03

Dinasti Bisnis A.T.E

Dinasti Kerajaan Bisnis A.T.E/A.A.E(Ashraf Two Elroy/Ashraf Alvaro Elroy)diambil dari nama Ashraf Alvaro Elroy.

A.T.E bisnis digagas oleh Ashraf yang kala itu ia berusia 16 tahun, setelah setahun ia pergi meninggalkan rumah dimana ia dibesarkan.

Ashraf yang masih remaja, diusia anak yang seharusnya menikmati indahnya masa sekolah telah bertekat memperkuat dirinya dengan membangun kerajaan bisnisnya sendiri.

Ingatan akan kecelakaan yang dia alami bersama keluarganya menjadi kekuatan baginya untuk membalaskan dendam dan mengambil kembali apa yang menjadi haknya.

Kala itu Ashraf bersama kedua orang tuanya pergi liburan pada hari libur sekolahnya. Kebahagiaan menyelimuti keluarga kecil Ashraf karena sangat jarang bagi mereka untuk bisa berkumpul bersama.

Kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, Ayah Ashraf mendapat telfon dari sekertaris kepercayaannya yang secara tidak sengaja mendengar percakapan paman Ashraf tentang pemasangan bom pada mobil yang dinaiki atasannya, dengan segera sekertaris memberikan kabar pada Ayah Ashraf bahwa mobil yang mereka tumpangi telah dipasang bahan peledak.

Ayah Ashraf mendapat berita tersebut langsung menyuruh anak dan istrinya untuk keluar mobil, namun karena terbatasnya waktu mobil pun meledak menyisakan Ashraf yang berhasil melompat lebih dulu, kedua orang tua Ashraf meninggal tidak terselamatkan.

Kejadian tersebut membekas dalam relung hati Ashraf, dan semakin memperkuat tekadnya untuk membangun kekuatan dinasti kerajaan adidaya adikuasa.

Ashraf remaja yang baru berusia 15 tahun bukanlah hal mudah baginya untuk memulai bisnisnya tanpa modal tanpa dukungan sama sekali. Tak jarang ia mendapat pandangan sebelah mata jatuh bangun ia lalui kesakitan, kepedihan sudah seperti makanan baginya.

Sampai suatu ketika ia mendapat kepercayaan seorang pria paruh baya yang melihat potensi pada diri Ashraf.

Itulah awal mula Ashraf menunjukkan kredibilitasnya dalam dunia bisnis diusia yang masih remaja yaitu 16 tahun sebagai awal mula berdirinya A.T.E.

**

Sebagai pebisnis muda dengan paras rupawan, dengan posisi di atas piramid dalam hal kekuatan dan kekayaan menjadikan Ashraf pribadi dingin tak tersentuh.

Namun ia digadang-gadang sebagai calon suami ideal pada kalangan wanita muda. Bagi Ashraf perempuan hanyalah pakaian sekali pakai. Mereka sama hanya mencintai kekayaan saja, semua kesenangan dunia telah ia dapatkan baik harta tahta wanita.

Pukul sepuluh rapat telah usai, Ashraf keluar dari ruangan diikuti asisten dan para bodigad dibelakangnya, para wanita yang melihatnya terpana.

Di lobi hotel pandangan Ashraf terpaku pada seorang gadis dengan gaun putih sepanjang lutut. "Gadis sungai" kata Ashraf dalam hati.

"Rian tunggu aku diparkiran, ada hal penting yang perlu ku selesaikan dulu" kata Ashraf sambil berlalu pergi. Sedangkan Rian bersama bodigadnya pergi menuju parkiran.

Ashraf mengikuti langkah kaki gadis sungai. Pintu lift terbuka, Azalea masuk ke dalam lift diikuti Ashraf dibelakangnya.

"Kita ketemu lagi" kata Ashraf.

Lea yang mendengar seseorang disampingnya berbicara ia merasa bingung sendiri, "aneh ni orang kenal aja enggak dasar sksd sok kenal sok deket kat Lea dalam hati.

"Maaf ya apa kita pernah bertemu" tanya Azalea

"Of course baby" jawab Ashraf.

"Kapan ya.. maaf pak apa anda bermimpi" kata Azalea sambil menatap Ashraf

Ashraf yang ditatap dengan berani semakin tertarik pada Lea gadis desa gadis sungaiku kata hati Ashraf.

