Penginapan Betah Selawase
Penginapan Betah Selawase disinilah Ashraf bermalam bersama Rian sekertarisnya. Siang berganti malam, suasana pedesaan terasa begitu kental. Hanya suara jangkrik yang terdengar bersautan.
Di dalam kamar pikiran Ashraf hanya tertuju pada gadis sungai yang ia lihat pagi ini. Bahkan panorama hutan dan sejuknya udara tak menarik bagi Ashraf.
Tangan Ashraf terulur mengambil telfon genggam untuk menghubungi sekertaris yang merangkap menjadi asistennya itu.
"Halo bos?".
"Sudah kamu temukan informasi gadis sungai itu Rian?"
"Belum Bos"
"Segera Rian, kutunggu satu jam dari sekarang!"
"Ta.. " belum selesai Rian menjawab telfon telah dimatikan.
"Untung Bos" kata Rian ngedumel kesal.
Kemana aku mencari informasi gadis sungai itu monolog Rian pada dirinya sendiri, bukannya tu cewek mbak kunti ya.. hi.. serem.
Meskipun ketakutan Rian mau gak mau tetap mencari informasi tentang gadis tersebut.
Satu jam kemudian, tut.. tut.. telfon Rian berbunyi, terlihat nama Presdir di layar hand phone Rian.
"Halo Bos"
"Mana informasinya?"
"Ma.. maaf Bos saya belum mendapatkan informasi apa pun, tidak ada satu pun warga lokal yang mengenal gadis dengan ciri-ciri tersebut, maaf Bos dugaan saya semakin kuat bahwa gadis itu jelmaan Mbak Kunti"
"Siang bolong mana ada hantu Rian!, Cari terus sampai kamu mendapatkan informasinya!" kata Ashraf dengan nada tinggi.
"Siap laksakan" kata Rian sambil berlalu pergi dengan terburu-buru.
Sinar matahari nampak berkilauan, suhu terasa hangat pagi itu. Rian berjalan menuju kamar atasannya Ashraf, diikuti pengantar makanan mengekor dibelakangnya.
Tok.. tok.. "permisi Tuan sarapannya"
Tak berselang lama pintu kamar terbuka, nampaklah laki-laki bertubuh sempurna mengenakan bathroop dengan tali dipinggang .
Pengantar makanan terpesona dengan ketampanan Ashraf namun ia segera menundukkan kepala merasa menggigil ketakutan.
"Letakkan makanan di meja setelah selesai segera pergi dari sini" kata Rian dengan tegas
Pengantar makanan menjalankan perintah dan pergi seolah-olah ia melarikan diri dari hal yang membahayakan.
Ashraf duduk dimeja dan segera sarapan, suasana nampak sunyi bahkan dentingan sendok tak terdengar suaranya.
Rian berdiri disamping menunggu dengan tenang, tak berselang lama terdengar Ashraf bertanya "apa agenda yang telah tertunda telah kamu atur kembali Rian?"
"Sudah Bos, peninjauan akan di adakan Rabu besok, untuk agenda hari ini kita ada pertemuan dengan para petinggi di hotel bukit daun pagi ini jam delapan".
"Informasi tentang gadis itu sudah kau temukan Rian?"
"Maaf belum Bos"
"Apa kinerjamu telah menurun Rian!"
"Maaf bos, saya telah melakukan penyelidikan namun hasilnya nihil bahkan rakyat di Desa ini tidak ada yang mengenalnya, kecurigaan saya cuma satu bos, kemungkinan itu Mbak Kunti"
"Rian hari gini masih percaya setan" kata Ashraf dengan kesal.
Setelah selesai sarapan Ashraf beranjak dari tempat itu dan bersiap untuk menghadiri pertemuan.
Waktu menunjukkan pukul 07.30 wib, Ashraf berangkat menghadiri pertemuan. Keduanya menaiki mobil yang telah disiapkan Rian lengkap dengan enam pengawal mengiringi kepergian mereka.
Disisi lain, desas desus di masyarakat sekitar penginapan telah tersebar luas, bahwa Desa mereka kedatangan laki-laki tampan dan kaya raya keturunan bangsawan telah menyebar. Para wanita bersolek berlomba memikat hati sang pujaan.
Pagi itu para wanita silih berganti mendekati penginapan Betah Selawase, bahkan ada yang sampai menginap di penginapan itu, alasan mereka sama yaitu ingin memastikan kebenaran berita dan jika benar tentu saja mereka ingin menarik perhatian pria yang dirumorkan sebagai bangsawan tentunya untuk menjadi istrinya.
Hati para wanita menjerit histeris tatkala mereka melihat Ashraf dan Rian, namun tidak ada yang mereka lakukan, enam bodigad dan dengan badan besar menghalangi pergerakan mereka untuk mendekati Ashraf.
