Flashback on
Suara berasal dari jarum jam berbunyi tiada henti.Tas, baju dan celana pada berserakan di atas sofa serta lantai.
Sedangkan pelaku yang membuat ruangan berantakan tersebut sedang terlelap dengan tenang.Dengan tangan dan kaki memeluk guling menghadap kesamping jangan lupakan mulut yang terbuka dengan air liur yang menetes.
Dringg
Dringg
Dringg
Ia menggeliat tubuhnya merasa terganggu mendengar suara dering telepon.tangannya meraba kasur guna mencari ponselnya.
"Halo"ucapnya dengan suara serak khas orang bangun tidur.
"Celin"
Mendengar balasan suara dari orang sebrang sana membuat dirinya langsung mendudukkan tubuhnya.Suara seorang wanita yang membuat dirinya terkejut.
"Iya kak"
Untuk saja dia tidak jadi memaki orang yang berani mengganggu tidur nyenyak nya.
"Pergilah ke klub x bawa pria gila itu pulang,jangan sampai dia membuat ulah lagi"
"Baik kak"
"Katakan padanya bila dia masih membuat ulah aku sendiri yang akan menghukumnya"
Tut
Belum juga membalasnya terdengar suara telepon dimatikan secara sepihak.
Sebuah perintah dari sang kakak terkejamnya ini yang harus segera dilakukan.Entah apa yang dilakukan adik laki-lakinya ini sampai membuat Kakak perempuannya sangat kesal.
Yah walaupun kakaknya berada jauh dari mereka tetapi kakaknya itu menyuruh orang-orangnya untuk menjaga kami.
Jadi kakaknya selalu tau apa saja aktivitas yang selalu kami lakukan.
"Hah apa lagi yang dilakukan adik gila itu lihat saja akan ku tarik telinganya sampai putus dan akan ku tendang bokongnya itu,gara-gara dia aku harus terbangun dari tidur lelap ku"gerutunya sambil berjalan ke kamar mandi mencuci muka menghilangkan air liur kering yang menempel pada kulitnya.
Setelah selesai bersiap hanya menggunakan hoodie coklat, celana jens dan sendal bulu favoritnya.Ia berjalan keluar menuju klub yang dikatakan kakaknya dengan mengendarai sebuah mobil.
Sampai di tempat tujuannya sebelum masuk ia memarkirkan mobilnya terlebih dahulu.Lalu berjalan masuk kedalam klub tersebut setelah sesi tanya jawab yang dilakukan oleh penjaga tempat itu.
Hah celin benar-benar tidak suka.
Masuk kedalam mencari adik gilanya itu mengabaikan tatapan bingung dan sinis dari para pengunjung lain.
Bagaimana bisa seorang gadis memasuki tempat seperti ini menggunakan pakaian yang sangat tidak cocok pikir mereka.
"Dimana lagi bocah itu"gumam berjalan mencari adiknya dengan kepala yang mengarah ke kanan dan kiri.
Saat ingin menelpon adiknya tiba-tiba seorang pria tampan berjalan menghampirinya.
"Butuh bantuan nona?"tidak mendapatkan balasan membuat pria itu bertanya lgi.
"Sepertinya kau tersesat"ucapan lagi melihat kearah gadis itu dengan intens.Melihat pakaian,celana dan sendal bulu yang dipakai membuat gadis itu sangat lucu di matanya.
Apakah gadis ini tersesat pikirannya.
Merasa risih mendengar ucapan serta tatapan pria asing ini apalagi melihat senyuman yang tidak pudar sedikit pun saat melihat dirinya.
Seperti pria cabul saja pikir celin.
Membuat dirinya memilih mengabaikan pria asing itu dan tetap melanjutkan menelpon adik gilanya itu,tetap saja tidak diangkat.
"Minggir"ketus nya melihat pria di depannya ini menghalangi langkah nya.
Saat akan melangkah pergi lagi tiba-tiba langkahnya terhenti karena pria asing itu mencekal tangannya.
Mendengar balasan ketus dari perempuan itu membuat dirinya kesal.Berani sekali,apa gadis tidak tau siapa dirinya atau gadis ini hanya gengsi pikirannya.Karena tidak ada satupun wanita yang berani menolaknya.
"Hei kau tak usah jual mahal padaku atau aku harus terlebih dahulu yang mendekat padamu"geramnya melangkah satu langkah ke depan gadis itu.membuat pria itu bisa menghirup aroma strawberry dari tubuhnya.
Plak
Suara tamparan membuat suasana menjadi hening.Tatapan mata terkejut dari orang-orang langsung mengarah padanya.
Mereka seakan tak percaya seorang gadis kecil dengan beraninya menampar seorang Alkana Xander.
"Sialan" umpatnya merasakan panas di pipinya dan darah yang sedikit keluar.
Lalu alka melihat gadis itu dengan sorot mata tajam ia sangat marah mendapatkan tatapan mata gadis itu yang berani menatap balik matanya dengan sorot mata tajam.
"BERANI SEKALI KAU PRIA STRES SEPERTI MU MENGHINA DIRIKU"
"KAU......"belum sempat ucapannya selesai ia terkejut mendengar teriakkan gadis itu, geo dan Alex yang menghampirinya juga ikut terkejut dan terbengong mendengar teriakan gadis kecil itu.
"TURUNKAN AKU"teriak terkejut tiba-tiba seorang pria berlari dan langsung menggendongnya di atas pundak.Posisinya seperti menggotong karung beras.
Saat tau pria yang membawanya adalah adiknya ia langsung memukul punggung adiknya itu."TURUNKAN AKU ADIK GILA"
"DAN KAU PRIA STRESS AKU AKAN MENENDANG BOKONGNYA NANTI CAMKAN ITU" mendengar teriakan kakaknya itu ia menambah kecepatan larinya ia tidak mau dalam bahaya lagi sudah cukup mendapatkan hukuman dari kakak pertama nya.
Meninggalkan mereka yang terbengong melihat kejadian itu.
Flashback off
Pada saat sampai di parkiran langsung menurunkan tubuh kakaknya.Menyenderkan tubuhnya disamping mobil dengan nafas yang ngos-ngosan.
"Ya ampun kak badan mu kecil dan pendek tapi sangat berat"celetuk dengan suara yang masih ngos-ngosan masih mengatur nafas nya.
Walaupun kakaknya ini memiliki tubuh yang kecil yah bisa dibilang kurang tinggi tapi tubuhnya berat.Apa benar kata orang-orang kakaknya ini kebanyakan dosa.
PUK
"Aduh kak"ringisnya sambil memegang kepalanya sedikit terasa nyeri setelah tangan kakaknya ini memukul kepalanya."rasakan itu berani sekali kau mengatakan aku berat dan pendek dasar adik gila"
Dengan tangan yang terus memukul sang adik gilanya yang sedang berusaha menahan tangannya.Ia tidak terima dikatakan seperti itu.
Berani sekali adiknya ini menghina tubuhnya yang mungil nan imut ini.Walupun kenyataan nya ia pendek tetap saja celin tak terima.
Ia selalu mengatakan aku tidak pendek hanya kurang tinggi saja.
"Tapi itu memang kenyataannya, kak celin memang pendek"ucap adiknya langsung berlari memasuki mobil melihat wajah sang kakak memerah dengan hidung yang kembang kempis.
Wahh sepertinya teriakan seperti toa akan berbunyi.
"DIONNNN"
Nah kan benar pikirannya.
Celin mengumpat kesal mengejar adiknya sampai masuk kedalam mobil duduk disamping Dion yang mengemudikan mobilnya.Bahkan celin masih mengoceh dan mengumpati adiknya ini padahal mobil yang dikendarai sudah melaju membelah jalan.
"Kak aku kan sudah minta maaf jadi berhentilah mengoceh,apa tenggorokan Kakak tidak merasa kering mengumpatiku terus."melasnya telinganya terasa sakit mendengar suara ocehan kakaknya yang tidak berhenti-henti.
"Kering"ketusnya sembari memberikan tatapan tajam kepada adiknya.Sedangkan orang yang ditatap hanya terkekeh geli melihatnya tidak berani menatap balik wajah kakaknya.
Walaupun wajah kakaknya ini tidak semenyeramkan kakak perempuan pertama nya.Tapi tetap saja ia sedikit takut.
Bagaimana jika kakaknya itu tidak akan mengurusnya lagi nanti tidak ada lagi yang membela nya jika ia terkena marah oleh kakak pertamanya.
Membayangkan saja membuat dirinya merinding apalagi jika melihat sorot mata tajam kakaknya itu.
Ting
Suara pesan terdengar dari handphone celin.Celin melihat handphonenya siapa yang memberikan pesan namun tiba-tiba....
"DIONNN"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments