Antagonis Dan Second Lead

Antagonis Dan Second Lead

Protagonis cantik dan miskin

"Perempuan hina! Kau hanya anak baru disini, tapi sudah berani merayu orang yang disukai Camila Blazemoche kami!"

"Sudah kuduga, gadis miskin sepertinya pasti hanya akan selalu mencari lelaki kaya! Murah seperti baju yang dipakainya!"

"Kau pikir kau ini Cinderella? Cuma modal wajah cantik dan munafik, terus langsung bisa menikahi pangeran?!"

Aku baru saja membuka mata dan langsung diberi kejutan oleh semesta, bahkan belum sempat aku mencerna situasi dengan sempurna, ketiga gadis ini menggandeng kedua lenganku erat-erat.

Aku jelas tidak mengenal orang-orang ini ...

Tapi kurasa menilik dari lingkungan dan wajah-wajah asing, kurasa aku sudah mengalami transmigrasi.

Jadi .... Siapa identitasku?

Gadis berpita putih itu cemberut, seolah bukan dia yang barusan mengeluarkan kata-kata merendahkan dan menatapku

"Camila, jangan lihat mahluk kotor ini. Dia hanya akan mengotori mata dan pikiranmu yang cantik."

"Biar kami saja yang memberinya pelajaran" kali ini gadis berkuncir kuda yang menjawab.

Oh ..

Jadi aku antagonisnya?

Oke.

Aku menangkap sosok gadis kecil yang dipaksa berlutut di depanku, menatapnya dari sofa empuk yang sedang kududuki. Dia memiliki rambut panjang dan lurus yang indah, matanya besar dan berair, kulitnya putih walaupun tidak tampak terlalu bersih akibat sudah dijahili, tubuhnya langsing tapi tampak kuat.

Tipikal protagonis dari novel roman picisan.

Putih, cantik, miskin, dan tidak berdaya.

Kalau begitu tokoh utama prianya pasti adalah badboy super kaya yang suka gonta-ganti pacar, most wanted boy di sekolah.

Ah .... Pasaran.

Kenapa juga diantara semua koleksi buku berkualitas tinggi milikku, harus buku sampah ini yang menjadi kesempatan kedua bagiku untuk hidup?

Buku ini begitu sampah hingga kisahnya bisa dirangkum menjadi satu halaman saja, dengan judul yang juga sampah. Saking sampahnya buku ini, aku terus mengingat judulnya agar tidak mendapat rekomendasi buku serupa.

"Simpanan manis Tuan CEO tampan."

Buku ini berkisah tentang seorang wanita miskin bernama Arianna Mackenzie, yang nyaris putus sekolah karena kurang biaya dan lahir di keluarga kolot sekaligus patriarki. Keluarga Arianna lebih memilih menyekolahkan kakak lelakinya dibandingkan dia, bahkan mengusir Arianna yang menolak dinikahkan dengan duda paruh baya di lingkungan mereka.

Arianna yang baru lulus SMP, terpaksa bekerja serabutan untuk bertahan hidup. Membuat sahabatnya, Gabriel Wundervei tidak tega dan ingin membantu. Tapi Arianna menolak, karena Gabriel sudah terlalu banyak membantunya. Jadi Gabriel hanya bisa membantu diam-diam menggunakan koneksi ayahnya, memastikan bahwa Arianna tidak hidup menderita.

Begitu Arianna masuk SMA, dia menjadi fokus semua orang karena perilakunya yang lemah lembut dan sederhana. Termasuk Frost, yang sudah bertunangan dengan Camila sejak kecil. Lelaki itu mulai mengejarnya dengan cara pasaran ala badboy di buku, membully Arianna dan membuat gadis itu dibenci para siswi.

Arianna yang sudah diajari Gabriel mengenai pria, tentu saja menolak. Tapi Frost tidak pernah menyerah, bahkan menghujaninya dengan hadiah dan menuai kebencian Camila, tunangan Frost. Seperti antagonis pada umumnya, Camila terus mengganggu protagonis yang selalu dilindungi Frost, Arianna yang tidak tau hubungan keduanya justru berterima kasih dan mulai berkencan dengan Frost. Mereka berkencan selama enam tahun hingga Frost lulus kuliah, lalu pada malam tertentu tidak sengaja menghamili Arianna.

Arianna yang ingin meminta pertanggungjawaban, justru mendapat fakta bahwa Frost adalah tunangan orang. Camila yang memang selalu menggertaknya, membuat Arianna melarikan diri. Karena inilah Frost merasa kehilangan dan menyelidiki, lalu tau bahwa Arianna hamil. Dia menjadi jenius bisnis dalam sekejap, membuat perusahaan Camila bangkrut dan melamar Arianna.

Namun Gabriel, si second lead yang membantu Arianna juga melamar gadis itu. Keduanya mulai bersaing dan Arianna yang sedang hamil tua, menjadi sedih dan melarikan diri lagi. Di pelarian kedua inilah Camila yang semakin membenci Arianna berhasil menculiknya, menuai kepanikan dua Pria itu. Frost dan Gabriel bekerja sama menemukan Arianna yang disekap, tapi Gabriel yang lebih jago membela diri menahan musuh untuk Frost.

Arianna yang melihat Frost lebih dulu saat penyelamatan, menjadi luluh dan menerima lamarannya. Gabriel menjadi sadboy dan menghilang keluar negeri setelah kedua orang itu menikah, sementara Camila berakhir di penjara. Tamat.

Klise dan memuakkan.

Aku sungguh tidak mengerti.

Kenapa juga pembaca suka membela protagonis yang jelas-jelas adalah perebut suami orang?

Apakah karena dia cantik, miskin, menyedihkan dan tidak berdaya di dunia yang penuh persaingan ini? Hanya bisa mengandalkan laki-laki agar dia bisa melihat cahaya?

Selalu saja tipe cantik dan miskin.

Lalu bagaimana dengan wanita berbakat yang tidak terlalu cantik, tapi pandai merawat dirinya?

Dalam novel ini atau karakter yang kuambil perannya misal? Camila Blazemoche.

Dari namanya saja dia adalah wanita cantik yang elegan dan kaya. Tipe kecantikan dingin yang lebih mementingkan karir dan pengembangan diri daripada harus buru-buru beranak-pinak?

Seingatku karena alasan inilah pembaca membenarkan perselingkuhan si tokoh utama, Frost Harrison. Hanya karena Camila lebih fokus pada kantornya dan tidak terlalu aktif secara seksual, berbeda dengan Arianna yang hanya pekerja serabutan biasa dan memiliki lebih banyak waktu luang.

Sebenarnya aku juga tidak menentang wanita yang ingin mengabdikan diri sepenuhnya pada suami, atau menjadi ibu rumah tangga. Tapi merebut pasangan orang, itu sama sekali tidak bisa dibenarkan.

Mau si perebut itu lebih alim, lebih cantik, lebih perhatian, lebih patuh dan lebih inferior, merebut suami orang tetap saja tindakan tercela. Camila hanya ingin mempertahankan pasangan miliknya dari pihak ketiga, tapi dia segera dianggap antagonis.

Tidak masuk akal.

"Hei, dengar tidak?! Kau keterbelakangan mental, ya?!" Gadis berambut pendek menarik rambut pihak yang sedang berlutut, Louis Venatrix.

"Minta maaf pada Camila Blazemoche!" Sambung gadis berpita putih, Violet Sweven.

"Minta maaf dan sujud di kaki Camila, pelakor!!" Teriak gadis yang berkuncir kuda, Shasha Livilence.

Arianna mencicit

"M-maaf."

"Kurang keras!" Bentak Louis.

"Maafkan aku!"

Ah .... Arianna, apa yang harus kulakukan denganmu?

Aku menghembuskan nafas dan melepaskan tangan-tangan lembut yang sedang memelukku

"Kalian, pergi keluar. Aku ingin bicara padanya."

Mata ketiga orang itu langsung bersinar, mungkin berpikir bahwa aku ingin memukuli Arianna. Mereka mengangguk senang dan memelototi Arianna untuk terakhir kali, lalu menjaga pintu bilik cafe dari luar.

Aku berdiri dari sofa dan merapikan penampilanku, lalu jongkok di hadapannya yang masih menangis sembari berlutut

"Arianna Mackenzie."

"M-maaf ... Aku tidak tau, maafkan aku."

Aku menghela nafas dan menepuk pipinya menggunakan bunga mawar putih dari vas diatas meja

"Kau tau apa kesalahanmu?"

"..... Maaf."

Anak ini agak tak tertolong.

Kenapa dia terus minta maaf?

"Aku tidak memintamu untuk minta maaf. Aku tanya, apa kau tau kesalahanmu?"

Gadis itu menatapku takut-takut untuk sekejap, lalu kembali menundukkan kepala

"Aku ...."

Aku kembali menepuk pipinya menggunakan bunga mawar putih

"Jawab dengan jujur, Arianna. Apa yang sudah kau lakukan sebelum Louis, Violet, dan Shasha menyeretmu ke hadapanku?"

Dia menelan ludah gugup dan menjawab lambat

"Aku ... Aku hanya mengembalikan almamater F-Frost, dia meminjamiku setelah punyaku hilang."

Ah ... Jadi bullying dan bermain sebagai pahlawan menyelamatkan kecantikan ini sudah dimulai?

"Maaf ... Maafkan aku, Camila. Maaf."

Aku agak muak mendengarnya minta maaf

"Sudah kubilang aku tidak memintamu untuk minta maaf, Arianna."

"L-lalu?" Gadis itu tampak skeptis.

"Bukannya aku mengejek atau merendahkan, tapi kenapa kau cengeng sekali?"

"M-maaf."

Tanganku mengusap rambutnya yang barusan sudah ditarik oleh Louis

"Seingatku orang yang berasal dari kalangan menengah ke bawah memiliki mentalitas lebih kuat, tapi kenapa kau begitu lembek?"

Aku menarik dagunya agar dia menatapku tanpa gemetar

"Kau takut padaku?"

Dia tidak menjawab, tapi air matanya yang terus mengalir turut membasahi tanganku yang ada di wajah cantiknya. Dia juga lebih gemetaran, aku bahkan sudah tidak berminat untuk mengusiknya.

Aku berdiri dan menepuk rok lavender milikku

"Arianna Mackenzie."

"Y-ya?"

Aku tersenyum sebagai formalitas dan mencabut kelopak bunga di tanganku satu persatu

"Kau boleh menyalahkan orang yang menghinamu karena menggunakan barang-barang murah, tapi dunia juga boleh menyalahkanmu karena menjadi murah. Kau mengerti apa yang kumaksud 'kan?"

Arianna mengangguk keras dan mengusap air matanya menggunakan lengan baju, mungkin dia sedang mencerna apa yang kukatakan.

Aku mengambil tas selempang dan buku filsafat yang baru kubeli, kembali merapikan rok dan menepuk pundak protagonis ini

"Bangun."

Dia bangun dengan gemetaran, seragamnya tampak agak kotor karena berlutut di lantai. Mata jernihnya menatapku takut-takut, tidak berani melakukan apapun bahkan jika itu hanya sekedar untuk merapikan penampilannya.

Mata Arianna begitu jernih, bersih dan tanpa cela.

Dia memang protagonisnya.

Aku mau tidak mau jadi kasihan padanya.

Dia memang bersalah karena mengencani tunanganku, tapi itu karena dia tidak tau akan fakta tersebut. Frost adalah bajingan yang sebenarnya disini.

