Ckitt
Tiba-tiba sebuah motor sport hitam menyalip mobil mereka membuat Zein langsung menginjak rem sampai terdengar suara decitan ban mobil yang terkena gesekan aspal.Untung saja jalan yang dilaluinya tidak banyak kendaraan berlalu lalang.Hanya ada beberapa kendaraan yang melintas.Tidak seperti biasanya akan macet.
"Sialan"umpat nya zein menyorot tajam motor sport yang semakin menjauh.
"Kau tidak apa-apa" tanyanya geo menoleh ke belakang melihat kepala ana yang terbentur.Untung nya tidak terjadi hal serius pada mereka.Hanya anggukan yang di berikan ana sebagai balasan.
"Cari pelakunya"
"Baiklah"
Sedangkan dua orang yang sedang duduk dibelakang hanya terdiam karena masih syok.Mereka terkejut dan sontak terbangun dari tidurnya.Alka yang terlebih dulu sadar dari terkejutnya.
"Istirahat lah"ucap alka melihat ana yang masih mengantuk.Alka menarik adiknya kedalam pelukannya dan mengusap rambutnya.
Mereka melanjutkan perjalanan yang tertunda tadi.
Terdengar suara nafas dari bangku penumpang membuat geo menoleh kebelakang.Dilihatnya kedua kakak beradik itu sedang terlelap.Zein yang juga mendengar itu hanya melihat sekilas lewat kaca mobil.
Disisi lain pelaku yang mengendarai motor sport itu tersenyum smirk saat berhasil menyalip mobil tersebut.
Setelah sampai pintu gerbang terbuka dengan lebar Zein melajukan mobilnya kedalam.Mobil berhenti di depan masion terdapat beberapa mobil terparkir disana.
Pintu masion terbuka tampak dua pasangan paruh baya sedang menunggu seseorang sembari berbicara satu sama lain.
Sepertinya tidak,hanya para istri saja yang berbincang sedangkan suaminya hanya diam menyimak saja.
"MAMI , PAPI"
Suara teriakan mengalihkan tatapan mereka ke arah pintu, dilihatnya seorang gadis cantik berlari sembari tersenyum lebar diikuti tiga pemuda dibelakangnya.
Geo memanggil pelayan menyuruhnya membawa koper adiknya itu kedalam kamar.
"Ana"pekik Diandra mami ana melihat anaknya sudah sampai.
"Mami"mendekati maminya langsung memeluk nya.
"Oh sayang ku mamimu ini sangat merindukan mu"memeluk erat tubuh anak gadisnya.
"Ana juga"
"Papi ana rindu papi"lanjutnya memeluk pria paruh baya itu.
"Gadis papi ini ternyata sudah dewasa"ucapnya ana tersenyum di pelukan papinya.
"Apa ada yang membuat masalah dengan mu di sana sayang"tanyanya mengecup pipi anaknya itu.
Walaupun anaknya ini sudah dewasa tapi tetap saja dimata papinya ana hanya seorang anak gadis kecil.
"Tidak, pengawal kakek selalu menjaga ana. jadi tidak ada yang berani membuat masalah dengan ana"bohongnya padahal ia sempat mendapatkan masalah karena kecerobohan nya.
Ana tidak berani jujur kepada papinya karena kejadian itu atas kesalahannya sendiri.Itu karena ia pernah kabur dari para pengawal kakeknya itu.
Tiba-tiba suara lembut mengalihkan perhatian nya."Ana tidak merindukan bunda"ucap wanita paruh baya dengan suara pura-pura sedih.
Ana langsung melihat kerah wanita paruh baya itu sedang merentangkan kedua tangannya"Ana juga rindu bunda"berjalan kearahnya memeluk bundanya itu.
"Dua tahun tidak bertemu kau tambah cantik saja sayang"
"Terima kasih bunda"mempererat pelukannya malu di puji oleh bundanya.
Bundanya tertawa melihat tingkah malu-malu keponakannya ini.sedangkan suaminya mengelus kepala ana.
"Bawalah ana masuk ke kamar sayang"suruh papa geo kepada istrinya."istirahatlah kau baru saja pulang dari luar negeri kau terlihat lelah" lanjutnya mengacak rambut ana dan dibalas anggukan kepala.
"Ayo sayang kita ke kamar"ajak mami ana diikuti oleh bunda geo.
