bab 4

Ckiit

Suara teriakan celin mengagetkan membuat nya spontan mengerem mobil secara mendadak. Untung saja suasana sepi tidak ada kendaraan lewat sama sekali,hanya ada mobil mereka saja yang melintas dijalan itu.

"kenapa kakak berteriak?"melihat wajah aneh kak celin setelah membaca pesan itu.

"Dion bagaimana ini sepertinya setelah ini kita tidak akan bebas lagi"

"Apa maksudmu kak"bingung Dion tidak mengerti apa yang dikatakan kakaknya ini.

Melihat raut wajah pasrah kakaknya langsung otak pintar nya mengingat kakak perempuan pertama nya.

"Kak liona besok akan datang kemari"sahutnya dengan muka aneh.Ia merasa senang akan bertemu dengan kakaknya tapi ia tau pasti kedatangan kakaknya ada sangkut-pautnya dengan masalah di klub tadi.

"TIDAK"teriak Dion mendengar itu.

...******...

Keesokan harinya didalam sebuah bandara terdapat banyak orang-orang yang berlalu lalang sambil membawa koper saking tidak fokusnya bahkan ada yang hampir bertabrakan.Tapi bukan itu yang membuat tatapan seorang pemuda tampan yang terkenal dengan pemimpin perusahaan dan penerus mafia itu.Melainkan seorang gadis memakai kacamata hitam dan jangan lupakan dengan topi hitam yang menempel di atas kepalanya serta masker yang menambah ke misteriusanya sedang berdiri bersama para pengawalnya dengan jarak sekitar 10 meter.

"Aku merasa wanita itu bukan wanita biasa"kata pria yang disampingnya pada saat melihat ketuanya sekaligus sepupunya itu tak berkedip serta tatapan tajam pada saat melihat wanita itu.

"Hm"

Sedangkan pria yang diajak bicara itu hanya membalas dengan deheman.tidak menoleh sama sekali dan masih tetap fokus melihat ke depan dan jangan lupakan dengan tatapan yang menjadi ciri khasnya.sorot mata tajam yang akan selalu membuat para musuhnya ketakutan.

"Ck kau ini apa susah nya berbicara dengan benar Zein" kesal alka yang mendengar hanya deheman yang dikeluarkan pria itu.

"Bagaimana bisa kau mendapatkan kekasih jika sifat mu ini dingin dan cuek seperti patung berjalan saja.Bahkan wanita sangat takut melihat wajah menyeramkan mu itu"lanjutnya dengan sangat kesal dan mata melotot melihat sepupunya mengeluarkan tatapan tajam pada wanita-wanita yang sengaja meliriknya diam-diam bahkan ada yang menatapnya dengan tatapan menggoda.

Keberaniannya langsung menciut saat mata tajam itu melihat dirinya.

"Berisik"sahutnya sambil berjalan ke depan.

"Ge kau dengarkan aku hanya memberitahunya saja agar dia tidak dibilang gay oleh pria tua itu lagi.ckk, padahal aku tidak berisik". kesalnya tidak terima saat dibilang berisik.

"atau jangan-jangan Zein tidak menyukai seorang wanita"kagetnya dengan mata melotot saat mendengar perkataan nya sendiri."Tidak,tidak mungkin tapi Zein tidak pernah dekat seorang gadis"monolognya saat dia mencoba mengingat apakah sepupunya itu pernah mendekati seorang gadis,dengan mata menyipit jari telunjuk di bawah dagu dan raut muka yang sedang berpikir keras.

"Kau tidak berisik tapi sangat cerewet"sambil memutar bola mata malas saat mendengar perkataan Pria di sampingnya."hilangkan pikiran mu yang aneh dan tidak berguna itu"saat perkataan pedas yang dikeluarkannya.

"Dan jauhkan wajah jelekmu dari pandangan ku"sambil berjalan dengan tampang datar.

Menghela nafas mendengar perkataan geo seperti tusuk sate itu."yang satu bermulut bisu yang satunya lagi bermulut pedas,untung saja wajahnya tampan"gerutunya sambil berjalan mengikuti kedua sepupunya yang meninggalkannya sendirian.

Melihat langkah mereka kian menjauh

Ia pun mempercepat langkahnya selalu saja ditinggalkan "GEO , ZEIN TUNGGU AKU"teriaknya sambil berlari menghiraukan orang-orang yang terkejut mendengar teriakannya.

"Kalian itu sepupu paling jahat selalu saja meninggalkanku sendirian"gerutu sambil berjalan mensejajarkan langkahnya disamping geo.

" Lebay"sahut geo yang mendengar gerutu alka.

