Keesokan harinya
"Presdir ini biodata gadis sungai" kata Rian yang berdiri disamping Ashraf.
Ashraf duduk dengan menyesap kopi ditangannya, mendengar laporan sekertarisnya Ashraf meletakkan kopi ditangannya dan mengambil dokumen dari tangan Rian.
"Hanya gadis desa tapi kamu baru bisa mendapat informasi tentang gadis itu Rian" kata Ashraf yang merasa kurang puas dengan kinerja sekertarisnya kali ini.
Ashraf mengambil dokumen itu dan membacanya.
Nama : Azalea Afshin
Ttl. : Jakarta, 17 Agustus 1997
Umur : 23 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan. : Pegawai Toko
Nama Orang tua: Britania Afshin dan anggi Za
Pekerjaan Orang Tua: petani
Tempat tinggal: Desa Wisanggeni
Sejarah Kehidupan: Azalea Afshin adalah gadis dari keluarga miskin, ia bersekolah dengan bantuan beasiswa. Azalea tidak mampu melanjutkan pendidikan karena keterbatasan ekonomi dan kini ia hidup sebatang kara karena kedua orang tuanya telah meninggal.
Kening Ashraf berkerut "apa sesederhana ini identitas gadis itu" kata Ashraf dalam hati.
"Selidiki lagi Rian dan buat pengaturan pertemuanku dengannya"
"Apakah ada yang salah dengan informasi ini Presdir"
"Tidak ada, hanya saja aku merasa ada yang janggal dengan informasi yang kamu dapatkan"
"Pencarian identitas Nona Azalea dilakukan oleh Badan Intel terbaik di Negara ini Presdir"
" Inilah yang membuat hal itu semakin menarik Rian, jangan banyak tanya lakukan saja apa yang aku perintahkan"
"Baik Presdir" kata Rian sambil berlalu pergi.
Di luar ruangan Ashraf, Rian mengeluh kenapa atasannya tidak pernah puas. Apa yang menarik dari gadis ini padahal ia hanya gadis desa biasa kecuali kecantikan yang melekat padanya, apa mungkin Presdir jatuh cinta padanya, jika benar berarti ia adalah calon Nyonya masa depan, aku harus lebih berhati-hati memperhatikannya.
Ashraf masih dengan ingatan yang tak pernah hilang dari pikirannya. Dalam lima hari ini wajah Azalea selalu terbayang bahkan dalam tidurnya.
"****" kata Ashraf karena senjatanya on terus sejak ia melihat Azalea.
Ashraf masuk kembali ke kamar mandi, entah sudah berapa kali ia mandi air dingin.
"Azalea.. jika kita bertemu lagi akan ku tangkap dan ku kurung kamu dalam kamarku!"
**
Pagelaran Budaya Wisanggeni
Di Aula, ramai lalu lalang orang-orang mempersiapkan pagelaran budaya yang dilakukan setiap tahunnya. Pagelaran dilaksanakan untuk menghormati para leluhur yang biasa disebut babat alas atau cikal bakal Desa Wisanggeni, hiruk pikuk semakin memadati gedung-gedung di sana.
Berbagai pertunjukan akan ditampilkan diantaranya wayang orang, pameran kerajinan warga setempat, nyanyian dari berbagai genre dan puncaknya adalah pertunjukan inti yaitu upacara persembahan kepada para leluhur yang dilakukan dengan tarian Bending Kaluhuran.
Tarian Bending Kaluhuran adalah simbol dari adanya acara penghormatan Sang Yang Leluhur. Segala pengaturannya ditentukan secara khusus dengan kejelian dan kehati-hatian dalam perlengkapan dan pemilihan petugas dalam tarian.
Penari beserta pengiring dalam tarian Bending Kaluhuran harus memiliki jiwa bersih, jika acara tidak berjalan sebagaimana mestinya maka akan berdampak pula pada penari, pengiring serta warga Wisanggeni.
Oleh karena itu tarian Bending Kaluhuran adalah puncak acara yang paling ditunggu-tunggu, selain karena kesakralan juga karena indahnya gerakan tarian yang pasti akan selalu membekas dalam hati siapa saja yang melihatnya.
**
Kediaman Azalea
"Nona Azalea prosesi persiapan Pagelaran Budaya Wisanggeni telah rampung, tinggal gladi bersih yang akan dilaksanakan hari ini"
"Ok, tolong lebih perhatikan penugasan dalam tarian Bending Kaluhurannya Ratih"
"Siap Nona"
"Bagaimana dengan keamanan untuk acara pagelaran?"
