Nice Too Meet You Again!

Nice Too Meet You Again!

Bab 1 Awal

Perkenalkan namanya Silvia Lorens, dia anak pertama yang terlahir dari keluarga kurang mampu. Silvia memiliki impian menjadi seorang pengusaha sukses. Namun segalanya tidak sesuai dengan realita yang terjadi. Keuangan keluarga yang tidak stabil membuatnya harus mengubur impiannya dalam-dalam.

Seperti sebuah kalimat yang sering dia dengar "Setiap orang boleh bermimpi setinggi-tingginya namun akan ada banyak proses yang harus di lalui untuk mencapainya."

Silvia tahu itu, dan sekarang dia sedang merasakannya. Silvia sudah berusaha keras menggapai impiannya, tapi Tuhan tetap tidak menghendaki rencananya.

Apa Silvia harus marah? tidak.... silvia tidak marah. Hanya saja Silvia selalu bertanya-tanya dalam hati, takdir seperti apa kira-kira yang akan diberikan Tuhan padanya. Dan takdir seperti apa yang akan Silvia lalui beberapa detik, menit, jam dari sekarang. Atau bahkan beberapa bulan, tahun dan puluhan tahun ke depan pikirnya.

#

#

Hari ini adalah hari yang paling Silvia nantikan setelah kurang lebih empat tahun, menempuh pendidikan disalah satu universitas bergengsi di kotanya. Silvia juga belum memiliki tujuan pasti, bekerja dimana. Namun satu hal yang harus kalian tahu, Ia sama sekali tidak bahagia dengan hari kelulusannya.

Sedih bukan, disaat hari bahagia kalian, yaitu wisuda dengan nilai memuaskan. Tidak ada satu orangpun keluarga inti yang hadir di acara kebahagiaan kalian. Dan itulah yang sedang Silvia rasakan, hampa, dan sedih. Ia mengamati raut wajah bahagia para peserta yang hadir di acara wisuda kali ini. Semua orang terlihat tersenyum sumringah dan antusias, menanti nama mereka dipanggil satu persatu. Kami akan maju ke depan auditorium menerima ijazah, sekaligus pemindahan tali toga.

Silvia sangat merindukan keluarganya, namun keadaan seakan tidak menghendaki mereka untuk bertemu. Silvia harus lagi mengumpulkan pundi-pundi uang, untuk menutupi semua biaya yang dikeluarkan orang tuanya selama dia kuliah.

Jam 7 malam acara wisuda dan foto-foto sudah selesai. Silvia lalu melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Kemudian melirik sekilas ke arah layar ponselnya. Berharap keluarganya sudah menghubunginya. Namun sedari tadi belum ada satu orang pun keluargannya yang menghubunginya.

Hah

"Hari pertama menjadi pengangguran, Silvia."ucapnya dalam hati.

Setetes air mata terjatuh dari sudut kelopak matanya . Terlihat kontras dan jelas, tatapan terluka di kedua bola mata hitam itu. Silvia lalu melangkah menuju gerbang utama kampus, mencari kendaraan umum.

#

#

Di perjalanan

Dreett Dreett

Silvia melirik sekilas layar ponselnya yang ada di genggamannya. Silvia langsung mengangkat panggilan tersebut, ketika melihat nama si pemanggil.

📞 Lorens Family calling

"Hallo" ucap Silvia menahan tangisnya.

[Congratulation my sister. Selamat untuk gelar barunya.] ucap Stevi dari seberang sana.

[Selamat sayang, mama dan papa sangat bangga padamu. Semoga ilmumu bisa berguna untuk orang banyak. Selalu taat kepada Tuhan, dan pakai Tuhan dalam hidup dan pekerjaanmu nantinya.] ucap kedua orang tua Silvia bersamaan. Senyum bahagia menghiasi wajah mereka, tanpa tahu bagaimana perasaan putri sulungnya.

[Terima kasih Ma, Pa dan Saudariku sudah mendukung aku sampai hari ini.] ucap Silvia singkat tersenyum kecil.

Mereka mengobrol hingga Silvia tiba di kos. Silvia cukup senang melihat kebahagiaan di wajah kedua orangtuanya. Namun Silvia sama sekali tidak merasakan kebahagiaan itu. Karena Ia merasa hatinya hampa dan perasaannya hambar. Kedepannya, Silvia akan menanggung semuanya sendirian, termasuk mencari segepok uang dolar. Karena tugas kedua orangtuanya telah usai memberikan pendidikan tinggi, sebagai bekal untuk masa depannya.

#

#

Silvia mengemasi barang-barangnya, karena setelah pengambilan berkas-berkas yang dibutuhkan. Kedua orangtuanya memberi saran kepadanya, agar Ia mencari pekerjaan ke kota K. Silvia kemudian menyetujui saran dari kedua orangtuanya setelah berpikir matang-matang. Gadis itu berharap di kota K nanti, Ia bisa mendapatkan peruntungan untuk mencapai impiannya.

#

#

Perkenalkan namanya Josua Thomson, bisa dipanggil Josua. Ia berprofesi sebagai seorang perwira angkatan darat. Ia anak tunggal sekaligus pewaris Thomson Group. Perusahaan tambang emas di Indonesia. Ayahnya bernama Jack Thomson seorang pengusaha. Dan Ibunya bernama Maria Thomson seorang Desainer terkenal.

Meskipun Josua terlahir kaya raya sejak lahir, namun pemuda itu sangat suka berbaur dengan masyarakat umum. Profesi yang digelutinya, membuatnya belajar banyak hal. Bagaimana cara bertahan hidup di alam liar, bagaimana cara bertahan hidup disaat dalam keadaan genting. Dan bagaimana cara menahan rindu.

Makan menggunakan tangan dengan menu sederhana, sudah menjadi suatu kebiasaan bagi Josua. Karena pemuda itu selalu ditugaskan di tempat-tempat terpencil.

Sebulan lalu, Josua dipindah tugaskan ke kabupaten G. Disana banyak hal-hal baru yang pemuda itu jumpai. Ia sangat cepat beradaptasi dengan para warga disana. Meskipun wajah pria itu terlihat datar dan dingin. Namun Ia masih memiliki sifat ramah terhadap orang yang lebih tua.

Ia belum pernah merasakan yang namanya jatuh cinta, kecuali kepada seorang gadis cantik dan polos bernama Silvia. Mereka pertama kali bertemu, saat mengikuti acara ramah-tamah yang diadakan gereja.

Sekarang sudah lebih dari setahun, setelah pertemuan mereka. Josua masih saja tidak bisa melupakan wajah Silvia. Wajah cantik dan tubuh mungil itu akan berputar-putar di pikirannya.

Selama setahun ini, tidak ada satu orangpun wanita yang bisa menarik perhatiannya. Karena nama Silvia sudah menempel permanen di hatinya.

Sebenarnya beberapa bulan lalu, kedua orangtuanya memintanya untuk kembali ke kota K. Namun Josua masih betah dengan pekerjaannya. Orangtuanya memberikannya waktu berpikir beberapa tahun untuk mengantikan posisi ayahnya dan meneruskan perusahaan mereka.

#

#

Tiga tahun kemudian

Di Thomson Group

Seorang wanita sedang duduk di atas kursi kebesarannya. Ia terlihat masih bergelut dengan pekerjaan, meskipun jarum jam sudah menunjukkan waktunya istirahat. Kesepuluh jemari rampingnya masih asik menari-nari, di atas keyboard komputer meja kerjanya. Wanita itu memperhatikan beberapa laporan keuangan perusahaan Thomson Group. Ia memeriksa ulang email penting yang masuk ke email-nya.

Wanita itu merupakan salah satu karyawan Thomson Group selama 3 tahun. Ia menjabat sebagai manajer keuangan.

Suara dering ponsel dari atas mejanya mengalihkan perhatiannya. Wanita itu melirik sekilas ke arah layar ponselnya. Ia dengan cepat mengangkat panggilan telepon dari sahabatnya.

📞Regina Calling

[Silvia, jadi makan siang bareng?] tanya Regina menatap jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

“Jadi, Re. Tunggu sebentar...."

"Aku hampir lupa." sesal Silvia.

Silvia melangkah terburu-buru masuk ke dalam lift.

[Baiklah.... aku akan menunggumu di lobi.] ucap Regina menghembuskan napasnya. Gadis itu keluar dari lift, kemudian melangkah keluar perusahaan menuju lobi.

Regina merupakan satu-satunya sahabat Silvia di kantor. Mereka mulai saling mengenali tiga tahun yang lalu. Dimana Silvia dan Regina sama-sama lolos Interview di Thomson Group. Pertemuan mereka semakin intens karena pekerjaan mereka saling terhubung, hingga lama-lama hubungan mereka semakin dekat. Dan mereka bersahabat sampai sekarang.

...***Bersambung***...

Terpopuler

Comments

Vyrne S W

Vyrne S W

kyakya seru...

2024-01-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!