"YAAKK AP - "belum menyelesaikan ucapannya ia langsung terdiam saat melihat kedua sepupunya tiba-tiba berhenti pada saat seorang wanita melewati mereka dengan diikuti para pria berpakaian hitam.

Melihat kedua tetap diam alka pun mengikuti arah Pandang mata mereka.

Pada saat matanya melihat objek tersebut.lalu menyipit melihat seseorang yang tertutup oleh tubuh pengawalnya saat berhasil menangkap sesuatu ia pun terkejut.

"Oh my god"pekiknya terkejut saat melihat seorang wanita berjalan diikuti pria berpakaian hitam.Dengan tangan menutup mulutnya ia masih melihat tanpa mengedipkan matanya.

Wanita dengan kepala tertutup topi berjalan keluar dengan bentuk tubuh yang bisa di bilang tipe idealnya.seperti tipe wanitanya.

"Wanita idaman"ujarnya dengan mata melotot dengan telapak tangan sebelah kanan memegang dadanya nya yang tiba-tiba jantungnya terasa berjoget ria.Melihat wanita itu seperti tipe wanitanya.

Mendengar pekikan alka membuat Geo dan Zein memutar bola mata malas.saat melihat tampang bodoh alka jika sudah melihat wanita cantik di depannya.

"Dasar bodoh"ucap Zein melihat kebodohannya saudaranya itu,sampai tidak melihat sesuatu yang sangat penting.

"Semua wanita kau sebut tipe ideal mu"malas geo

Alka seorang pemuda yang di juluki play boy cap badak.Setiap kali melihat wanita cantik pasti selalu mengatakan bahwa wanita itu tipenya.

"berhentilah bertingkah bodoh "

"Aku tidak bodoh"

"Kau bodoh"

Perdebatan masih tetap berlangsung antara si bermulut pedas dan bermulut cerewet.sedang kan Zein hanya mendengarkan saja sambil menghubungi seseorang.

"KAK ZEIN"teriak seorang wanita membuat perdebatan itu berhenti lalu mengalihkan tatapannya pada seorang gadis sedang berlari kecil sambil menarik koper.

Seorang wanita yang terus tersenyum lebar lalu menubruk tubuh seorang yang tadi sedang menghubungi seseorang.

Saat melihat gadis memeluk tubuhnya ia lalu melepaskan pelukan gadis tersebut dengan wajah datar

"Ana"panggil geo langsung menarik tubuh gadis mungil itu dalam pelukannya.

"Kak ge"rengek saat melihat wajah datar Zein

"Sudah tidak apa"

"Zein"tekan melihat wajah pria itu masih tetap datar.

"Maaf kak Zein aku tidak sengaja memeluk kakak.karena aku terlalu bahagia saat melihat kalian menjemput ku.jadi aku melupakan klau Kakak tidak suka di peluk secara tiba-tiba'jelasnya panjang dengan takut.Masih tetap dalam pelukan GEO.

"Hm"berjalan duluan keluar

"Kak Al sepertinya kak Zein marah pada ana"adunya dengan sedih.

"Sudahlah ana Zein kan memang seperti itu.jangan dipikirkan,dia kan tidak suka dipeluk oleh orang lain kecuali mommy dan nenek".tutur alka dengan lembut tidak tega melihat adik kecilnya ini sedih.

"Kan masih ad kak Al dan kak ge yang bisa memeluk ana"lanjutnya

Geo hanya diam melihat kedua orang interaksi kedua orang tersebut.

Sambil membawa koper ia mengacak rambut ana sambil tersenyum."ayo Zein tidak suka menunggu lama"

"Bagaimana kabarmu"

"Baik"dengan senyuman lebarnya.

"Apa ada yang membuat mu tak nyaman di sana"tanya lagi

"Ya,tapi kak Al tenang saja ana selalu bisa menyingkirkan masalah ku sendiri"

Sahutnya dengan nada bangga.

"Terbaik"timpalnya memberi jempol ke arah ana sambil terkekeh.

Perbincangan itu masih berlanjut dengan sesekali geo menimpalinya jika ditanya.

Mereka berjalan ke arah mobil Lalu melihat Zein sedang merokok melihat mereka dengan datar.

"Lama"

Sedangkan mereka bertiga hanya diam saat mendengar perkataan Pria tadi.lalu geo menaruh koper di bagasi.

Setelah itu mereka masuk kedalam mobil dengan Zein yang menyetir.

Dengan posisi ana dan alka yang di belakang dan geo di kursi samping Zein.

Lalu mobil berjalan membelah jalan kota menuju masion utama.Didalam mobil suasana sangat hening bahkan alka yang sangat cerewet hanya diam saat tau bahwa Zein dalam keadaan badmood.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!