"Beres Nona"
"Semoga semua berjalan dengan lancar, tolong nanti kamu cek lagi, entah kenapa firasatku tidak lah baik dan perhatikan pada acara puncaknya Ratih"
"Baik Nona"
"Untuk keamanannya bagaimana?"
"Sudah ok Nona"
"Ratih berikan aku informasi tamu-tamu yang berada di Desa Wisanggeni"
"Ini Nona berkasnya"
Azalea menerima berkas dan membacanya
"Tolong perketat penjagaan keamanan, cek setiap tamu luar yang datang pada acara, jika ada yang mencurigakan, tahan dan interogasi dan laporkan setiap hal yang terjadi padaku"
"Ya Nona"
"Keunikan Pagelaran telah menarik minat orang luar, setiap tahunnya jumlah para tamu bertambah tentu ini memberi keuntungan namun tentunya tidak menutup kemungkinan adanya kerugian yang akan kita dapatkan Ratih, kerahkan orang-orang kepercayaan kita untuk fokus pada acara nanti"
"Siap Nona"
"Nona ada beberapa pihak yang berusaha mencari data diri anda"
"Apakah mereka berhasil Ratih?"
"Maaf Nona kami kecolongan, namun yang berhasil mereka dapatkan adalah identitas diri Nona sampai masa SMA"
"Sudahkan kau tangani masalah ini?"
"Sudah Nona untuk saat ini semua berada dalam kendali"
"Ada lagi yang perlu kau sampaikan padaku Ratih?"
"Tidak Nona, kalau begitu saya pamit undur diri"
"Ya Ratih"
**
Pagelaran Budaya Wisanggeni
Segala prosesi persiapan acara telah dilaksanakan dalam berbagai bidang pementasan.
Tibalah acara gladi resik sehari sebelum pementasan. Ratih memeriksa setiap bagian dalam acara, sebagaimana perintah Azalea untuk mengutamakan pengecekan Tarian Bending, semuanya berjalan dengan baik.
Tibalah acara yang paling ditunggu-tunggu. Acara Pagelaran budaya, banyak pengunjung dari luar desa berdatangan.
Pameran-pameran berlangsung dengan lancar. Banyak hasil karya kerajinan warga laku keras bahkan sampai banjir orderan para pelaku usaha kerajinan.
Para penonton memadati tempat acara, jumlah penonton semakin banyak, semakin malam jumlah penonton melonjak luar biasa, diluar prediksi yang telah diperkirakan.
Azalea menghadiri acara dengan pengaturan yang telah disiapkan, Azalea bertempat di ruangan khusus yang ditempatkan untuknya. Ruangan Lea di disain berbeda, dari lokasi Azalea ia bisa melihat dengan jelas pertunjukan kerumunan para penonton. Namun posisi Azalea tak terlihat sama sekali dari luar dan kedatangan Azalea dirahasiakan sebagaimana keinginan Azalea sendiri untuk tidak mengekspos tentang keberadaannya.
Pada pukul tujuh malam acara dimulai, tibalah acara puncak yaitu tarian Bending Kaluhuran.
Semua orang ditempat berbeda kembali untuk menyaksikan tarian Bending, semua orang telah berkumpul. Ada yang berbeda kali ini, acara tarian yang biasanya segera dimulai itu tertunda. 25 menit kemudian kegelisahan penonton terjawab mendengar gamelan tarian berbunyi.
Pengiring penari memasuki panggung menari dengan begitu apik dan disusul penari utama sebagai lambang dalam tarian Bending Kaluhuran.
Gaun indah yang dikenakan menampakkan sisi yang berani, cantik dan menawan. Meskipun wajah penari tertutup kain tipis tidak mengurangi pesonannya sama sekali.
Penonton terkesima dengan segala gerakan yang begitu indah. Semakin terpesonanya mereka mak keingintahuan tentang penari Bending semakin besar.
Kecantikan seperti apa yang paling tepat untuk menggambarkannya.
Masyarakat Desa Wisanggeni setiap tahun menonton pertunjukan sangatlah hafal akan setiap penari yang tampil. Namun penari kali ini berbeda, tidak ada yang pernah menarikan tarian Bending dengan seindah ini, mereka bertanya-tanya identitas dari sang penari.
Tidak lama kemudian tarian yang berlangsung tiga puluh menit itu telah usai. Keadaan hening itu tiba-tiba menjadi gemuruh setelah mereka tersadar jika semua penari telah meninggalkan panggung dan menyisakan rasa penasaran yang begitu besar tentang identitas sang penari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments