bab 2

"kau sudah membunuhnya?"to the point kepada pria yang baru saja datang menghampiri ke dua pemuda yang sedang duduk.

"Ya"ucap duduk sambil menghisap nikotin lalu menghembuskan asap yang mengepul.

"Penghianat itu tidak mau membuka mulut.padahal aku sudah mengancamnya"bicara dengan tenang sambil melihat suasana klub yang ramai dengan lampu kelap kelip ditambah suara musik.Terlihat para wanita menari-nari mengikuti irama musik.Dengan pakaian yang bisa dikatakan kurang bahan.

Bahkan ada yang melakukan kegiatan tak senonoh tapi mereka mengabaikan itu.Tidak ada yang berani mendekati mereka.

Siapa yang tidak mengenali mereka, sosok seorang menyeramkan yang bersembunyi di balik seorang CEO.

Untung saja sosok yang paling menyeramkan tidak ada di situ.

Jadi mereka masih bisa melihat dengan tatapan menggoda dari jauh.

Mereka sedang berada di dalam klub milik temannya Alex itu untuk membahas tentang musuh yang sudah mulai mengirim penghianat sebagai anak buahnya.

"Hahaha bagaimana bisa penghianat itu tidak takut padamu"tertawa pada pria dihadapannya ini"tidak mungkinkan seorang alex yang terkenal dengan menjebak musuh untuk membuka mulut itu sudah lemah"ucap dengan tampang mengejek.

"Itu salahnya tidak langsung bicara aku tidak bisa bersabar menunggu"

Pria yang baru saja membunuh merupakan seorang tangan kanan dari mafia Black lion.

Pria Bernama Alex yang selalu tidak bisa bersabar saat mengintrogasi seorang penghianat.

Tetapi dibalik ketidak sabaran itu dia memiliki penglihatan yang tajam saat mendeteksi sesuatu.

"Apa yang kau lihat"ucap tiba-tiba pria yang sedari tadi diam hanya menyimak kedua pria itu berbicara

Ia tau seorang Alex pasti tidak dengan mudah membunuh penghianat jika belum mengetahui serta melihat sesuatu.

"Kalian akan terkejut jika mendengarnya"jeda nya dengan meminum wine yang telah terisi di dalam gelas.

"Mereka mulai bergerak"ucap nya dengan santai

Kedua pria yang mendengar ucapan itu hanya terdiam dengan wajah santai tidak terkejut sama sekali.

Mereka memang sudah tau hal ini cepat atau lambat akan terjadi.

Tapi di balik wajah santai nya mereka telah mempersiapkan segala sesuatunya.Walaupun di hati mereka memiliki rasa cemas.karena tidak menyangka mereka bergerak dengan cepat.

"Sepertinya kejadian masa lalu akan kembali terjadi"

"Kau sudah memberitahunya?"

"Hm"

"Bahkan dia tau sebelum aku memberikan tahunya"sambil tersenyum melihat pria yang tadi bertanya.

"Dia selalu satu langkah didepan semua orang"balasnya.membayangkan beberapa tahun silam saat mereka menjatuhkan musuh yang terkenal dengan tipu dayanya.

Pria itu menumbangkan musuhnya dengan siasat licik nya.saat mereka terjebak dalam rencana musuh.pria itu dengan tenangnya membuat siasat licik untuk membalik keadaan.

Sebuah pertarungan yang membuktikan bahwa pria itu sangat pantas untuk menjadi penerus mafia nya.

"Ge menurut mu ada tidak wanita yang mau dengannya?"meminum wine hingga tandas lalu melihat kearah pria yang sedari tadi diam.

"Tidak ada yang tau kedepannya seperti apa"jawab dengan melihat ke depan dengan sorot sendu."dia selalu menyimpan masalah nya sendiri dan semoga saja ada seseorang yang bisa membuat dia membagi masalahnya"

Mereka bertiga terdiam saat mengingat pria itu saat terpuruk karena ditinggal oleh seseorang yang sangat penting menurutnya.

"Kuharap jika itu akan terjadi kembali,ada seseorang yang bisa memadamkan keberingasannya"lanjutnya dengan wajah datar tapi dengan sorot mata yang tidak berubah.

