Bab 3 Flashback

Flashback On

...***Pengumuman***...

"Diberitahukan kepada seluruh mahasiswi/mahasiswa yang sudah menyelesaikan 115 SKS selama enam semester di persilakan mengontrak program KKN (wajib) yang akan di selenggarakan bulan depan! Sebentar akan di informasikan apa saja syarat-syarat yang akan di berlakukan untuk setiap peserta. Setiap peserta boleh mendaftar di link di bawah ini http//program.KKN.com.)

#

#

Di Kos Silvia

Silvia mengumpulkan barang-barang yang akan gadis itu bawa saat mengikuti kegiatan KKN. Silvia merupakan salah satu mahasiswi yang ikut serta mengikuti program KKN yang diselenggarakan oleh kampusnya. Gadis itu mengambil semua keperluan yang akan Ia bawa ke lokasi KKN. Setelah merasa semua perlengkapannya masuk ke dalam kopernya. Silvia lalu menggembok koper kecilnya.

"Hah...." gadis itu menghela napas

Silvia membaringkan tubuhnya di atas kasur kecil miliknya. Gadis itu termenung menatap langit-langit kamar kosnya.

Drettt drettt drettt drettt drettt drettt

Getaran berulangkali dari ponselnya membuyarkan lamunannya.

Silvia menghidupkan layar ponselnya lalu membuka chat group yang masuk ke WhatsApp-nya.

...Group Wortel ORI...

[Guys kita KKN bareng-bareng di lokasi yang sama ya! Okey!] isi pesan WA yang di kirim David ke Group Wortel ORI

[Setuju 1] balas Cindy

[Setuju 2] balas Theresia

[Gue Setuju 3] balas Tristan

[Setujuuuu bangettttt”] balas Kristina

[Gimana Silvia, lo bareng kita kan? @Silvia] balas Kristina lagi sembari bertanya kepadaku

"Tentu guys, gue nanti bareng kalian" balasku mengirim pesan ke grup wortel Ori. Mereka merupakan teman dekatku selama kuliah karena bergabung di organisasi yang sama. Namun sekarang kami sudah jarang ketemu.

[Hati-hati nanti disana cilok ya hahahaha] balas Cindy

[Makanan, enak dong!] canda David membalas pesan di WhatsApp group

[Cinlok kali. Cinta Lokasi David, bukan Cilok mas Dimas yang di depan gerbang kampus!] balas Theresia membubuhi emoticon mengejek.

[Itu maksudnya] balas David dengan emoticon ngeles kepada teman-temannya

[Okey, enggak akan!] balas Silvia spontan mengetik kalimat itu di keyboard pesan WhatsApp-nya tanpa berpikir terlebih dahulu apa yang akan terjadi disana

[Okey, Awas Cinlok :P] balas Theresia sembari membubuhi emoticon mengejek di pesannya

" Okey" balas singkat Silvia. Ia tersenyum kecil menatap kalimat yang baru saja gadis itu ketik untuk mengakhiri percakapan mereka.

#

#

Hari-hari berlalu

Mereka menikmati masa-masa KKN dengan penuh suka cita. Beberapa kali mereka harus lembur menyusun rancangan program untuk membangun desa tempat KKN mereka. Masyarakat di desa tempat mereka KKN sangat baik dan welcome kepada mereka. Masyarakat disana tidak pernah sungkan memberikan ikan mentah untuk mereka masak. Disana mayoritas penduduknya bekerja sebagai Nelayan. Karena kebetulan lokasi tempat mereka KKN berada di daerah pantai.

Bukan hanya itu mereka juga berusaha membantu masyarakat dalam menciptakan sebuah produk yang bisa membantu perekonomian masyarakat yang sedang tidak stabil di masa Covid-19. Ada beberapa program yang mereka bangun seperti membuat bak sampah, mengecat gapura desa dan membuat beberapa kali sosialisasi untuk menumbuhkan jiwa solidaritas antara mahasiswa dan pemuda/pemudi desa.

Hari ini merupakan hari ke 57 mereka mengabdi kepada masyarakat disana. Mereka berusaha memberikan kesan baik dan tak terlupakan untuk masyarakat di desa itu.

#

#

Hari ini tepatnya tiga hari sebelum kepulangan mereka dari lokasi KKN. Ini berarti hari ini merupakan hari ke 57 mereka mengabdi di desa itu.

Hari ini tepatnya hari minggu, mereka beribadah ke gereja dan memberikan persembahan lagu di depan para jemaat. Selesai ibadah, para warga mengundang mereka untuk menikmati hidangan yang mereka bawa masing-masing. Hidangan itu sudah tersaji rapi diatas meja panjang.

Mereka antri satu persatu untuk mengambil makanan yang sudah di sajikan di atas meja. Silvia dan David berjalan berbarengan untuk mengambil makanan. Tanpa Silvia sadari sedari tadi seorang pria terus menatapnya. Saat pria itu mengalihkan pandangannya dari Silvia. Gantian Silvia yang terpaku dengan wajah tampan pria itu. Pria itu lalu mengambil hidangan di seberang meja tempatnya berdiri.

"Udahlah Silvia.... Lo itu bukan seleranya" gumamnya dalam hati. Gadis itu mengalihkan pandangannya ke arah hidangan di atas meja.

“Manis, tampan dan kharismatik sih tapi sayang udah ada pawangnya.” monolognya dalam hati sembari menyendok beberapa lauk pauk ke dalam piringnya.

"Siapa namanya?" gumam pria bernama Josua menatap Silvia menundukkan kepalanya mengambil lauk pauk di atas meja. Pria itu terpesona dan cukup penasaran dengan sosok Silvia.

Setelah mendapatkan makanan yang ingin gadis itu coba. Ia kembali ke tempat duduknya bersama David.

Semua jemaat dan mahasiswa KKN duduk di kursi masing-masing sembari menikmati makanan mereka.

#

#

Malam Hari

Silvia, Theresia, Cindy, David, Tristan dan Kristin melanjutkan satu agenda KKN yang belum selesai mereka laksanakan. Mereka berenam melanjutkan tugas mereka masing-masing. Tiba-tiba Theresia berucap kepada Silvia. “Silvia.... Tadi saat acara ramah tamah, ada seorang pemuda yang menitip salam." ujarnya. Gadis itu menatap Silvia serius yang sedari tadi sibuk mengecat gapura.

“Emang siapa? pemuda desa? belum ada niat memulai hubungan dari 0 lagi” ujar Silvia sembari melanjutkan pekerjaannya.

Memang benar memulai sesuatu dari nol dengan orang baru tidaklah mudah. Gadis itu sudah berkomitmen untuk tidak pacar-pacaran lagi. Silvia capek membangun hubungan dari nol tanpa komitmen. Apa lagi gadis itu sudah mengalami beberapa kali yang namanya putus cinta.

Silvia berkomitmen akan menunggu pasangan yang sudah Tuhan garis-kan menjadi pendampingnya di masa depan.

“Iya Silvia.... Tadi memang ada pemuda yang menitip salam untuk mu. Orangnya juga manis dan tampan” ujar Cindy berbinar mengingat-ingat rupa pemuda itu

Silvia terdiam cukup lama mendengar perkataan Cindy.

"Hem.... Biarlah. Lagian pria itu hanya menitipkan salam." ujar Silvia.

Yang lain menganggukkan kepala mendengar jawaban silvia. Mereka melanjutkan pekerjaannya mereka lagi hingga rintik hujan menghentikan pekerjaannya mereka.

"Ayo kembali ke posko. Sepertinya akan turun hujan." ujar David

Mereka menghentikan pekerjaan mereka yang belum selesai sedari tadi. Mereka kembali ke posko dengan berjalan kaki di tengah rintikan hujan.

#

#

Hari kepulangan mahasiswa KKN

"Akhirnya progam dua bulan ini selesai juga." gumam Silvia di dalam hati sembari menatap ke arah luar jendela bus yang mereka tumpangi.

Sementara ditempat yang sama seorang pemuda memandang kepergian bus yang ditumpangi Silvia dan teman-temannya. Pemuda itu sedari tadi hanya menatap dari kejauhan tanpa berani mendekati bus yang mereka tumpangi.

“Jika kita berjodoh kita akan bertemu lagi Silvia Lorens” monolognya dalam hati menatap bus yang ditumpangi Silvia semakin menghilang dari pandangannya.

Josua merupakan laki-laki yang dilihat Silvia saat perjamuan itu. Josua juga terpesona pada pandangan pertama dengan Silvia. Tepatnya saat mereka bertemu di perjamuan ramah-tamah di gereja 3 hari yang lalu. Dia juga sudah menggali beberapa informasi tentang Silvia dari Cindy dan Theresia.

***Flashback off****

...***Bersambung***...

Terpopuler

Comments

Vyrne S W

Vyrne S W

y thor sukses selalu

2024-01-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!