Tapi jika Arianna tetap mengencani Frost setelah dia tau bocah itu tunanganku, maka anak ini adalah orang sok suci yang layak untuk kubenci.

Jadi kenapa tidak bertaruh?

Aku menepuk tanganku satu kali dan memiringkan kepala, tersenyum pada anak baik ini

"Arianna, perlu kau tau bahwa aku tidak menyukai Frost Harrison sama sekali."

Gadis itu menatapku terkejut, tapi tetap tidak berani mengatakan apapun sebagai respon. Namun dari mata itu, aku bisa melihat setitik harapan yang terselubung.

"Tapi, Frost Harrison adalah tunanganku."

Wajah Arianna seketika menjadi pias, memucat dan matanya yang barusan berkilau dengan harapan seketika menjadi padam. Ketidaknyaman, rasa bersalah, sedih, dan patah hati tercampur menjadi satu.

Menarik.

"Jadi sekalipun aku tidak menyukainya, kami bisa dikatakan sebagai pasangan yang sah di mata hukum dan Tuhan. Arianna, kau adalah anak yang pintar. Pasti mengerti apa maksudku 'kan?"

Terpopuler

Comments

ira yang beruntung & kaya raya

ira yang beruntung & kaya raya

aku suka cara penulisannya...

2024-05-13

1

𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓 menuju Hiatus

𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓 menuju Hiatus

hai Kaka
AK mampir ya
jgn lupa mampir kembali ke karya aku berjudul Pria Amnesia di bab yg baru makasih

2022-12-24

1

Ra dhiraemon

Ra dhiraemon

Hai Kk Aku Mampir Nih

2022-11-11

2

lihat semua
Episodes
1 Protagonis cantik dan miskin
2 Kemunculan Second lead
3 Kemunculan singkat Male lead
4 Menggantikan Second lead
5 Protagonis dan antagonis
6 Male lead dan Second lead
7 Logika seorang playboy
8 Adegan klise kantin
9 Arianna
10 Merah-merah
11 Kekerasan dalam rumah tangga
12 Perempuan
13 Dua gadis
14 Orangtua teladan
15 Putus hubungan
16 Pelangi pelangi ~
17 Aiden Blazemoche
18 Pertanyaan
19 Lembaran baru
20 Kesadaran dunia
21 Mencari rumah
22 Kohabitasi
23 Antagonis dan Figuran
24 Kelainan
25 Renungan
26 Anomali
27 Protagonis wanita
28 Kau yang dari novel (1)
29 Kau yang dari novel (2)
30 Dua dalam satu
31 Frost Harrison
32 Aku tidak suka dia!
33 Manis seperti anjing
34 Kontak baru
35 Kompensasi
36 Camila ... Cium!
37 Realisasi diri
38 Second lead syndrome
39 Orang Harrison
40 Si Paling Bad boy
41 Salahkan takdir
42 Sosok guru
43 Keputusan
44 Ruang introspeksi
45 Wali
46 Wanita licik
47 Kakak
48 Keputusan
49 Drama kecil
50 Perubahan
51 Lupa
52 Mari bertarung
53 Pelan-pelan saja
54 Harem?
55 Perubahan Gabriel
56 Pertemuan keluarga inti
57 "Tidak"
58 Tunanganku
59 Saling melempar batu
60 Pamit
61 Timeskip
62 Bolehkah?
63 Jangan main-main
64 Beberapa hal yang berubah
65 Karena kau jahat
66 Dugaan masalah
67 Kencan (?)
68 Persiapan kencan
69 Fiona Harrison
70 "Aku dibom"
71 Jadi kok!
72 Kencan dengan Gabriel (1)
73 Kencan dengan Gabriel (2)
74 Pembuat masalah
75 Tidak tau malu
76 Perubahan rencana
77 Wundervei
78 Ciuman pertama
79 Kau adalah orang ketiga
80 Kau tidak berpikiran untuk ...
81 Persimpangan
82 Perjamuan
83 Perjamuan (2)
84 Frost dan Gabriel
85 Konsensus?
86 Arianna, Frost dan Fiona
87 Seperti fantasi
88 Camila dan 'Camila'
89 Tabir takdir (1)
90 Tabir takdir (2)
91 Keinginan Camila selama ini
92 Suara langkah kaki
93 Dua peran, dua dunia
94 Male lead baru?
95 Protagonis wanita dan ... Female lead
96 Hidup baru
97 Aku paling menyukaimu
98 Diskusi pasangan
99 Pangeran yang kesepian
100 Mengorek luka
101 Kenapa, Rushia?
102 Ikan dalam jala
103 Serangan
104 Aku membunuhnya
105 Aku hanya ingin dicintai
106 Resolusi
107 Perkembangan mantan Male lead
108 Sweet karma
109 Akhir
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Protagonis cantik dan miskin
2
Kemunculan Second lead
3
Kemunculan singkat Male lead
4
Menggantikan Second lead
5
Protagonis dan antagonis
6
Male lead dan Second lead
7
Logika seorang playboy
8
Adegan klise kantin
9
Arianna
10
Merah-merah
11
Kekerasan dalam rumah tangga
12
Perempuan
13
Dua gadis
14
Orangtua teladan
15
Putus hubungan
16
Pelangi pelangi ~
17
Aiden Blazemoche
18
Pertanyaan
19
Lembaran baru
20
Kesadaran dunia
21
Mencari rumah
22
Kohabitasi
23
Antagonis dan Figuran
24
Kelainan
25
Renungan
26
Anomali
27
Protagonis wanita
28
Kau yang dari novel (1)
29
Kau yang dari novel (2)
30
Dua dalam satu
31
Frost Harrison
32
Aku tidak suka dia!
33
Manis seperti anjing
34
Kontak baru
35
Kompensasi
36
Camila ... Cium!
37
Realisasi diri
38
Second lead syndrome
39
Orang Harrison
40
Si Paling Bad boy
41
Salahkan takdir
42
Sosok guru
43
Keputusan
44
Ruang introspeksi
45
Wali
46
Wanita licik
47
Kakak
48
Keputusan
49
Drama kecil
50
Perubahan
51
Lupa
52
Mari bertarung
53
Pelan-pelan saja
54
Harem?
55
Perubahan Gabriel
56
Pertemuan keluarga inti
57
"Tidak"
58
Tunanganku
59
Saling melempar batu
60
Pamit
61
Timeskip
62
Bolehkah?
63
Jangan main-main
64
Beberapa hal yang berubah
65
Karena kau jahat
66
Dugaan masalah
67
Kencan (?)
68
Persiapan kencan
69
Fiona Harrison
70
"Aku dibom"
71
Jadi kok!
72
Kencan dengan Gabriel (1)
73
Kencan dengan Gabriel (2)
74
Pembuat masalah
75
Tidak tau malu
76
Perubahan rencana
77
Wundervei
78
Ciuman pertama
79
Kau adalah orang ketiga
80
Kau tidak berpikiran untuk ...
81
Persimpangan
82
Perjamuan
83
Perjamuan (2)
84
Frost dan Gabriel
85
Konsensus?
86
Arianna, Frost dan Fiona
87
Seperti fantasi
88
Camila dan 'Camila'
89
Tabir takdir (1)
90
Tabir takdir (2)
91
Keinginan Camila selama ini
92
Suara langkah kaki
93
Dua peran, dua dunia
94
Male lead baru?
95
Protagonis wanita dan ... Female lead
96
Hidup baru
97
Aku paling menyukaimu
98
Diskusi pasangan
99
Pangeran yang kesepian
100
Mengorek luka
101
Kenapa, Rushia?
102
Ikan dalam jala
103
Serangan
104
Aku membunuhnya
105
Aku hanya ingin dicintai
106
Resolusi
107
Perkembangan mantan Male lead
108
Sweet karma
109
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!