Yah pasangan tersebut adalah kedua orang tua dari Geoano Alten Xander. Pria yang mengelus kepalanya putra kedua dari keluarga Xander bernama Vahren Vansa Xander dan istrinya bernama Violan nara Xander wanita dengan suara lemah lembut jika berbicara.
Mereka berdua mengunjungi masion putra ketiga keluarga Xander bernama Farrel Brian Xander dan istrinya bernama Diandra Xander. Karena sang istri ingin bertemu ana setelah dua tahun tidak bertemu.
Ana baru saja pulang dari luar negeri setelah menyelesaikan sekolah nya.
"Lihat lah mereka melupakan kita yang juga ada disini dari tadi"kesal alka melihat kepergian mami dan bundanya tidak melihat sama sekali kearah mereka.
"Itu wajar mereka berdua selalu fokus kepada ana karena adikmu itu baru saja pulang setelah dua tahun tidak bertemu jadi wajar mereka melupakan keberadaan kalian di sini"jedanya menduduki tubuhnya di sofa samping anaknya geo.
"Tapi mami mu sepertinya sengaja melupakan mu karena melihat wajahmu setiap hari membuat nya bosan"ledeknya mengarah ke alka dengan wajah lempeng.
Zein,geo dan alka ketiga pemuda itu hanya diam melihat drama pertemuan tadi duduk dengan tenang di sofa.
"Haha"Farel tertawa melihat anak sulungnya hanya menghela nafas saat mendengar perkataan Vahren kakaknya itu.
Lalu menghampiri mereka "Sudah lah kak aku kasihan melihat wajah putraku yang merasa tertekan"
Alka hanya memutar bola matanya malas bukannya membelanya papinya ini malah ikut menindasnya.Sangat tidak patut di contoh.
"Bagaimana kabar kalian son?". Melihat kedua pemuda itu hanya diam dari tadi.Terutama Zein pria itu hanya terdiam dengan wajah datarnya.
"Baik Pih"balas geo
"Zein"panggilnya melihat Zein hanya diam
"Hm"
Mereka hanya menghela nafas jika sudah seperti ini.
Vahren yang melihat semuanya diam langsung angkat bicara"kalian pasti sudah tau kepulangan ana selain karena telah lulus pasti ada alasan lain dari kakek kalian".
Ketiga pemuda itu hanya terdiam sebenarnya mereka tau tentang hal itu.Pasti kakeknya memiliki rencana.
"Dan untuk kau Zein sepertinya ini ada sangkut-pautnya dengan mu"sambung Farrel
"Apalagi lagi kakek dan orang tuamu akan datang besok dan kakek kalian menyuruh semua anggota keluarga Xander berkumpul di masion utama".
"Mungkin tentang perjodohan"celetuk geo.Ia langsung menormalkan kembalikan ekspres wajah nya saat mereka melihat ke arahnya.
Entah apa yang dipikirkan geo sampai bisa berbicara tentang perjodohan tapi kita tak tau apa yang akan terjadi nanti.Bisa jadi pemikiran nya ini benar.
"Tapi jika memang benar alasan kakek karena tentang itu.Lalu siapa yang akan melakukan perjodohan itu"tanya alka dengan raut muka berpikir.
Membuat mereka yang ada di situ juga ikut berpikir menebak-nebak dalam pikiran mereka.
"Apa mungkin antara kita bertiga tidak mungkin kakek menyuruh orang tua kita menyuruh para orang tua kita menikah lagi"balas geo sambil melihat kedua paruh baya yang juga menatapnya.
"Tidak lah"pekiknya Vahren dan Farrel bersamaan.Tidak mungkin papah mereka melakukan itu kepada anak-anaknya.apalagi papa nya itu tau bahwa anaknya sangat bucin kepada istrinya..
Terutama kakak pertamanya mommy nya zein pasti akan menebas kepala kakak pertamanya jika berani menduakan nya.
Itu sangat mengerikan walaupun kakak iparnya itu wanita lembut tapi jika sudah marah akan berubah menjadi monster pikir mereka berdua.
Alka duduk bersandar di sofa dengan kaki kanan menumpu di atas kaki kirinya.Jari telunjuk mengetuk-ngetuk dagunya.
Tiba-tiba ia menegakkan tubuhnya memusatkan mata mereka ke padanya"Sepertinya---"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments