Restoran yang dituju oleh Varro dan Clara adalah salah satu restoran yang sangat terkenal dikota tersebut ,walaupun harga makanan disana sangat mahal tapi sebanding dengan kualitas dan cita rasanya.
Tasty Resto adalah nama restoran yang dituju oleh mereka berdua,mobil yang dikendarai oleh Varro pun memasuki parkiran restoran yang sangat luas.
Varro bergegas turun membuka pintu mobil untuk Clara,wanita yang berdandan glamour itupun tersenyum manis sambil menyambut uluran tangan Varro sebelum turun dari mobil.
Lalu mereka berdua pun melangkah beriringan masuk kedalam restoran,karena sudah waktunya jam makan siang maka suasana restoran itu sangat ramai,Varro pun memilih untuk memesan ruang VIP agar mereka berdua tidak terganggu dengan pengunjung yang lain.
Di dalam ruang VIP Varro dan Clara pun duduk saling berhadapan,mereka tengah menunggu pesanan datang.
Varro tampak terus menatap wajah Clara,sampai membuat wanita tersebut tersipu malu karena dirinya terus ditatap.
"Kamu kenapa sih sayang?liatin aku terus".Tanya Clara .
Varro pun menggelengkan kepala.
"Gak apa-apa,makin hari kamu makin cantik ".
Sebuah pujian meluncur dari bibir Varro.
"Ah,kamu bisa aja ".ucap Clara sambil memalingkan wajahnya,tapi sebuah senyum merekah dibibirnya,mendengar pujian dari Varro tentu saja membuat Clara merasa sangat senang.
"Oh ya sayang,nanti sehabis dari butik kita pergi ke mall ya,aku pengen beli tas sama perhiasan yang udah aku incar selama ini ".Kata Clara .
"Oke,belilah apa yang kamu mau honey,lagipula kamu adalah calon tunanganku yang akan segera menjadi istri sahku,jadi apapun yang kamu mau pasti aku belikan ".Ujar Varro sambil mengenggam tangan Clara.
"Yeyy,,,makasih sayang ".Sorak Clara dengan wajah yang berbinar.
Selama ini Varro tidak pernah keberatan untuk membelikan Clara barang-barang branded,dia tidak pernah perhitungan dan selalu memberikan apa yang Clara mau.
"Oh ya honey,ada yang mau aku bicarakan sama kamu ".Kata Varro.
"Tentang apa ?".
"Begini,aku ingin setelah nanti kita menikah kamu berhenti dari dunia model,aku ingin kamu fokus mengurus diriku,gimana?kamu maukan?".Tanya Varro sambil menatap Clara.
Clara sedikit terkejut,dirinya yang baru berada dipuncak karirnya disuruh untuk berhenti,disamping itu menjadi model adalah impiannya sejak kecil.
Belum sempat Clara menjawab,seorang pelayan masuk membawakan makanan.
"Kita bicarakan nanti saja ya Var,sebaiknya sekarang kita makan dulu ".Ujar Clara sambil tersenyum tipis.
"Baiklah,aku juga sudah sangat lapar ".kata Varro sambil tersenyum.
Setelah pelayan pergi,mereka berdua pun menikmati makan siang tanpa ada obrolan lagi.
Sampai akhirnya mereka selesai makan,dengan segera Clara mengajak Varro untuk pergi ke butik tanpa membahas pembicaraan mereka tadi,Varro pun tidak menyinggung hal itu,pria itu yakin jika Clara pasti mau memenuhi keinginannya.
...****************...
Dalam perjalanan menuju butik,mereka berdua hanya terdiam.Varro merasa jika Clara diam karena dirinya kelelahan sehabis melakukan pemotretan,tapi yang sebenarnya wanita itu diam karena batinnya sedang berkecamuk memikirkan perkataan Varro yang menyuruhnya berhenti dari dunia model.
Mobil yang kendarai Varro memasuki sebuah parkiran butik yang lumayan luas,ada beberapa mobil terparkir disana milik pengunjung.
Setelah memarkirkan mobil,Varro dan Clara pun turun lalu berjalan sambil bergandengan tangan masuk kedalam butik.
Seorang pegawai menyambut kedatangan mereka.
"Selamat siang Tuan dan Nona,ada yang bisa saya bantu ?".Tanya pegawai tersebut dengan ramah.
"Saya mau ketemu dengan pemilik butik ini".
Jawab Clara dengan sedikit angkuh.
"Baiklah,mari ikuti saya ".
Pegawai tersebut membawa Varro dan Clara kelantai dua, kemudian menyuruh sepasang kekasih tersebut untuk menunggu disebuah ruang VIP.
"Tuan dan Nona tunggu sebentar disini ya ".
Lalu pegawai itupun keluar untuk memanggil pemilik butik tersebut.
Varro dan Clara pun duduk berdampingan di sofa sambil menunggu kedatangan pemilik butik.
Tidak lama kemudian munculah seorang wanita usia 35 tahunan,dengan memakai pakaian branded dia menyapa Varro dan juga Clara.
"Selamat siang Tuan dan Nona,saya sangat berterimakasih karena anda berdua mau mampir ke butik saya,jadi apa yang bisa saya bantu?".Tanya Mira pemilik butik tersebut,hatinya merasa sangat senang butiknya dikunjungi oleh salah satu model terkenal.
"Saya mau mencari gaun untuk pertunangan ".
Jawab Clara.
"Wahh,,ternyata Nona Clara mau tunangan,baiklah kalau begitu akan saya tunjukkan beberapa gaun dengan model terbaru yang kami miliki ".
Lalu Mira pun menyuruh seorang asistennya untuk mengambilkan beberapa koleksi gaun.
Seorang asisten datang dengan membawa tiga buah gaun yang digantung dengan hanger.
"Jadi ini koleksi gaun terbaru milik kami nona,silahkan nona boleh coba satu persatu ".
Kata Mira.
Clara pun mencoba satu persatu dan Varro memberi penilaian cocok atau tidaknya,dengan badan yang tinggi dan langsing tentu saja membuat semua gaun itu melekat dengan pas di tubuh Clara.
Akhirnya setelah berdiskusi singkat dengan Varro dan juga pemilik butik maka pilihan Clara jatuh pada gaun berwarna biru navy dengan potongan leher bentuk V.
Clara pun menyuruh pemilik butik untuk mengirim gaun tersebut sehari sebelum tanggal pertunangannya, lengkap dengan tuxedo yang akan dikenakan oleh Varro.
Selesai dengan urusan gaun,mereka berdua pun meluncur menuju mall untuk membeli tas dan perhiasan yang diinginkan oleh Clara.
...****************...
Pulang dari mengantar Clara ke apartemennya,Varro memutuskan untuk langsung pulang kerumah karena sudah mendekati jam pulang kantor,lagipula jika ada berkas penting yang harus segera ditandatangani biar nanti asisten Jim yang mengantarkan ke rumah.
Setelah memasukkan mobilnya ke garasi,Varro pun bergegas masuk kedalam rumah setelah Bik Kiky membukakan pintu rumah.
Varro berencana untuk segera naik ke lantai dua menuju kamarnya,tapi saat melewati ruang tengah dia melihat papa dan mamanya sedang bersantai nonton TV.
"Loh,kamu udah pulang Var?kok tumben pulang awal?".Tanya Arumi yaitu mamanya Varro.
Varro pun mengurungkan niatnya untuk naik ke kamar,dia lebih memilih untuk menghampiri kedua orangtuanya.
"Iya ma,Varro tadi habis dari butik nganter Clara fitting gaun,setelah itu jalan-jalan ke mall dan habis itu langsung pulang ma,soalnya aku liat jam pulang kantor udah mepet ".Jawab Varro sambil menghempaskan tubuhnya di sofa.
"Kamu jadi mau tunangan minggu depan Var?".Tanya Arumi,terdengar keraguan dalam nada bicaranya.
"Ya jadilah ma,pokoknya semua sudah diatur sama EO,mama sama papa tinggal datang aja ke tempat acaranya " Jawab Varro " Emang kenapa ma?kok mama kayak gak antusias gitu?" Varro melihat keraguan diraut wajah mamanya.
"Gak apa-apa kok Var,asal kamu bahagia,mama dan papa juga ikut bahagia ,ya kan pa ?".Arumi menoleh kearah suaminya yang sedari tadi hanya diam.
Henry yang sedang menatap layar TV hanya menganggukkan kepalanya,dia tidak mau terlalu ikut campur masalah hidup pribadi putranya,dia yakin siapa pun wanita yang dipilih oleh Varro,pasti itu yang terbaik untuk anaknya.
Berbeda dengan Arumi,nalurinya sebagai seorang ibu mengatakan jika Clara bukanlah wanita yang tepat untuk Varro,tapi mau bagaimana lagi Arumi tidak mau merusak kebahagiaan anak semata wayangnya itu.
" Bagaimana dengan peluncuran produk terbaru kamu Var?apa semuanya sudah siap?".Tanya Henry mengalihkan pandangannya dari layar TV. dan menatap putranya.
"Semua sudah siap kok pah,nanti tinggal mengadakan konferensi pers agar masyarakat tahu jika perusahaan kita meluncurkan produk baru".Jawab Varro.
"Papa hanya berharap semoga perusahaan yang papa rintis bisa maju di bawah pimpinanmu ".Kata Henry penuh harap.
"Aku janji Pa,aku akan bekerja keras untuk memajukan perusahaan yang papa bangun ".Ucap Varro dengan penuh keyakinan.
Mendengar jawaban Varro terlihat senyum kepuasan di wajah Henry.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hari masih pagi tapi sudah tampak kesibukan di perusahaan Hexa Food Tbk.Para wartawan yang diundang oleh perusahaan tersebut sudah mulai berdatangan dan memasuki aula.
Diruang kerjanya Varro tampak sumringah,karena sebentar lagi produk terbaru milik perusahaannya akan diluncurkan,dia berharap semoga ini adalah awal kesuksesannya di dunia bisnis.
Asisten Jim pun juga terlihat sibuk mempersiapkan segala sesuatunya,dia ingin agar semuanya berjalan dengan lancar.
Rencananya koferensi pers akan diadakan pukul sembilan,dan sekarang jam baru menunjukkan pukul delapan lewat sepuluh menit,jadi masih ada banyak waktu sebelum acara dimulai.
Brakkk.....
Varro terlonjak kaget saat mendengar suara pintu yang dibuka secara tiba-tiba.Tampak sekretaris Varro bergegas masuk dengan raut wajah yang panik.
"Ada apa Emy?kenapa kamu tampak panik begitu sampai membuat saya kaget?".Tanya Varro dengan sabar,dia tidak mau marah-marah pada bawahannya sebelum dia mendengar alasannya langsung.
"Maaf Tuan,tapi sepertinya kita dalam masalah besar ".Ujar Emy dengan nada gemetar.
"Masalah?masalah apa Emy?bicara yang jelas ".Ujar Varro yang mulai tampak was-was.
Tanpa menjawab Emy langsung menyalakan TV yang ada diruang kerja tersebut.
Sesaat kemudian layar TV pun menampilkan tayangan yang membuat lutut Varro lemas.
"Ini,,ini tidak mungkin " Gumam Varro lirih.
🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤
To be continue,,,,,,
Terimakasih sudah mampir 🙏
Jangan lupa :
Like
Comment
Favorit
Vote
💞💞💞💞💞💞💞💞
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Feby N.A :]
keren kak, smpai sini dulu yaa. semangat berkarya kak! ^^
2022-11-15
0
me : "makasih abang Varro" 😌
2022-11-08
0
Saudah14
Aku mampir Thor
2022-10-25
0