Hanya diam mendengar perkataan geo dengan sorot mata sendu.Tiba-tiba suara pesan dari handphone memecah keheningan mengalihkan perhatian mereka.

Tringg

Suara pesan berasal dari ponsel yang berada dalam saku celana geo.Kedua pria itu saling menghadap saat melihat kening geo mengkerut pada saat membaca sebuah pesan

"Dia datang ajak alka"

Pesan singkat dari pria yang dari tadi menjadi topik pembicaraan.Pesan dengan tidak dimengerti oleh orang lain kecuali dirinya.

"Zein"ucapnya setelah membacanya pesan lalu menyimpan ponselnya di atas meja.

Melihat ke arah kedua pria yang menampilkan wajah bingung serta alis yang mengangkat.

Menghela nafas sebentar"Zein menyuruhku dan alka ke bandara"pria yang disebutkan namanya hanya mengangguk.

"Gadis itu kembali"sahut Alex melihat ke arah geo.Pria itu hanya mengangguk sebagai balasannya."

Kau mau ikut"tanya alka

"Tidak,aku orang sibuk"sahut alex

"Ckk"decaknya malas mendengarnya dasar sok sibuk.Nnamun tiba-tiba alka terdiam memikirkan sesuatu.

Geo melihat ke arah alka yang diam saja seperti memikirkan sesuatu.

"Apa yang kau pikirkan"

"Aku hanya memikirkan tempat yang bagus untuk membawa adikku nanti untuk bersenang-senang" kagetnya saat mendengar pertanyaan geo kepadanya.Sebuah alasan yang bagus untuk berbohong tapi tidak untuk seorang yang memiliki insting tajam.

Saat matanya bertatap langsung dengan mata geo.Cepat-cepat ia mengalihkan pandangannya.dari tatapan itu ia bisa melihat bahwa geo seakan mengatakan (aku tau kau berbohong).

Tiba-tiba matanya menangkap wanita cantik memakai hoodie coklat bergambar beruang bercelana jeans serta sendal bulu sedang berdiri dengan kepala celingak-celinguk seperti kebingungan mencari seseorang.

Ia langsung berdiri menghampiri untuk membantu wanita itu ingin terlihat seperti pahlawan yang menolong seseorang wanita dalam kebingungan.

Menghiraukan kedua pemuda yang menatapnya dengan aneh.

Geo yang melihat alka menghampiri wanita hanya diam dia tau jiwa play boy cap badak pria itu sedang memberontak agar menghampiri setiap wanita cantik yang menurut pria itu tipe idealnya.

"Kau tidak mengikutinya"celetuk Alex melihat geo hanya diam.Ia tidak pernah melihat geo dekat dengan wanita jika sedang berada dalam klub.

"Tidak "

Alex dan geo merupakan spesies yang sama jika menyangkut seorang wanita.

Plak

Saat mereka sedang berbincang tiba-tiba suara tamparan terdengar di telinga mereka.Bahkan yang tadinya suasana berisik jadi tiba-tiba hening.

Bisa dilihat di sana terdapat seorang pria keturunan mafia sekaligus putra sulung dari golongan keluarga terkaya yang terkenal dengan playboy cap badak nya sedang memegang pipi sebelah kiri nya dengan sorot mata tajam melihat seseorang yang berani menamparnya.Jangan lupakan sudut bibir yang mengeluarkan sedikit darah.

Dengan seorang wanita dihadapannya memandang dengan wajah marah serta kedua telapak tangan yang terkepal.disertakan kemerahan di salah satu telapak tangannya.

Inilah ekspetasi tak sesuai dengan realita

"Hahaha"tertawa terbahak-bahak Alex saat melihat tontonan gratis itu.Bahkan sampai tangannya memegang perutnya keram karena tidak berhenti tertawa.

Geo yang melihat itu hanya memandang dengan gelengan dan kekehan kecil yang keluar dari mulutnya.Ia salut melihat seorang gadis kecil yang berani menampar seorang alka.

Yah kedua orang yang menjadi tontonan gratis tadi adalah alka dan gadis yang sedang kebingungan tadi.

Geo dan Alex langsung berjalan menghampiri kerumunan itu pada saat melihat alka yang tidak bisa menahan emosi.Mereka takut terjadi apa-apa dengan gadis kecil itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!