Ashraf melangkahkan kakinya untuk mengikis jarak diantara mereka dan Lea semakin mundur untuk memperlebar jarak diantara keduanya hingga tubuh Lea kepentok diding lift dibelakangnya, kini tubuh mereka hanya berjarak lima cm saja.

Seumur hidup ini adalah pertama kalinya ada seorang laki-laki yang berani berlaku kurang ajar padanya.

Lea tetap tenang menghadapi Ashraf yang mendominasi untuk takluk padanya. Tatapan mereka berdua bertemu. Ashraf semakin mengagumi kesempurnaan paras cantik gadis yang ada didepannya. Begitu pun dengan Lea, pertama kali Lea melihat laki-laki sangat tampan.

"Ganteng sih sayangnya gak ada akhlak" kata Lea dalam hati.

"Siapa namamu" tanya Ashraf

"Lupa" jawab Lea sambil mendorong dada Ashraf namun sayangnya tidak bergeser sedikit pun

"Siapa namamu" tanya Ashraf lagi sambil mendekatkan wajahnya pada Lea

Lea terkejut, reflek ia mengangkat lututnya dan memukul Ashraf. Ashraf memekik sambil tangannya memegang perutnya kesakitan. Sedangkan Lea berlari keluar ketika ia melihat pintu lift tiba-tiba terbuka.

Ashraf hanya bisa melihat kepergian Lea sambil meringis kesakitan, "****" katanya dengan kesal.

Lea kembali ke tempat ia berkumpul bersama teman-temannya. Sebelum memasuki ruangan Lea menetralkan detak jantung karena kejadian tadi. Setelah tenang ia masuk ruangan dan bergabung dengan teman-temannya.

Sakit yang Ashraf rasakan telah berkurang dan ia berjalan menuju parkiran. Setibanya ia diparkiran, Ashraf masuk mobil dengan wajah kusut menahan kemarahan dalam hatinya. Keinginannya untuk menaklukkan gadis gadis desa yang ia temui di sungai semakin besar.

Ingatan Ashraf masih segar untuk pertama kalinya ia melihat Lea dengan menggunakan kemben kala di sungai. Dan pertemuan kedua mereka membuat Ashraf semakin terobsesi dengan Lea, bayangan Lea memakai baju **** terbayang dalam pikirannya.

"Gadisku.. aku pasti mendapatkanmu" kata Ashraf dalam hati.

Rian melihat aura dingin menyelimuti Ashraf tubuhnya merinding bergidik ngeri, begitu juga dengan para bodigad. Mereka dengan sigap memasuki mobil. Mobil berjalan pergi membawa mereka kembali ke Penginapan dimana mereka tinggal.

"Siapa yang berani menyinggung Bos" kata Rian dalam hati tanpa berani bertanya pada atasannya itu.

"Rian segera cari informasi tentang gadis yang kita temui di sungai dan perpanjang batas waktu kita menginap disana"

"Baik Presdir"

Mobil yang mereka naiki telah tiba di Penginapan Betah Selawase, mereka keluar mobil dengan disambut berjejer wanita yang menunggu kedatangan Ashraf.

"Rian bereskan mereka semua, aku tidak mau melihat situasi seperti ini lagi".

"Baik Presdir" jawab Rian sambil melambaikan tangan ke arah para bodigad untuk mengusir kerumunan wanita yang mengepung Penginapan Betah Selawase

Ashraf berlalu memasuki tempat dimana ia tinggal diikuti Rian dibelakangnya.

Berita pengusiran antrian para wanita terdengar santer dan menyebar dengan cepat. Kekejaman para Bodigad yang tanpa ampun mengusir mereka, membuat situasi disekitar Penginapan lenggang sunyi tidak seperti biasanya.

Para wanita berasumsi bahwa meskipun keturunan bangsawan, tajir, ganteng, buat apa kalau jadi istri yang tersiksa. Kekejaman Ashraf terdengar santer di masyarakat bahkan ada yang beranggapan bahwa Ashraf lelaki yang suka sesama jenis.

**

Disisi lain, Azalea telah pulang dari Hotel Bukit Daun menuju Kediaman dimana ia tinggal. Di dalam mobil Azalea teringat peristiwa yang terjadi padanya di lift. Lea merasa sangat kesal mengingat perilaku tidak senonoh yang ia terima saat berada di lift. "Dia bilang kami pernah bertemu sebelumnya, tapi dimana.. kenapa aku tidak mengingatnya" monolog Lea pada dirinya sendiri.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!