead
5 Protagonis dan antagonis
6 Male lead dan Second lead
7 Logika seorang playboy
8 Adegan klise kantin
9 Arianna
10 Merah-merah
11 Kekerasan dalam rumah tangga
12 Perempuan
13 Dua gadis
14 Orangtua teladan
15 Putus hubungan
16 Pelangi pelangi ~
17 Aiden Blazemoche
18 Pertanyaan
19 Lembaran baru
20 Kesadaran dunia
21 Mencari rumah
22 Kohabitasi
23 Antagonis dan Figuran
24 Kelainan
25 Renungan
26 Anomali
27 Protagonis wanita
28 Kau yang dari novel (1)
29 Kau yang dari novel (2)
30 Dua dalam satu
31 Frost Harrison
32 Aku tidak suka dia!
33 Manis seperti anjing
34 Kontak baru
35 Kompensasi
36 Camila ... Cium!
37 Realisasi diri
38 Second lead syndrome
39 Orang Harrison
40 Si Paling Bad boy
41 Salahkan takdir
42 Sosok guru
43 Keputusan
44 Ruang introspeksi
45 Wali
46 Wanita licik
47 Kakak
48 Keputusan
49 Drama kecil
50 Perubahan
51 Lupa
52 Mari bertarung
53 Pelan-pelan saja
54 Harem?
55 Perubahan Gabriel
56 Pertemuan keluarga inti
57 "Tidak"
58 Tunanganku
59 Saling melempar batu
60 Pamit
61 Timeskip
62 Bolehkah?
63 Jangan main-main
64 Beberapa hal yang berubah
65 Karena kau jahat
66 Dugaan masalah
67 Kencan (?)
68 Persiapan kencan
69 Fiona Harrison
70 "Aku dibom"
71 Jadi kok!
72 Kencan dengan Gabriel (1)
73 Kencan dengan Gabriel (2)
74 Pembuat masalah
75 Tidak tau malu
76 Perubahan rencana
77 Wundervei
78 Ciuman pertama
79 Kau adalah orang ketiga
80 Kau tidak berpikiran untuk ...
81 Persimpangan
82 Perjamuan
83 Perjamuan (2)
84 Frost dan Gabriel
85 Konsensus?
86 Arianna, Frost dan Fiona
87 Seperti fantasi
88 Camila dan 'Camila'
89 Tabir takdir (1)
90 Tabir takdir (2)
91 Keinginan Camila selama ini
92 Suara langkah kaki
93 Dua peran, dua dunia
94 Male lead baru?
95 Protagonis wanita dan ... Female lead
96 Hidup baru
97 Aku paling menyukaimu
98 Diskusi pasangan
99 Pangeran yang kesepian
100 Mengorek luka
101 Kenapa, Rushia?
102 Ikan dalam jala
103 Serangan
104 Aku membunuhnya
105 Aku hanya ingin dicintai
106 Resolusi
107 Perkembangan mantan Male lead
108 Sweet karma
109 Akhir
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Protagonis cantik dan miskin
2
Kemunculan Second lead
3
Kemunculan singkat Male lead
4
Menggantikan Second lead
5
Protagonis dan antagonis
6
Male lead dan Second lead
7
Logika seorang playboy
8
Adegan klise kantin
9
Arianna
10
Merah-merah
11
Kekerasan dalam rumah tangga
12
Perempuan
13
Dua gadis
14
Orangtua teladan
15
Putus hubungan
16
Pelangi pelangi ~
17
Aiden Blazemoche
18
Pertanyaan
19
Lembaran baru
20
Kesadaran dunia
21
Mencari rumah
22
Kohabitasi
23
Antagonis dan Figuran
24
Kelainan
25
Renungan
26
Anomali
27
Protagonis wanita
28
Kau yang dari novel (1)
29
Kau yang dari novel (2)
30
Dua dalam satu
31
Frost Harrison
32
Aku tidak suka dia!
33
Manis seperti anjing
34
Kontak baru
35
Kompensasi
36
Camila ... Cium!
37
Realisasi diri
38
Second lead syndrome
39
Orang Harrison
40
Si Paling Bad boy
41
Salahkan takdir
42
Sosok guru
43
Keputusan
44
Ruang introspeksi
45
Wali
46
Wanita licik
47
Kakak
48
Keputusan
49
Drama kecil
50
Perubahan
51
Lupa
52
Mari bertarung
53
Pelan-pelan saja
54
Harem?
55
Perubahan Gabriel
56
Pertemuan keluarga inti
57
"Tidak"
58
Tunanganku
59
Saling melempar batu
60
Pamit
61
Timeskip
62
Bolehkah?
63
Jangan main-main
64
Beberapa hal yang berubah
65
Karena kau jahat
66
Dugaan masalah
67
Kencan (?)
68
Persiapan kencan
69
Fiona Harrison
70
"Aku dibom"
71
Jadi kok!
72
Kencan dengan Gabriel (1)
73
Kencan dengan Gabriel (2)
74
Pembuat masalah
75
Tidak tau malu
76
Perubahan rencana
77
Wundervei
78
Ciuman pertama
79
Kau adalah orang ketiga
80
Kau tidak berpikiran untuk ...
81
Persimpangan
82
Perjamuan
83
Perjamuan (2)
84
Frost dan Gabriel
85
Konsensus?
86
Arianna, Frost dan Fiona
87
Seperti fantasi
88
Camila dan 'Camila'
89
Tabir takdir (1)
90
Tabir takdir (2)
91
Keinginan Camila selama ini
92
Suara langkah kaki
93
Dua peran, dua dunia
94
Male lead baru?
95
Protagonis wanita dan ... Female lead
96
Hidup baru
97
Aku paling menyukaimu
98
Diskusi pasangan
99
Pangeran yang kesepian
100
Mengorek luka
101
Kenapa, Rushia?
102
Ikan dalam jala
103
Serangan
104
Aku membunuhnya
105
Aku hanya ingin dicintai
106
Resolusi
107
Perkembangan mantan Male lead
108
Sweet karma
109
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!