Namun kesulitan tak menghalangi semangat mereka, ada yang tetap tinggal ada yang berencana untuk pulang dan kembali keesokan hari.
Berita itu bahkan sampai di kediaman Azalea Afshin yang kini tengah dibantu penata rias untuk merias dirinya.
"Nona Lea Desa kita kedatangan tamu menginap" kata perias
"Di penginapan mana?"
"Penginapan Betah Selawase, kabarnya tamunya keturunan bangsawan, tampan, tajir"
"Benarkah.." jawab Lea dengan acuh "apa kalian sudah ketemu langsung, hati-hati hoax"
"Sudah lah Nona, sayangnya saingannya banyak, banyak yang ngantri untuk bisa ketemu, sayangnya sulit"
"Kenapa emangnya?" tanya Lea
"Ada pengawal yang jaga Non"
"Beneran Mbak!"
"Bener Non"
"Wah kayaknya tajir beneran ni Mbak, cus pantengin tiap hari Mbak siapa tau jodoh" kata Lea sambil bercanda
"Gak lah Non kalau pantengin terus kapan kerjanya makan apa nanti, lagian banyak saingan, berat. Yang antri aja sampek warung Mbok Jum panjangnya"
"Wah wah wah kayak antri sembako aja Mbak" kata Lea heran juga akhirnya
"Iya Non"
**
Di dalam mobil
"Bos pesonamu ternyata benar-benar top markotop"
"Maksudnya"
"Itu Bos antrian depan penginapan, cewek-cewek pada nungguin ingin ketemu"
"Udah biasa, kamu kan juga sudah tau Rian, sudah sering juga kan"
"Iya ya Bos, tapi mereka tau Bos dari mana ya padahal disini gak ada yang kenal Bos sama sekali"
"Tau lah Yan, dari pada ngurusi hal yang gak penting, mending urusin itu gadis sungai tempo hari udah ada informasinya apa belum"
"Sulit itu Bos, belum ada info sama sekali"
"Wah minta dipecat kamu ni Yan, hanya gadis desa biasa apa sulitnya!"
"Jangan Presdir" kata Rian sambil menyedekapkan kedua tangan di dada
Tadi aja pas santai panggilnya Bos, giliran ditegasi ganti Presdir kata Ashraf dalam hati.
"Mentang-mentang sudah kerja sama saya lama nglunjak kamu Yan"
"Enggak Bos e.. Presdir maksudnya, akan saya usahain segera dapat informasinya"
"Siapa sebenarnya gadis itu, kenapa sulit sekali mendapatkan informasinya" kata Ashraf dalam hati "semakin membuat aku penasaran untuk segera menemukannya"
**
Hotel Bukit Daun
Tibalah Ashraf di Hotel Bukit Daun. Ashraf masuk di ruang pertemuan yang telah disiapkan diikuti sekertaris dan para pengawal dibelakangnya.
Ashraf memasuki ruangan. Disambut oleh jajaran petinggi-petinggi perusahaan. Meskipun Ashraf adalah pengusaha termuda namun karena sepak terjangnya yang sukses membangun kerajaan bisnis A.T. E tanpa bantuan keluarga membuat ia menjadi pengusaha yang disegani dan ditakuti di dunia bisnis.
Disegani karena kepiwaiannya dalam berbisnis, ditakuti karena ia tidak akan segan-segan pada siapa pun yang berani menghianatinya.
Ashraf memisahkan diri, keluar dari dunia dimana ia dibesarkan karena adanya masalah internal dalam perebutan kekuasaan.
Perebutan aset-aset kekayaan terjadi semenjak meninggalnya kedua orang tuanya dalam kecelakaan. Belum selesai kesedihan akibat ditinggal orang tuanya, Ashraf yang saat itu masih berusi 15 tahun meskipun ia sudah mendapatkan pembekalan pendidikan bisnis sejak dini dan digadang-gadang sebagai penerus perusahaan El roy tersingkir karena ketidak mampuannya dalam berbisnis.
Perebutan kekuasaan terjadi kala itu. Keserakahan melahirkan kekejaman, bahkan tak segan-segan mereka memakan darah sesama saudara, sebagaimana yang terjadi pada orang tua Ashraf.
Dipermukaan mereka seakan-akan meninggal karena kecelakaan namun faktanya kematian kedua orang tua Ashraf adalah sebuah rekayasa skema yang telah direncanakan sedemikian rupa.
Untuk menyelamatkan diri dengan terpaksa Ashraf keluar dari dinasti El roy sampai ia sendiri mampu memperkuat diri dan mengambil kembali apa yang menjadi miliknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments